• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

D. Kerangka Berpikir

Sarana dan prasarana menjadi salah satu komponen yang sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Kelengkapan sarana dan prasarana di suatu sekolah akan membantu guru dalam melangsungkan proses pembelajaran sehingga guru memiliki banyak pilihan dalam menentukan metode pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa sebagai subjek yang mencapai tujuan pembelajaran melalui hasil belajar.

Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena erat kaitannya dengan kualitas pembelajaran. Jika sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah dapat dikelola dengan baik, maka sekolah berpeluang besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Untuk mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan maka proses belajar mengajar harus benar-benar di upayakan semaksimal mungkin yaitu pembelajaran yang efektif yang terdiri dari beberapa komponen yaitu tujuan, isi, materi, metode, media, komunikasi dan evaluasi. Namun kondisi nyatanya dilapangan masih terdapat beberapa masalah diantaranya: kurang maksimalnya pengelolaan sarana dan prasarana,

61 Kerida Laksana, Skripsi: “Pengelolaan Sarana dan Prasarana di SMP Pelita Harapan Pondok Pinang”, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), Tidak dipublikasikan.

keterbatasan dana dalam mengadakan sarana dan prasarana, kurangnya pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana sehingga dibuthkan pengadaan dan perbaikkan dalam kurun waktu yang cepat, belum sesuainya dan prasarana dengan standar nasional pendidikan.

Dalam mengatasi masalah-masalah tersebut perlu dilakukan pengelolaan sarana prasarana. Menurut Sri Ambar, kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana yang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa hal yang terdiri dari perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan, pengawasan atau pengendalian. Sehingga sekolah dapat menjadikan tolak ukur pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Dengan pengelolaan sarana dan prasarana diharapkan akan terlaksananya pengelolaan sarana dan prasarana dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus. Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, maka dapat dibuat bagan kerangka pemikiran sebagai berikut.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

INPUT

Kondisi Nyata

1. Kurang maksimalnya pengelolaan sarana dan prasarana.

2. Keterbatasan dana dalam mengadakan sarana dan prasarana.

3. Kurangnya pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana sehingga dibuthkan pengadaan dan perbaikan dalam kurun waktu yang cepat.

4. Belum sesuainya sarana dan prasarana dengan standar nasional pendidikan.

5. Belum maksimalnya keterampilan guru sehingga dibutuhkan pelatihan.

6. Masih banyaknya siswa yang kurang dalam kegiatan pembelajaran.

7. Kurangnya kemampuan guru dalan mengembangkan potensi peserta didik.

PROSES Masalah

Belum maksimalnya pengelolaan sarana dan prasarana dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK Al Hidayah Lestari Lebak bulus.

Strategi

1. Melakukan pengelolaan sarana dan prasarana melalui kegiatan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan pengawasan.

2. Menciptakan kualitas pembelajaran melalui pengembangan media

pembelajaran dan pemahaman potensi belajar siswa yang dilakukan oleh guru.

OUTPUT

Telaksananya pengelolaan sarana dan prasarana dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus

FEEDBACK

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Al-Hidayah Lestari, Jl kana lestari block K/l, RT.11/RW.7, Kel. Lebak Bulus, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan. Website www.smkalstar.sch.id, Telp 0217661243, E-mail admin@smkalstar.sch.id. Peneliti memilih SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus tersebut merupakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang banyak diminati bagi masyarakat Lebak Bulus dan sekitarnya.

Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari-April 2021 dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Penelitian

No. Kegiatan Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun 1. Observasi Pendahuluan

2. Permohonan Izin Penelitian 3. Studi Dokumentasi

4. Wawancara dengan Pihak Sekolah 5. Wawancara dengan Siswa

6. Penyusunan Hasil Penelitian

B. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memberikan gambaran tentang suatu fenomena atau keadaan yang terjadi. Menurut I Made Laut Mertha Jaya, dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah penelitian yang dilakukan secara menyeluruh terhadap suatu objek. Penelitian menjadi instrumen utama dalam suatu penelitian kualitaitf kemudian hasil penelitian

dijelaskan dalam bentuk kata-kata yang diperoleh melalui data valid.62 Penelitian kualitatif adalah bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistic, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu kontens khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif banyak digunakan untuk meneliti fenomena-fenomena yang marak terjadi di masyarakat. Sehingga penelitian kualitatif sangat tepat untuk mencari suatu informasi dengan pengamatan dan juga melakukan sebuah wawancara terhadap semua yang terkait dengan penelitian yang dilakukan

Sedangkan metode yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif yang digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus. Dalam menggunakan metode deskriptif ini penulis mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti dengan melakukan serangkaian prosedur pemecahan masalah dengan memberikan gambaran atau uraian atas suatu kejelasan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk teknik pengumpuan data yang dibutuhkan pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen.

1. Wawancara

Wawancara adalah interviu adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Inti dari metode wawancara ini bahwa disetiap penggunaan

62 I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Teori, Penerapan dan Riset Nyata (Yogyakarta: Quadrant, 2020), Cet.1 , h. 110.

metode ini selalu ada beberapa pewawancara, responden, materi wawancara, dan pedoman wawancara.63 Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti melalui serangkaian kegiatan tanya-jawab atas beberapa pertanyaan yang kemudian memberikan data atas masalah yang sedang diteliti oleh peneliti. Dalam penelitan ini peneliti memilih narasumber dengan metode purposive sampling dan snowball sampling. Menurut Sugiyono, purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.64 Peneliti dengan mempertimbangkan kebutuhan data yang diperlukan, maka telah memilih beberapa narasumber yang akan diwawancara. Narasumber yang ditetapkan berdasarkan pusposive sampling adalah sebagai berikut.

a. Kepala SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus b. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana c. 3 Guru SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus d. 3 Siswa

Sedangkan snowball sampling adalah teknik penentuan sempel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.65 Sehingga, data yang diperoleh melalui narasumber purposive sampling akan diperkuat dan dilengkapi dengan data yang diperoleh dari narasumber snowball sampling.

2. Dokumentasi

Dokumen menurut Sugiyono adalah merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya munumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories),

63 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya (Depok: Prenadamedia Group, 2018), Cet. 9, h. 136.

64 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018), Cet.27, h. 85.

65 Ibid., h. 85.

ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.66 Dokumentasi dilakukan untuk memahami dan mendapatkan data mengenai hal-hal berupa catatan. Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh tentang profil, visi dan misi, tujuan sekolah, data guru, data warga belajar, data sarana prasarana, jadwal berbagai kegiatan, relevansi program dan dukungan masyarakat serta prestasi akademik dan manfaat program yang digunakan untuk melengkapi data penelitian sehingga dapat ditampilkan gambaran tentang objek penelitian.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Dokumentasi No Aspek Dokumentasi

Keterangan Ada Tidak Ada 1 Profile SMK Al-Hidayah Lestari

2 Visi, misi dan tujuan 3 Data guru

4 Data peserta didik

5 Sarana dan prasarana sekolah 6 Hasil raport

7 Form pengajuan sarana dan prasarana 8 Daftar investaris barang

3. Observasi

Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Observasi pada penelitian tindakkan mempunyai fungsi mendokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek.

Oleh karena itu observasi harus mempunyai beberapa macam unggulan seperti: memiliki orientasi prospektif, memiliki dasar-dasar reflektif

66 Ibid., h. 240.

waktu sekarang dan masa yang akan datang.67 Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya.

Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Metode observasi yang digunakan yakni observasi langsung dengan menggunakan panduan pengamatan.

Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pengelola yaitu kepala sekolah SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus, kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, guru dan bagian administrasi.

Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi

No Indikator Deskripsi

1

Kegiatan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan pengawasan

2 Kegiatan pembelajaran

D. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia, kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Dengan demikian teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data dengan

67 Hamid Darmadi, Dimensi-dimensi Metodo Penelitian Pendidikan dan Sosial Konsep Dasar dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 281.

tujuan mengelola data tersebut untuk menjawab rumusan masalah.68 Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Hubberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verfikasi.

Gambar 3.1 Teknik Analisis Data

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan penyerderhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan keabsahan data mentah menjadi informasi yang bermakna, sehingga memudahkan penarikan kesimpulan.

2. Penyajian Data

Penyajian data yang sering digunakan pada data kualitatif adalah bentuk naratif. Penyajian-penyajian data berupa sekumpulan informasi yang tersusun secara sistematis dan mudah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan (Verification)

Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data yang dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengaju pada rumusan masalah secara tujuan yang hendak dicapai. Data yang telah disusun

68 I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Teori, Penerapan dan Riset Nyata (Yogyakarta: Quadrant, 2020), Cet.1 , h. 92.

dibandingkan antara satu dengan yang lain untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.69

E. TEKNIK PENGUJIAN KEABSAHAN DATA

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk mengetahui derajat kepercayaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Terdapat beberapa cara yang biasanya dipilih untuk menguji keabsahan (kesahihan/validitas) data penelitian. Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi.

Triangulasi merupakan uji kredibilitas, yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh peneliti dari berbagai sumber data pada berbagai waktu yang telah dilakukan.70 Artinya, guna menarik suatu kesimpulan yang mantap diperlukan berbagai sudut pandang berbeda.

Sugiono menyatakan bahwa trigulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekkan data dari berbagai sumber, berbagai cara dan berbagai waktu.71 Dalam penelitian ini, untuk mengecek keabsahan data yang diperoleh peneliti menggunakan dua macam triangulasi yaitu:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang gaya kepemimpinan seseorang, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke bawahan yang di pimpin, ke atasan yang menugasi, dan ke teman kerja yang merupakan kelompok kerja sama.72

69 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018), Cet.27, h. 247-253.

70 I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Teori, Penerapan dan Riset Nyata (Yogyakarta: Quadrant, 2020), Cet.1 , h. 176.

71 Sugiyono, Op.Cit., h. 273.

72 Ibid., h. 274.

Gambar 3.2 Triangulasi Sumber

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut mengasilkan data yang berbeda-beda, maka penelitian melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar.73

Gambar 3.3 Triangulasi Teknik

73 Ibid.

F. KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pengumpulan Data

Variabel Penelitian Dimensi Indikator Sumber

Data Pengelolaan Sarana

dan Prasarana

Perencanaan 1. Mekanisme atau langkah-langklah

3. Proses pengadaan sarana dan

prasarana

4. Evaluasi kegiatan pengadaan Pemeliharaan 1. Upaya-upaya

dalam

Penghapusan 1. Cara perawatan atau penghapusan

prasarana

3. Memiliki

dengan waktu yang

strategis dan rencana oprasional sekolah

3. Pengendalian dan penjaminan mutu atau keunggulan sistem pembelajaran di sekolah

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM SEKOLAH

Penelitian ini dilakukan di SMK Al Hidayah Lestari sebagai hasil penelitian pertama, peneliti memaparkan mengenai gambaran umum sekolah beserta aspek pendukung hasil penelitian lainnya. Adapun identitas sekolah sebagai berikut:

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMK Al-Hidayah Lestari b. Nomor Data Sekolah : A0407207

c. Nomor Statistik Sekolah : 342016202272

d. Nomor NPSN : 20102540

e. Nomor SK Akreditasi : 369/BAP-S/M/DKI/2013 f. Nomor SK Izin Oprasional : No. 2200/-1.851.78/2014

g. Alamat : Jl. Kana Lestari Blok K

No.01 No.01

1) Kelurahan : Lebak Bulus

2) Kecamatan : Cilandak 3) KotaMadya : Jakarta Selatan

4) Provinsi : DKI Jakarta

5) Telpone/Fax : (021) 7661343 h. Status Sekolah : “Terakreditasi B”

i. Waktu KBM : Pagi

j. Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah Lestari Al-Hidayah Lestari

k. Tahun Pendirian Yayasan : 18 Maret 1986 l. Tahun Pendirian Sekolah : 19 Juli 1993 m. Status Pemilikan Gedung : Milik Sendiri n. Tanggal SK Pemakaian Gedung : 20 Juli 1993

o. Website : www.smkalstar.sch.id

p. Email : admin@smkalstar.sch.id q. Keterangan Bangunan : Baik

r. Luas Tanah : 2.500 M2

s. Panjang Bangunan : 176 M2 t. Lebar Bangunan : 7 M2 u. Luas Tampak Bangunan : 1.232 M2

Profil SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus sudah sesuai dengan pedoman format yang di tentukan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia. Profile tersebut juga sudah mendeskripsikan kualitas pendidikan yang ada di SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus.

2. Sejarah

SMK Al-Hidayah Lestari adalah sekolah menengah kejuruan swasta kelompok Bisnis Manajemen berlokasi di Lebak Bulus Jakarta selatan. Sekolah ini berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al Hidayah, berdasarkan akta notaris Raden Soeryo Wongsowijoyo. SMK Al Hidayah Lestari mulai melakukan KBM pada tahun ajaran 1993 / 1994, disahkan berdasarkan surat keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor keputusan 017/101.A1/I/95 tentang persetujuan penyelenggaraan sekolah swasta.

SMK Al Hidayah Lestari terdiri dari tiga jurusan atau program keahlian yaitu akuntansi, sekretaris dan manajemen bisnis (penjualan).

Didirikan pada tahun 1993 dan telah meluluskan XIII angkatan.12 lokal berdiri di atas tanah seluas 1700M2 resmi dibangun pada tanggal 19 juli 1993 dan terakreditasi “B” pada tahun 2008. Setelah itu mendapatkan akreditasi “A” pada tahun 2009.

SMK Al-Hidayah Lestari berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah, Yayasan ini mempunyai luas tanah 2500M2. Yayasan ini telah melaksanakan kegiatan pendidikan berupa

pendidikan kanak-kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).74

Program studi di SMK Al-Hidayah Lestari merupakan program studi yang langsung berkenaan dengan kebutuhan dunia kerja. Saat ini SMK Al-Hidayah Lestari memiliki 4 jurusan yaitu, jurus akuntansi dan keuangan lembaga ,otomatisasi tata kelola perkantoran ,bisnis daring pemasaran dan teknik komputer jaringan yang ditunjang dengan gedung yang berdiri pada tanah milik sendiri dengan guru-guru yang rata-rata pendidikannya S1. Walaupun SMK Al-Hidayah Lestari berstatus sekolah swasta tapi mampu bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain.

3. Visi dan Misi a. Visi

Terwujudnya peserta didik yang unggul dan berprestasi, seimbang dalam intelektual, emosional dan spritual yang islami serta berwawasan global.

b. Misi

1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Meningkatkan kualitas intelektual, kepekaan, emosional dan kesadaran spritual peserta didik.

3) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi tantangan global dengan tetap menjaga identitas kearifan lokal.

4) Mempersiapkan generasi masadepan yang islami.

5) Menyiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.75

74 Dokumentasi, Profil SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus, Tahun ajaran 2020/2021, ditulis pada 22 Maret 2021.

75 Dokumentasi, Profil SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus, Tahun ajaran 2020/2021, ditulis pada 22 Maret 2021.

Visi SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus sangat komprehensif, proporsional dan dinamis. Hal tersebut tercermin dari visi

‘Berwawasan Global’ yang berarti menyeluruh. SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus bercita-cita mencetak peserta didik yang unggul, berprestasi, seimbang dalam intelektual, emosiaonal dan spiritual yang islami, dalam hal tersebut visi yang ada di SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus juga tidak hanya dalam bidang akademik tetapi dalam bidang spiritual yang harus seimbang dan perjuangkan dalam capaian visi SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus.

Visi tersebut sesuai dengan misi dan tujuan yang dirumuskan.

Terdapat lima misi yang dijadikan sebagai langkah nyata SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus dalam mewujudkan visinya. Hal itulah yang membuat masyarakat semakin yakin untuk menyekolahkan putra-putrinya di SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus.

4. Guru dan Tenaga Kependidikan

Sekolah Menengah Kejuruan Al Hidayah Lestari memiliki guru dan tenaga kependidikan yang bervariatif dilihat dari jabatan maupun pendidikan seperti tabel berikut:

Tabel 4.1 Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan dilihat dari Jenjang Pendidikan, Jabatan dan Bidang Studi

No Nama Guru Jenjang Jabatan

1. Hj. Parhanah, M.M S2 Kepala Sekolah

2. Drs. Fahruddin S1 Wakil Kepala Bidang Kurikulum

3. H. M. Amin, S.Ag S1 Wakil Kepala Bidang Kesiswaan

4. Hj. Fadillah, SH., M.M S2 Wakil Kepala Bidang Sarpras

5. Siti Komariah, S.Pd S1 Wakil Kepala Bidang Humas

6. Ediyana, S.Kom S1 Kajur TKJ

7. Satriana, SE S1 Kajur Akuntansi

8. Lamsarma, S.Pd S1 Kajur Perkantoran 9. Dadang, S.Pd S1 Kajur Pemasaran 10. Octavina, S.Pd S1 Kepala Perpustakaan 11. Lukman Hakim, S.Pd S1 Kepala Tata Usaha

12. Faisal, SE S1 Bendahara I

13. Ahmad Sofyah, SE S1 Bendahara II 14. Khaidar Qirman M SMA Staf TU

15. Dwi Prasetya SMA Staf TU

16. Syarifuddin, S.Pd S1 Staf TU 17. Sabil Hafizh Ramadhan SMK Staf TU 18. Dr. H. Marzuki Mahmud,

MA

S3 Guru

19. Rini S, S.Pd S1 Guru

20. H. Faesal Fais, S.Pd S1 Guru 21. Lia Marantiaka, S.Pd S1 Guru 22. Eny Eviyanti, S.Pd S1 Guru 23. Sri Sutarsih, S.Pd S1 Guru 24. Wahyu Tri R, S.Pd S1 Guru

25. Upi Ahmad S, SE S1 Guru

26. Pitri Yuliantis, S.Pd S1 Guru 27. Hj. Saidah, S.Pdi S1 Guru 28. Wahyu Suyanti, S.Pd S1 Guru 29. Yuli Yulianti, S.Pd S1 Guru 30. Cherry Rosa, S.Pd S1 Guru 31. Muthia Mutmainah, S.Pd S1 Guru 32. Ryan Ramadhan, S.Pd S1 Guru

33. Novan Wibisono SMK Karyawan

34. Yudi Lesmana SMA Karyawan

Sumber: Dokumentasi, Profil SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus, Tahun ajaran 2020/2021

Mayoritas, pendidik dan tenaga kependidikan di SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus memiliki kualifikasi pendidikan terakhir sarjana. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga komitmen SMK Al Hidayah Lestari dalam mewujudkan lembaga pendidikan yang unggul dan berkualitas. Selain itu dengan sumber daya manusia yang maju SMK Al Hidayah Lestari akan semakin mudah mewujudkan visi dan misi yang telah di tetapkan.

5. Keadaan Siswa

Keadaan siswa-siswi yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan Al Hidayah Lestari Lebak Bulus sangat bervariatif dengan artinya sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas X TKJ, X BDP, X AKL, X OTP, XI TKJ, XI BDP, XI OTP dan XII TKJ, XII, XII BDP, XII OTP, seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Keadaan Siswa dan Siswi SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus

No. Kelas Jurusan Jumlah Siswa

Jumlah Laki-laki Perempuan

1.

X

TKJ 31 5 36

2. BDP 23 7 30

3. AKL 4 20 24

4. OTP 23 22 45

Jumlah 81 54 135

5. XI TKJ 21 2 23

6. BDP 16 7 23

Sumber: Dokumentasi, Profil SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus, Tahun ajaran 2020/2021

Menurut Permendiknas rasio guru dalam rombongan belajar yang ideal di Indonesia adalah 1:32 untuk jenjang pendidikan SMK/MAK.76 SMK Al Hidayah Lestari memiliki 20 Pendidik (guru) untuk jenjang SMK dan 353 siswa, yang artinya rasio guru-siswa SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus adalah 1:18. Rasio guru-siswa ini tergolong cukup baik, sehingga pemberdayaan guru dapat berlangsung dengan efektif dan efesien. Hal ini mencerminkan kebijakan dan pengelolaan sekolah yang tepat.

6. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al Hidayah Lestari Lebak Bulus memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang cukup memadai, baik berupa fisik bangunan seperti gedung maupun non fisik seperti kurikulum belajar, metode pegajaran, suasana dalam lingkunngan sekolah, dan sebagainya. Sarana fisik di SMK Al Hidayah seperi gedung sekolah, ruang belajar, perpustakaan, kantor guru, lab.

Komputer, ruang keterampilan, ruang OSIS, mushola, lapangan dan sebagainya merupakan sarana belajar yang terus menerus mengalami

76 Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 7.

7. OTP 8 30 38

Jumlah 45 39 84

8.

XII

TKJ 1 30 3 33

9. TKJ 2 30 3 33

10. BDP 18 14 32

11. OTP 9 27 36

Jumlah 87 47 134

Rekapitulasi 213 140 353

cukup kemajuan, meskipun masih terdapat masalah dalam hal kemanfaatan dan perawatan namun sudah cukup baik dan dikelola.

cukup kemajuan, meskipun masih terdapat masalah dalam hal kemanfaatan dan perawatan namun sudah cukup baik dan dikelola.