• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor lingkungan sosial remaja dengan gaya hidup hedonisme pada penelitian ini merupakan faktor lain di luar pola menonton sinetron pada remaja yang dimungkinkan mempunyai hubungan terhadap perkembangan gaya hidup hedonisme remaja pedesaan. Adapun faktor tersebut adalah interaksi dengan teman sebaya, tingkat ekonomi keluarga, interaksi dengan keluarga dan intensitas penggunaan media sosial.

Interaksi dengan Teman Sebaya

Interaksi dengan teman sebaya merupakan pengukuran yang dilakukan melalui berapa lama responden menghabiskan waktu dengan teman sebayanya dan kegiatan apa yang dilakukan responden bersama teman sebayanya. Adapun sebaran rata-rata waktu yang digunakan remaja untuk berinteraksi dan berkumpul bersama teman-teman sebayanya yang disajikan pada Tabel 17.

Tabel 17 Jumlah dan persentase remaja Desa Benteng berdasarkan lama interaksi remaja dengan teman sebaya tahun 2016

No Kategori Interaksi dengan Teman Sebaya Jumlah responden (n) Persentase (%) 1. Rendah (1-3 jam/hari) 27 54 2. Sedang (4-6 jam/hari) 12 24 3. Tinggi (7-12 jam/hari) 11 22 Total 50 100

Data pada Tabel 17 menunjukkan bahwa tingkat interaksi remaja di Desa Benteng tergolong pada kategori rendah, sebesar 54 persen remaja Desa Benteng menggunakan waktunya selama 1 sampai dengan 3 jam setiap harinya untuk berkumpul dengan teman sebaya. Besar persentase tersebut cukup berbeda jauh dengan persentase responden yang tergolong pada tingkat interaksi sedang dan tinggi, yaitu sebesar 24 persen remaja Desa Benteng memakai waktunya untuk berinteraksi dengan teman selama 4-6 jam, sedangkan 22 persen remaja Desa Benteng memakai waktunya 7-12 jam perhari untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Remaja pada kategori sedang dan tinggi sebagian besar adalah remaja yang mempunyai waktu luang yang banyak karena sedang tidak bekerja, maupun remaja yang memang senang untuk menghabiskan waktunya dengan teman dari mulai sore hari hingga petang. Adapun topik pembicaraan yang dilakukan setiap berkumpul adalah seperti yang digambarkan pada Gambar 7.

Gambar 7 Persentase topik pembicaraan remaja saat berkumpul tahun 2016

Bahan perbincangan remaja di desa Benteng sebagian besar adalah Hiburan, Pergaulan dan Sinetron. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, remaja Desa Benteng setiap harinya meluangkan waktu untuk berkumpul adalah setelah melakukan aktifitas bekerja maupun sekolah. Pada umumnya, remaja desa Benteng berkumpul diatas jam 19.00 malam. Selain berbincang, ada pula beberapa remaja yang berkumpul untuk berolahraga bersama, bermain kartu, karambol, futsal, band, pergi ke tempat pariwisata alam dan sebagainya. Intensitas pertemuan remaja cukup tinggi karena hampir setiap hari dilakukan.

Tingkat Ekonomi Keluarga

Tingkat ekonomi keluarga pada penelitian ini merupakan jenis pekerjaan dan besar penghasilan orangtua responden. Dalam penelitian ini, tingkat ekonomi keluarga dapat dilihat dengan beberapa kategori seperti yang disajikan pada Tabel 18.

Tabel 18 Jumlah dan persentase remaja Desa Benteng berdasarkan penghasilan orang tua remaja Desa Benteng tahun 2016

No

Kategori Tingkat Ekonomi Keluarga Jumlah responden (n) Persentase (%) 1. Rendah (Rp 500.000-Rp 2.100.000) 18 36 2. Sedang (Rp 2.200.000-Rp 3.100.000) 18 36 3. Tinggi (Rp 3.200.000–Rp 6.000.000) 14 28 Total 50 100

Melalui data pada Tabel 18 dapat dilihat bahwa sebagian besar pengasilan orang tua remaja di Desa Benteng adalah pada kategori rendah dengan rataan pendapatan sebesar Rp 500.000-Rp 2.100.000 per bulan dan kategori sedang dengan rataan pendapatan sebesar Rp 2.200.000-Rp 3.100.000 per bulan. Adapun jenis pekerjaan orangtua dari remaja adalah seperti yang disajikan pada Gambar berikut: 8% 34% 16% 40% 2% Tugas Sekolah/Pekerjaan Sekolah/Pekerjaan Pergaulan Sinetron Hiburan Lainnya

Gambar 8 Persentase Jenis Pekerjaan Orangtua Remaja Desa Benteng 2016

Melalui Gambar 8 dapat diketahui bahwa mayoritas jenis pekerjaan orangtua dari remaja Desa Benteng adalah Wirausaha dengan persentase sebesar 42 persen. Pada jenis pekerjaan tersebut, orangtua dari remaja membuka usaha warung, toko dan sebagainya.

Tingkat Interaksi dengan Keluarga

Tingkat interaksi dengan keluarga pada penelitian ini merupakan intensitas interaksi responden dengan anggota keluarga intinya. Tingkat interaksi dengan keluarga pada penelitian ini dikategorikan menjadi tiga ketegori yang bergantung pada durasi remaja untuk interaksi dengan anggota keluarga inti selama sehari. Tingkat interaksi dengan keluarga remaja pada kategori tinggi ketika remaja berinteraksi dengan anggota keluarga selama 30 menit-1,6 jam perhari. Tingkat perhatian responden sedang ketika remaja berinteraksi dengan anggota keluarga selama 1,7-3,2 jam perhari. Tingkat interaksi remaja dengan keluarga rendah ketika remaja berinteraksi dengan anggota keluarga selama 3,3-8 jam perhari. Distribusi tingkat interaksi remaja dengan keluarga dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19 Jumlah dan persentase remaja Desa Benteng berdasarkan Waktu Interaksi Remaja Desa Benteng dengan Keluarga Tahun 2016

No Kategori Waktu Interaksi dengan Keluarga Jumlah responden (n) Persentase (%) 1. Rendah (0,5-1,6 jam) 17 34 2. Sedang (1,7-3,2 jam/hari) 23 46 3. Tinggi (3,3-8 jam/hari) 10 20 Total 50 100

Melalui Tabel 19 dapat dilihat bahwa sebanyak 46 persen remaja Desa Benteng memiliki rataan waktu untuk interaksi dengan keluarga sebanyak 1,7-3,2 jam setiap harinya. Oleh karena itu, interaksi remaja Desa Benteng dengan Orangtua sebagian besar termasuk pada kategori sedang. Pada kategori rendah, terdapat sebesar 34 persen remaja Desa Benteng yang melakukan interaksi dengan keluarganya selama 30 menit hingga 1,6 jam perharinya. Terakhir, pada kategori

18% 14% 42% 26% PNS Swasta Wirausaha Buruh

interaksi dengan keluarga tinggi terdapat sebesar 20 persen remaja yang berinteraksi dengan keluarga selama 3,3 jam hingga 8 jam perharinya.

Berdasarkan persentase yang telah dipaparkan, dapat dilihat bahwa tingkat interaksi remaja dengan keluarga adalah pada kategori sedang yaitu dengan rataan durasi interaksi selama 1,7 hingga 3,2 jam perharinya. Jenis interaksi yang dilakukan remaja dengan keluarga biasanya adalah berbincang mengenai sekolah, pekerjaan, masa depan maupun mengerjakan sesuatu bersama seperti memasak, menonton televisi, atau istirahat bersama. Perbedaan durasi interaksi antara remaa dengan keluarga dipengaruhi oleh waktu luang yang berbeda antara remaja dengan anggota keluarga, kesibukan masing-masing baik remaja maupun anggota keluarga. Hal tersebut ditunjukkan oleh pernyataan beberapa responden seperti berikut:

“..ya lumayan jarang sih ngobrol sama orangtua, soalnya kadang pas saya bangun tidur, orangtua udah pergi kerja. Giliran saya pulang dari luar rumah, orangtua udah tidur. Paling weekend aja sih, tapi biasanya saya kan main kalo hari libur juga” (RKA, 19 Tahun) “kalo aku sih lumayan sering ngobrolnya sama mama, soalnya kan sekarang aku lagi nunggu kelulusan jadi lebih sering di rumah sama mama. Biasanya sih kalo ngobrol ceritain tentang temen-temen, kadang tentang lagi deket sama siapa”(VRA, 18 Tahun)

Tingkat Penggunaan Media Sosial

Tingkat penggunaan media sosial pada penelitian ini merupakan bagaimana frekuensi dan durasi penggunaan media sosial oleh responden serta media sosial apakah yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sehari-harinya. Saat ini, media sosial merupakan sarana bagi masyarakat untuk mengakses informasi maupun hiburan. Distribusi rataan waktu penggunaan media sosial oleh remaja dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20 Jumlah dan persentase remaja Desa Benteng berdasarkan Waktu Penggunaan Media Sosial Tahun 2016

No

Kategori Penggunaan Media Sosial Jumlah responden (n) Persentase (%) 1. Rendah (<10 jam/bulan) 4 8 2. Sedang (10-40 jam/bulan) 17 34 3. Tinggi (>40 jam/bulan) 29 58 Total 50 100

Melalui Tabel 20 dapat dilihat bahwa sebagian besar remaja desa Benteng menggunakan waktunya untuk menggunakan media sosial pada kategori rataan waktu sedang yaitu lebih dari 40 jam setiap bulannya. Pada kategori tersebut terdapat 58 persen remaja atau sebanyak 29 orang remaja menggunakan waktunya pada kategori tinggi untuk menggunakan media sosial. Pada kategori rendah yaitu rataan waktu penggunaan media sosial kurang dari 10 jam setiap bulannya terdapat sebesar 8 persen remaja Desa Benteng.

Gambar 9 Persentase responden berdasarkan aplikasi media sosial yang digunakan tahun 2016

Gambar 9 menjelaskan bagaimana sebaran responden mengenai penggunaan media sosial. Melalui Gambar 9 diketahui bahwa aplikasi yang paling banyak digunakan adalah Facebook dan BBM dengan pengguna masing-masing sebesar 60 persen dari seluruh jumlah responden. Penggunaan Facebook dan BBM merupakan aplikasi media sosial yang memang sudah lama dikenal oleh masyarakat dan cukup mudah diakses. Kedua aplikasi media sosial ini umumnya digunakan untuk menghubungi teman, berbagi informasi, namun berbeda dengan Facebook, BBM merupakan aplikasi yang lebih pribadi dibandingkan Facebook karena komentar pada BBM hanya dapat dilihat oleh pengguna yang dikirimi komentar.

Aplikasi media sosial selanjutnya yang banyak digunakan oleh remaja desa Benteng adalah Instagram. Aplikasi media sosial yang digunakan untuk fotografi dan videografi ini sudah mulai dikenal oleh remaja desa Benteng. Remaja desa Benteng pengguna media sosial Instagram adalah sebesar 56 persen dari jumlah seluruh responden. Pembagian waktu dilakukan oleh remaja dalam penggunaan media sosial. Sebagian besar remaja menggunakan aplikasi media sosial secara bergantian. Hal tersebut dinyatakan oleh salah satu responden:

“Sering banget kalo lagi bosen atau nganggur gitu habis buka BBM, buka Line, instagram. Terus aja bolak-balik gitu. Kalo misalnya line sama bbm sih biasanya di pake buat ngobrol sama temen. Kalo instagram ya paling buat liat-liat aja foto artis atau ga online shop” (MYG, 19 Tahun) 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Line BBM Instagram Path Facebook Youtube Whatsapp

P

er

sen

GAYA HIDUP HEDONISME REMAJA DESA BENTENG