• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola menonton sinetron pada penelitian ini merupakan perilaku yang dilakukan oleh remaja dalam mengkonsumsi sinetron Anak Jalanan dalam periode tertentu. Pada penelitian ini, diasumsikan bahwa sinetron yang ditonton responden adalah sinetron dengan tema remaja yang tayang setiap hari dengan durasi setiap kali tayang adalah dua jam.

Frekuensi Menonton Sinetron

Frekuensi menonton pada penelitian ini merupakan berapa kali responden menonton sinetron dalam satu minggu terakhir saat penelitian dilakukan. Sinetron favorit remaja Desa Benteng adalah sinetron Anak Jalanan yang tayang setiap hari dengan satu episode setiap harinya. Frekuensi menonton pada penelitian ini dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu frekuensi tinggi (6-7 kali dalam seminggu), frekuensi sedang (3-5 kali dalam seminggu) dan frekuensi rendah (1-2 kali dalam seminggu). Distribusi responden berdasarkan frekuensi menonton sinetron Anak Jalanan disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3 Persentase tingkat frekuensi menonton sinetron pada remaja Desa Benteng tahun 2016

Gambar 3 menunjukkan bahwa sebesar 40 persen remaja Desa Benteng memiliki frekuensi menonton sinetron yang rendah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada kategori tersebut responden menonton sinetron sebanyak 1-2 kali setiap minggunya. Pada kategori frekuensi lainnya yaitu sebesar 34 persen responden menonton sinetron sebanyak 3-5 kali dalam seminggu terakhir dan sebesar 26 persen responden menonton sinetron sebanyak 6-7 kali dalam seminggu terakhir saat penelitian dilakukan.

Remaja memiliki frekuensi menonton yang rendah karena waktu luang yang cukup rendah bagi remaja untuk menonton sinetron. Remaja yang berstatus pekerjaan bekerja dan mahasiswa khususnya yang mempunyai kondisi waktu luang tersebut. Sebagian besar remaja yang sudah bekerja maupun mahasiswa hanya

Rendah 40% Sedang 34% Tinggi 26% n = 50

punya waktu luang malam hari setiap harinya dan biasanya waktu luang tersebut digunakan untuk beristirahat maupun mengerjakan tugas.

Disamping itu, alasan lainnya adalah ketertarikan remaja terhadap sinetron yang dapat dikatakan rendah. Hal tersebut dikarenakan remaja menganggap sinetron saat ini berkualitas buruk karena tidak mendidik dan menayangkan kekerasan pada tayangannya. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan beberapa remaja Desa Benteng:

Iya soalnya ceritanya kurang mendidik, banyak adegan yang glamor....”(AGI, 24 Tahun)

“Ceritanya kan tentang geng motor, ada perselisihan antar geng. Kalo remaja yang suka motor kan nanti bisa berpengaruh juga sama si remaja nya” (SYB, 18 Tahun)

“Kalo kurang baiknya ya soalnya pergaulan anak-anak di sinetronnya kurang baik. Banyak ngabisin waktu di luar rumah, udah gitu kan ada adegan kekerasan juga...” (VNI, 17 Tahun)

Durasi Menonton Sinetron

Durasi menonton yang diukur dalam penelitian ini adalah rata-rata jumlah menit yang digunakan responden dalam menonton sinetron setiap kali sinetron Anak Jalanan tayang. Sinetron yang diteliti pada penelitian ini adalah sinetron Anak Jalanan yang mempunyai durasi tayang 120 menit pada hari kerja dan 180 menit pada akhir pekan. Dalam penelitian ini, durasi menonton dikategorikan menjadi tiga katogori durasi yaitu durasi menonton tinggi (80-20 menit), durasi menonton sedang (40-80 menit) dan durasi menonton rendah (kurang dari 40 menit). Distribusi durasi menonton sinetron Anak Jalanan pada responden Desa Benteng digambarkan pada Gambar 4.

Gambar 4 Persentase tingkat durasi menonton sinetron pada remaja Desa Benteng tahun 2016 n = 50 Tinggi 32% Sedang 42% Rendah 26% n = 50

Gambar 4 menunjukkan bahwa durasi menonton sinetron Anak Jalanan pada remaja Desa Benteng tergolong pada tingkat durasi sedang. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui persentase remaja yang menonton sinetron dengan durasi 40-80 menit setiap kali tayang adalah sebesar 42 persen. Remaja dengan durasi menonton tinggi pada penelitian ini terdapat 26 persen menonton sinetron dengan durasi 80- 120 menit setiap kali tayang. Pada kategori durasi menonton rendah, terdapat sebesar 32 persen dari seluruh jumlah responden menonton sinetron kurang dari 45 menit setiap kali tayang.

Tingkat durasi menonton sinetron remaja Desa Benteng termasuk pada kategori sedang karena remaja menggunakan sinetron Anak Jalanan untuk menemani istirahat dan berkumpul dengan keluarga pada malam hari. Oleh karena itu, sebagian besar remaja Desa Benteng tidak menonton sinetron dari awal hingga akhir episode.

Tingkat Perhatian Menonton Sinetron

Tingkat perhatian menonton sinetron pada penelitian ini merupakan fokus responden saat menonton sinetron yang sedang berlangsung. Tingkat perhatian pada penelitian ini dikategorikan menjadi tiga ketegori yang bergantung pada aktifitas apa yang dilakukan responden pada saat menonton sinetron. Tingkat perhatian responden pada kategori tinggi ketika responden tidak melakukan kegiatan lain saat menonton sinetron. Tingkat perhatian responden sedang ketika responden melakukan aktifitas ringan sambil menonton sinetron. Tingkat perhatian responden rendah ketika sinetron hanya dijadikan sampingan saat mengerjakan aktifitas lain. Distribusi tingkat perhatian responden saat menonton sinetron Anak Jalanan dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Persentase tingkat perhatian menonton sinetron pada remaja Desa Benteng tahun 2016

Gambar 5 menunjukkan bahwa tingkat perhatian remaja Desa Benteng dalam menonton sinetron tergolong pada kategori tingkat perhatian tinggi. Hal ini terlihat sebesar 47 persen yang memiliki tingkat perhatian tinggi pada saat menonton

Sedang 46% Tinggi 47% Rendah 7% n = 50

sinetron dibandingkan dengan remaja yang memiliki tingkat perhatian sedang dan rendah dengan masing-masing persentase sebesar 46 persen dan 7 persen.

Remaja mempunyai tingkat perhatian yang tinggi adalah remaja yang hanya melakukan hal-hal ringan pada saat menonton televisi sehingga tidak memungkinkan remaja terganggu saat menonton sinetron, seperti makan makanan ringan, makan berat, dan mengobrol dengan keluarga maupun teman. Adapula beberapa kegiatan lain yang ditanyakan pada remaja yang kemungkinan dilakukan saat mereka menonton sinetron seperti cek notifikasi telepon genggam, menerima telepon, membalas pesan, mengerjakan tugas, membersihkan rumah, memasak, menyetrika, dal lain-lain.

Gambar 6 Persentase responden menurut kegiatan yang dilakukan saat menonton sinetron tahun 2016

Gambar 6 menunjukkan bahwa kegiatan yang paling sering dilakukan oleh remaja saat menonton sinetron adalah makan makanan ringan dan cek notifikasi telepon genggam yang dilakukan oleh sebesar 70 persen remaja Desa Benteng. Kegiatan yang hampir tidak pernah dilakukan pada saat menonton sinetron adalah mengerjakan tugas dan menyetrika, dengan hanya sebesar 6 persen remaja yang melakukan kegiatan tersebut saat menonton sinetron. Hal tersebut dikarenakan remaja mengerjakan kegiatan lainnya saat sinetron tidak berlangsung yaitu pada saat iklan.

Motivasi Menonton Sinetron

Motivasi menonton pada penelitian ini adalah alasan yang menjadi dorongan responden untuk tertarik menonton sinetron. Motivasi yang diuji dalam penelitian ini mencakup tiga kategori motivasi, yaitu motivasi identitas pribadi, motivasi interaksi dan integrasi sosial, dan motivasi hiburan. Secara umum, pada kasus remaja Desa Benteng, motivasi utama remaja menonton sinetron adalah motivasi identitas pribadi. Sebesar 60 persen responden berpendapat bahwa motivasi utama mereka dalam menonton sinetron adalah untuk meningkatkan identitas pribadi pada kategori sedang. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% P er sen tas e

Motivasi Identitas Pribadi

Motivasi identitas pribadi merupakan dorongan seseorang untuk menggunakan media sebagai alat untuk memperkaya jati dirinya. Dalam penelitian ini dimungkinkan remaja menggunakan sinetron sebagai referensi dalam bertindak dalam kehidupan sehari-harinya. Melalui sinetron, remaja dapat mencontoh gaya berpakaian pemeran sinetron, gaya bergaul, atau ada seorang idola yang berperan dalam sinetron yang remaja tonton. Adapun motivasi identitas pribadi remaja Desa Benteng dalam menonton sinetron Anak Jalanan dapat digambarkan melalui Tabel 14.

Tabel 14 Jumlah dan persentase motivasi identitas pribadi Remaja Desa Benteng dalam menonton sinetron anak jalanan tahun 2016

No Motivasi Identitas Pribadi Jumlah responden Persentase (%)

1. Rendah 9 19

2. Sedang 30 60

3. Tinggi 11 22

Total 50 100

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 14, menggambarkan bahwa motivasi identitas pribadi pada remaja Desa Benteng termasuk pada kategori sedang dengan jumlah remaja yang mempunyai motivasi identitas pribadi dalam menonton sinetron adalah sebanyak 60 persen. Motivasi identitas pribadi remaja Desa Benteng tergolong pada kategori sedang dimana motivasi remaja untuk menonton sinetron adalah dikarenakan remaja menyukai tokoh idola yang berperan dalam sinetron tersebut.

Motivasi Interaksi dan Integrasi Sosial

Motivasi interaksi dan integrasi sosial merupakan dorongan seseorang untuk menggunakan media sebagai peningkat peran dan nilai dirinya di sekitar lingkungan dimana ia berada. Motivasi ini dilakukan untuk mempermudah seseorang dalam melakukan sosialisasi. Tabel 15 menggambarkan sebaran remaja Desa Bentang mengenai motivasi interaksi dan integrasi sosial.

Tabel 15 Jumlah dan persentase motivasi identitas pribadi remaja Desa Benteng dalam menonton sinetron anak jalanan tahun 2016

No Motivasi Interaksi dan Integrasi

Sosial Jumlah responden Persentase (%)

1. Rendah 9 18

2. Sedang 28 56

3. Tinggi 13 26

Total 50 100

Melalui data pada Tabel 15 menunjukkan bahwa motivasi interaksi dan interaksi sosial remaja Desa Benteng dalam menonton sinetron Anak Jalanan termasuk pada kategori sedang. Pada kategori tersebut sebesar 56 persen remaja mempunyai motivasi identitas pribadi dalam menonton sinetron. Pada kategori lainnya, masing-masing persentasenya adalah 18 persen untuk motivasi identitas pribadi rendah dan 26 persen untuk motivasi identitas pribadi tinggi.

Motivasi interaksi dan integrasi sosial remaja Desa Benteng dalam menonton sinetron tergolong pada kategori sedang. Melalui motivasi ini, remaja menggunakan alur cerita dari sinetron untuk mengobrol bersama teman-temannya. Motivasi Hiburan

Motivasi hiburan merupakan alasan seseorang dalam menggunakan media yaitu untuk memenuhi kebutuhannya akan hiburan. Melalui motivasi ini, responden menonton sinetron bertujuan untuk menghilangkan rasa stres, mengisi waktu luang, maupun menghibur diri sendiri. Sebaran motivasi hiburan pada remaja Desa Benteng dalam menonton sinetron Anak Jalanan adalah seperti yang disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16 Jumlah dan persentase motivasi hiburan remaja Desa Benteng dalam menonton sinetron tahun 2016

No Motivasi Hiburan Jumlah responden Persentase (%)

1. Rendah 20 40

2. Sedang 15 30

3. Tinggi 15 30

Total 50 100

Melalui Tabel 16, dapat digambarkan bahwa sebanyak 40 persen remaja mempunyai motivasi hiburan pada kategori rendah. Sisanya pada kategori sedang dan tinggi mempunyai komposisi responden yang sama yaitu masing-masing 15 persen, mempunyai motivasi menonton sinetron sebagai hiburan pada kategori tersebut.