• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA POLA MENONTON SINETRON DENGAN GAYA HIDUP HEDONISME

Hubungan Antara Frekuensi Menonton Sinetron dengan Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Hubungan antara frekuensi menonton sinetron dengan gaya hidup hedonisme dilakukan dengan uji statistik rank Spearman karena kedua variabel tersebut memiliki data dengan skala ordinal. Frekuensi menonton dihubungkan dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme. Hubungan antara frekuensi menonton sinetron dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme dijelaskan melalui data berikut:

Hubungan Antara Frekuensi Menonton Sinetron dengan Opini Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Tabel 24 menunjukkan hubungan antara tingkat frekuensi menonton sinetron dengan tingkat opini gaya hidup hedonisme. Tabel 24 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat frekuensi menonton rendah cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 50 persen dari responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton sinetron sedang cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup sedang dengan besaran 47,10 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton sinetron sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton tinggi cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 53,80 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton sinetron tinggi.

Tabel 24 Hubungan antara frekuensi menonton sinetron dengan opini gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Opini Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Frekuensi Menonton

Sinetron Jumlah

Rendah Sedang Tinggi

Rendah n 4 2 2 8 % 20,00 11,80 15,40 16,00 Sedang n 10 8 7 25 % 50,00 47,10 53,80 50,00 Tinggi n 6 7 4 17 % 30,00 41,20 30,80 34,00

Hasil uji rank Spearman yang tertera pada Tabel 27 menunjukkan bahwa diperoleh p-value untuk opini mengenai gaya hidup hedonisme = 0,732 > taraf nyata 0,05. Angka tersebut menujukkan bahwa tidak ada hubungan nyata antara tingkat frekuensi menonton sinetron dengan opini remaja mengenai gaya hidup hedonisme. Tidak adanya hubungan dari tingkat frekuensi menonton sinetron memungkinkan terjadi karena tingkat frekuensi menonton sinetron pada remaja bukan hanya satu-satunya faktor yang dapat mengubah opini remaja mengenai gaya hidup hedonisme.

Hubungan Antara Frekuensi Menonton Sinetron dengan Minat Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 25 menunjukkan hubungan antara tingkat frekuensi menonton sinetron dengan tingkat minat gaya hidup hedonisme. Tabel 25 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat frekuensi menonton rendah cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 45 persen dari responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton sinetron sedang cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup sedang dengan besaran 41,20 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton sinetron sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton tinggi memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme yang cenderung merata.

Tabel 25 Hubungan antara frekuensi menonton sinetron dengan minat gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Minat Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Frekuensi Menonton

Sinetron Jumlah

Rendah Sedang Tinggi

Rendah n 4 5 5 14 % 20,00 29,40 38,50 28,00 Sedang n 9 7 3 19 % 45,00 41,20 23,10 38,00 Tinggi n 7 5 5 17 % 35,00 29,40 38,50 34,00 Total n % 20 100,00 17 100,00 13 100,00 50 100,00 Berdasarkan hasil uji korelasi yang disajikan pada Tabel 27 diperoleh p-value

untuk minat mengenai gaya hidup hedonisme = 0,581 > taraf nyata = 0,05. Artinya tidak ada hubungan nyata antara tingkat frekuensi menonton dengan minat remaja mengenai gaya hidup hedonisme. Hal tersebut menujukkan bahwa tidak adanya perbedaan minat remaja mengenai gaya hidup hedonisme yang dengan perbedaan tingkat frekuensi menonton sinetron. Berdasarkan data pada

Hubungan Antara Frekuensi Menonton Sinetron dengan Aktivitas Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 26 menunjukkan hubungan antara tingkat frekuensi menonton sinetron dengan tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme. Tabel 26 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat frekuensi menonton rendah cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 70 persen dari responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton sinetron sedang cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup sedang dengan besaran 76,50 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton sinetron sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton tinggi cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 61,50 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat frekuensi menonton sinetron tinggi.

Tabel 26 Hubungan antara frekuensi menonton sinetron dengan aktivitas gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Aktivitas Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Frekuensi Menonton

Sinetron Jumlah

Rendah Sedang Tinggi

Rendah n 2 3 2 7 % 10,00 17,60 15,40 14,00 Sedang n 14 13 8 35 % 70,00 76,50 61,50 70,00 Tinggi n 4 1 3 8 % 20,00 5,90 23,1 16,00 Total n % 20 100,00 17 100,00 13 100,00 50 100,00 Menurut hasil uji korelasi pada Tabel 27 diperoleh p-value untuk aktifitas gaya hidup hedonisme = 0,733 > taraf nyata 0,005. Artinya tidak ada hubungan nyata antara tingkat frekuensi menonton dengan aktifitas gaya hidup hedonisme remaja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan aktifitas gaya hidup hedonisme remaja antara remaja yang memiliki tingkat frekuensi menonton sinetron yang berbeda juga.

Tabel 27 Hasil uji statistik antara tingkat frekuensi menonton sinetron dengan gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Gaya Hidup Hedonisme Hasil Uji Statistik

Rs P

Opini 0,050 0,732

Minat -0,080 0,581

Aktivitas -0,049 0,733

Keterangan:

Rs: nilai rank Spearman (koefisien korelasi) p-Value: nilai Sig. (2-tailed)

Melalui data yang telah dipaparkan di atas, dapat dilihat bahwa secara garis besar, menurut hasil uji statistik hubungan antara frekuensi menonton sinetron dengan gaya hidup hedonisme menunjukkan bahwa gaya hidup hedonisme yang meliputi opini, minat dan aktifitas tergolong sedang pada frekuensi menonton rendah. Hal ini menunjukkan bahwa remaja Desa Benteng pada dasarnya sudah cenderung menyentuh gaya hidup hedonisme pada kehidupannya sehari-hari. Walaupun remaja menonton sinetron lebih dari satu kali setiap minggunya, gaya hidup hedonisme remaja berada pada kategori sedang.

Berbeda halnya dengan hasil penelitian Pinasthika (2010) yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan nyata dan negatif antara frekuensi menonton sinetron dengan salah satu perilaku hedonisme yaitu konsumtif. Pada penelitian tersebut, semakin tinggi frekuensi menonton sinetron, semakin rendah tingkat konsumtif remaja. Dengan semakin sering remaja menonton sinetron di rumah, semakin jarang remaja pergi ke luar rumah dan berbelanja dengan berlebihan. Selain itu, terdapat hasil penelitian lain yaitu penelitian Takariani (2013). Menurut penelitian Takariani (2013) terdapat pengaruh antara frekuensi menonton sinetron dengan

sikap mengenai gaya hidup hedonisme. Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa semakin lama remaja menonton sinetron maka semakin besar informasi yang diserap remaja sehingga menghasilkan perhatian lebih dari remaja terhadap apa yang ia lihat pada sinetron.

Hubungan Antara Durasi Menonton Sinetron dengan Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Hubungan antara durasi menonton sinetron dengan gaya hidup hedonisme dilakukan dengan uji statistik rank Spearman karena kedua variabel tersebut memiliki data dengan skala ordinal. Durasi menonton dihubungkan dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme. Hubungan antara durasi menonton sinetron dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme dijelaskan melalui data berikut:

Hubungan Antara Durasi Menonton Sinetron dengan Opini Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 28 menunjukkan hubungan antara tingkat durasi menonton sinetron dengan tingkat opini gaya hidup hedonisme. Tabel 28 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat durasi menonton rendah cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 50 persen dari responden yang memiliki tingkat durasi menonton rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat durasi menonton sinetron sedang cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup sedang dengan besaran 47,60 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat durasi menonton sinetron sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat durasi menonton tinggi cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 53,80 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat durasi menonton sinetron tinggi.

Tabel 28 Hubungan antara durasi menonton sinetron dengan opini gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Opini Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Durasi Menonton Sinetron

Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah n 3 2 3 8 % 18,80 9,50 23,10 16,00 Sedang n 8 10 7 25 % 50,00 47,6 53,80 50,00 Tinggi n 5 9 3 17 % 31,30 42,90 23,10 34,00 Total n % 16 100,00 21 100,00 13 100,00 50 100,00

Hasil uji korelasi rank Spearman pada Tabel 31 menunjukkan bahwa diperoleh p-value untuk opini mengenai gaya hidup hedonisme = 0,721 > taraf nyata 0,05. Angka tersebut menujukkan bahwa tidak ada hubungan nyata antara tingkat durasi menonton sinetron dengan opini remaja mengenai gaya hidup hedonisme. Artinya, remaja yang termasuk pada kategori tingkat durasi menonton sinetron rendah, sedang, dan tinggi mempunyai peluang yang sama dalam

pembentukan opini gaya hidup hedonisme pada kategori rendah, sedang, maupun tinggi.

Hubungan Antara Durasi Menonton Sinetron dengan Minat Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 29 menunjukkan hubungan antara tingkat durasi menonton sinetron dengan tingkat minat gaya hidup hedonisme. Tabel 29 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat durasi menonton sinetron rendah memiliki sebaran tingkat minat gaya hidup hedonisme yang cenderung merata. Untuk responden yang memiliki tingkat durasi menonton sinetron sedang cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup sedang dengan besaran 47,60 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat durasi menonton sinetron sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat durasi menonton tinggi cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme tinggi dengan besaran 53,80 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat durasi menonton sinetron tinggi.

Tabel 29 Hubungan antara durasi menonton sinetron dengan minat gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Minat Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Durasi Menonton Sinetron

Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah n 5 7 2 14 % 31,30 33,30 15,40 28,00 Sedang n 5 10 4 19 % 31,30 47,60 30,80 38,00 Tinggi n 6 4 7 17 % 37,50 19,00 53,80 34,00 Total n % 16 100,00 21 100,00 13 100,00 50 100,00

Berdasarkan hasil uji korelasi yang digambarkan pada Tabel 31 menunjukkan hasil uji korelasi rank Spearman antara durasi menonton dengan minat gaya hidup hedonisme remaja pedesaan. Berdasarkan uji statistik tersebut, diperoleh p-value

untuk minat mengenai gaya hidup hedonisme = 0,356 > taraf nyata = 0,05. Artinya tidak ada hubungan nyata antara tingkat durasi menonton dengan minat remaja mengenai gaya hidup hedonisme. Sehingga setiap remaja remaja yang menonton sinetron mempunyai kemungkinan untuk mempunyai tingkat minat gaya hidup hedonisme pada tingkat rendah, sedang, maupun tinggi.

Hubungan Antara Durasi Menonton Sinetron dengan Aktivitas Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 30 menunjukkan hubungan antara tingkat durasi menonton sinetron dengan tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme. Tabel 30 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat durasi menonton sinetron rendah cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran persentase 56,30 dari jumlah responden yang memiliki tingkat durasi menonton sinetron rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat durasi menonton sinetron sedang cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup sedang dengan besaran 85,70

persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat durasi menonton sinetron sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat durasi menonton tinggi cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme tinggi dengan besaran 61,50 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat durasi menonton sinetron tinggi.

Tabel 30 Hubungan antara durasi menonton sinetron dengan aktivitas gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Aktivitas Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Durasi Menonton Sinetron

Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah n 3 3 1 7 % 18,80 14,30 7,70 14,00 Sedang n 9 18 9 35 % 56,30 85,70 61,50 70,00 Tinggi n 4 0 4 8 % 25,00 0,00 30,80 18,00 Total n % 16 100,00 21 100,00 13 100,00 50 100,00

Berdasarkan hasil uji korelasi yang digambarkan pada Tabel 31 diperoleh p-value untuk aktifitas gaya hidup hedonisme = 0,529 > taraf nyata 0,05. Artinya tidak ada hubungan nyata antara tingkat durasi menonton dengan aktifitas gaya hidup hedonisme remaja.

Tabel 31 Hasil uji statistik antara tingkat durasi menonton sinetron dengan gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Gaya Hidup Hedonisme

Hasil Uji Statistik

Rs P

Opini -0,052 0,721

Minat 0,133 0,356

Aktivitas 0,091 0,529

Keterangan:

Rs: nilai rank Spearman (koefisien korelasi) p-Value: nilai Sig. (2-tailed)

Berdasarkan data yang telah dipaparkan di atas, menunjukkan bahwa gaya hidup hedonisme yang terdiri dari opini, minat dan aktifitas remaja Desa Benteng tergolong sedang dengan durasi menonton sedang. Namun walaupun begitu, melalui hasil uji statistik rank Spearman diperoleh bahwa tidak ada hubungan nyata antara tingkat durasi menonton sinetron dengan ketiga variabel gaya hidup hedonisme. Hasil tersebut menunjukkan bahwa baik remaja yang memiliki tingkat durasi menonton sinetron rendah, sedang, maupun tinggi memiliki peluang yang sama untuk menerapkan gaya hidup hedonisme. Melalui data tersebut, dapat diketahui bahwa durasi bukan faktor yang mempunyai peran dalam pembentukan gaya hidup hedonisme remaja.

Hal ini berbeda dengan penelitian Pinasthika (2010) dimana ditemukan hubungan antara tingkat durasi menonton sinetron dengan salah satu perilaku hedonisme yaitu malas bekerja keras pada siswa SMA Swasta. Hubungan antara keduanya merupakan hubungan nyata positif, artinya semakin tinggi durasi

menonton sinetron pada siswa SMA maka semakin tinggi tingkat kemalasan bekerja keras pada siswa SMA.

Hubungan Antara Tingkat Perhatian Menonton Sinetron dengan Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Hubungan antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan gaya hidup hedonisme dilakukan dengan uji statistik rank Spearman karena kedua variabel tersebut memiliki data dengan skala ordinal. Tingkat perhatian menonton dihubungkan dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme. Hubungan antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme dijelaskan melalui data berikut:

Hubungan Antara Tingkat Perhatian Menonton Sinetron dengan Opini Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 32 menunjukkan hubungan antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan tingkat opini gaya hidup hedonisme. Tabel 32 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat perhatian menonton rendah cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 60 persen dari responden yang memiliki tingkat perhatian menonton rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat perhatian menonton sinetron sedang cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup sedang dengan besaran 42,10 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat perhatian menonton sinetron sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat perhatian menonton tinggi cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 52,40 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat perhatian menonton sinetron tinggi. Tabel 32 Hubungan antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan opini gaya

hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Opini Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Perhatian Menonton

Sinetron Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah n 1 6 1 8 % 10,00 31,60 4,80 16,00 Sedang n 6 8 11 25 % 60,00 42,10 52,40 50,00 Tinggi n 3 5 9 17 % 30,00 26,30 42,90 34,00 Total n % 10 100,00 19 100,00 21 100,00 50 100,00

Hasil uji korelasi yang digambarkan pada Tabel 35 menunjukkan bahwa diperoleh p-value untuk opini mengenai gaya hidup hedonisme = 0,226 > taraf nyata 0,05. Artinya tidak ada hubungan nyata antara tingkat perhatian menonton dengan opini gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng. Tidak adanya hubungan nyata antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan tingkat opini gaya hidup hedonisme menunjukkan bahwa perbedaan tingkat perhatian menonton sinetron

tidak mengubah opini gaya hidup hedonisme pada tingkatan rendah, sedang, maupun tinggi.

Hubungan Antara Tingkat Perhatian Menonton Sinetron dengan Minat Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 33 menunjukkan hubungan antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan tingkat minat gaya hidup hedonisme. Tabel 33 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat perhatian menonton rendah cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme tinggi dengan besaran 50 persen dari responden yang memiliki tingkat perhatian menonton rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat perhatian menonton sinetron sedang cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup rendah dengan besaran 47,40 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat perhatian menonton sinetron sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat perhatian menonton tinggi cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 47,60 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat perhatian menonton sinetron tinggi. Tabel 33 Hubungan antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan minat gaya

hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Minat Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Perhatian Menonton

Sinetron Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah n 2 9 3 14 % 20,00 47,40 14,30 28,00 Sedang n 3 6 10 19 % 30,00 31,60 47,60 38,00 Tinggi n 5 4 8 17 % 50,00 21,10 38,10 34,00 Total n % 10 100,00 19 100,00 21 100,00 50 100,00

Pada Tabel 35 diperoleh p-value untuk minat mengenai gaya hidup hedonisme = 0,621 > taraf nyata = 0,05. Artinya tidak ada hubungan nyata antara tingkat perhatian menonton dengan minat gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng. Tidak adanya hubungan nyata antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan tingkat opini gaya hidup hedonisme menunjukkan bahwa perbedaan tingkat perhatian menonton sinetron tidak mengubah minat gaya hidup hedonisme pada tingkatan rendah, sedang, maupun tinggi.

Hubungan Antara Tingkat Perhatian Menonton Sinetron dengan Aktivitas Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 34 menunjukkan hubungan antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme. Tabel 34 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat perhatian menonton rendah cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 70,00 persen dari responden yang memiliki tingkat perhatian menonton rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat perhatian menonton sinetron sedang cenderung memiliki

tingkat aktivitas gaya hidup rendah dengan besaran 63,20 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat perhatian menonton sinetron sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat perhatian menonton tinggi cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 76,20 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat perhatian menonton sinetron tinggi. Tabel 34 Hubungan antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan aktivitas

gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Aktivitas Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Perhatian Menonton

Sinetron Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah n 2 5 0 7 % 20,00 26,30 0,00 14,00 Sedang n 7 12 16 35 % 70,00 63,20 76,20 70,00 Tinggi n 1 2 5 8 % 10,00 10,50 23,80 16,00 Total n % 10 100,00 19 100,00 21 100,00 50 100,00

Menurut hasil uji statistik rank Spearman pada Tabel 35 diperoleh p-value

untuk aktifitas gaya hidup hedonisme = 0,037 < taraf nyata 0,05. Artinya terdapat hubungan nyata antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan aktifitas gaya hidup hedonisme remaja. Menurut uji korelasi antara tingkat menonton sinetron dengan aktifitas gaya hidup hedonisme, terdapat koefisien korelasi yaitu sebesar 0,296 yang menunjukkan hubungan yang cukup kuat antara kedua sub-variabel. Melalui koefisien tersebut juga diketahui bahwa hubungan antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan gaya hidup hedonisme adalah hubungan positif. Artinya semakin tinggi tingkat perhatian menonton sinetron, maka semakin tinggi tingkat aktifitas gaya hidup hedonisme.

Tabel 35 Hasil uji statistik antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Gaya Hidup Hedonisme

Hasil Uji Statistik

Rs P

Opini 0,174 0,226

Minat 0,072 0,621

Aktivitas 0,296* 0,037

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) Keterangan:

Rs: nilai rank Spearman (koefisien korelasi) p-Value: nilai Sig. (2-tailed)

Berdasarkan analisis hubungan antara tingkat perhatian dengan opini, minat, dan aktivitas gaya hidup hedonisme yang telah dipaparkan di atas, diketahui bahwa tingkat perhatian hanya mempunyai hubungan nyata dengan tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme. Dengan hasil tersebut, diketahui bahwa meskipun tingkat frekuensi dan durasi menonton sinetron remaja yang tergolong rendah namun jika

remaja menonton dengan tingkat perhatian yang tinggi akan mendukung remaja untuk melakukan aktivitas gaya hidup hedonisme karena saat menonton sinetron dengan tingkat perhatian yang tinggi maka remaja akan lebih mudah memahami informasi berupa adegan-adegan gaya hidup hedonisme yang ditampilkan melalui sinetron.

Hubungan Antara Motivasi Menonton Sinetron dengan Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Motivasi menonton sinetron pada penelitian ini terbagi atas tiga motivasi yaitu motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan. Ketiga motivasi tersebut dihubungkan dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme. Hubungan antara motivasi menonton sinetron dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme dijelaskan melalui data berikut:

Hubungan Antara Motivasi Identitas Pribadi dengan Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Hubungan antara motivasi identitas pribadi dalam menonton sinetron dengan gaya hidup hedonisme dilakukan dengan uji statistik rank Spearman karena kedua variabel tersebut memiliki data dengan skala ordinal. Motivasi identitas pribadi merupakan dorongan seseorang untuk menggunakan media sebagai alat untuk memperkaya jati dirinya. Motivasi identitas pribadi menonton sinetron dihubungkan dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme. Hasil uji korelasi antara motivasi identitas pribadi disajikan pada Tabel 36-38.

Tabel 36 Hubungan antara tingkat motivasi pribadi menonton sinetron dengan opini gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Opini Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Motivasi Identitas Pribadi

Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah n 2 5 1 8 % 22,20 16,70 9,10 16,00 Sedang n 3 15 7 25 % 33,30 50,00 63,60 50,00 Tinggi n 4 10 3 17 % 44,40 33,30 27,30 34,00 Total n % 9 100,00 30 100,00 11 100,00 50 100,00

Pada Tabel 36 menunjukkan hubungan antara tingkat motivasi identitas pribadi dengan tingkat opini gaya hidup hedonisme. Tabel 36 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat motivasi identitas pribadi rendah cenderung memiliki sebaran tingkat opini gaya hidup hedonisme yang merata. Untuk responden yang memiliki tingkat identitas pribadi sedang cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup sedang dengan besaran 50,00 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat motivasi identitas pribadi sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat motivasi identitas pribadi tinggi cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 63,60 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat motivasi identitas pribadi tinggi.

Tabel 39 menunjukkan bahwa diperoleh p-value untuk opini mengenai gaya hidup hedonisme = 0,825 > taraf nyata 0,05. Angka tersebut menujukkan bahwa tidak ada hubungan nyata antara motivasi identitas pribadi dengan opini remaja mengenai gaya hidup hedonisme.

Tabel 37 Hubungan antara tingkat motivasi identitas pribadi menonton sinetron dengan minat gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Minat Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Motivasi Identitas Pribadi

Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah n 1 11 2 14 % 11,10 36,70 18,20 28,00 Sedang n 3 13 3 19 % 33,30 43,30 27,3 38,00 Tinggi n 5 6 6 17 % 55,60 20,00 54,50 34,00 Total n % 9 100,00 30 100,00 11 100,00 50 100,00

Pada Tabel 37 menunjukkan hubungan antara tingkat motivasi identitas pribadi dengan tingkat minat gaya hidup hedonisme. Tabel 37 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat motivasi identitas pribadi rendah cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme yang tinggi dengan besaran 55,60 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat motivasi identitias pribadi