• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL REMAJA DENGAN GAYA HIDUP HEDONISME

Hubungan Antara Interaksi dengan Teman Sebaya dengan Gaya Hidup

Hedonisme Remaja Pedesaan

Hubungan antara tingkat interaksi dengan teman sebaya dengan gaya hidup hedonisme dilakukan dengan uji statistik rank Spearman. Tingkat interaksi remaja dengan teman sebaya dihubungkan dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme. Hubungan antara interaksi dengan teman sebaya dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme dijelaskan melalui data berikut:

Hubungan Antara Interaksi dengan Teman Sebaya dengan Opini Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 49 menunjukkan hubungan antara tingkat interaksi dengan teman sebaya dengan tingkat opini gaya hidup hedonisme. Tabel 49 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat interaksi dengan teman sebaya rendah cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme yang sedang dengan besaran 48,10 persen dari responden yang memiliki tingkat interaksi dengan teman sebaya rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat interaksi dengan teman sebaya sedang cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup sedang dengan besaran 58,30 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat interaksi dengan teman sebaya sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat interaksi dengan teman sebaya tinggi cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme yang sedang dengan besaran 45,50 persen dari responden dengan tingkat interaksi dengan teman sebaya tinggi.

Tabel 49 Hubungan tingkat interaksi dengan teman sebaya dengan opini gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Opini Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Interaksi dengan Teman Sebaya Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah N 3 3 2 8 % 11,10 25,00 18,20 16,00 Sedang N 13 7 5 25 % 48,10 58,30 45,50 50,00 Tinggi N 11 2 4 17 % 40,7 16,70 36,40 34,00 Total N % 27 100,00 12 100,00 11 100,00 50 100,00

Berdasarkan hasil uji korelasi pada Tabel 52 menunjukkan bahwa diperoleh p-value untuk opini mengenai gaya hidup hedonisme = 0,353 > taraf nyata 0,05. Angka tersebut menujukkan bahwa tidak ada hubungan nyata antara tingkat interaksi dengan teman sebaya dengan opini remaja mengenai gaya hidup hedonisme.

Hubungan Antara Interaksi dengan Teman Sebaya dengan Minat Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 50 menunjukkan hubungan antara tingkat interaksi dengan teman sebaya dengan tingkat minat gaya hidup hedonisme. Tabel 50 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat interaksi dengan teman sebaya rendah cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme yang sedang dengan besaran 48,10 persen dari responden yang memiliki tingkat interaksi dengan teman sebaya rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat interaksi dengan teman sebaya sedang cenderung memiliki sebaran tingkat minat gaya hidup hedonisme yang merata, sedangkan responden yang memiliki tingkat interaksi dengan teman sebaya tinggi cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme yang tinggi dengan besaran 45,50 persen dari responden dengan tingkat interaksi dengan teman sebaya tinggi.

Tabel 50 Hubungan tingkat interaksi dengan teman sebaya dengan minat gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Minat Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Interaksi dengan Teman Sebaya

Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah N 7 3 4 14 % 25,90 25,00 36,40 28,00 Sedang N 13 4 2 19 % 48,10 33,30 18,20 38,00 Tinggi N 7 5 5 17 % 25,90 41,70 45,50 34,00 Total N % 27 100,00 12 100,00 11 100,00 50 100,00

Berdasarkan hasil uji korelasi pada Tabel 52 diperoleh p-value untuk minat mengenai gaya hidup hedonisme = 0,601 > taraf nyata = 0,05. Artinya tidak ada hubungan nyata antara tingkat interaksi dengan teman sebaya dengan minat remaja mengenai gaya hidup hedonisme.

Hubungan Antara Interaksi dengan Teman Sebaya dengan Aktivitas Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 51 menunjukkan hubungan antara tingkat interaksi dengan teman sebaya dengan tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme. Tabel 51 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat interaksi dengan teman sebaya rendah cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme yang sedang dengan besaran 70,40 persen dari responden yang memiliki tingkat interaksi dengan teman sebaya rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat interaksi dengan teman sebaya sedang cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 53,80 dari jumlah responden yang memiliki tingkat interaksi dengan teman sebaya sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat interaksi dengan teman sebaya tinggi cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme yang sedang dengan besaran 81,90 persen dari responden dengan tingkat interaksi dengan teman sebaya tinggi.

Tabel 51 Hubungan tingkat interaksi dengan teman sebaya dengan aktivitas gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Aktivitas Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Interaksi dengan Teman Sebaya

Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah N 5 2 0 7 % 18,50 16,70 0,00 14,00 Sedang N 19 7 9 35 % 70,40 58,30 81,80 70,00 Tinggi N 3 3 2 8 % 11,10 25,00 18,20 16,00 Total N % 27 100,00 12 100,00 11 100,00 50 100,00

Berdasarkan hasil uji korelasi pada Tabel 52 diperoleh p-value untuk aktivitas mengenai gaya hidup hedonisme = 0,174 > taraf nyata = 0,05. Artinya tidak ada hubungan nyata antara tingkat interaksi dengan teman sebaya dengan aktivitas gaya hidup hedonisme remaja.

Tabel 52 Hasil uji statistik antara tingkat interaksi dengan teman sebaya dengan gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Gaya Hidup Hedonisme

Hasil Uji Statistik

Rs P

Opini -0,134 0,353

Minat 0,076 0,601

Aktivitas 0,195 0,174

Keterangan:

Rs: nilai rank Spearman (koefisien korelasi) p-Value: nilai Sig. (2-tailed)

Melalui data yang dipaparkan diatas diperoleh bahwa tidak ada hubungan nyata antara tingkat interaksi dengan teman sebaya dengan ketiga subvariabel gaya hidup hedonisme. Hasil tersebut menunjukkan bahwa baik remaja yang memiliki tingkat tingkat interaksi dengan teman sebaya rendah, sedang, maupun tinggi memiliki peluang yang sama untuk menerapkan gaya hidup hedonisme. Berdasarkan deskripsi pada bab sebelumnya, remaja Desa Benteng sebagian besar melakukan interaksi dengan teman sebaya dengan durasi berkisar antara 1-3 jam perharinya, sehingga termasuk pada kategori interaksi rendah. Hal tersebut mendukung tidak ditemukannya hubungan antara tingkat interaksi dengan teman sebaya dengan gaya hidup hedonisme. Melalui hal tersebut, dibuktikan bahwa pada penelitian ini lama interaksi remaja dengan teman sebaya tidak merubah opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme pada tingkat rendah, sedang, maupun tinggi. Selain itu, didukung oleh pernyataan informan berikut:

anak-anak sih biasanya suka kumpul disini (rumah MYG) kalo hari sabtu atau minggu, ya biasa sih ngobrol sama kumpul-kumpul aja, main gitar. Kadang juga anak-anak cowoknya suka pada main futsal kalo weekend, biasanya yang cewe juga suka ada yang ikut ke tempat futsalnya ikut nonton. Kalo kegiatan-kegiatan rutin paling gitu aja sih ngumpul-ngumpul biasa atau kalo ada acara hari besar kayak isra

mi’raj atau sebagainya kita suka jadi panitia acaranya. Atau kalo saya sendiri sama anak-anak cowo disini suka main ke tempat rekreasi alam gitu, suka naik gunung juga.” GLG, Ketua Karang Taruna RT 04 RW 01 Desa Benteng.

Berdasarkan dukungan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa interaksi antar teman sebaya remaja Desa Benteng tidak mengantarkan gaya hidup hedonisme masing-masing remaja karena kegiatan yang dilakukan tidak mengarah pada gaya hidup hedonisme.

Hubungan Antara Tingkat Ekonomi Keluarga dengan Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Hubungan antara tingkat ekonimi keluarga dengan gaya hidup hedonisme dilakukan dengan uji statistik rank Spearman. Tingkat ekonomi keluarga dihubungkan dengan teman sebaya dihubungkan dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme. Hubungan antara interaksi dengan teman sebaya dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme dijelaskan melalui data berikut: Hubungan Antara Tingkat Ekonomi Keluarga dengan Opini Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 53 menunjukkan hubungan antara tingkat ekonomi dengan tingkat opini gaya hidup hedonisme. Tabel 53 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat ekonomi keluarga rendah cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme yang sedang dengan besaran 55,60 persen dari responden yang memiliki tingkat ekonomi keluarga rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat ekonomi keluarga sedang cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 45,80 persen dar jumlah responden yang memiliki tingkat ekonomi keluarga sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat ekonomi keluarga tinggi cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme yang merata pada tingkat sedang dan tinggi dengan masin-masing persentase sebesar 50,00 persen dari jumlah responden dengan tingkat ekonomi keluarga tinggi.

Tabel 53 Hubungan tingkat ekonomi keluarga dengan opini gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Opini Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Ekonomi Keluarga Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah N 5 3 0 8 % 27,80 12,50 0,00 16,00 Sedang N 10 11 4 25 % 55,60 45,80 50,00 50,00 Tinggi N 3 10 4 17 % 16,70 41,70 50,00 34,00 Total N % 18 100,00 24 100,00 8 100,00 50 100,00

Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 56 diperoleh p-value untuk opini gaya hidup hedonisme 0,019 < taraf nyata 0,05. Hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dengan opini mengenai gaya hidup hedonisme ini mempunyai angka koefisien korelasi sebesar 0,331 yang menunjukkan bahwa hubungan antara kedua

subvariabel tersebut adalah hubungan positif yang cukup kuat. Artinya semakin tinggi tingkat ekonomi keluarga remaja, semakin tinggi opini remaja mengenai gaya hidup hedonisme. tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang, adapun besaran persentasenya adalah 22 persen.

Tingkat ekonomi keluarga mempunyai peran dalam pembentukan opini remaja mengenai gaya hidup hedonisme, dimana semakin rendah tingkat ekonomi keluarga remaja tidak mengharapkan aktivitas-aktivitas gaya hidup hedonisme merupakan aktivitas yang tepat untuk mendapatkan kesenangan. Sebaliknya, remaja dengan tingkat ekonomi keluarga yang tinggi membuat remaja berpikir mereka mampu untuk melakukan aktivitas gaya hidup hedonisme untuk mendapatkan kesenangan.

Hubungan Antara Tingkat Ekonomi Keluarga dengan Minat Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 54 menunjukkan hubungan antara tingkat ekonomi dengan tingkat minat gaya hidup hedonisme. Tabel 54 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat ekonomi keluarga rendah cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme yang rendah dengan besaran 50,00 persen dari responden yang memiliki tingkat ekonomi keluarga rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat ekonomi keluarga sedang cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 50,00 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat ekonomi keluarga sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat ekonomi keluarga tinggi cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme yang merata pada tingkat sedang dan tinggi dengan masing-masing persentase sebesar 50,00 persen dari jumlah responden dengan tingkat ekonomi keluarga tinggi.

Tabel 54 Hubungan tingkat ekonomi keluarga dengan minat gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Minat Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Ekonomi Keluarga

Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah N 9 5 0 14 % 50,00 20,80 0,00 28,00 Sedang N 3 12 4 19 % 16,70 50,00 50,00 38,00 Tinggi N 6 7 4 17 % 33,30 29,20 50,00 34,00 Total N % 18 100,00 24 100,00 8 100,00 50 100,00

Berdasarkan hasil uji korelasi pada Tabel 56 diperoleh p-value untuk minat remaja mengenai gaya hidup hedonisme 0,265 > taraf nyata 0,05. Artinya, tidak ada hubungan nyata antara kedua subvariabel tersebut.

Hubungan Antara Tingkat Ekonomi Keluarga dengan Aktivitas Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 55 menunjukkan hubungan antara tingkat ekonomi dengan tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme. Tabel 55 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat ekonomi keluarga rendah cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya

hidup hedonisme yang sedang dengan besaran 50,00 persen dari responden yang memiliki tingkat ekonomi keluarga rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat ekonomi keluarga sedang cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 91,70 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat ekonomi keluarga sedang,

Tabel 55 Hubungan tingkat ekonomi keluarga dengan aktivitas gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Aktivitas Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Ekonomi

Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah N 7 0 0 7 % 38,90 0,00 0,00 14,00 Sedang N 9 22 4 35 % 50,00 91,70 50,00 70,00 Tinggi N 2 2 4 8 % 11,10 8,30 50,00 16,00 Total N % 18 100,00 24 100,00 8 100,00 50 100,00

Selanjutnya, responden yang memiliki tingkat ekonomi keluarga tinggi cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme yang merata pada tingkat sedang dan tinggi dengan masing-masing persentase sebesar 50,00 persen dari jumlah responden dengan tingkat ekonomi keluarga tinggi.

Tabel 56 Hasil uji statistik antara tingkat ekonomi keluarga dengan gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Gaya Hidup Hedonisme

Hasil Uji Statistik

Rs P

Opini 0,331* 0,019

Minat 0,265 0,063

Aktivitas 0,479** 0,000

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Rs: nilai rank Spearman (koefisien korelasi)

p-Value: nilai Sig. (2-tailed)

Berdasarkan hasil uji korelasi pada Tabel 56 diperoleh p-value untuk aktifitas gaya hidup hedonisme 0,000 < taraf nyata 0,01. Hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dengan aktifitas gaya hidup hedonisme ini mempunyai angka koefisien korelasi sebesar 0,479 yang menunjukkan bahwa hubungan antara subvariabel tersebut merupakan hubungan positif yang kuat. Artinya semakin tinggi tingkat ekonomi orangtua semakin tinggi peluang remaja untuk melakukan aktifitas gaya hidup hedonisme.

Melalui hal yang tersebut, tingkat ekonomi keluarga mempunyai hubungan nyata positif dengan opini dan aktvitas gaya hidup remaja. Dengan begitu, semakin besar pendapatan remaja semakin terbiasa remaja bahwa dengan melakukan kegiatan gaya hidup hedonisme mereka akan mencapai kesenangan. Adanya hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dengan opini dan aktivitas gaya hidup hedonisme remaja menunjukkan bahwa tingkat ekonomi keluarga menentukan bagaimana gaya hidup remaja berlangsung setiap harinya.

Hubungan Antara Interaksi dengan Keluarga dengan Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Hubungan antara tingkat interaksi dengan keluarga dengan gaya hidup hedonisme dilakukan dengan uji statistik rank Spearman. Tingkat interaksi dengan keluarga dihubungkan dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme. Hubungan antara interaksi dengan keluarga dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme dijelaskan melalui data berikut:

Hubungan Antara Interaksi dengan Keluarga dengan Opini Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 57 menunjukkan hubungan antara tingkat interaksi dengan keluarga dengan tingkat opini gaya hidup hedonisme. Tabel 57 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat interaksi dengan keluarga rendah cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme yang sedang dengan besaran 47,10 persen dari responden yang memiliki tingkat interaksi dengan keluarga rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat interaksi dengan keluarga sedang cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 52,20 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat interaksi dengan keluarga sedang.

Tabel 57 Hubungan tingkat interaksi dengan keluarga dengan opini gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Opini Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Interaksi dengan Keluarga Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah N 5 2 1 8 % 29,40 8,70 10,00 16,00 Sedang N 8 12 5 25 % 47,10 52,20 50,00 50,00 Tinggi N 4 9 4 17 % 23,50 39,10 40,00 34,00 Total N % 17 100,00 23 100,00 10 100,00 50 100,00 Rs 0.213 P 0,138

Rs: nilai rank Spearman (koefisien korelasi) p-Value: nilai Sig. (2-tailed)

Selanjutnya responden yang memiliki tingkat interaksi dengan keluarga tinggi cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 50,00 persen dari jumlah responden dengan tingkat interaksi dengan keluarga tinggi. Tabel 60 menunjukkan bahwa diperoleh p-value untuk opini mengenai gaya hidup hedonisme = 0,138 > taraf nyata 0,05. Angka tersebut menujukkan bahwa tidak ada hubungan nyata antara tingkat interaksi dengan keluarga dengan opini remaja mengenai gaya hidup hedonisme.

Hubungan Antara Interaksi dengan Keluarga dengan Minat Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 58 menunjukkan hubungan antara tingkat interaksi dengan keluarga dengan tingkat minat gaya hidup hedonisme. Tabel 58 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat interaksi dengan keluarga rendah cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme yang sedang dengan besaran 47,10 persen dari responden yang memiliki tingkat interaksi dengan keluarga rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat interaksi dengan keluarga sedang cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme rendah dengan besaran 34,80 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat interaksi dengan keluarga sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat interaksi dengan keluarga tinggi cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme yang merata pada tingkat sedang dan tinggi dengan besaran 40,00 persen dari jumlah responden dengan tingkat interaksi dengan keluarga tinggi.

Tabel 58 Hubungan tingkat interaksi dengan keluarga dengan minat gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Minat Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Interaksi dengan Keluarga

Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah N 4 8 2 14 % 23,50 34,80 20,00 28,00 Sedang N 8 7 4 19 % 47,10 30,40 40,00 38,00 Tinggi N 5 8 4 17 % 29,40 34,80 40,00 34,00 Total N % 17 100,00 23 100,00 10 100,00 50 100,00

Berdasarkan hasil uji korelasi pada Tabel 60 diperoleh p-value untuk minat mengenai gaya hidup hedonisme = 0,621 > taraf nyata = 0,05. Artinya tidak ada hubungan nyata antara tingkat interaksi dengan keluarga dengan minat remaja mengenai gaya hidup hedonisme.

Hubungan Antara Interaksi dengan Keluarga dengan Aktivitas Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 59 menunjukkan hubungan antara tingkat interaksi dengan keluarga dengan tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme. Tabel 59 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat interaksi dengan keluarga rendah cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme yang sedang dengan besaran 64,70 persen dari responden yang memiliki tingkat interaksi dengan keluarga rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat interaksi dengan keluarga sedang cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme rendah dengan besaran 69,60 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat interaksi dengan keluarga sedang, sedangkan responden yang memiliki tingkat interaksi dengan keluarga tinggi cenderung memiliki tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 80,00 persen dari jumlah responden dengan tingkat interaksi dengan keluarga tinggi.

Tabel 59 Hubungan tingkat interaksi dengan keluarga dengan aktivitas gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Aktivitas Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Interaksi dengan Keluarga

Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah N 5 2 0 7 % 29,40 8,70 0,00 14,00 Sedang N 11 16 8 35 % 64,70 69,60 80,00 70,00 Tinggi N 1 5 2 8 % 5,90 21,70 20,00 16,00 Total N % 17 100,00 23 100,00 10 100,00 50 100,00

Data pada Tabel 60 menunjukkan diperoleh p-value untuk aktifitas gaya hidup hedonisme = 0,025 < taraf nyata 0,05. Artinya terdapat hubungan nyata antara tingkat interaksi dengan keluarga dengan aktifitas gaya hidup hedonisme remaja. Menurut uji korelasi antara tingkat menonton sinetron dengan aktifitas gaya hidup hedonisme, terdapat koefisien korelasi yaitu sebesar 0,318 yang menunjukkan hubungan yang cukup kuat antara kedua subvariabel. Melalui koefisien tersebut juga diketahui bahwa hubungan antara tingkat perhatian menonton sinetron dengan gaya hidup hedonisme adalah hubungan positif. Artinya semakin tinggi tingkat perhatian menonton sinetron, maka semakin tinggi tingkat aktifitas gaya hidup hedonisme.

Tabel 60 Hasil uji statistik antara tingkat interaksi dengan keluarga dengan gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Gaya Hidup Hedonisme

Hasil Uji Statistik

Rs P

Opini 0,231 0,138

Minat 0,047 0,746

Aktivitas 0,318* 0,025

Keterangan:

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Rs: nilai rank Spearman (koefisien korelasi) p-Value: nilai Sig. (2-tailed)

Hubungan positif yang ditunjukkan antara tingkat interaksi dengan keluarga dengan tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme menunjukkan bahwa semakin tinggi interaksi remaja dengan remaja dengan keluarga, semakin tinggi tingkat aktivitas gaya hidup hedonisme remaja pedesaan. Hal tersebut didukung oleh pernyataan beberapa responden berikut:

“..aku pake iphone soalnya mama yang beliin kak, aku sih enggak minta. Kalo jalan-jalan ke mall gitu emang biasanya sama mama juga atau kadang sama adek dan bapak juga kalo lagi libur” DEA, 15 Tahun

“..kalo ke mall biasanya ngajak mama sih kalo bosen di rumah, ngajak ke botani, kadang kalo keluarga lagi kumpul pas libur suka ke mall jakarta..” RFP, 17 Tahun

Berdasarkan pernyataan tersebut menunjukkan bahwa keluarga remaja memiliki peran dalam peningkatan aktivitas gaya hidup hedonisme seperti dukungan keluarga khususnya orang tua dalam pemberian uang saku dan gaya hidup orangtua yang juga sudah mengarah pada gaya hidup hedonisme.

Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Hubungan antara tingkat intensitas penggunaan media sosial dengan gaya hidup hedonisme dilakukan dengan uji statistik rank Spearman. Tingkat intensitas penggunaan media sosial dihubungkan dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme. Hubungan antara interaksi dengan keluarga dengan opini, minat dan aktivitas gaya hidup hedonisme dijelaskan melalui data berikut:

Hubungan Antara Tingkat Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Opini Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Tabel 61 menunjukkan hubungan antara tingkat intensitas penggunaan media sosial dengan tingkat opini gaya hidup hedonisme. Tabel 61 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat intensitas penggunaan media sosial rendah cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme yang sedang dengan besaran 100,00 persen dari responden yang memiliki tingkat intensitas penggunaan media sosial rendah. Untuk responden yang memiliki tingkat intensitas penggunaan media sosial sedang cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 47,05 persen dari jumlah responden yang memiliki tingkat intensitas penggunaan media sosial sedang.

Tabel 61 Hubungan tingkat intensitas penggunaan media sosial dengan opini gaya hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Opini Gaya Hidup Hedonisme

Tingkat Intensitas Penggunaan

Media Sosial Jumlah Rendah Sedang Tinggi

Rendah N 0 3 5 8 % 0,00 17,65 17,24 16,00 Sedang N 4 8 13 25 % 100,00 47,05 44,83 50,00 Tinggi N 0 6 11 17 % 0,00 35,30 37,93 34,00 Total N % 4 100,00 17 100,00 29 100,00 50 100,00

Selanjutnya, responden yang memiliki tingkat intensitas penggunaan media sosial tinggi cenderung memiliki tingkat opini gaya hidup hedonisme sedang dengan besaran 44,83 persen dari jumlah responden dengan tingkat intensitas penggunaan media sosial tinggi. Tabel 64 menunjukkan bahwa diperoleh p-value

untuk opini mengenai gaya hidup hedonisme = 0,616 > taraf nyata 0,05. Angka tersebut menujukkan bahwa tidak ada hubungan nyata antara tingkat intensitas penggunaan media sosial dengan opini remaja mengenai gaya hidup hedonisme.

Hubungan Antara Tingkat Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Minat Gaya Hidup Hedonisme Remaja Pedesaan

Pada Tabel 62 menunjukkan hubungan antara tingkat intensitas penggunaan media sosial dengan tingkat minat gaya hidup hedonisme. Tabel 62 menggambarkan bahwa responden dengan tingkat intensitas penggunaan media sosial rendah cenderung memiliki sebaran tingkat minat gaya hidup hedonisme yang merata. Untuk responden yang memiliki tingkat intensitas penggunaan media sosial sedang cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme yang merata, sedangkan responden yang memiliki tingkat intensitas penggunaan media sosial tinggi cenderung memiliki tingkat minat gaya hidup hedonisme yang merata pada tingkat sedang dan tinggi dengan besaran masing-masing 37,95 persen dari jumlah responden dengan tingkat intensitas penggunaan media sosial tinggi. Tabel 62 Hubungan tingkat intensitas penggunaan media sosial dengan minat gaya

hidup hedonisme remaja Desa Benteng tahun 2016

Tingkat Minat Gaya