• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tulisan Tematik Pola Menonton Sinetron

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 5 Tulisan Tematik Pola Menonton Sinetron

Pola menonton sinetron remaja Desa Benteng termasuk pada kategori rendah, khususnya pada frekuensi dan durasi menonton sinetron. Hal tersebut dikarenakan remaja desa Benteng lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah seperti bekerja, sekolah, kegiatan ekstrakurikuler dan lain-lain. Oleh sebab itu, remaja tidak mempunyai banyak waktu untuk menonton televisi. Selain itu, remaja Desa Benteng saat ini sudah menyadari bagaimana dampak dan nilai moral yang rendah yang terdapat pada tayangan sinetron, sehingga mereka membatasi diri untuk tidak menonton sinetron. Biasanya, remaja yang menonton sinetron adalah remaja yang hanya mengikuti anggota keluarganya yang lain, bukan keinginan sendiri. Pada saat tersebut, remaja memanfaatkan waktu luangnya bersama keluarga sambil menonton sinetron. Hal tersebut didukung dengan pernyataan ITA (20 tahun), kalo menurut aku sih semua sinetron itu kurang mendidik kak. Soalnya yang diceritain tuh kayak berantem-berantem, cinta-cintaan, kurang bagus kalo ditonton anak-anak. Kadang kan kalo nonton tv dirumah siapa aja ikut, anak kecil juga suka ikut-ikutan. Kalo anak kecil kan kadang suka gampang ngikutin gitu, bahaya juga kan kalo dia ikutin cerita kayak di sinetron gitu. Kalo aku sendiri sih biasanya nonton sinetron juga ngikut orang rumah nonton apa, ya aku ikut sambil istirahat aja habis kerja itu juga paling sebentar, gak sampe habis acaranya.

Motivasi remaja dalam menonton sinetron terbagi atas tiga motivasi, yaitu motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi sosial dan motivasi hiburan. Motivasi remaja Desa Benteng untuk menonton sinetron ini cukup beragam, motivasi ini terbentuk berdasarkan karakter masing-masing individu. Seperti yang dipaparkan sebelumnya, ITA (20 tahun) memilih menonton sinetron karena mengikuti anggota keluarga lain, sehingga motivasi ITA untuk menonton sinetron termasuk pada kategori hiburan, karena ITA memanfaatkan sineton untuk menemani waktu istirahat. Motivasi menonton sinetron pada remaja Desa Benteng yang memiliki nilai tertinggi adalah motivasi identitas pribadi, karena sebagian besar remaja menonton sinetron karena ada idola mereka yang menjadi pemeran dalam sinetron tersebut, seperti yang dinyatakan oleh RZK (19 tahun), gak setiap hari sih nontonnya, soalnya kan kalo jam segitu suka maen keluar rumah. Suka nonton gara-gara pemeran ceweknya sih si Natasha Wilona, cantik soalnya. Lumayan menarik juga sih ceritanya, soalnya ceritanya kan geng motor remaja gitu. Tapi emang lebih bagusnya kalo ditontonnya sama remaja bukan sama anak kecil nanti malah pada minta beli motor lagi ke orangtuanya.

Gaya Hidup Remaja Desa Benteng

Jumlah remaja Desa Benteng berjumlah 32 persen dari julmah seluruh warga Desa Benteng. Meskipun begitu, cukup sulit untuk menemui remaja yang tinggal di Desa Benteng karena aktivitas yang berbeda-beda. Remaja yang ada di desa ini sebagian besar berkumpul perkelompok. Kelompok ini berdasarkan RT atau jarak tinggal rumah, maupun sesuai dengan kesamaan minat masing-masing remaja. Biasanya, remaja desa benteng khususnya RT 01/01, RT 02/01, dan RT 04/04

berkumpul pada malam hari ketika selesai beraktifitas. Remaja RW 01 Desa Benteng biasanya berkumpul di rumah salah satu anggota. Aktivitas yang dilakukan biasanya adalah mengobrol, bermain musik, atau terkadang mereka pun mengadalkan kegiatan futsal untuk remaja laki-laki. Hal tersebut didukung dengan pernyataan HRD (19 tahun), kalo disini sih emang agak mulai susah dikumpulin kak anak-anaknya. Soalnya kan ada kelompok-kelompokan gitu, kadang kalo yang disini ngajakin mereka yang jarang kumpul gitu mereka suka canggung gitu.

Kegiatan karang taruna di RW 01 ini tergolong aktif, walaupun hanya

berkumpul saat sebelum dan saat ada kegiatan besar seperti 17 agutusan, isra mi’raj,

dan sebagainya. Pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan ketua karang taruna RT 04, GLG (23 tahun), anak-anak sih biasanya suka kumpul disini (rumah MYG) kalo hari sabtu atau minggu, ya biasa sih ngobrol sama kumpul-kumpul aja, main gitar. Kadang juga anak-anak cowoknya suka pada main futsal kalo weekend, biasanya yang cewe juga suka ada yang ikut ke tempat futsalnya ikut nonton. Kalo kegiatan-kegiatan rutin paling gitu aja sih ngumpul-ngumpul biasa atau kalo ada acara hari besar kayak isra mi’raj atau sebagainya kita suka jadi panitia acaranya. Atau kalo saya sendiri sama anak-anak cowo disini suka main ke tempat rekreasi alam gitu, suka naik gunung juga.

Tidak seperti karang taruna tingkat RT 04, saat penelitian ini dilakukan, karang taruna tingkat RW justru sedang tidak aktif karena ketua karang taruna RW 01 sedang dalam proses pengunduran diri karena merasa kurang dukungan dari pihak desa dalam masalah pembiayaan kegiatan remaja, selain itu juga adanya kesibukan pekerjaan, sehingga untuk saat ini tidak ada kegiatan rutin yang dilakukan baik oleh Karang Taruna tingkat RW maupun tingkat RT. Gaya hidup remaja Desa Benteng masih tergolong remaja yang masih mengutamakan silaturahmi dengan teman sebaya, hal tersebut dapat dilihat dari lamanya remaja ketika sedang berkumpul khususnya pada akhir pekan. Salah satu karang taruna yang masih cukup aktif adalah karang taruna RT 04. Gaya hidup remaja desa Benteng masih tergolong gaya hidup yang wajar dimana jarang sekali ada masalah yang terjadi antar remaja pada desa tersebut. Sebagaimana yang diungkapkan Ketua RT 04 (43 tahun), anak-anak disini sih alhamdulillah gak pernah ada masalah sama sekali. Kebanyakan sih emang keliatannya bergaulnya diluar desa mungkin sama temen-temen sekolahnya, tapi kalo sore-sore sih masih ada aja yang nongkrong tuh di jalan utama di depan. Ya paling emang duduk-duduk aja pada kumpul. Kegiatan rutin sih gak ada, soalnya ketua karang tarunanya juga lagi sibuk kuliah, paling kalo ada acara hari raya atau agustusan, nah panitia nya remaja-remaja. Kalo masalah gaya hidup hura-hura sih kurang tau juga ya, tapi kalo misalnya dibilang pernah atau enggak terlihat di RT sini sih kayak nya enggak ya, soalnya memang disini kondisi ekonominya juga menengah kebawah, jadi mungkin cuma orang-orang tertentu aja tapi memang gak keliatan, mungkin kalo sama temen-temen di luar desa sini sih bisa saja.