• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bangka Belitung

DI SULAWESI SELATAN Mihrani 1)

3.10. Faktor Penawaran (Suplay) : Teknologi Produks

Faktor yang menjadi pertimbangan terakhir yang dapat menunjang perkembangan agroindustri rumput laut yaitu teknologi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan tingkat faktor loading sebesar 0,830, faktor ini mampu menjelaskan varian data sebesar 5,3 % denga eigenvalue sebesar 1,050.

Hasil tersebut memang seiring dengan jawaban responden bahwa ternyata ketersediaan teknologi tepat guna dalam menciptakan produksi dapat menempatkan suatu agroindustri yang memiliki efisiensi dan efektifitas.

Penawaran yang dapat merespon permintaan pasar yang relative besar hanya dapat dilakukan bila tersedia teknologi produksi. Bergesernya paradigma tenaga kerja dari padat karya menjadi padat modal membuktikan bahwa peranan teknologi sangat penting dalam mendorong produksi. Namun yang menjadi kendala dalam menwujudkan penggunaan teknologi adalah besarnya biaya yang dibutuhkan karena kecenderungannya teknologi yang dibutuhkan merupakan teknologi impor yang memerlukan biaya tinggi. 4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

 Faktor Permintaan dan Penawaran yang ada dalam pengukuran mampu untuk menjelaskan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam menunjang perkembangan Agroindustri Rumput Laut di Kabupaten Takalar.

 Pertimbangan yang berpengaruh terhadap pengembangan Agroindustri Rumput Laut berdasarkan urutan prosentase varian sebagai berikut : untuk faktor permintaan: Pertama, harga rumpu laut, Kedua jumlah pembeli, Ketiga pendapatan pembeli, Keempat, faktor ekspektasi harga, sedangkan untuk Faktor Penawaran urutannya adalah Pertama, faktor harga rumput laut. Kedua, faktor harga input. Ketiga, faktor jumlah penjual/petani. Keempat, faktor teknologi produksi

4.2. Saran

 Pemerintah harus memberikan perhatian khusus terhadap setiap faktor permintaan dan Penawaran yang berpengaruh menunjang pengembangan Agroindustri dan sekaligus meningkatkan gairah petani dalam memproduksi Rumput Laut.

 Agroindustri rumput laut sangat penting di wujudkan dalam rangka mengangkat taraf hidup petani dan pelaku usaha rumput laut lainnya.

5. UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

 Bapak Prof. Dr. Mursalim, M.Sc selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

 Bapak M.Adnan Baiduri, S.Pi.,M.Si selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

 Bapak Sulkifli, S.P., M.Si selaku Ketua Jurusan Agribisnis Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

 Para staf dosen yang senantiasa memberi masukan-masukan yang berharga

 Para Aparat Pemerintah Kabupaten Takalar atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian dan penulisan laporan ini berlangsung.

52

6. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Komoditas Unggulan Sulawesi Selatan Rumput Laut, Bandeng dan Udang. Ditjen Perikanan Budidaya . (DJPB) Indonesia

Anonim. 2011. Profil Kabupaten Takalar. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sulawesi Selatan.

_______.2010. Laporan Statistik Perikanan Sulawesi Selatan. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sulawesi Selatan.

_______.2010. Informasi Perikanan Sulawesi Selatan. Dinas Perikanan dan kelautan Propinsi Sulawesi Selatan.

Dudung,A.A. 2005. Bunga Rampai Agribisnis Kebangkitan, Kemandirian dan Keberdayan Masyarakat Pedesaan. Surat Kabar Sinar Tani, Jakarta.

Gany,R.A.. 2001. Menyongsong Abad Baru dengan Pendekatan Pembangunan Berbasis Kemandirian Lokal. Kumpulan Penulisan Penerbit Hasanuddin University, Percetakan LKis Yogyakarta

Sudiyono Armand. 1999. Ekonomi Pertanian. Universitas Muhammadyah Malang. Laode,M.A. 1995. Budidaya Rumput Laut. Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Santoso S dan Tjiptono F. 2002. Riset Pemasaran. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Sukirno Sadono. 2005. Mikro Ekonomi. Rajawali Pers, Jakarta

Suherman.2005. Statistik. Rajawali Pers, Jakarta

53

STRATEGI PEMASARAN RUMPUT LAUT (Eucheuma Cottoni) DI KABUPATEN TAKALAR

Karma1) 1)

Staf Pengajar Pada Jurusan Agribisnis Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran rumput laut yang tepat digunakan oleh petani rumput laut di Kabupaten Takalar dan untuk mengetahui faktor-faktor kunci keberhasilan yang dapat mendukung strategi pemasaran yang tepat di Kabupaten Takalar. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threat ). Metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor internal dan eksternal usaha budidaya rumput laut di tingkat petani baik secara perorangan maupun yang tergabung dalam kelompok pembudidaya rumput laut di kabupaten takalar. Model-model analisis yang dipakai dalam mengolah data-data yang telah terkumpul adalah matrik IFAS dan matrik EFAS, sedangkan untuk manganalisis hasil pengolahan data tersebut digunakan model matrik IE dan matrik TOWS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Berdasarkan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman), maka dibutuhkan strategi dalam meningkatkan harga laut di tingkat petani yaitu : dengan meningkatkan kualitas rumput laut melalui pembinaan manajemen usaha dan pengembangan sumberdaya manusia. 2) Faktor yang berpengaruh terhadap rendahnya harga rumput laut di tingkat petani adalah rendahnya kualitas produk rumput laut yang dimiliki oleh petani, tidak adanya informasi harga tentang rumput laut, keterbatasan modal yang dimiliki oleh petani, dan adanya para rentenir yang mau mengambil keuntungan dari para petani.

Kata Kunci: Strategi Pemasaran, swot, rumput laut, petani 1. PENDAHULUAN

Di Provinsi Sulawesi Selatan potensi pengembangan budidaya rumput laut cukup besar, ini dilihat dengan adanya program kegiatan yang mengacu pada pemberdayaan ekonomi yang berbasis pada masyarakat dengan melibatkan seluruh komponen terkait yang di lakukan melalui gerakan yang di sebut “ Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat “ ( GERBANG EMAS ). Pemerintah dalam hal ini sebagai fasilitator / inermedasi, sementara pelaku usaha rumput laut ( UMKM ) sebagai pemeran utama. Pengembangan cottoni akan Gerbang Emas komoditi rumput laut jenis E. di kembangkan dengan pendekatan kawasan dimana Kabupaten Takalar sebagai incubator sedangkan kabupaten penghasil rumput laut lainnya sebagai klusternya ( Kabupaten Takalar,Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Selayar dan Pangkep ).

Namun belum seluruh areal potensial tersebut di manfaatkan oleh masyarakat setempat, ini dilihat produksi maupun ekspor rumput laut masih rendah, sementara disisi lain permintaan terhadap komoditi tersebut semakin meningkat. Produksi rumput laut di Sulawesi Selatan meningkat mulai 3.587,3 ton pada tahun 2004 menjadi 65.689.5 ton pada tahun 2008 dengan nilai 3.382.000 US $ 1000 menjadi 9.021.US $ 1000

Di tingkat rumah tangga nelayan, kegiatan budidaya rumput laut ini telah bergeser kedudukannya, yaitu telah menjadi sumber mata pencaharian utama bagi sebahagian besar nelayan. Di antara faktor pendorong yang dapat meningkatkan minat petani rumput laut untuk berproduksi adalah harga dari hasil produksi yang menguntungkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka system pemasaran yang efisien harus dikembangkan.

Disatu pihak, prospek pengembangan usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Takalar cukup potensial hal ini dapat terlihat daerah Takalar mampu menghasilkan sekitar 40 ton rumput laut pertahun dari 6 periode tanaman. Adapun jenis rumput laut yang bernilai ekonomis penting yang telah dikembangkan di Takalar ini adalah jenis E. Cottoni (Kappaphyus alvaryzii).(Muthia, 2003). Tetapi di lain pihak harga I tingkat petani produsen sangat rendah dan fluktuatif.

Berdasarkan analisis sementara dari kondisi dan situasi sekarang ,maka beberapa masalah pokok pada penelitian ini adalah:1) Strategi pemasaran apakah yang dapat diterapakan di Kabupaten Takalar agar harga yang diterima oleh petani produsen layak dan tidak fluktuatif. 2) Faktor-Fakator kunci keberhasilan apa saja yang mendukung strategi pemasaran yang tepat.

Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui strategi pemasaran rumput laut yang tepat yang digunakan oleh petani rumput laut di Kabupaten Takalar. 2) Untuk mengetahui faktor-faktor kunci keberhasilan yang dapat mendukung strategi pemasaran yang tepat di Kabupaten Takalar.

54

2. METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari bulan Juli hingga Desember 2009 di Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar. Dengan dasar pertimbangan bahwa wilayah ini memiliki potensi perairan yang cukup besar, produksi dan jumlah petani rumput laut Eucheuma cottoni yang banyak dan lahan yang luas. Populasi adalah seluruh petani rumput laut di Kabupaten Takalar. Jumlah petani rumput laut yang ada sebanyak 300 orang. Dari jumlah populasi tersebut dilakukan purposive sampling yaitu penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan contoh dilakukan secara acak sederhana sebanyak 60 petani rumput laut yang dianggap representatif dan dapat mewakili seluruh petani rumput laut yang terdapat di daerah tersebut.

Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threat ). Metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor internal dan eksternal usaha budidaya rumput laut di tingkat petani baik secara perorangan maupun yang tergabung dalam kelompok pembudidaya rumput laut di kabupaten takalar. Model-model analisis yang dipakai dalam mengolah data-data yang telah terkumpul adalah matrik IFAS dan matrik EFAS, sedangkan untuk manganalisis hasil pengolahan data tersebut digunakan model matrik IE dan matrik TOWS.

Dokumen terkait