• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekspor Cassiavera di Indonesia

2. METODOLOGI 1 Tempat dan Waktu

3.2. Hasil Regresi Luas Areal Kayu Manis Indonesia

Variabel-variabel independen yang diduga mempengaruhi jumlah luas areal kayu manis Indonesia (LA) dibatasi empat variabel saja. Variabel-variabel yang dianalisis yaitu: harga kayu manis domestik (HCDD), harga beras domestik (HPD), tingkat suku bunga (TSBKD), dan luas areal kayu manis tahun lalu (LLACI). Keempat variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan model analisis regresi linear dengan menggunakan program “SPSS”. Tujuan pengujian adalah untuk menguji kebenaran hipotesis variabel- variabel tersebut di atas dan melihat bagaimana hubungan dari masing-masing variabel terhadap jumlah luas areal kayu manis Indonesia.

Hasil analisis dengan model regresi linear berganda terhadap jumlah luas areal kayu manis Indonesia (LA) sebagai dependen variabel dengan variabel harga kayu manis domestik (HCDD), harga beras domestik (HPD), tingkat suku bunga (TSBKD), dan luas areal kayu manis tahun lalu (LLACI) sebagai independen variabel, secara lengkap adalah sebagai berikut:

Tabel 1 . Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda

Variabel B thitung Sig

Konstanta HCDD HPD TSBKD LLACI 58348.744 0.718 1.828 - 2136.499 0.580 5.756 1.328 4.300 -5.206 7.649 0.000 0.203 ns 0.001 * 0.000 * 0.000 * n = 21 R2 = 0,970 DW = 2,313 t (0.025;16) = 2,12 Fhitung = 130,659

Dari hasil pengolahan di atas dengan bantuan program SPSS disusun persamaan sebagai berikut: LA = a0 + a1 HCDD + a2 HPD + a3 TSBKD + a4 LLCAI + u1 LA = 58348.744 + 0.718HCDD + 1.828HPD - 2136.499TSBKD + 0.580LLACI (0.203) ns (0.001)* (0.000) * (0.000) * Keterangan : * = signifikan ns = non signifikan

152

bahwa variabel-variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen (LA) sebesar 97 persen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.

Nilai Fhitung = 130,659 pada tingkat kepercayaan 95 persen lebih besar dibandingkan dengan F0,05 (3, 17) = 3,20. Kesimpulan statistik menyatakan bahwa hasil pengujian adalah berpengaruh signifikan. Dengan demikian luas areal kayu manis Indonesia (LA) sebagai dependen variabel secara simultan dipengaruhi signifikan oleh variabel harga kayu manis domestik (HCDD), harga beras domestik (HPD), tingkat suku bunga (TSBKD), dan luas areal kayu manis tahun lalu (LLACI) sebagai independen variabel.

Untuk melihat apakah terjadi autokorelasi maka dilanjutkan dengan uji Durbin Watson, dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 2,313. Menurut Durbin Watson apabila nilai DW = 2,313 > du = 1,812, maka tidak terjadi autokorelasi antara variabel.

Setelah diuji dengan uji-F, ternyata model regresi linear berganda signifikan (Goodness of Fit), maka dapat dilanjutkan dengan uji-t. Uji-t untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel independen dalam fungsi regresi terhadap jumlah luas areal kayu manis berdasarkan dari tanda masing-masing koefesien regresi. Pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen diuraikan berikut ini.

3.2.1. Harga Kayu Manis Domestik

Secara parsial, analisis pengaruh variabel harga kayu manis domestik terhadap luas areal kayu manis Indonesia diketahui bahwa thitung = 1,328 lebih kecil dari pada ttabel pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat bebas 16 t(0,025:16) = 2,12, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya variabel harga kayu manis domestik berpengaruh non signifikan terhadap luas areal kayu manis Indonesia.

Berdasarkan tanda dari koefesien regresi harga kayu manis domestik bernilai positif, menunjukkan bahwa semakin tinggi kenaikan harga kayu manis domestik maka akan semakin besar luas areal kayu manis Indonesia. Kenaikan harga kayu manis domestik telah menyebabkan bertambahnya keinginan petani untuk meningkatkan luas areal kayu manis. Tujuan mereka meningkatkan luas areal kayu manis adalah untuk meambah penghasilan keluarga. Pada akhirnya, hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah luas areal kayu manis. Dari koefisien regresi didapat bahwa setiap kenaikan harga kayu manis domestik sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan jumlah luas areal kayu manis sebesar 0,00718 ha. Dengan demikian kenaikan harga kayu manis domestik, akan menyebabkan luas areal kayu manis juga akan mengalami peningkatan.

3.2.2. Harga Beras Domestik

Secara parsial, analisis pengaruh variabel harga kayu manis domestik terhadap luas areal kayu manis Indonesia diketahui bahwa thitung = 4,300 lebih besar dari pada ttabel pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat bebas 16 t(0,025:16) = 2,12, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel harga beras domestik berpengaruh signifikan terhadap terhadap luas areal kayu manis Indonesia.

Berdasarkan tanda dari koefesien regresi harga kayu manis domestik bernilai positif. Luas Areal kayu manis produktif tidak responsif terhadap perubahan harga riil komoditi beras. Hal itu dikarenakan perubahan harga panen tanaman padi, tidak segera direspon oleh petani kayu manis untuk mengubah lahan perkebunan kayu manisnya. Mereka memerlukan waktu yang lama sampai panen kulit kayu manis dilakukan. Selanjutnya, areal tanaman kayu manis yang sudah ditebang, akan mereka ganti dengan tanaman padi ataupun tanaman sayuran lainnya, seperti cabai merah dan kentang. Jadi perubahan harga kentang pada tahun tertentu belum tentu direspon oleh Luas areal kayu manis pada tahun berikutnya.

3.2.3. Tingkat Suku Bunga

Secara parsial, analisis pengaruh variabel harga kayu manis domestik terhadap luas areal kayu manis Indonesia diketahui bahwa thitung = -5,206 lebih besar dari pada ttabel pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat bebas 16 t(0,025:16) = 2,12, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap terhadap luas areal kayu manis Indonesia.

Berdasarkan tanda dari koefesien regresi tingkat suku bunga bernilai negatif, menunjukkan bahwa semakin tinggi kenaikan tingkat suku bunga maka akan semakin berkurang luas areal kayu manis Indonesia. Kenaikan tingkat suku bunga telah menyebabkan berkurangnya keinginan petani untuk meningkatkan luas areal kayu manis. Pada akhirnya, hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah luas areal kayu manis. Dari koefisien regresi didapat bahwa setiap kenaikan tingkat suku bunga sebesar 1 persen, maka akan

153

menurunkan jumlah luas areal kayu manis sebesar 21,365 persen. Dengan demikian kenaikan tingkat suku bunga, akan menyebabkan luas areal kayu manis juga akan mengalami penurunan.

3.2.4. Luas Areal Kayu Manis Tahun Lalu

Secara parsial, analisis pengaruh variabel luas areal kayu manis tahun lalu terhadap luas areal kayu manis Indonesia diketahui bahwa thitung = 7,649 lebih besar dari pada ttabel pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat bebas 16 t(0,025:16) = 2,12, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel luas areal kayu manis tahun lalu berpengaruh signifikan terhadap terhadap luas areal kayu manis Indonesia.

Berdasarkan tanda dari koefesien regresi luas areal kayu manis tahun lalu bernilai positif, menunjukkan bahwa semakin luas areal kayu manis tahun lalu maka akan semakin bertambah luas areal kayu manis Indonesia tahun berikutnya. Kenaikan luas areal kayu manis tahun lalu telah menyebabkan bertambahnya keinginan petani untuk meningkatkan luas areal kayu manis tahun berikutnya. Karena dengan bertambahnya tahun, maka teknologi dan metodologi budidaya kayu manis akan semakin modern. Pada akhirnya, hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah luas areal kayu manis. Dari koefisien regresi didapat bahwa setiap kenaikan luas areal kayu manis tahun lalu sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan jumlah luas areal kayu manis sebesar 0,0058 ha. Dengan demikian kenaikan luas areal kayu manis tahun lalu, akan menyebabkan luas areal kayu manis juga akan mengalami peningkatan.

Dokumen terkait