• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dimiliki Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah dalam Pembinaan Ibadah

Bab V Kesimpulan dan Saran, yang meliputi Kesimpulan dari hasil penelitian dan saran. hasil penelitian dan saran

ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN IBADAH

C. Faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dimiliki Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah dalam Pembinaan Ibadah

Didalam suatu kegiatan, faktor penghambat dan pendukung sudah pasti menyertai dalam setiap kegiatan tersebut, tidak terkecuali pada kegiatan pembinaan ibadah terhadap anak asuh di Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah, diantaranya adalah:

1. Faktor Pendukung dalam Pembinaan Ibadah di Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah, yaitu:

a. Yayasan Al-Barokah mempunyai motto “Al-Barokah dalam karya dan ibadah dengan Amaliyah Ahlu sunnah Wal Jama‟ah”.76

b. Adanya peraturan yang diterapkan oleh pihak yayasan sehingga anak asuh menjadi rajin dan ulet serta kemauan yang tinggi dari anak itu sendiri dalam melakukan ibadah, selain itu dengan adanya kewajiban yang harus dilaksanakan. Sebagai contoh menghafal hadits-hadits, jika tidak menyetorkan kepada pengurus, maka sanksi denda akan diberikan.

c. Keteladanan sikap dan semangat guru dalam mengajar, sehingga sangatlah mendukung dalam keberhasilan terhadap santri/ anak asuh dalam belajar mereka.77

d. Tersedianya tenaga pengajar professional yang memiliki spesialisasi dalam bidang pembinaan ibadah terhadap anak asuh.

76

Wawacara pribadi dengan Bpk Samsul Hadi, Kepala Sekolah MTs Yatim Piatu Al-Barokah, Selasa 12 April 2011.

77

Wawancara Pribadi dengan Faqihuddin, Pengurus Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah Bidang Pembinaan Ibadah. Bekasi 26 April 2011.

e. Media belajar yang Yayasan berikan cukup tersedia, seperti

Al-Qur’an, kitab-kitab, alat tulis dan lain-lain.

f. Adanya aula serta masjid sebagai media untuk melakukan pembinaan ibadah.

2. Faktor Penghambat dalam Pembinaan Ibadah di Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah, yaitu:

a. Kepribadian serta latar belakang anak asuh yang berbeda-beda terkadang membuat para pengasuh serta pengurus mendapat kesulitan dalam menghadapi mereka. Sehingga untuk menghadapi prilaku anak asuh cukup sulit untuk diberi pengarahan pada pertama kali masuk ke Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah ini.78

b. Kurangnya kesadaran pada diri anak asuh dalam menjalani kegiatan ibadah dengan tugas yang diberikan oleh pengurus Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah.

78

Wawancara Pribadi dengan Faqihuddin, Pengurus Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah Bidang Pembinaan Ibadah. Bekasi 18 Mei 2011.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai strategi komunikasi yang Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah serta pengasuh lakukan dalam pembinaan ibadah, maka penulis mengambil kesimpulan, yaitu:

1. Langkah-langkah penyusunan strategi komunikasi yang dilakukan yaitu melalui strategi konseling serta pengenalan lebih dalam terhadap karakteristik masing-masing anak asuh yang dilakukan oleh pihak Yayasan. Ini dilihat dari pengurus saling memberikan bimbingan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki anak asuh, dengan memberikan jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi dengan menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri anak asuh sehingga muncul dan berkembang rasa ingin keinginan untuk berbuat taat kepada Allah SWT dengan beribadah kepada-Nya, sekaligus memberikan nasihat agar tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi masalah yang dialami. Selain itu dengan cara menentukan materi yang

diberikan yaitu dengan penghafalan juz’ama, surat-surat Al-Qur’an,

dan hadits. Selain itu mempraktekkan setiap bacaan shalat dan menerapkannya dalam ibadah shalatnya sehari-hari. Semua itu dapat memberikan suatu perubahan kepada anak tersebut ke arah yang lebih baik lagi.

2. Dalam penerapan strategi komunikasi, strategi merangkul sangatlah efektif dikarenakan dalam pembinaan ibadah ini adalah upaya untuk

memberikan kepercayaan terhadap diri anak asuh dengan menumbuhkan rasa percaya diri sehingga mereka merasa nyaman untuk tinggal di Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah ini. Strategi ini sangatlah diperlukan oleh seorang guru sebagai komunikator dalam menyampaikan pesannya. Selain itu, hukuman diadakan untuk memberikan rasa tanggung jawab terhadap apa yang mereka lakukan baik hal yang positif ataupun negatif, dengan tidak melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya.

3. Beberapa faktor pendukung strategi komunikasi dalam pembinaan ibadah yaitu yang pertama, tersedianya sarana yang cukup dalam membina ibadah anak asuh yang dilakukan oleh pengurus, seperti masjid dan aula. Selain itu Al-Qur’an, kitab-kitab, alat tulis dan lain-lain yang diberikan oleh Yayasan sebagai media untuk belajar serta melakukan ibadah seperti sholat lima waktu berjamaah, kegiatan-kegiatan ibadah dan lain-lain. Yang kedua, adanya kemauan yang tinggi dari anak asuh dalam melakukan ibadah, disamping itu, dukungan serta semangat yang diberikan guru serta pengurus dalam mengajar dan menjadikan hal tersebut sebagai kewajiban yang seharusnya dipatuhi. Sedangkan untuk faktor penghambatnya yaitu yang pertama, kepribadian serta latar belakang anak asuh yang berbeda-beda membuat para pengurus mendapat kesulitan dalam menghadapi mereka. Yang kedua, kurangnya kesadaran pada diri anak asuh dalam menjalani kegiatan ibadah dengan tugas yang diberikan oleh pengurus Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah.

B. Saran-saran

Dalam hal ini, peneliti memberikan beberapa saran yang berhubungan dengan strategi komunikasi dalam pembinaan ibadah anak asuh diYayasan Yatim Piatu Al-Barokah, yaitu:

1. Kepada pengurus bagian ibadah, lebih meningkatkan strategi komunikasi sehingga mempermudah mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan.

2. Dapat meningkatkan berbagai kegiatan keagamaan serta memperbanyak sarana yang dibutuhkan dalam membina anak-anak asuh agar terciptanya peningkatan pemahaman serta kemampuan anak asuh dalam beribadah, sehingga melalui pembinaan ibadah ini, anak asuh dapat memperoleh hasil yang baik sesuai dengan ajaran Islam sebagai bukti ketaatan mereka kepada Tuhan-Nya, dengan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

3. Kepada para staf serta pengurus yang terkait, menjalankan aturan serta kewajiban yang telah diterapkan oleh Yayasan dalam menjaga hubungan komunikasi yang sudah terjalin, sehingga lebih mudah untuk membina ibadah anak-anak asuh, sesuai dengan Motto Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah “Al-Barokah dalam karya dan ibadah dengan Amaliyah Ahlu sunnah Wal Jama‟ah”.