• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V Kesimpulan dan Saran, yang meliputi Kesimpulan dari hasil penelitian dan saran. hasil penelitian dan saran

GAMBARAN UMUM YAYASAN YATIM PIATU ISLAM AL-BAROKAH

A. Sejarah Berdirinya Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah

Sebelum berkembang menjadi sebuah lembaga pendidikan Islam, Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah hanyalah sebuah lembaga kursus dakwah yang sengaja diselenggarakan oleh Almarhum K.H. Abubakar Jamal dengan tujuan khusus membina dan mencetak kader-kader muballigh. Kursus dakwah tersebut diikuti oleh peserta-peserta yang umumnya datang dari wilayah sekitar, seperti Kelurahan Jatimakmur, Jatiasih, Jatikramat, Jatiwaringin, Ujung Aspal, Jatibening, dan lain-lain.

Kursus dakwah tersebut diselenggarakan setiap hari Ahad, dengan mengundang narasumber-narasumber yang ahli di bidang dakwah, yang pada umumnya para narasumber tersebut adalah para guru di Yayasan Al-Barokah, seperti49:

1. K.H. Thahir Rohili (Pimpinan Pondok Pesantren Ath-Thahiriyah, Jakarta); 2. K.H. Abdullah Syafi’I (Pimpinan Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyyah);

3. K.H. Nur Ali (Pimpinan Pondok Pesantren At-Taqwa, Bekasi);

4. K.H.Zayadi Muhajir (Pimpinan Pondok Pesantren Az-Ziyadah, Jakarta); 5. Ustadz Tauhid (sebagai guru tetap).

Selain kegiatan tersebut, terdapat pula pengajian rutin setiap malam yang dihadiri oleh santri-santri “kalong” yang juga berasal dari wilayah sekitar

Jatimakmur. Santri-santri tersebut pada umumnya datang pada sore hari yang

49

kemudian mengikuti pengajian dan kembali ke rumah masing-masing pada keesokan harinya. Demikian seterusnya hingga jumlah mereka terus bertambah dari hari ke hari.

Dalam memberikan pelajaran-pelajaran agama, Almarhum K.H.

Abubakar Jamal dibantu oleh beberapa ustadz antara lain Ustadz Sya’roni dari

Kuningan dan Ustadz Mulyadi dari Banten. Demikian seterusnya kegiatan pengajian tersebut berlangsung, hingga pada tahun 1982 Almarhum K.H. Abubakar Jamal telah mengasuh 12 yatim dan piatu sebagai santri tetap dan sekaligus tinggal satu atap dengan beliau.

Berangkat dari kondisi tersebut semakin mantaplah hati beliau untuk merealisasikan cita-cita mulia mendirikan sebuah lembaga Islam. Dan akhirnya, pada tahun 1982 cita-cita tersebut terlaksana dengan berdirinya Yayasan Pendidikan Islam Yatim Piatu Al-Barokah dengan Akta Notaris Soedirja SH, No.8 tanggal 11 Oktober 1982. Maka dengan demikian, resmilah ia sebagai Lembaga Pendidikan Islam yang menyelenggarakan pendidikan formal dan non formal.

Selanjutnya, proses pembangunan Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah dilaksanakan secara bertahap yang dengan rinci proses pembangunan tersebut teragi atas lima periode dengan penjelasan sebagai berikut 50:

a. Periode I (Agustus 1982 – Juli 1983)

Pada periode ini, Al-Barokah sebagai salah satu elemen masyarakat, hanyalah merupakan lembaga yang sanagat sederhana ditinjau dari beberapa sarana dan fasilitas yang dimiliki. Fasilitas tersebut antara

50

lain: satu lokal ruang tamu, 3 ruang asrama (kamar tidur), ruang keluarga dan kamar mandi. Pada periode ini anak asuh berjumlah 12 orang yatim dan piatu, terdiri dari 7 santri putra dan 5 santri putri.

b. Periode II (Agustus 1983 – Juli 1984)

Pada periode ini, terdapat penambahan fasilitas antara lain : 1) 2 lokal kelas siap pakai dengan kondisi permanen. 2) Satu lokal ruang kantor Yayasan.

3) Satu lokal ruang kantor guru.

4) Dan satu ruangan dengan kondisi permanen yang terletak diatas ruang guru yang berfungsi sebagai asrama sementara santri putra.

Jumlah santri pada periode ini bertambah menjadi 20 orang yang terdiri dari 11 santri putra dan 9 santri putri.

c. Periode III (Agustus 1984 – Juli 1985)

Fasilitas bertambah dengan sebuah gedung bertingkat tiga yang berfungsi sebagai perkantoran dan ruang kelas. Sedangkan rumah kediaman Almarhum K.H. Abubakar Jamal dirobohkan untuk dijadikan areal lapangan terbuka, aula dan sarana olah raga. Pada periode ini jumlah santri bertambah menjadi 30 orang yang terdiri dari 16 santri putra dan 14 santri putri.

d. Periode IV (Agustus 1985 – Juli 1986)

Penambahan fasilitas pada periode ini terlihat pesat, yakni dengan terselesaikannya seluruh local dengan 3 lantai yang berfungsi sebagai kelas untuk pendidikan formal dan gedung perkantoran. Dan pada periode

ini jumlah santri bertambah menjadi 50 orang, terdiri dari 24 santri putra dan 26 santri putri.

e. Periode V (1986)

Pada periode ini, pembangunan berlangsung dan lahirnya perencanaan untuk penambahan fasilitas berupa gedung-gedung antara lain:

1) Kantor Yayasan dan rumah tidur pengurus Yayasan yang pada saat itu kondisi pembangunannya telah berjalan 50 persen.

2) Gedung aula khusus putri 2 tingkat sekaligus berfungsi untuk asrama, 20 persen pembangunannya telah berjalan.

3) Penambahan wc putra dan putri.

4) Penambahan 2 tingkat gedung untuk kelas yang terdiri dari masing-masing 5 lokal.

5) Aula utama termasuk musholla, arena olah raga, yang dibangun di atas permukaan tanah bekas bangunan rumah Almarhum K.H. Abubakar Jamal. (Dokumentasi Pesantren Al-Barokah).

Dan pada periode inilah Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah semakin dikenal dan diakui eksistensinya dikalangan masyarakat luas, terlebih setelah Yayasan tersebut mendapat izin menyelenggarakan Ujian Negara. Seiring dengan itu, fasilitas, sarana dan prasarana di Yayasan Yatim Piatu ini semakin diperlengkap hingga sampai pada tingkat kesempurnaannya51.

Sesuai kebijakan yang berlaku di Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah, hingga saat ini tidak ada prosedur khusus yang digunakan sebagai

51

acuan untuk menerima dan menyeleksi santri atau anak asuh yang kemudian mendapatkan bimbingan dalam lahnya pembinaan ibadah.

Adapun dalam penerimaan anak asuh itu sendiri, Yayasan Al-Barokah telah menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon santri. Syarat-syarat tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Muslim baligh ataupun belum baligh dan mampu membaca Al-Qur’an.

b. Bersedia dan sanggup mengikuti pengajian dan peraturan dengan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Yayasan Al-Barokah.

c. Bersedia dan sanggup tinggal atau menetap di pondok pesantren selama pembinaan ibadah.

Sedangkan tata tertib dan peraturan yang harus dipenuhi oleh setiap anak asuh di Yayasan Yatim Piatu Islam Al-Barokah antara lain sebagai berikut52 :

a. Seluruh santri wajib mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan; b. Seluruh santri wajib berpakaian rapih , bersih, dan menutupi aurat.

Dianjurkan untuk memakai pakaian berwarna putih-putih dan dilarang kaos diwaktu pengajian berlangsung atau kegiatan lain kecuali istirahat (tidur);

c. Seluruh santri dilarang membuat keributan, kegaduhan, kekacauan dan lain-lain, yang bertentangan dengan nilai moral;

d. Seluruh santri dilarang merokok, minum-minuman keras, membawa obat-obatan terlarang, senjata tajam, senjata api dan sejenisnya.

e. Seluruhnya santri yang tidak mengindahkan atau melanggar ketentuan-ketentuan tersebut, akan dikenakan sanksi.

52

Selanjutnya, jumlah santri terhitung sejak tahun 1982 sanpai 2011 dapat diketahui sebanyak 418 santri (anak asuh) yang terdiri dari 233 santri putra dan 185 santri putri.