• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Penghambat Dan Pendukung Upaya Guru PAI Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dan Menghafal Al-Qur’an

HASIL PENELITIAN

A. Temuan Penelitian

3. Faktor Penghambat Dan Pendukung Upaya Guru PAI Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dan Menghafal Al-Qur’an

Siswa SMP N 1 Bukittinggi.

a) Faktor penghambat

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI, beliau mengungkapkan bahwa:

”Yang menjadi faktor utama penghambat yaitu ya, godaan dari syaitan, misalnya kita lihat dari eskul awalnya mungkin banyak yang mengikuti, tapi akhirnya mulai sepi, ibaratkan ekor tikus ya semakin ke ujung semakin kecil. Persentase siswa yang mengikuti semakin hari semakin sedikit. Kendala nya itu dari manusia itu sendiri, yang mana manusia itu harus melawan dari godann syaitan. Yang kedua siswa yang kurang bisa mengatur waktu. Dan kadang-kadang siswa lebih mementingkan tugas lain dari pada membaca la-Qur’an. Yang ketiga sangat diperlukan untuk memperdalam tentang keagamaan, dan berusaha untuk mendekati al-Qur’an, mencintai al-Qur’an dan memperbaiki bacaan-bacaan bahkan mendalami bacaan al-Qur’an yang ke empat untuk menghafal al-Qur’an masih banyak siswa yang tidak mau peduli dengan hafalan mereka bahkan ada siswa yang tidak ada sama sekali hafalannya dan siswa kurang mendapatkan motivasi untuk menghafal al-Qura’an”67

Berdasarkan ungkapan guru PAI di atas dapat penulis pahami bahwa yang menjadi faktor penghambat dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal al-Qur’an itu adalah dari siswa itu sendiri yang mana siswa belum bisa mengatur waktu dan siswa lebih mementingkan hal-hal lain yang di anggap lebih penting daripada membaca dan menghafal al-Qur’an. Dan minimnya pengalaman siswa terhadap keagamaan dan kurannya kecintaan terhadap al-Qur’an. Serta

67Zulkifli, Guru Pendidikan Agama Islam SMP N 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, (Bukittinggi, 2020)

ketidakpeduliaan siswa terhadap hafalannya dan kurangnya motivasi siswa untuk menghafal al-Qur’an.

Disini peneliti juga mewawancari beberapa siswa yang menggunggkapkan ada beberapa kendala yang dihadapi dalam menghafal al-Qur’an. Disini Muhammad farhan mengungkapkan:

”Dalam menghafal al-Qur’an saya sering lupa, yang mana setelah saya hafal lima ayat, terus saya lanjut lima ayat lagi nanti lima ayat yang sebelumnya saya tidak ingat lagi, jika saya lupa biasanya saya sering membaca ayat tersebut dalam bacaan shalat”68

Tidak jauh berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh Farhan yang mana kendala atau faktor yang menghambat juga di alami Nafira melalui wawancara online Nafira mengungkapkan:

”Dalam menyetorkan ayat al-Qur’an ada ayat yang agak panjang, karena terlalu panjang membuat saya susah untuk menghafal ayat-ayat al-Qur’an. Jadi kalau ayat yang panjang itu saya membagi-bagi ayat tesebut dan menghafala ayat tersebut satu ayat satu ayat”69

Bersadarkan hasil wawancara dengan Pi’ah, juga mengungkapkan yang menjadi faktor penghambat dalam menghafal al-Qur’an yaitu sering lupa.

Dari hasil wawancara di atas dapat peneliti simpulkan bahwa faktor yang menjadi penghambat yaitu siswa daya ingat siswa yang lemah. Di setiap ada kendala pasti ada jalan atau solusi untuk bisa kendala tersebut. Melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa siswa, peneliti menenukan solusi yang berbeda-beda yang dilakukan siswa untuk mengatasi kesulitannya dalam

68Farhan Siswi SMP N 1 Bukittinggi, Wawancara Pribdi, (Bukittinggi, 2020)

69Nafira Siswi SMP N 1 Bukittinggi, Wawancara Pribdi, (Bukittinggi, 2020)

menghafala al-Qur’an. Ada siswa yang mengatasi dengan cara membaca ayat tersebut dalam bacaah shalat, dan ada siswa yang membagi ayat tersebut atau menghafal dulu satu ayat satu ayat.

Disini penulis juga mewawancarai guru PAI bagaimana cara guru PAI dalam mengatasi faktor yang menjadi penghambat dalam meningkatkan kemampuan membaca dan hafalan al-Qur’an siswa:

”Cara guru PAI dalam mengatasi faktor penghambat tersebut yaitu dengan cara menumbuhkan rasa cinta siswa terhadap al-Qur’an itu sendiri, meminta untuk wali kelas untuk lebih memperhatikan siswa dan juga mendiskusi kepada orang tua siswa memperhatikan bacaan al-Qur’an siswa dirumah, dan mengulang-ulang bacaan dan hafalan di rumah.”70

Jadi solusi yang dikemukakan dari hasil wawancara di atas dalam mengatasi faktor penghambat dalam membaca dan menghafal al-Qur’an adalah menghimbau kembali siswa untuk cinta akan al-al-Qur’an dan kemudian dirembukkan bersama orang tua untuk mengiringi binaan siswa di rumah serta memotivasi siswa. Dengan situasi pada saat ini, di masa pendemi yang melanda pada saat ini, Guru dan siswa memanfaatkan alat komunikasi yang ada untuk menunjang dan memantau siswa dalam mendalami dan membaca al-Qur’an.

b) Faktor pendukung

Berdasarkan hasil wawancara, faktor pendukung dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal al-Qur’an yang dikemukakan oleh Bapak Zul:

”Disini faktor yang mendukung dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal al-Qur’an siswa yaitu: adanya kejasama yang

70Ibid,,

dilakukan oleh guru-guru dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal-Qur’an siswa. Kerja sama antara wali kelas, wali murid dan guru PAI serta guru-guru lainnya yang mana mereka bergabung untuk memantau bacaan dan hafalan siswa-siswanya. Serta adanya dukungan dari kepala sekolah, dari program-program yang dilaksanakan oleh guru PAI. Dan juga adanya komunikasi yang baik antara guru PAI, wali kelas dan wali murid dalam mendukung peningkatan kemampuan membaca dan menghafal al-Qur’an siswa serta perhatian lebih dari wali kelas terhadap bacaan al-Qur’an siswa.”71

Dari hasil wawancara diatas dapat penulis pahami yang menjadi utama faktor pendukung dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an siswa yaitu dukungan dari kepala sekolah itu sendiri dan interaksi yang baik antara guru PAI dan wali kelas. Yang mana di sekolah wali kelas adalah oang kedua bagi siswa. Dengan adanya kerjasama tersebut, akan memudahkan untuk membimbing dam mengetahui tingkat kemampuan membaca dan menghafal al-Qur’an siswa. Dan guru-guru lain juga ikut bekerjasama dalam memantau dan meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal al-Qur’an siswa, yang mana guru yang mengajar pada jam pertama akan membimbing siswa dalam membaca al-Qur’an yang dilakukan oleh siswa secara bergantian dan pada hari jum’at dan sabtu siswa akan melaksanakan muraja’ah.