• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Guru PAI Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dan Menghafal Al-Qur'an Siswa Di SMP N N 1 Bukittinggi

HASIL PENELITIAN

A. Temuan Penelitian

1. Upaya Guru PAI Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dan Menghafal Al-Qur'an Siswa Di SMP N N 1 Bukittinggi

Kreativitas serta inovasi yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengembangkan kemampuan siswa akan sangat berpengaruh dalam memilih cara dan upaya yang dapat dilakukan seorang guru untuk meningkatkan kemampuan siswa. Setiap manusia memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Begitu juga dalam membaca dan menghafal al-Qur’an.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI yaitu bapak Zulkilfil, beliau mengatakan:

”Ada beberapa upaya yang dilakukan oleh dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an siswa, yang pertama yaitu menyampaikan dulu apa kelebihan-kelebihan dari orang yang mampu membaca dan menghafal Qur’an, baik menurut al-Qur’an maupun hadist dan kemudian ada semacam pembelajaran al-Qur’an perminggu dan penghafalan al-Qur’an dan nantinya akan dikaitkan dengan penerimaan lapor atau pemberian nilai akhir di

akhir semester. Jika ada bacaan siswa yang belum bersih maka nanti akan dibersihkan terlebih dahulu” 50

Selain itu, upaya lain yang dilakukan oleh guru PAI yaitu dengan cara mengembangkan sebuah program untuk menunjang kemampuan membaca al-Qur’an siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Zul sebagai guru PAI, beliau mengemukakan:

”Dan upaya lain yang kami lakukan dalam menunjang kemampuan membaca al-Qur’an siswa yaitu program rutin atau tasarusan rutin.

Yang mana tadarus rutin ini dilakukan sebelum siswa masuk ke materi pembelajaran. dan tadarus ini ada yang dilakukan sendiri-sendiri dan ada yang juga dilakukan secara bersama di waktu-waktu yang tertentu, dan kemudian dibimbing oleh guru yang masuk ke lokal pada jam pertama.”51

Dari hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa salah satu program yang dilaksanakan guru PAI dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an siswa yaitu tadarus, yang mana tadarus ini dilaksanakan sebelum siswa masuk ke materi pembelajaran yang dilakukan secara pribadi sesuai dengan surat dan ayat yang terakhir siswa baca.

Dan tadarusan yang dilaksanakan secara bersama dan pada hari jum’at dan sabtu siswa melaksanakakan muraja’ah. Tadarus yang dilaksanakan ini bertujuan untuk melancarkan bacaan siswa yang sudah bisa membaca al-Qur’an, dan juga memantau bacaan siswa yang masih terbata-bata dan belum membaca al-Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Dengan itu dapat diketaui mana siswa yang sudah bisa membaca al-Qur’an dan mana siswa yang belum bisa membaca al-Qur’an dengan

50Zulkifli, Guru Pendidikan Agama Islam SMP N 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, (Bukittinggi, 2020)

51Ibid,,

baik dan benar. Bagi siswa yang belum membaca al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid akan didata dan diberikan kembali teori tentang kaidah-kaidah ilmu tajwid dan melalui paktek. Dan juga memberikan materi pada saat muhadharah yang dilaksanakan pada setiap hari jum’at.

Tidak hanya membaca al-Qur’an siswa juga dituntun dan diwajibkan untuk bisa menghafal ayat al-Qur’an yang telah ditentukan oleh pihak atasan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak zul, beliau mengungkapkan:

”Siswa-siswa di SMPN 1 Bukittinggi memang dituntun dan diwajibkan untuk menghafal al-Qur’an. Setiap pagi itu setiap para siswa dituntun untuk membaca serta menghafal al-Qur’an. Dan kemudian juga ada dua kali dalam seminggu khusus ekskul penghafal al-Qur’an atau ekskul tahfiz serta ekskul tilawah. Dan setiap siswa disini wajib untuk menghafal al-Qur’an dan ini merupakan salah satu dari peraturan dari sekolah dengan target yang telah ditentukan.”52

Dari hasil wawancara di atas dapat peneliti simpulkan bahwa SMP N 1 Bukittinggi adalah sekolah yang tidak hanya mengajarkan membimbing, dan mengarahkan siswanya untuk bisa untuk membaca al-Qur’an, tetapi siswa juga dituntun dan diwajibkan untuk bisa menghafal al-Qur’an. Sebagaimana siswa diberikan target tertentu untuk menghafal ayat-ayat al-Qur’an. Yang mana target tersebut ditetapkan oleh pihak atasan atau dari pihak sekolah.

Dalam meningkatkan kemampuan hafalan al-Qur’an juga membutuhkan bimbingan dan arahan yang lebih dari guru, agar pada saat siswa menghafal al-Qur’an tidak keluar dari kaidah tajwid sehingga

52Zulkifli, Guru Pendidikan Agama Islam SMP N 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, (Bukittinggi, 2020)

siswa bisa menghafal al-Qur’an dengan baik dan benar. Untuk mencapai target tersebut tentunya ada usaha atau langkah awal yang dilakukan agar siswa menghafal al-Qur’an sesuai dengan baik, lancar dan memenuhi terget yang telah ditentukan atau lebih. Sebagaimana yang dinyatakan oleh guru PAI, beliau menyatakan:

”Untuk meningkatkan kemampuan siswa, terlebih dahulu memberikan terget kepada siswa untuk menghafal surat yang telah ditentukan. Dan siswa ditargetkan untuk menghafal minimal empat surat yang panjang dan maksimalnya tidak dibatasi. Kemudian siswa diberikan waktu untuk menghafal al-Qur’an dirumah kemudian baru disetorkan kepada wali kelas atau kepada guru PAI”53

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat peneliti pahami bahwa langkah awal yang dilakukan guru PAI disini yang pertama yaitu memberikan target kepada siswa, minimal empat surat yang panjang dan maksimalnya tidak dibatasi. Yang mana siswa diminta untuk menghafal di rumah, setelah dihafal baru disetorkan kepada wali kelas masing-masing atau kepada guru agama.

Dalam proses pembelajaran al-Qur’an seperti tadarus rutin disediakan waktu 15 menit, dan mata pelajaran terdapat tiga jam dalam seminggu. Kalau dilihat waktu yang disediakan dan jika hanya mengandalkan di jam pembelajara PAI masih sangat minim sekali untuk bisa meningkatkan kualitas kemampuan membaca dan menghafal Qur’an siswa. Dalam meningkatkan kualitas membaca dan hafalan al-Qur’an siswa, tentunya memerlukan upaya atau usaha yang lebih

53Ibid,,

maksimal lagi agar siswa bisa meningkatkan kualitas membaca serta hafalan al-Qur’annya.

Berdasarkan hasil wawancara, Bapak zul mengemukakan bahwa ada program khusus yang dilaksanakan oleh pihak sekolah dalam menunjang untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal al-Qur’an siswa, beliau menyatakan:

”Program khusus yang dilaksanakan itu masuk kedalam ekskul contohnya ada yang jurus ke tahfiz dan ada yang ke tilawah. Yang mana tahfiz diadakan dua kali dalam satu minggu dengan guru yang ahli di bidangnya. Dan begitu juga dengan tilawah dicarikan guru yang profesional di bidangnya. Dan siswa juga antusias dalam mengikuti ekskul ini dan cukup membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan siswa. Dan alhamdulillahnya ada siswa yang juara dalam mengikuti suatu perlombaan.”54

Dari hasi wawancara di atas, dapat pahami bahwa upaya lain yang dilakukan oleh guru PAI adalah membentuk suatu program yang dimasukkan ke dalam ekstrakurikuler untuk meningkatkan kualitas kemampuan membaca dan hafalan al-Qur’an siswa. Yang mana program ini dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu siswa mengunggapkan:

”Dengan adanya program tajwid dan tilawah alhamdulillah saya memahami ilmu tajwid dan hampir bisa membaca al-Qur’an dengan baik, meskipun masih ada ilmu tajwid yang terlewati. Dan dalam menghafal al-Qur’an saya masih kesulitan dalam menghafal ayat-ayat yang terlalu panjang”55

Dan siswa lain juga mengungkapkan:

”Alhamdulillah saya sekarang sudah sedikit memahami ilmu tajwid yang diajarkan dan menerapkannya dalam membaca al-Qur’an. Dalam menghafal al-Qura’an saya tidak kesulitan lagi dengan mengikuti ekstrakurikuler tahfiz”56

54Ibid…

55Nafira Siswi SMP N 1 Bukittinggi, Wawancara Pribdi, (Bukittinggi, 2020)

56Aisyah siswi SMP N 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, (bukittinggi, 2020)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya program penunjang yang dilakukan oleh guru PAI dapat membantu siswa dalam membaca al-Qur’an dengan baik dan benar serta memperbaiki menghafal al-Qur’an siswa.

Dengan berjalannya program yang dilaksanakan akan terlihat tingkatan kemampuan siswa baik itu dar segi membaca maupun dari segi menghafal al-Qur’an siswa. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Zul l mengenai tingkat kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang mana Bapak Zul mengungkapkan:

”Mengenai tingkat kemampuan siswa ya, untuk kemampuan siswa SMP N 1 Bukittinggi lumayan cukup bangus, karena mereka sudah diajarkan teori seperti tajwid, makhrijul huruf, dan sebagainya. Tapi masih ada sebagian dari siswa yang belum bersih bacaannya, seperti masih terbata-bata, dan dalam pembacaan makhrijul huruf yang kurang tepat dan bacaan yang berubah dari tajwid yang sebenarnya.

Setelah ditinjau kembali tenyata akibat dari ketidakbersihan bacaaan siswa adalah dari siswa itu sendiri, yang tidak mengulang-ulang kembali bacaan nya di rumah.”57

Melihat hasil wawancara di atas peneliti memahami bahwa tingkat kemampuan membaca al-Qur’an siswa sudah dikatakan cukup bagus, tapi masih ada siswa yang bacaaan nya terbata-bata dan membaca al-Qur’an tidak sesuai dengan sifatulhuruf dan disini masih diperlukan bimbingan nasehat dan arahan baik itu dari Guru PAI maupun orang tua siswa untuk mengulang dan memperhatikan bacaan siswa agar siswa bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas bacaan al-Qur’annya. Disini guru PAI juga

57Zulkifli, Guru Pendidikan Agama Islam SMP N 1 Bukittinggi, Wawancara Pribadi, (Bukittinggi, 2020)

akan melakukan pengecekkan/mengevaluasi bacaan al-Qur’an siswa.

Begitu juga dengan hafalan siswa yang belum maksimal.

Yang mana Evaluasi yang dilakukan guru PAI ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tingkat kemampuan bacaan dan hafalan al-Qur’an siswa. Cara mengevaluasi bacaan serta hafalan siswa dengan meminta siswa untuk menyetorkan hafalannya. Dengan adanya setoran ayat yang dilakukan siswa kepada wali kelas maupun kepada guru PAI akan dapat diketahui sejauh mana tingkat kemampuan bacaan dan hafalan al-Qur’an siswa. Serta akan dapat mengetahui apakah siswa sudah lancar dan memahami materi yang telah diajarkan dan disampaikan oleh guru.

Dengan itu guru PAI akan terus upaya-upaya dalam melakukan peningkatan kepada siswa yang belum bisa membaca dan menghafal al-Qur’an sesuai dengan tuntutan yang baik dan benar.

2. Metode Yang Diterapkan Guru PAI Dalam Meningkatkan