• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fasilitator meminta peserta untuk menyampaikan pemahaman mereka tentang pelayanan publik (pengertian, hakikat, jenis-jenis pelayanan, dan siapa yang memberikan pelayanan) lalu meminta peserta untuk mengungkapkan penilaian

Dalam dokumen Modul Penguatan Kader Gampong untuk Mela (Halaman 57-60)

Ringkasan Materi  Hak Politik Perempuan:

Pelaksanaan 1. Fasilitator meminta peserta untuk menyampaikan pemahaman mereka tentang pelayanan publik (pengertian, hakikat, jenis-jenis pelayanan, dan siapa yang memberikan pelayanan) lalu meminta peserta untuk mengungkapkan penilaian

terhadap unit pelayanan kantor mereka apakah sudah baik dalam memberikan pelayanan? Mengapa?

Presentasi interaktif:

2. Pengenalan Konsep Pelayanan Publik 3. Asas dan prinsip pelayanan publik

4. Tujuan dan manfaat pelayanan publik dengan menggunakan PPT. 5. Pelayanan Publik sebagai Ukuran Kepemerintahan yang baik. Diskusi kelompok:

6. Fasilitator meminta peserta yang duduk saling berdekatan untuk membentuk kelompok (10 kelompok), lalu membagikan gambar (Lihat LBB Media Gambar Prinsip- prinsip Pelayanan Publik) masing-masing 1 gambar, kartu metaplan dan spidol kepada setiap kelompok lalu tiap kelompok mendiskusikan prinsip pelayanan publik yang terdapat di gambar dan ditulis hasilnya.

Ringkasan Materi

Pelayanan publik:pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta, atas nama pemerintah ataupun pihak swasta pada masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat. Misalnya, pelayanan administrasi, pengembangan sektor unggulan dan penyediaan barang dan jasa seperti rumah sakit, pasar, pengelolaan air bersih, perumahan, tempat pemakaman umum, perparkiran, persampahan, pariwisata, dan lain- lain.

 Di Indonesia, pelayanan publik menjadi salah satu agenda reformasi birokrasi yang diatur dalam UU No. 25/2009 yang menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik .

 Pihak yang menyelenggarakan pelayanan publik:

Pemerintahpelayanan yang bersifat mencakup kepentingan umum. Terkait regulasi, menjamin keadilan, kontinuitas dan stabilitas jasa, serta mencegah diskriminasi dan eksploitasi. Disamping itu, penyelenggaraan pelayanan publik oleh pemerintah dapat menjamin proses akulturasi dan keakraban sosial (melalui pencampuran ras dan golongan semisal melalui pendidikan).

Sektor swasta melaksanakan pelayanan publik yang sangat efisien pada pekerjaan yang berorientasi ekonomis yang tidak bisa dilakukan pemerintah.

Masyarakat langsungdan masyarakat melalui Lembaga Swadaya Masyarakat  Asas-Asas dan Prinsip-prinsip Pelayanan Publik:

1. Kesederhanaan: prosedur pelayanan tidak berbelit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.

2. Kejelasan: (a) Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik, (b) unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/sengketa, (c) rincian biaya dan tata cara pembayaran

3. Kepastian waktu: pelaksanaan pelayanan dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

4. Akurasi: produk layanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah

5. Keamanan: proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hokum.

6. Tanggung jawab: pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelayanan dan penyelesaian keluhan/sengketa.

7. Kelengkapan sarana dan prasarana: sarana dan prasarana kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk sistem teknologi informasi dan telekomunikasi

8. Kemudahan akses: tempat dan lokasi pelayanan mudah dijangkau dan mudah dalam memanfaatkan sistem teknologi informasi dan telekomunikasi.

Pemberantasan KKN Peningkatan kapasitas dan kapabilitas Penyempurnaan berbagai peraturan perundang- undangan Reformasi birokrasi/ administrasi publik.

10. Kenyamanan: lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman yang dilengkapi sarana pendukung pelayanan seperti parkir, kamar mandi, dll.  Secara teoretis ada beberapa asas dasar yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pelayanan

publik, diantaranya adalah:

1. Transparansi: bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak, disediakan secara memadai dan mudah dimengerti.

2. Akuntabilitas : dapat dipertanggungjawab-kan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Kondisional: sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip efisiensi & efektivitas

4. Partisipasi : mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat

5. Kesamaan hak : tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi

6. Keseimbangan hak & kewajiban : pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

 Perbaikan pelayanan publik perlu dilakukan karena masih ada masalah terkait dengan kualitas pelayanan yang tidak memadai dan masih diskriminatif. Misalnya: keterbatasan serta tidak meratanya jumlah dan kualitas tenaga, fasilitas dan sarana pelayanan publik. Masih ada kelompok minoritas dan kelompok rentan yang terabaikan, misalnya: perempuan, anak-anak, penyandang cacat, komunitas adat, dll. Selain itu, pada prakteknya penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia belum didukung oleh ketersediaan regulasi yang memadai yang menjamin keseimbangan antara pemenuhan kewajiban negara dengan partisipasi masyarakat dalam proses pemberian layanan.

 Tata kelola pemerintahan yang baik (Good governance)pada sektor publik di Indonesia:

Penyempurnaan berbagai peraturan perundang- undangan Reformasi birokrasi/ administrasi publik. Kejelasan fungsi dan peran setiap instansi pemerintah Penerapan nilai budaya kerja dalam praktek penyelengaraan

negara Transparan dalam pengambilan

keputusan

10. Kenyamanan: lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman yang dilengkapi sarana pendukung pelayanan seperti parkir, kamar mandi, dll.  Secara teoretis ada beberapa asas dasar yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pelayanan

publik, diantaranya adalah:

1. Transparansi: bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak, disediakan secara memadai dan mudah dimengerti.

2. Akuntabilitas : dapat dipertanggungjawab-kan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Kondisional: sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip efisiensi & efektivitas

4. Partisipasi : mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat

5. Kesamaan hak : tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi

6. Keseimbangan hak & kewajiban : pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

 Perbaikan pelayanan publik perlu dilakukan karena masih ada masalah terkait dengan kualitas pelayanan yang tidak memadai dan masih diskriminatif. Misalnya: keterbatasan serta tidak meratanya jumlah dan kualitas tenaga, fasilitas dan sarana pelayanan publik. Masih ada kelompok minoritas dan kelompok rentan yang terabaikan, misalnya: perempuan, anak-anak, penyandang cacat, komunitas adat, dll. Selain itu, pada prakteknya penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia belum didukung oleh ketersediaan regulasi yang memadai yang menjamin keseimbangan antara pemenuhan kewajiban negara dengan partisipasi masyarakat dalam proses pemberian layanan.

 Tata kelola pemerintahan yang baik (Good governance)pada sektor publik di Indonesia:

Yudikatif Eksekutif Legislatif Transparan dalam pengambilan keputusan Peningkatan akuntabilitas Pemanfaatan teknologi Informasi Code of Conducts.

10. Kenyamanan: lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman yang dilengkapi sarana pendukung pelayanan seperti parkir, kamar mandi, dll.  Secara teoretis ada beberapa asas dasar yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pelayanan

publik, diantaranya adalah:

1. Transparansi: bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak, disediakan secara memadai dan mudah dimengerti.

2. Akuntabilitas : dapat dipertanggungjawab-kan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Kondisional: sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip efisiensi & efektivitas

4. Partisipasi : mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat

5. Kesamaan hak : tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi

6. Keseimbangan hak & kewajiban : pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

 Perbaikan pelayanan publik perlu dilakukan karena masih ada masalah terkait dengan kualitas pelayanan yang tidak memadai dan masih diskriminatif. Misalnya: keterbatasan serta tidak meratanya jumlah dan kualitas tenaga, fasilitas dan sarana pelayanan publik. Masih ada kelompok minoritas dan kelompok rentan yang terabaikan, misalnya: perempuan, anak-anak, penyandang cacat, komunitas adat, dll. Selain itu, pada prakteknya penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia belum didukung oleh ketersediaan regulasi yang memadai yang menjamin keseimbangan antara pemenuhan kewajiban negara dengan partisipasi masyarakat dalam proses pemberian layanan.

Dalam dokumen Modul Penguatan Kader Gampong untuk Mela (Halaman 57-60)