• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Upaya FNC dan Pemerintah AS Dalam Membangun Opini Publik Pada Masa Invasi Irak 2003Pada Masa Invasi Irak 2003

B. FNC Dalam Persaingan Antarmedia Massa di Amerika Serikat

Media massa di AS merupakan industri media atau media industry yang sistem operasinya berunsur kapital.22 Aspek bisnis diperhatikan bahwa pemilik

20

Jumlah 40 tanda tangan tersebut merupakan data yang dapat diferivikasi dan dijadikan acuan untuk bukti dukungan opini publik terhadap invasi. Lihat dalam Christa, “Peran News Corporation“, h. 9.

21

Seth Ackerman, “Fox News Channel's extraordinary right-wing tilt”, diakses pada 26

April 2011 pk. 22:06, dari http://www.fair.org/index.php?page=1067.

22

Media massa mau tidak mau harus memikirkan pasar demi memperoleh keuntungan, baik dari penjualan maupun iklan. Dalam menyajikan peristiwa, pengaruh modal media massa akan lebih memperhatikan kepuasan masyarakat (pelanggan dan pengiklan) sebagai pasar mereka dalam mengkonsumsi berita-berita. Lihat dalam Hamad, “Konstruksi Realitas Politik”, h. 10.

dan pengelola bercampur antara komersialisme dan idealisme dalam media massa. Hal ini menjelaskan, bahwa media massa AS merupakan sebuah bisnis yang industrinya dimaksudkan untuk mencari laba dan keuangan, mengingat tidak ada subsidi dari pemerintah AS terhadap operasional dan redaksional media massa. Media massa AS hanya berpaku keuntungan pada iklan sebagai pendapatan utamanya serta dari penjualan surat kabar media itu sendiri (bagi perusahaan media yang memiliki media cetak).

Media massa AS yang berunsur kapital semakin diperkuat dengan Undang-Undang Komunikasi yang mengatur tentang penyelenggaraan jaringan informasi untuk digunakan dalam rangka penyebaran informasi.23 Federal Communication Center (FCC) memperbaharui UU Telekomunikasi tahun 1934 untuk mempromosikan daya saing dan mengamankan media dari harga jual yang rendah serta meningkatkan pelayanan yang berkualitas tinggi untuk konsumen telekomunikasi Amerika. UU tersebut dikeluarkan pada tahun 1996 yang diekspektasikan kepada kekuatan ekonomi pemilik modal yang dapat memainkan sahamnya untuk membangun media massa yang sesuai dengan UU Telekomunikasi tersebut. Adapun jaringan informasi yang ada dalam UU tersebut adalah:

1. Dibangunnya perusahaan komunikasi telepon (bell operating companies)

23

UU Komunikasi tahun 1996 mendorong penyebaran teknologi telekomunikasi secara cepat dengan teknologi baru, yakni penggunaan layanan TV kabel (satelit) dan internet melalui

perusahaan yang bersaing pada tatanan tersebut. Lihat dalam “Information Technology (IT)”,

diakses pada 04 Maret 2011 pk. 22:15, dari http://www.fcc.gov/Reports/tcom1996.pdf. Dari daya saing tersebut memicu perusahaan media untuk membangun media yang sesuai konsep dengan UU Telekomunikasi tersebut. Dibangunnya FNC oleh NC merupakan implikasi dari UU

Telekomunikasi tahun „96. Persaingan dan kepemilikan media secara perorangan juga dibahas dalam Goodman dan Goodman, “Perang Demi Uang”, h. 195. Dalam tulisannya Goodman

menjelaskan bahwa UU kepemilikan media massa tahun 1996 ini memudahkan bagi investor untuk membeli, memiliki bahkan membangun media massa di AS. Hal ini juga berimplikasi pada semakin banyaknya media yang terhimpun dalam satu perusahaan media besar.

2. Adanya lembaga penyiaran (broadcasting service)

3.Tersedianya jaringan telekomunikasi kabel (cable service). Bagian ini merujuk pada no. 1, yakni telekomunikasi kabel ditanggung oleh perusahaan yang membangun jaringan telekomunikasi telepon.

UU Komunikasi AS yang dikeluarkan tahun 1996 berimplikasi pada munculnya media FNC yang sesuai dengan tiga poin di atas tersebut. Setelah dikeluarkan UU Telekomunikasi tahun 1996 yang berimplikasi munculnya media massa baru seperti FNC, UU tersebut juga diperkuat dengan peraturan dari FCC yang dikeluarkan pada tahun 2003. Michael Powell sebagai ketua FCC mengalihkan media massa kecil atau media massa besar sekalipun agar masuk ke dalam satu kepemilikan melalui penjualan sahamnya.24 Pengalihan tersebut seperti halnya pembaharuan UU Telekomunikasi tahun 1996 yang ditujukan agar media yang terbentur masalah finansial dapat masuk ke dalam satu perusahaan media yang memiliki modal banyak.

Masuknya Clear Channel merupakan implikasi yang nyata dari peraturan yang dikeluarkan FCC tahun 2003 tersebut.25 Clear Channel masuk menjadi bagian dari News Corporations yang jelas pada saat itu dinilai sebagai perusahaan media pendukung invasi AS ke Irak. Masuknya Clear Channel tersebut dapat dijadikan corong oleh News Corporations.

Dalam pola penggunaan media di AS, media elektronik seperti TV,

internet dan radio serta media cetak seperti surat kabar dan majalah merupakan

24

Eric Alterman, Media Concentration: the Repudiation of Michael Powell” diakses

pada 13 Februari 2011 pk. 22:30, dari http://americanprogress.org/issues/2004/07/b108399.html.

25

publikasi utama yang digunakan oleh masyarakat AS.26 Hal ini terjadi karena masyarakat AS menganggap media-media tersebut dapat menceritakan pesan secara detail dan konteks yang penuh serta sesuai dengan yang dibutuhkan dengan masyarakat, seperti halnya sebuah perang yang lebih pantas diberitakan melalui media elektronik tersebut. Namun, dengan banyaknya media elektronik seperti yang disebut di atas, TV merupakan media elektronik yang paling banyak dikonsumsi oleh warga di AS dibanding media lainnya.27 Hal ini dapat dilihat pada konsumsi masyarakat AS yang menggunakan jaringan televisi sebagai media utama dalam mendapatkan berita.

Bagan B.1. Konsumsi Berita Televisi: 2000

Media Persentase

Televisi Lokal 56% Nightly Network News 30%

CNN 21%

Fox News Cable 17%

CNBC 13%

MNSBC 11%

ABC 4%

Sumber: Graber (13 Juni 2000). Adaptasi dari Pew Research Centrer for People

and the Press, “Television Sapping Broadcast News Audience,”

http://www.peoplepress.org (data diolah oleh penulis)

Pada tahun 2003, media massa elektronik di AS bersaing untuk dapat menampilkan berita yang baik dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat.28 Media-media tersebut terhimpun oleh enam perusahaan media massa raksasa yang masing-masing dari perusahaan memiliki media elektronik yang diandalkan. Hal ini membuktikan adanya persaingan ketat antarmedia massa di AS.

26

Ibid., h. 4.

27 Graber, “Television Sapping Broadcast News Audience,” diakses pada 14 Februari

2011 pkl. 15:30, dari http://www.peoplepress.org

28

Bagan B.2. Enam Perusahaan Media dan Media Utamanya

No. Perusahaan Media Massa

1. News Corporations FNC, HarperCollins, New York Post, Direct

TV, Sun, dan 33 stasiun televisi lainnya 2. General Electric NBC, CNBC, MSNBC, Telemundo, Bravo,

dan 13 stasiun televisi lainnya.

3. Time Warner AOL, CNN, Warner Bros., Time dan 130 surat kabar dan majalah

4. Disney ABC, Disney Channel, ESPN, 10 stasiun televisi dan 29 radio, dan Hyperion

5. Viacom

CBS, MTV, Nickelodeon, Paramount Pictures, Simon & Schuster, dan 185 stasiun radio

6. Bertelsmann

Random House dan lebih dari seratus cabangnya, dan Gruner + Jahr dan 80 majalahnya

Sumber: Amy Goodman dan David Goodman, “Perang Demi Uang”,

2005. (data diolah oleh penulis)

Pada Perang Irak 2003, media yang paling menonjol adalah FNC. Hal ini terjadi karena pada masa tersebut, FNC memberikan pandangan yang berbeda dari media massa lainnya. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan naiknya rating FNC pada puncak klasemen tertinggi dibanding media massa lain yang di luar kepemilikan Murdoch.29 Selain itu majalah Guardian juga menyebutkan, bahwa FNC mengalahkan rival utamanya CNN dan MSNBC.30

29

Murdoch mengungkapkan kebanggaan atas naiknya keuntungan media News Corporation melalui rating FNC yang mengalahkan saingan terberatnya (CNN). Menurutnya, naiknya rating tersebut bukan hanya karena berita real time, namun dengan membuat agenda setting tentang invasi Irak yang lebih besar, sehingga perhatian publik semakin besar dan terfokuskan pada berita tentang invasi. “Chairman Speech to Shareholders News Corporation Limited Annual Meeting”, diakses pada 14 Februari 2011 pkl. 01:11, dari http://www.newscorp.com/news.

30

Jason Deans, “Fox challenges CNN's US ratings dominance”, diakses pada 14 Februari

Bagan B.3. Rating Media AS Tahun 2003 Menurut Guardian (CNN, FNC dan MSNBC)

Sumber: “Fox challenges CNN's US ratings dominance

http://www.guardian.co.uk

Tingginya rating di atas terjadi karena FNC merupakan media yang beritanya sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat, yakni berita tentang invasi.31 Sejak adanya isu akan dilakukannya invasi oleh AS, FNC dan CNN menunjukan adanya persaingan dua media besar, sebagian besar masing-masing beritanya berisi tentang kebijakan invasi AS ke Irak.32 Dalam persaingan tersebut, kegiatan jurnalistik yang dilakukan CNN tentang invasi dilakukan lebih mengarah kepada upaya untuk menjaga eksistensinya dalam fenomena internasional dan perang. CNN juga terkesan ingin mengulang kejayaannya menjadi trend setter

dan mainstream media, baik di AS maupun di seluruh dunia dengan menampilkan berita perang langsung dari lokasi.33 Seperti pada Perang AS dan Irak tahun 1991 serta Perang Serbia-Kosovo 1999, CNN hadir sebagai pemasok utama berita internasional.

31

Murdoch, “Chairman Speech to Shareholders

32Gustiana, “Peranan Media Massa”,h. 86.

33 Ibid., h. 87. CNN FNC MSNBC rating 39.30% 65.10% 37.90% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00%

Selain dua media di atas, CBS, ABC, dan NBC diposisikan sebagai media pelengkap yang intensitas beritanya tidak terlalu menekankan tentang invasi AS ke Irak 2003.34 Dengan demikian, FNC yang beritanya lebih eksposif terhadap perang, dapat dijadikan sorotan utama publik AS dibanding CNN yang lebih menjaga eksistensinya saja serta CBS, ABC, dan NBC yang hanya sebagai media alternatif setelah dua media tersebut.

Dengan besarnya persaingan antarmedia massa di atas mengenai invasi, maka berpengaruh juga terhadap masyarakat AS sehingga berimplikasi pada pandangan tentang invasi menjadi positif. Hal ini dapat dilihat dengan naiknya opini publik yang terangkum dalam GallupPolling pada Maret 2003.35

Bagan B.4. Dukungan Publik AS Terhadap Invasi Irak

Sumber: “Seventy-Two Percent of Americans Support War Against Iraq”

Gallup Polling tahun 2003.

34 Fox and Big Media”, diakses pada 14 Februari 2011 pk. 06:03 , dari

http://www.americanprogress.org/issues/2004/07/b122990.html.

35“Seventy-Two Percent of Americans Support War Against Iraq”, diakses pada 26 April

2011 pk. 06:21 ,, dari http://www.gallup.com/poll/8038/SeventyTwo-Percent-Americans-Support-War-Against-Iraq.aspx.