• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Upaya FNC dan Pemerintah AS Dalam Membangun Opini Publik Pada Masa Invasi Irak 2003Pada Masa Invasi Irak 2003

A. Media Massa Amerika Serikat dan Fox News Chanel (FNC)

Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang menerapkan sistem demokrasi. Sebagai negara demokrasi, yang paling utama dalam kehidupan bernegara di AS merupakan nilai-nilai kebebasan yang mutlak pada setiap individu.1 Dalam hal kebebasannya, media sebagai elemen informasi dalam negara AS menerapkan sistem yang didasari oleh konsep dan nilai liberalisme yang demokratis, yakni setiap individu bebas untuk menyatakan pendapat.

1

AS baru dapat mengesahkan kebebasan berekspresi pada tahun 1791, yakni oleh kongres AS yang diajukan oleh James Madison.2 Kebebasan berekspresi tersebut didefinisikan menjadi tiga poin penting, hal ini dijabarkan pada tahun 1947 oleh Komisi Hutchkins (Commision on Freedom of The Press), yaitu sebagai berikut:3

1. Pers bebas merupakan pers yang bebas dari tekanan manapun, baik dari pemerintah maupun sosial luar dan dalam. Namun hal ini tidak berlaku ketika pers mendapat tekanan dari masyarakat yang hampir mati akibat dari tekanan pihak lain. Tekanan lain yang dapat menghilangkan kebebasan bagi pers itu sendiri terjadi juga ketika pers menyimpang ke arah komersial dan tata usaha hingga akhirnya menjadikan prioritas kepada pemilik modal.

2. Pers bebas merupakan pers yang bebas berpendapat dalam segala bentuk yang merujuk pada pencapaian pelayanan. Pers harus memadukan apa yang diharapkan oleh masyarakat melalui pencapaian yang memungkinkan. Hal ini pers juga dituntut menguasai sumber daya teknis, keuangan yang mantap, akses yang layak untuk mendapatkan dan mengeluarkan informasi.

3. Pers juga harus bebas mengeluarkan apa yang harus diketahui oleh umum, sehingga masyarakat dapat menghargai apa yang seharusnya mereka dapat dari pers.

2

WisnuB. Widjadjanto, “Hak Mengetahui Sebagai Wujud Kebebasan Pers di AS”, KWA

(Tesis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992). h. 55-70.

3 Hutchkins Commission (1947) Recommendations”, diakses pada 14 April 2011 pk.

Rekomendasi Komisi Hutchkins yang tertera di atas memang tidak secara tegas dan resmi didefinisikan untuk kalangan tertentu, namun tulisan tersebut memberikan acuan terhadap etika kebebasan pers di AS.4 Kebebasan pers di AS merupakan kebebasan yang tidak dapat dihalangi oleh kepentingan kalangan seperti pemerintah, kelompok masyarakat, pemilik modal, dan pers itu sendiri.

Media massa AS merupakan cerminan kompleks dalam perannya sebagai wadah kebebasan berekspresi, yakni media yang terdapat organisasi perusahaan pada tiap masing-masingnya sangat berperan untuk mengatur netralitas yang dimilikinya.5 Namun, dengan ciri yang kompleks tersebut, terdapat benang merah yang mencirikan suatu ikatan media massa di AS. Benang merah ini terdiri dari empat ciri umum6, yaitu: Pertama, media massa AS merupakan sebuah bisnis yang industrinya dimaksudkan untuk mencari laba dan keuangan secara sehat agar dapat tetap bertahan. Hal ini tentu akan terjadi pada seluruh media yang ada di AS karena tidak ada subsidi dari pemerintah terhadap operasional dan redaksional media massa. Keuntungan media massa AS hanya berpaku pada iklan sebagai pendapatan utamanya serta dari penjualan surat kabar media itu sendiri. Di AS, media massa sangat menjamur sehingga menimbulkan persaingan antarmedia dan sulitnya bagi media untuk mendapatkan iklan. Mengingat media massa di AS terdapat sistem terbuka maka tak disangkal banyak juga media AS yang menggeluti berita sensasional.

Ke dua, pers AS merasa dirinya sebagai kepercayaan masyarakat untuk menjaga jalannya pemerintahan, sehingga peran media massa ditempatkan ke dalam lembaga keempat setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Ke tiga,

4Widjadjanto, “Hak Mengetahui Sebagai Wujud Kebebasan Pers di AS”, h. 68

5

Ibid., h. 70-73.

6

industri berita media massa pada umumnya tidak diatur secara resmi, tetapi terdapat persamaan nilai dan praktik yang menekankan pada pelayanan masyarakat. Peliputan dan publikasi berita tidak memihak pada satu opini dan

adanya “check and balance” terhadap akses jurnalistik. Ke empat, tidak ada definisi baku tentang berita yang sifatnya universal diterima di mata masyarakat AS. Dengan empat ciri umum seperti di atas, maka media massa di AS memiliki fungsi sebagai penyambung lidah dan wadah bagi masyarakat tanpa ada intervensi dalam mengungkapkan pendapatnya.

Pada dasarnya, masyarakat AS dapat menilai suatu fenomena yang terjadi tergantung publikasi berita.7 Hal ini terjadi karena media sering memberikan pandangan dan cara berpikir yang umumnya dapat diterima oleh masyarakat biasa. Hal ini juga dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat di AS yang percaya dengan kebebasan berpendapat serta independensi media massa yang begitu mutlak sehingga menganggap media sebagai sebuah wadah aspirasi baginya.8 Masyarakat AS secara umum mampu menggantungkan pandangannya pada media massa melalui pandangan berita yang dipaparkan oleh pemberitaan media massa.9 Dalam hal ini juga menjelaskan bahwa media yang terpengaruh dari suatu aktor yang memfokuskan berita dalam satu pandangan, maka akan terjadi juga pengaruh serta keseragaman pandangan antara media dan masyarakat.

Berkaitan dengan keseragaman pandangan melalui media massa, hal ini dapat dilihat dari keadaan yang terjadi di AS pada massa implementasi kebijakan invasi AS ke Irak 2003. Keseragaman pandangan mengenai suatu isu dapat dilihat juga pada mainstream media (media utama) yang dapat mengambil peran

7

Graber, Mass Media & American Politics, h. 3.

8

Ibid., h. 5.

9

dalam membahas suatu isu menjadi menarik dan menjadi isu sentral yang dapat mempengaruhi suatu kebijakan dan pola pikir masyarakat.10 Nama media massa seperti Fox News Channel (FNC) muncul sebagai mainstream media yang sangat berperan dalam memainkan isu kebijakan luar negeri invasi AS ke Irak 2003.11 Peran FNC tersebut mempengaruhi media lain dan masyarakat AS menjadi isu sentral hingga akhirnya semakin terarah.

Fox News Channel merupakan sebuah jaringan TV kabel dan satelit yang saluran beritanya berada di bawah naungan Fox Entertainment Group, yakni sebuah anak perusahaan News Corporation (NC).12 FNC didirikan oleh Rupert Murdoch sebagai pemilik atau chairman and chief executive dan Roger Ailes sebagai Pejabat Eksekutif Tertinggi atau Chief Executive Officer (CEO).13 FNC diluncurkan pada 7 Oktober 1996 dan berkantor pusat di New York, Amerika Serikat, serta merupakan salah satu layanan berita yang disiarkan 24 jam dalam tiap harinya. Saluran FNC tumbuh pada akhir 1990-an dan 2000-an hingga menjadi jaringan TV kabel yang dominan di Amerika Serikat.

FNC merupakan media yang besar. Hal ini dapat dilihat dari kepemilikan media massa tersebut serta dari tujuan dibangunnya FNC oleh pemiliknya pada

10

Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, (Jakarta: Granit, 2004), h. 11.

11

Mainstream media atau media utama merupakan media massa yang memiliki jangkauan sekala luas dan juga memiliki pengaruh pada tatanan masyarakat yang mengkonsumsinya. Hal ini dapat dilihat ketika Fox News Channel muncul untuk mendukung pemerintah Amerika Serikat hingga akhirnya dapat mempengaruhi masyarakat dalam menilai invasi tersebut. Lihat dalam Retna Christa, “Peran News Corporation dalam Kebijakan Luar

Negeri Amerika Serikat Menginvasi Irak 2003“, diakses pada 01 November 2010 pk. 19:51, dari

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1207138150.pdf, h. 3.

12

News Corporation adalah perusahaan publik yang dipegang oleh Rupert Murdoch. Didirikan pada tahun 1979 di Australia, perusahaan ini dipindahkan ke Amerika Serikat pada tahun 1980.

13Lawrie Mifflin “At the new Fox News Channel”, artikel ini diakses pada tanggal 30

April 2011 pk. 20:13, dari http://www.nytimes.com/1996/10/07/business/at-the-new-fox-news-channel-the-buzzword-is-fairness-separating-news-from-bias.html.

saat pertama kali diluncurkan. Rupert Murdoch membangun FNC untuk bersaing langsung dengan media massa ternama seperti Columbia Broadcasting System

(CBS), National Broadcasting Company (NBC), dan American Broadcasting Company (ABC) serta Cables News Network (CNN) pada tingkat internasional.14

Jaringan FNC menawarkan delapan belas jam pada hari kerja, mencakup berita di seluruh dunia, serta politik, bisnis, dan berita hiburan.15 FNC memiliki 28 acara TV yang diunggulkan dalam tiap penyiarannya. Seluruh acaranya disiarkan ke seluruh dunia dalam bobot yang sama, yakni siaran yang ditampilkan di negara lain berdasarkan apa yang disiarkan di AS. Hal ini dapat dilihat di 62 negara jangkauan FNC.

Bagan A.1 Acara TV Unggulan dan Jangkauan FNC

Acara TV Jangkauan

Fox & Friends

America's Election Headquarters America's Newsroom

Happening Now The Live Desk Studio B Your World

Special Report with Brit Hume The Fox Report

The O'Reilly Factor Hannity & Colmes On the Record

Red Eye w/ Greg Gutfeld The Journal Editorial Report Fox & Friends Weekend The Cost of Freedom Fox News Live Weekend Weekend Live

The Beltway Boys Fox News Watch Huckabee Argentina Australia Bahama Bahrain Barbados Belize Bermuda Kamboja Kepulauan Cayman Cile Kolombia Kosta Rika Republik Dominika Finlandia Yunani Grenada Guam Guatemala Hong Kong Islandia Indonesia Malaysia Maladewa Meksiko Belanda Selandia Baru Nigeria Norwegia Pakistan Palau Panama Peru Papua Nugini Filipina Portugal Rusia Arab Saudi Singapura Saint Kitts Saint Lucia Saint Vincent Spanyol 14

Robert Lenzner dan Globe Staff, “Murdoch, Partner Plan 4th Network”, diakses pada

03 April 2011 pk 20:21, dari http://nl.newsbank.com/nl-search/we/archives.

15 “Fox News Channel”, diakses pada 06 April 2011 pk. 20:43 ,, dari

Fox News Sunday Geraldo At Large War Stories Hannity's America Irlandia Israel Italia Jamaika Kazakhstan Kyrgyzstan Lebanon Macau Slovenia Swedia Thailand

Trinidad & Tobago Tonga

Uni Emirat Arab Britania Raya Venezuela Sumber: http://foxnews.com, (data diolah oleh penulis)

Dalam pemberitaannya, pada dasarnya FNC dibuat secara independen dan tidak dipengaruhi oleh satu sama lain serta menolak segala publikasi berita yang bias.16 Namun, FNC disebut sebagai media pendukung pemerintah dari Partai Republik.17 Hal ini diungkapkan oleh publik AS sendiri, bahkan publik dan media dari negara lain seperti dari Inggris yang menganggap, bahwa berita-berita yang dipublikasikan FNC sering mempromosikan kebijakan dari partai politik yang neokonservatif. Selain itu, bahkan lembaga survei media Pew Research Center (PRC) di AS, menyebutkan bahwa FNC merupakan jaringan yang paling sering mendukung pemerintah AS di bawah kepemimpinan Partai Republik.18

16Mark Memmott, “Fox news, people say allegations of bias unfounded” diakses pada 01

April 2011 pk. 20:41, dari http://www.webcitation.org/5uRTx6pMd.

17

Julia Day, “Murdoch praises Blair's 'courage'”, artikel ini diterbitkan oleh Surat Kabar Guardian pada 12 Februari 2003 dan diakses pada 16 April 2011 pk. 21:08, dari http://www.guardian.co.uk/politics/2003/feb/12/uk.iraqandthemedia. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa FNC (pembawa acara dan pemiliknya) adalah konservatif, terbukti dukungan yang dilakukan oleh Murdoch ketika adanya eskalasi isu penyerangan AS ke Irak atas isu terorisme melalui pernyataannya "We can't back down now – I think Bush is acting very morally, very correctly". Dalam artikel tersebut juga dijelaskan bahwa niat Blair semakin kuat untuk mendukung invasi karena statement Murdoch dianggap sebagai sebuah dorongan bahwa kebijakan pemerintah untuk melakukan invasi adalah sebuah tindakan yang sangat bermoral. Lihat juga artikel yang ditulis oleh Eric Alterman, “Fox Outfoxes Itself”, yang diakses dari

http://www.americanprogress.org/issues/2004/07/b122948.html. Dalam tulisan tersebut menjelaskan bahwa pemilik Fox News Channel adalah seorang neokonservatif yang mendukung Bush untuk menginvasi Irak. Tulisan ini juga telah disinggung pada artikel yang ditulis oleh Eric

Pfeiffer “Watching Robert Greenwald's "Outfoxed" with a MoveOn.org crowd at the Peace House”, diakses dari http://www.weeklystandard.com/Content/Publik/Articles/wcb.asp.

18“Summary of Findings: Fox News Viewed as Most Ideological Network” diakses pada

19 April 2011 pk. 21:55, dari http://people-press.org/2009/10/29/fox-news-viewed-as-most-ideological-network/.

Bagan A.2 Pandangan Publik Terhadap Jaringan yang Berideologi

Sumber: www.people-press.org

Ungkapan dan survei seperti di atas memberikan gambaran, bahwa pandangan publik terhadap FNC telah banyak dipengaruhi oleh berita yang dipublikasikannya. Hal ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan FNC yang juga mempengaruhi berita yang dipublikasikannya sehingga berujung pada penilaian tersebut. Rupert Murdoch sebagai pemilik News Corps sangat berperan dalam menentukan berita yang akan ditampilkan oleh FNC serta media lain miliknya.19

Murdoch terkenal sebagai tokoh neokonservatif, sehingga serangkaian berita yang disajikan tidak lain adalah berisi tentang dukungan kebijakan invasi AS ke Irak 2003. Hal ini dibuktikan dengan publikasi berita dari media cetak

19

Rupert Murdoch disebut sebagai orang yang berperan penuh dalam membuat dan mempublikasikan berita, seperti halnya yang dilakukan pada masa kampanye di AS tahun 2004. Lihat dalam Jacques Steinberg dan David Carr, “The 2004 Campaign: The News Media; Murdoch Is Said to Be Source of Post's Gephardt 'Exclusive'” diakses pada 17 April 2011 pk. 21:50, dari

http://www.nytimes.com/2004/07/09/national/09post.html. Dalam tulisan tersebut, Murdoch sangat berperan dalam mengendalikan edit berita yang dipublikasikan pada 09 Juli 2004. Dalam tulisan tersebut juga menyebutkan tuntutan jurnalis NY Post mengenai anonimitas terhadap editor senior karena khawatir berita yang mereka publikasikan akan menjadi bias dan mereka akan kehilangan pekerjaan.

miliknya yang juga membahas dan mendukung invasi Irak, seperti pengumpulan empat puluh tanda tangan penulis opini majalah tersebut yang dilakukan William Bill Kristol (editor majalah The Weekly Standard) untuk mendukung keterlibatan militer dalam invasi tersebut.20

Selain Murdoch yang berperan dalam pemberitaan FNC, Ailes sebagai CEO tentu dapat memberikan instruksi kemana arah pemberitaan FNC akan dibawa.21 Secara historis, Ailes pernah menjabat sebagai konsultan politik bagi kandidat dari Partai Republik dari tahun 1960-an, dan 80-an. Pertama kali ia berperan dalam Partai Republik adalah sebagai penasihat kampanye Richard Nixon untuk media pada tahun 1968. Kemudian ia menjadi seorang konsultan kampanye untuk Presiden Ronald Reagan pada kampanye akhir 1984. Pada tahun 1987 dan 1988, Ailes menjadi penasihat George H. Bush dalam pemilihan presiden di AS.

Dengan melihat alasan didirikannya FNC, serta melihat latar belakang Murdoch dan Ailes, maka terlihat gambaran serta indikasi bahwa media tersebut memang mengacu pada segala kebijakan pemerintah dari Partai Republik.