• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Dalam dokumen RPJPD, RPJMD & RKPD | Payakumbuh Kota rkpd (Halaman 98-105)

Jumlah 74 16.585 224 21 7.429 353 21 7.594 361 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh

3. Rasio Jumlah Linmas

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan PersandianPengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Perkapita (Angka Konsumsi)

Tabel 2.106

Angka Konsumsi Rumah Tangga Per kapita Tahun 2008 - 2012 Kota Payakumbuh (Jutaan Rupiah)

No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 1. Total Pengeluaran Rumah Tangga 11.218,30 15.704,38 17.361,42 20.715,89 22.787,48 2. Jumlah Rumah Tangga 25.018 25.302 28.163 28.807 29.388 3. Rasio ( ½ ) 0,45 0,62 0,62 0,72 0,78

Sumber :BPS Kota Payakumbuh, 2013 2.1.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

1) Penataan Ruang

a) Ketaatan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Ini dilihat dari realisasi RTRW dibandingkan dengan rencana peruntukan. Rasio realisasi rencana tata ruang wilayah dibandingkan dengan rencana peruntukan rencana tata ruang wilayah dari tahun 2009 sampai dengan 2010 tidak mengalami perubahan yang berarti, yaitu sebesar 0.071 pada tahun 2009 menjadi hanya 0,074 tahun 2010. Demikian juga tahun 2011 rasio hanya sebesar 0,080. Sedangkan untuk tahun 2012 rasio realisasi RTRW sebesar 0,081.

Tabel 2.107

Rasio Ketaatan Terhadap RTRW Tahun 2009 – 2012 Kota Payakumbuh

NO Uraian 2009 2010 2011 2012

1. Realisasi RTRW (ha) 568,52 596,89 645,19 651,79

2. Rencana Peruntukan RTRW (ha) 8.043 8.043 8.043 8,043

3. Rasio (1/2) 0,071 0,074 0,080 0,081

Sumber :Dinas Tata Ruang dan Kebersihan Kota Payakumbuh, 2013

b) Luas wilayah produktif

Dilihat dari jumlah luas wilayah produktif dibandingkan dengan jumlah keseluruhan wilayah budidaya. Luas wilayah produktif jika dibandingkan dengan luas seluruh wilayah budidaya dari tahun 2009 sampai dengan 2012 tidak mengalami perubahan dengan rasio rata-rata sebesar 0,95.

Tabel 2.108

Rasio Luas Wilayah Produktif Tahun 2009 – 2012Kota Payakumbuh

NO Uraian 2009 2010 2011 2012

1. Luas Wilayah produktif 4.641 4.740 4.740 4.740

2. Luas Seluruh Wil. Budidaya 4.940 4.940 5.041 5.041

3. Rasio (1/2) 0,94 0,96 0,94 0,94

Sumber : Dinas Tata Ruang dan Kebersihan Kota Payakumbuh, 2013

c) Luas wilayah industri

Dilihat dari jumlah luas wilayah industri dibandingkan dengan jumlah keseluruhan wilayah budidaya. Luas wilayah industri jika dibandingkan dengan luas seluruh wilayah budidaya dari tahun 2010 sampai dengan 2012 tidak mengalami perubahan dengan rasio 0,03.

Tabel 2.109

Rasio Luas Wilayah Produktif Tahun 2010 – 2012Kota Payakumbuh

NO Uraian 2010 2011 2012

1. Luas Wilayah industri 0,0385 1,598 1,598

2. Luas Seluruh Wil. Budidaya 4.940 5.041 5.041

3. Rasio (1/2) 0,00078 0,03 0,03

Sumber : Dinas Tata Ruang dan Kebersihan Kota Payakumbuh, 2013

2) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian Dan Persandian

a) Jenis dan jumlah bank dan cabang

Pada tahun 2010, di kota Payakumbuh telah berkembang perbankan baik bank pemerintah, bank swasta, bank Pemerintah Daerah maupun BPR.

Bank Pemerintah yang memiliki cabang di kota Payakumbuh ada sebanyak 4 (empat) bank yaitu Bank Sentral (PT. Bank BNI 46), Bank BRI dengan 2 (dua) buah BRI Unit Desa yaitu Unit Desa Ibuh dan Unit Desa Koto Nan IV, serta Bank Mandiri.

Sedangkan bank swasta yang beroperasi di kota Payakumbuh adalah PT. Bank Danamon dengan satu unit Danamon Simpan Pinjam, Bank Muamalat, Bank Bukopin Syariah, Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) dan Bank Mandiri Syariah. Sementara itu bank yang merupakan bank pemerintah daerah adalah PT. Bank Pembangunan Daerah yang terdiri 2 (dua) unit yaitu Bank Nagari Sumatera Barat Cabang Payakumbuh dan PT. BPD Cabang Sumbar Syariah

Disampin itu, BPR yang beroperasi dan ikut menunjang perekonomian masyarakat yang berkembang di Payakumbuh ada 5 (lima) BPR yaitu BPR Rangkiang Denai,

BPR Harau, BPR Syariah Al-Makmur, BPR Andalas dan BPR Ampek Angkek Canduang.

b) Jenis, kelas dan jumlah penginapan/hotel

Pada tahun 2012 di kota Payakumbuh terdapat 12 (dua belas) unit hotel/wisma yang masih termasuk kategori hotel melati. Adapun kapasitas setiap hotel/wisma tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.110

Kapasitas Hotel dan Wisma di Kota Payakumbuh Tahun 2012

No. Nama Hotel/Wisma Kamar Tempat Tidur Tenaga Kerja

1 Kolivera 14 20 3 2 Bundo Kanduang 32 26 8 3 Flamboyan 9 16 4 4 Usaha Bunda 20 40 2 5 Sari I 18 28 6 6 Sari II 15 22 3 7 Mangkuto 35 55 12 8 Ngalo de Villa 22 28 10 9 Pondok Bambu 11 12 2 10 Kolivera Baru 15 26 5 11 Hotel SMK 3 18 19 4 12 Graha Hotel 15 15 5 Jumlah 224 307 64

Sumber : Sekretariat Daerah Kota Payakumbuh, 2013 2.1.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi

Majunya iklim investasi akan berdampak positif tehadap kemajuan pembangunan daerah, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan, dalam memajukan iklim investasi Pemda dan masyarakat harus memiliki komitemen, dengan memberi rasa aman bagi investor, kemudahan dalam mengurus administrasi perizinan, serta daya dukung anggaran pembangunan dan pemanfaatan teknologi informasi mutakhir. Apabila hal ini bisa terlaksana dengan baik maka iklim investasi akan terus berkembang dan angka pengangguran akan berkurang, karena terbukanya lapangan kerja baru.

Pemerintah Kota Payakumbuh diharapkan terus memberikan pelayanan terbaik, serta masyarakat terus menjaga keamanan yang kondusif demi mendukung perkembangan iklim investasi demi kemajuan daerah. Pemerintah daerah dalam hal ini, perlu berupaya mengevaluasi seluruh bidang pembangunan di Kota Payakumbuh yang dapat dijadikan celah bagi investor untuk berinvestasi di Kota Payakumbuh. Sehingga, dapat diketahui bidang mana yang memerlukan investasi yang lebih baik di Kota Payakumbuh.

1) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian Dan Persandian a). Angka Kriminalitas

Keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan stabilitas penyelenggaraan pemerintahan terutama di daerah. Pemerintahan daerah dapat terselenggara dengan baik apabila pemerintah dapat mewujudkan rasa aman bagi masyarakat, menjaga ketertiban dalam pergaulan masyarakat, serta menanggulangi kriminalitas sehingga kuantitas dan kualitas kriminalitas dapat diminimalisir. Adapun jumlah kasus hukum di Kota Payakumbuh khususnya masalah kriminalitas (tindak Pidana) dapat dilihat dari Tabel berikut :

Tabel 2.111

Jenis Kejadian Kriminalitas di Kota Payakumbuh Tahun 2008-2012

No Jenis Tindak Kriminal Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1 Terhadap Ketertiban Umum 14 9 2 1 1

2 Pembakaran 1 2 3 Mata Uang 1 3 2 1 0 4 Pemalsuan surat 14 0 0 0 0 5 Kesusilaan 2 7 1 0 2 6 Perjudian 68 37 67 13 16 7 Penculikan 1 2 0 0 1 8 Pembunuhan 2 1 1 1 0 9 Penganiayaan 11 7 10 2 0 10 Pencurian 59 38 63 23 19 11 Perampokan 3 4 5 4 1 12 Memeras/mengancam 0 4 2 0 6 13 Penggelapan 3 4 6 5 6 14 Penipuan 7 4 2 1 1 15 Merusak Barang 1 0 0 0 0 16 Penadahan 2 2 2 0 0 18 Narkotika 25 37 33 54 32 19 Psikotroprika 1 3 1 0 0 20 Korupsi 1 6 2 2 0 21 Lalu Lintas 5 6 8 3 2 22 UU No. 41/99 3 1 4 3 1 23 Perlindungan Anak No.23/2004 8 16 10 17 14 24 KDRT UU No.23/2004 2 2 0 1 1 25 SENPI UU Dtr No. 12/1951 1 0 0 0 Jumlah 234 193 221 132 105

Sumber : Payakumbuh Dalam Angka, 2012

Dari data di atas terlihat bahwa angka kriminalitas di Kota Payakumbuh dari 2008 sampai tahun 2012 cendrung menurun. Adapun jenis pidana yang menempati tiga terbesar di Kota Payakumbuh meliputi Kasus pencurian, perjudian dan narkotika. Penurunan tingkat kriminalitas ini karena adanya swadaya masyarakat dalam pengendalian keamanan lingkungan dengan mengaktifkan Pos Siskamling disetiap kelurahan (terlihat pada tabel 2.63) .

Adapun jumlah tindak kriminal dalam 1 tahun yang terdaftar di kepolisian tertera dalam tabel 2.62 berikut :

Tabel 2.112

Rasio Tindak Kriminal Terhadap Jumlah Penduduk di Kota Payakumbuh Tahun 2008-2012

No Uraian Satuan

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1 Tindak Kriminal kasus 234 193 221 132 105

2

Jumlah Penduduk Jiwa 105.99

4 106.91 1 117.87 6 120.05 1 122,45 0

3 Rasio jumlah kasus per 10.000/Penduduk

%

22,07 18,05 18,75 10,99 8,57 Sumber : Payakumbuh Dalam Angka 2012

Tabel 2.113

Jumlah Pos Siskamling di Kota Payakumbuh Tahun 2008-2012

No Uraian Satuan

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 1 Pos Siskamling Unit 120 150 143 145 145 2 Jumlah Penduduk Jiwa 105.994 106.911 117.876 120.051 122,450

3 Rasio jumlah kasus per 10.000/Penduduk

% 11,32 14,03 12,13 12,08 11,84

Sumber : Badan Kesbang & PBD Kota Payakumbuh, 2013

Angka kriminalitas mempengaruhi keinginan investor untuk berinvestasi di Kota Payakumbuh. Untuk mengurangi angka kriminalitas perlu kerjasama antara masyarakat, pemerintah dan petugas keamanan demi terwujudnya keamanan dan ketertiban di Kota Payakumbuh sehingga investor tidak ragu dan merasa nyaman untuk berinvestasi di Kota Payakumbuh.

Dalam upaya peningkatan keamanan, ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas

diperlukan pengembangan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan

keamanan; pengembangan sistem pengamanan rahasia; pengembangan sumber daya manusia (SDM) kepolisian; pengembangan strategi keamanan dan ketertiban; pemberdayaan potensi keamanan; pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat; kerja sama keamanan dan ketertiban; penyelidikan dan penyidikan tindak pidana.

Tantangan yang dihadapi dalam rangka meningkatkan keamanan, ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas adalah menurunkan tingkat kriminalitas agar aktivitas masyarakat dapat berjalan secara wajar. Keberhasilan dalam menurunkan tingkat kriminalitas akan menjadi landasan bagi keberlangsungan pembangunan secara keseluruhan. Di samping itu, profesionalitas aparat keamanan dalam menyelesaikan kasus kriminal, mengungkap jaringan kejahatan transnasional, mencegah terjadinya konflik komunal merupakan determinan penting bagi kepercayaan masyarakat dan dunia usaha terhadap iklim investasi di Kota Payakumbuh

b). Jumlah Demonstrasi

Kota Payakumbuh yang terus berkembang berpengaruh juga terhadap wacana berdemokrasi masyarakatnya. Selain memanfaatkan partai politik yang ada, sebagian masyarakat masih berfikir untuk menyampaikan aspirasi melalui demonstrasi, Untuk Kota Payakumbuh demonstrasi yang mengganggu ketentraman

dan ketertiban masyarakat belum pernah terjadimaka investor aman berinvestasi di Kota Payakumbuh.

c). Lama proses perizinan

Investasi yang akan masuk ke suatu daerah bergantung kepada daya saing investasi yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Daya saing investasi suatu daerah tidak terjadi dengan serta merta. Pembentukan daya saing investasi, berlangsung secara terus-menerus dari waktu ke waktu dan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya kemudahan perijinan.

Kemudahan perijinan adalah proses pengurusan perijinan yang terkait dengan persoalan investasi relatif sangat mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama.Lama proses perijinan merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh suatu perijinan (dalam hari).

Jenis perijinan yang dianalisis antara lain:

1. SIUP : Surat Izin Usaha Perdagangan

2. TDP : Tanda Daftar Perusahaan

3. IUI : Izin Usaha Industri 4. TDI : Tanda Daftar Industri

5. IMB : Izin Mendirikan Bangunan

6. HO : Izin Gangguan

Tabel 2.114

Lama Proses Perijinan Kota Payakumbuh NO Uraian Lama mengurus(hari) Jumlah persyaratan (dokumen)

Biaya resmi (rata-rata maks Rp)

1. SIUP 7 Hari 1. Fotocopy SITU/Ho

2. Fotocopy KTP 3. Pas Foto 4. Materai Rp 6.000 5. Stop Map Folio 6. Akta Notaris 7. Fotocopy NPWP 8. Neraca Awal 9. SK mentri Kehakiman/Koperasi 10. Data Akta 11. Fotocopy KTP Direktur 12. Fotocopy KTP Komisaris gratis

2. TDP 7 Hari 1. Fotocopy SITU/Ho

2. Fotocopy KTP 3. Pas Foto 4. Materai Rp 6.000 5. Stop Map Folio 6. Akta Notaris 7. Fotocopy NPWP 8. Neraca Awal 9. SK mentri Kehakiman/Koperasi 10. Data Akta 11. Fotocopy KTP Direktur 12. Fotocopy KTP Komisaris gratis

3. IUI 7 Hari 1. Fotocopy SITU/Ho

2. Fotocopy KTP 3. Pas Foto 4. Materai Rp 6.000 5. Stop Map Folio 6. Akta Notaris 7. Fotocopy NPWP 8. Neraca Awal 9. SK mentri Kehakiman/Koperasi 10. Data Akta 11. Fotocopy KTP Direktur 12. Fotocopy KTP Komisaris gratis

NO Uraian Lama mengurus

(hari) Jumlah persyaratan (dokumen)

Biaya resmi (rata-rata maks Rp)

4. TDI 7 Hari 1. Fotocopy SITU/Ho

2. Fotocopy KTP 3. Pas Foto 4. Materai Rp 6.000 5. Stop Map Folio 6. Akta Notaris 7. Fotocopy NPWP 8. Neraca Awal 9. SK mentri Kehakiman/Koperasi 10. Data Akta 11. Fotocopy KTP Direktur 12. Fotocopy KTP Komisaris gratis

F IMB 14 Hari 1. Mengisi blangko permohonan asli + copy

2. Surat keterangan tanah berupa copy sertifikat/copy akta/surat keterangan/surat

pernyataan/surat kesepakatan/surat kuasa 3. Gambar rencana bangunan

yang telah disyahkan DTRK asli + copy

4. Copy bukti lunas PBB tahun terakhir

5. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) 6. Rekomendasi kepala kelurarahan setempat 7. Map tulang 8. Foto langsung di KPPT Rp 350.000

6. HO 14 Hari 1. Mengisi formulir permohonan (diketahui lurah)

2. Fotocopy KTP

3. Fotocopy tanda lunas PBB tahun 2011

4. Fotocopy IMB dan

sertifikat/surat sewa kontrak 5. Fotolansung di kantor KPPT 6. Fotocopy akte notaris pendirian

bagi yang ada

7. Surat keterangan izin tetangga (diketahui lurah)

8. Surat keterangan usaha dari kelurahan

9. Surat kuasa bilo diperlukan 10. Untuk usaha yang merupakan

anak cabang usaha, wajib melampirkan surat

penunjukan/surat kuasa dari perusahaan induk

11. Denah Lokasi untuk yang di survey/cek ulang

Rp 150.000

Sumber : BPMD&PTSP Kota Payakumbuh, 2013

Persayaratan dokumen yang dibutuhkan dalam pengurusan izin di KPPT antara lain : Fotocopy SITU/Ho, Fotocopy KTP, Pas Foto, Materai Rp 6.000, Stop Map Folio, Akta Notaris, Fotocopy NPWP, Neraca Awal, SK mentri Kehakiman/Koperasi, Data Akta, Fotocopy KTP Direktur, Fotocopy KTP Komisaris.

Untuk kemudahan mendapatkan informasi tentang pengurusan izin, KPPT Kota

Payakumbuh menyediakan web yang bisa diakses di

Dalam dokumen RPJPD, RPJMD & RKPD | Payakumbuh Kota rkpd (Halaman 98-105)

Dokumen terkait