• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPJPD, RPJMD & RKPD | Payakumbuh Kota rkpd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPJPD, RPJMD & RKPD | Payakumbuh Kota rkpd"

Copied!
776
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERATURAN WALIKOTA PAYAKUMBUH

NOMOR :

TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)

KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PAYAKUMBUH,

Menimbang

: a.

bahwa untuk melaksanakan Pasal 20 ayat (2)

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Pemerintah

Daerah

diwajibkan

menyusun

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai

rencana tahunan daerah;

b.

bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

sebagaimana dimaksud pada huruf a merupakan

suatu

dokumen

perencanaan

yang

akan

dipedomani

oleh

setiap

stakeholder

dalam

penyelenggaraan

pembangunan

daerah

Kota

Payakumbuh Tahun 2014;

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a

dan b diatas,

perlu

menetapkan Peraturan

Walikota Payakumbuh tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh

(3)

Mengingat

: 1.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang

Sistem

Perencanaan

Pembangunan

Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

2.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor

4437) sebagaimana diubah terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

3.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat

dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

140,

Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4578);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

Tentang

Tahapan,

Tata

Cara

Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

(4)

6.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah

sebagaimana

telah

diubah

dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59

Tahun

2007

Tentang

Perubahan

atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah;

7.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan,

Pengendalian,

Dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan

Daerah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010

Nomor 517);

8.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun

2012

Tentang

Pedoman

Penyusunan,

Pengendalian

Dan

Evaluasi

Rencana

Kerja

Pembangunan Daerah Tahun 2013

9.

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor

05 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan

Jangka

Menengah

(RPJM)

Daerah

Provinsi

Sumatera Barat Tahun 2010-2015 (Lembaran

Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011

Nomor 16);

10.

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 02

Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat

Daerah

dan

Sekretariat

Dewan

Perwakilan Rakyat Kota Payakumbuh (Lembaran

Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor

(5)

11.

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 3

Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Dinas

di

Lingkungan

Pemerintah

Kota

Payakumbuh

(Lembaran

Daerah

Kota

Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 3);

12.

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04

Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Inspektorat dan Lembaga Teknis di Lingkungan

Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah

Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 04);

13.

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 05

Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kecamatan

dan

Kelurahan

di

Lingkungan

Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah

Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 05);

14.

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 06

Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota

Payakumbuh

(Lembaran

Daerah

Kota

Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 06);

15.

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03

Tahun 2010 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran

Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2010 Nomor

03);

16.

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4

Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan

Bencana Daerah Pemerintah Kota Payakumbuh

(Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011

(6)

17

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 5

Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Pemerintah Kota Payakumbuh

(Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011

Nomor 15);

18

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 1

Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Kota

Payakumbuh

Tahun

2010-2030

(Lembaran

Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2013 Nomor 1);

19

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 06

Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja

Daerah

Kota

Payakumbuh

Tahun

Anggaran

2013

(Lembaran

Daerah

Kota

Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 06);

20

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 7

Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan

Jangka

Panjang

Daerah

(RPJPD)

Kota

Payakumbuh

Tahun

2005-2025

(Lembaran

Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 07)

21

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04

Tahun

2013

Tentang

Rencana Pembangunan

Jangka

Menengah

Daerah

(RPJMD)

Kota

Payakumbuh

Tahun

2012-2017

(Lembaran

Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2013 Nomor 04)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

PERATURAN WALIKOTA PAYAKUMBUH TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)

(7)

Pasal 1

(1)

Rencana

Kerja

Pemerintah

Daerah

Kota

Payakumbuh Tahun

2014, adalah Dokumen

Perencanaan Daerah untuk periode satu tahun

yaitu tahun

2014

terhitung sejak tanggal 1

Januari 2014 dan berakhir pada tanggal 31

Desember 2014;

(2)

RKPD

Kota

Payakumbuh

Tahun

2014

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

acuan :

a) Bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD)

Kota

Payakumbuh

dalam

merencanakan program dan kegiatan Tahun

2014 yang dituangkan dalam Rencana Kerja

SKPD.

b) Dalam

penyusunan

Rancangan

Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota

Payakumbuh Tahun 2014.

Pasal 2

Dokumen RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2014

sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat (1),

adalah sebagaimana terdapat dalam lampiran

peraturan ini merupakan satu kesatuan dan

bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan

(8)

Pasal 3

Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak

tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat

mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Walikota ini dengan penempatannya

dalam Berita Daerah Kota Payakumbuh.

Ditetapkan di Payakumbuh

pada tanggal

2013

WALIKOTA PAYAKUMBUH

RIZA FALEPI

Diundangkan di Payakumbuh

pada tanggal

2013

Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

KOTA

PAYAKUMBUH

BENI WARLIS

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i DAFTAR TABEL... iii BAB I PENDAHULUAN... I-1

1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan ... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4 1.4 Maksud dan Tujuan ... I-5 1.5 Sistematika Dokumen RKPD ... I-5 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2011 DAN CAPAIAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... II-1 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah ... II-1 2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi ... II-1 2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat... II-8 2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ... II-8 2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial... II-18 2.1.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga ... II-23 2.1.3 Aspek Pelayanan Umum ... II-25 2.1.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib ... II-25 2.1.3.2 Fokus Layanan Urusan pilihan... II-67 2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah ... II-76 2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah ... II-76 2.1.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur ... II-76 2.1.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi... II-78 2.1.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia ... II-83 2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2011 dan Realisasi

RPJMD... ... II-84 2.2.1 Urusan wajib ... II-84 2.2.2 Urusan Pilihan ... II-241 2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah... II-262

2.3.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas dan Sasaran

Pembangunan Daerah ... II-262 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

DAERAH... III-1 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Kota Payakumbuh ... III-1

(10)

3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Kota Payakumbuh Tahun 2014 dan Tahun 2015 ... III-7 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah ... III-10

3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan ... III-10 3.2.2 Arah dan Kebijakan Keuangan Daerah ... III-11 3.2.2.1 Arah dan Kebijakan Pendapatan Daerah ... III-11 3.2.2.2 Arah dan Kebijakan Belanja Daerah ... III-13 3.2.2.3 Arah dan Kebijakan Pembiayaan Daerah... III-14 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH ... IV-1

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Administratif Kota Payakumbuh... II-1 Tabel 2.2 Komposisi Penduduk Kota Payakumbuh Menurut Jenis Kelamin Tahun

2008-2012………...……….……. II-3

Tabel 2.3 Komposisi Penduduk Kota Payakumbuh Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2008-2012... II-3 Tabel 2.4 Jumlah dan Pertambahan Penduduk Kota Payakumbuh Tahun 2008-2012.... II-3 Tabel 2.5 Rata-rata Anak Yang Dilahirkan hidup per wanita 15-49 Tahun Kota

Payakumbuh Tahun 2010 -2011 dan Sumatera Barat Tahun 2011... II-4 Tabel 2.6 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2008 – 2012……….... II-5 Tabel 2.7 Sebaran Penduduk Menurut Luas Wilayah dan Kepadatan Kota

Payakumbuh Tahun 2012... II-5 Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Kota Payakumbuh berdasarkan jenis kelamin……….. II-6 Tabel 2.9 Proyeksi Penduduk Laki-Laki Berdasarkan Umur Kota Payakumbuh Tahun

2008 s/d 2012………...

...

II-6 Tabel 2.10 Penduduk Perempuan Berdasarkan Umur Kota Payakumbuh Tahun 2008

s/d 2012………...…..

1

II-7 Tabel 2.11 Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Tahun 2012.……... .II-7 Tabel 2.12 Sebaran Penduduk Menurut Luas wilayah dan Kepadatan Kota

Payakumbuh Tahun 2012………...……….…

...

II-8 Tabel 2.13 Capaian Indikator HDI Kota Payakumbuh Tahun 2008- 2012………. II-8 Tabel 2.14 Struktur PDRB Kota Payakumbuh Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011

dan Tahun 2012...…...……….. II-9 Tabel 2.15 Distribusi Kelompok Sektoral PDRB Kota Payakumbuh Atas Dasar Harga

Berlaku Tahun 2010–2012……….

……

II-12 Tabel 2.16 Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan

(Hk) Tahun 2010 s/d Tahun 2012 Kota Payakumbuh………... II-13 Tabel 2.17 Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha Kota Payakumbuh

Tahun 2008-2012……….... II-13

Tabel 2.18 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kota Payakumbuh dengan Propinsi Sumatera Barat dan Nasional tahun 2009-2012... II-15 Tabel 2.19 Nilai Inflasi rata-rata Tahun 2009 s/d 2012 Kota Payakumbuh (%)………….... II-17 Tabel 2.20 PDRB Per Kapita Kota Payakumbuh Tahun 2009–2012 Atas Dasar Harga

Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000... II-17 Tabel 2.21 Perkembangan Angka Melek Huruf Kota Payakumbuh Tahun 2008 s/d

(12)

Tabel 2.22 Rata-rata Lama Sekolah di Kota Payakumbuh Tahun 2008 s.d 2012 ... II-19 Tabel 2.23 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2008 s.d 2012…... II-20 Tabel 2.24 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2008 s.d 2012……... II-21 Tabel 2.25 Persentase Penduduk 10 tahun ke atas Menurut Ijazah Tertinggi yang

Dimiliki pada Tahun 2010 dan 2011………... II-21 Tabel 2.26 Rasio Penduduk Bekerja selama tahun 2007-2011 Kota Payakumbuh……… II-23 Tabel 2.27 Perkembangan Seni Dan Budaya di Kota Payakumbuh tahun 2012... II-24 Tabel 2.28 Perkembangan Olahraga Tahun 2008 s.d 2012 Kota Payakumbuh... II-25 Tabel 2.29 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2008 s.d 2012…... II-25 Tabel 2.30 Angka Partisipasi Sekolah (APS)Tahun 2012 Menurut Kecamatan... II-26 Tabel 2.31 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2008 s.d 2012

Kota Payakumbuh... II-27 Tabel 2.32 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2012 Menurut

Kecamatan Kota Payakumbuh... II-27 Tabel 2.33 Rasio Guru dan Murid Tahun 2008 - 2012... II-28 Tabel 2.34 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun

2012 Menurut Kecamatan Kota Payakumbuh... II-28 Tabel 2.35 Jumlah Lembaga, Siswa Dan Tenaga Pendidik PAUD Non Formal Tahun

2009 - 2012... II-29 Tabel 2.36 Perkembangan Data PAUD Formal (TK dan RA) Jumlah Lembaga, Murid,

Guru Tahun 2008 s.d 2012 Kota Payakumbuh... II-29 Tabel 2.37 Angka Putus Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan Dasar dan

Menengah Tahun 2008 - 2012 Kota Payakumbuh... II-30 Tabel 2.38 Angka Lulusan Siswa Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

Tahun 2008 - 2012... II-30 Tabel 2.39 Jumlah Guru Yang Berkualifikasi S1/D4 Menurut Jenjang Pendidikan Tahun

2011 – 2012... II-31 Tabel 2.40 Jumlah Guru Yang Bersertifikasi Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2006

-2012... II-32 Tabel 2.41 Perguruan Tinggi di Kota Payakumbuh tahun 2011... II-33 Tabel 2.42 Jumlah Posyandu dan Balita Kota Payakumbuh Tahun 2008 s.d 2012... II-33 Tabel 2.43 Jumlah Posyandu dan Balita Menurut Kecamatan Tahun 2012 Kota

Payakumbuh... II-34 Tabel 2.44 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk Tahun 2008 s.d 2012

Kota Payakumbuh... II-34 Tabel 2.45 Jumlah Dokter Menurut Kecamatan di Luar RS Tahun 2012... II-35 Tabel 2.46 Jumlah Tenaga Medis (Bidan, Perawat, Perawat Gigi) di Luar RS Tahun

(13)

Tabel 2.48 Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Tahun 2008 s.d 2012 Kota Payakumbuh... II-37 Tabel 2.49 Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Menurut Kecamatan Tahun

2012 Kota Payakumbuh... II-37

Tabel 2.50 Rasio Jaringan Irigasi Tahun 2008 s.d 2012 Kota Payakumbuh ... II-38 Tabel 2.51 Rasio Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan Tahun 2012 Kota Payakumbuh.... II-38 Tabel 2.52 Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi Tahun 2012 Kota

Payakumbuh... II-38 Tabel 2.53 Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan

Tahun 2012 Kota Payakumbuh... II-38 Tabel 2.54 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi Tahun 2008 – 2012 Kota

Payakumbuh...

II-39

Tabel 2.55 Rasio Permukiman Layak Huni Tahun 2008 – 2012 Kota Payakumbuh... II-39 Tabel 2.56 Rasio Rumah Layak Huni Tahun 2008 – 2012 Kota Payakumbuh... II-40 Tabel 2.57 Rasio Panjang Jalan Dilalui Roda Empat Tahun 2008 – 2012 Kota

Payakumbuh...

II-40

Tabel 2.58 Persentase Panjang Jalan Kota dalam Kondisi Baik Tahun 2008 – 2012 Kota Payakumbuh... II-41 Tabel 2.59 Persentase Panjang Jalan yang Memiliki Trotoar dan Drainase Tahun 2008 –

2012 Kota Payakumbuh... II-41 Tabel 2.60 Persentase Drainase dalam Kondisi Baik Tahun 2008 – 2012 Kota

Payakumbuh... II-42 Tabel 2.61 Jumlah Turap yang Dibangun Tahun 2008 – 2012 Kota Payakumbuh... II-42 Tabel 2.62 Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum dan Jumlah

Penduduk Tahun 2008 s.d 2012 Kota Payakumbuh ... II-43 Tabel 2.63 Prakiraan Kebutuhan Beban Tenaga Listrik Tahun 2008 – 2012 Kota

Payakumbuh... II-43 Tabel 2.64 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan ListrikTahun 2008 – 2012

Kota Payakumbuh... II-44 Tabel 2.65 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Tahun 2008 – 2012

Kota Payakumbuh... II-44 Tabel 2.66 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Menurut Kecamatan

Tahun 2012 Kota Payakumbuh... II-45 Tabel 2.67 Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan Tahun 2008 – 2012 Kota

Payakumbuh... II-45 Tabel 2.68 Rasio Angkutan Darat Tahun 2008 – 2012 Kota Payakumbuh... II-47

(14)

Tabel 2.70 Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Menurut Kecamatan Tahun 2012 Kota Payakumbuh... II-48 Tabel 2.71 Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per Satuan Penduduk Tahun

2008 s.d 2012 Kota Payakumbuh... II-49 Tabel 2.72 Penerbitan Dokumen dan Akta pada tahun 2009-2012 di Kota

Payakumbuh……….... II-49

Tabel 2.73 Pencapaian Peserta KB Baru Untuk Kota Payakumbuh Tahun

2009-2012……….……..… II-51

Tabel 2.74 Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Tahun

2011……….……….………….… II-51

Tabel 2.75 Data Keluarga Miskin Yang Memporoleh Beras Miskin Kota Payakumbuh Tahun 2011………..……. II-52 Tabel 2.76 Data Keluarga Miskin Yang Memperoleh Beras Miskin Kota Payakumbuh

tahun 2013... II-52 Tabel 2.77 Penduduk Usia 15 Tahun ke atas yang bekerja dirinci menurut Jenis Kelamin

dan Lapangan Usaha...

II-53

Tabel 2.78 Rasio Penduduk Bekerja selama Tahun 2007-2011 Kota Payakumbuh... II-53

Tabel 2.79 Perkembangan Koperasi Kota Payakumbuh tahun 2011-2012...……... II-54

Tabel 2.80 Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Tahun 2008– 2012... II-54

Tabel 2.81 Perkembangan Seni dan Budaya di Kota Payakumbuh... II-55

Tabel 2.82 Indikator Kinerja Urusan kebudayaan Kota Payakumbuh Tahun 2008 – 2012...

II-56

Tabel 2.83 Indikator kinerja Urusan kepemudaan dan Olah Raga Kota Payakumbuh Tahun 2008 – 2012... II-57 Tabel 2.84 Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Tahun 2008 – 2012 Kota Payakumbuh... II-59

Tabel 2.85 Rasio Jumlah Linmas per 10.000 Penduduk Tahun 2008 – 2012 Kota

Payakumbuh………...………...….. II-59

Tabel 2.86 Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim Usaha di Kota Payakumbuh... II-60 Tabel 2.87 Data Gapoktan Penerima Dana P-LDPM Tahun – 2012... II-62

Tabel 2.88 Perkembangan Harga Gapoktan di Tingkat Petani Tahun 2008-2012... II-62

Tabel 2.89 Perkembangan Konsumsi Energi dan Protein Penduduk Kota Payakumbuh per Kapita Perhari dan skor PPH Tahun 2008-2012... II-63 Tabel 2.90 Pencapaian Indikator Kinerja Kunci-kunci Urusan Penanaman Modal Kota

(15)

Tabel 2.92 Jumlah Dan Jenis Surat Kabar yang Masuk ke Kota Payakumbuh... II-65

Tabel 2.93 Jumlah Penyiaran Radio dan TV di Kota Payakumbuh……….………..…. II-66 Tabel 2.94 Jumlah Wartel / Warnet di Kota Payakumbuh... II-66

Tabel 2.95 Perkembangan Perpustakaan tahun 2009 – 2012………..…...….…. II-67

Tabel 2.96 Produktifitas Beberapa Komoditas Tanaman Pangan dan Holtikutura Tahun 2008-2012... II-68 Tabel 2.97 Perkembangan Populasi Ternak dan Uggas Menurut Jenisnya di Kota

Payakumbuh Tahun 2008-2012...

II-69

Tabel 2.98 Perkembangan Populasi Daging, Telur di Kota Payakumbuh Tahun 2008-2012...

II-70

Tabel 2.99 Perkembangan Luas Tanam dan Produksi Komoditas Perkebunan Kota Payakumbuh Tahun 2008-2012...

II-71

Tabel 2.100 Data Potensi Kehutanan Kota Payakumbuh Tahun 2008-2012... II-72

Tabel 2.101 Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Pariwisata Kota Payakumbuh Tahun 2008 – 2012...

II-73

Tabel 2.102 Luas produksi perikanan Kota Payakumbuh tahun 2008-2012... II-74

Tabel 2.103 Perkembangan Sarana Perdagangan di Kota Payakumbuh tahun 2008-2012...

II-74 Tabel 2.104 Perkembangan Jumlah Penerbitan SIUP di Kota Payakumbuh Tahun

2008-2012...

II-75

Tabel 2.105 Perkembangan Industri Kota Payakumbuh Tahun 2008-2012...………… II-75

Tabel 2.106 Angka Konsumsi Rumah Tangga Per kapita Tahun 2008-2012 Kota Payakumbuh (Jutaan Rupiah)...

II-76

Tabel 2.107 Rasio Ketaatan Terhadap RTRW Tahun 2009-2012 Kota Payakumbuh……... II-77

Tabel 2.108 Rasio Luas Wilayah Produktif Tahun 2009 – 2011 Kota Payakumbuh …... II-77 Tabel 2.109 Rasio Luas Wilayah Industri Tahun 2010 – 2011 Kota Payakumbuh ... II-77

Tabel 2.110 Kapasitas Hotel dan Wisma di Kota Payakumbuh Tahun 2012... II-78

Tabel 2.111 Jenis Kejadian Kriminalitas di Kota Payakumbuh Tahun 2008-2012... II-79

Tabel 2.112 Rasio Tindak Kriminal di Kota Payakumbuh Tahun 2008-2012... II-80

Tabel 2.113 Jumlah Pos Siskamling di Kota Payakumbuh Tahun 2008-2012... II-80

Tabel 2.114 Lama Proses Perijinan Kota Payakumbuh... II-81 Tabel 2.115 Rasio lulusan S1/S2/S3 Kota Payakumbuh... II-83

Tabel 2.116 Rasio Ketergantungan Tahun 2008 s/d 2012 di Kota Payakumbuh... II-84

(16)

Tabel 3.2 Capaian Indikator Ekonomi Makro Kota Payakumbuh Tahun 2011 dan tahun 2012 Serta Perkiraan Tahun 2013...………... III-7 Tabel 3.3 Perkiraan dan Target Capaian Indikator Ekonomi Makro Kota Payakumbuh

Tahun 2013 – 2015………... III-9 Tabel 3.4 Realisasi dan Proyeksi/ Target Pendapatan Kota Payakumbuh Tahun 2012

s.d 2014... III-11 Tabel 3.5 Pagu dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 s/d

2014... III-13 Tabel 3.6 Pagu dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 s/d

2014... III-14 Tabel 3.7 Pagu dan Proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah Kota Payakumbuh

Tahun 2011 s/d 2014... III-15 Tabel 4.1 Hubungan Hirarki Antara Misi, Tujuan, dan Sasaran... IV-8 Tabel 5.1 Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Tahun 2014

(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM); dan Rencana Pembangunan Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Amanat undang-undang tersebut dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tersebut Pemerintah telah menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut RKPD adalah suatu dokumen perencanaan pembangunan daerah, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah. RKPD merupakan acuan bagi daerah dalam menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), dengan demikian Kepala daerah dan DPRD dalam menentukan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta penentuan Prioritas dan Pagu Anggaran Sementara (PPAS) didasarkan atas dokumen RKPD. KUA dan PPAS yang telah disepakati selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam proses penyusunan APBD.

Dalam penyusunan RKPD ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 yang dijabarkan lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang menyatakan perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan.

Secara substansi RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partipasi masyarakat. Untuk menjamin kesinambungan program dan kegiatan setiap tahunnya, penyusunan rencana kerja SKPD harus mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) SKPD sehingga visi SKPD diharapkan dapat dicapai dan pada gilirannya nanti visi dan misi kota sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 juga akan menjadi kenyataan dan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Oleh karena itu, proses penyusunan RKPD dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan yang mengharuskan dapat memenuhi tiga prinsip sebagai berikut: 1. Prinsip partisipatif (participative)

(18)

2. Prinsip kesinambungan (sustainable)

Prinsip ini menunjukkan bahwa perencanaan tidak hanya terdiri pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran. Juga diartikan perlunya evaluasi dan pengawasan dalam pelaksanaannya sehingga secara terus menerus dapat diadakan koreksi dan perbaikan selama perencanaan dijalankan.

3. Prinsip Keseluruhan(holistic).

Prinsip ini menunjukkan bahwa masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat dilihat hanya dari satu sisi atau unsur tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan.

Penyusunan RKPD Kota Payakumbuh tahun 2014 dilaksanakan melalui proses dan tahapan yang telah diatur sebagai berikut :

1. Persiapan penyusunan RKPD meliputi: pembentukan Tim Penyusun RKPD, orientasi mengenai RKPD, penyusunan agenda kerja, serta penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah.

2. Penyusunan rancangan awal RKPD yang dilakukan melalui rangkaian proses sebagai berikut :

a. Pengolahan data dan informasi;

b. Analisis gambaran umum kondisi daerah; c. Analisis ekonomi dan keuangan daerah; d. Evaluasi kinerja tahun lalu;

e. Penelaahan terhadap kabijakan pemerintah nasional/provinsi; f. Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD

g. Perumusan permasalahan pembangunan daerah;

h. Perumusan rancangan kerangka ekonomi dan kebijakan keuangan daerah; i. Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah beserta pagu indikatif; j. Perumusan program prioritas beserta pagu indikatif;

k. Pelaksanaan forum konsultasi publik; dan

l. Penyelarasan rencana program prioritas daerah beserta pagu indikatif. 3. Penyusunan rancangan RKPD

Penyusunan rancangan RKPD Tahun 2014 merupakan kelanjutan dari tahap penyusunan rancangan awal RKPD Tahun 2014 yang disempurnakan berdasarkan masukan dari rancangan Renja SKPD Tahun 2014 dan mengharmoniskan serta menyinergikannya terhadap prioritas dan sasaran pembangunan provinsi/nasional.

4. Pelaksanaan Musrenbang RKPD

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD merupakan forum antar pemangku kepentingan guna membahas rancangan RKPD Tahun 2014. Sesuai dengan pentahapannya, musrenbang dibagi menjadi Musrenbang RKPD di kecamatan, Musrenbang RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2014 dan Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Barat Tahun.

5. Perumusan Rancangan Akhir RKPD Tahun 2014

(19)

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh tahun 2014 disusun berdasarkan :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21)

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013;

9. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 05 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 Nomor 16);

10. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 02 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh

Tahun 2008 Nomor 02);

11. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dilingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Pa yakumbuh Tahun 2008 Nomor 03);

12. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 04);

(20)

Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 05);

14. Peraturan Daerah Kota Payak umbuh Nomor 0 6 T ahun 2008 T entang O r g an is as i da n T at a K er j a S a tu a n Po l is i P a m ong Pr aj a (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 06);

15. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2010 Nomor 03);

16. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 14);

17. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 05 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Payakumbuh Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 15);

18. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh. Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Payakumbuh Tahun 2010 – 2030 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 1);

19. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 06 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Payakumbuh Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 06);

20. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 07 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 07);

21. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2013 Nomor 04);

1.3 Hubungan Antar Dokumen

Berdasarkan Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), setiap daerah harus menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah yang terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

RPJPD Kota Payakumbuh disusun dengan mengacu pada RPJP Nasional 2005-2025 sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 dan RPJPD Provinsi Sumatera Barat untuk kurun waktu yang sama. Disamping itu RPJPD disusun dengan mempedomani RTRW sesuai dengan ketentuan pasal 26 ayat (2) UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

RPJPD ini selanjutnya merupakan dasar utama bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh yang masing-masingnya untuk periode 5 tahun sesuai dengan masa jabatan kepala daerah.

Dalam penyusunan RKPD tahun 2014 berpedoman pada RPJMD Kota Payakumbuh tahun 2012-2017 dan RPJPD Kota Payakumbuh tahun 2005-2025 periode RPJMD ke-2 (2011-2015) serta mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2014.

Untuk mengimplementasikan RPJPD periode RPJMD ke-2 ke dalam bentuk program dan kegiatan, SKPD menyusun Rencana Strategis (Renstra SKPD) yang akan menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD setiap tahun.

(21)

Untuk lebih jelasnya hubungan antar dokumen perencanaan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

1.4 Maksud dan Tujuan 1. Maksud Penyusunan RKPD

Maksud Penyusunan RKPD Kota Payakumbuh tahun 2014 ini adalah untuk tersedianya suatu dokumen perencanaan pembangunan tahunan, yaitu dokumen RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2014 sebagai penjabaran dari RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 dan RPJPD Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025 Tahap-2 (Tahun 2011-2015), sekaligus untuk mewujudkan sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar urusan pembangunan, dan antar tingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumber daya yang ada dalam pembangunan daerah.

2. Tujuan Penyusunan RKPD

Tujuan penyusunan RKPD Kota Payakumbuh tahun 2014 adalah sebagai pedoman : a. SKPD Kota Payakumbuh dalam menyusun Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD) Tahun

2014;

b. Penyusunan KUA dan PPAS Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2014.

1.5 Sistematika Penulisan RKPD

(22)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menjelaskan pengertian ringkas tentang RKPD, kedudukan RKPD dalam proses perencanaan pembangunan, dan proses penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh Tahun 2014.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Menjelaskan dasar hukum yang digunakan sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh Tahun 2014.

1.3 Hubungan Antar Dokumen

Menjelaskan hubungan dan keterkaitan antara beberapa dokumen perencanaan pembangunan daerah yang menckup RTRW, RPJPD, RPJMD dan RKPD.

1.4 Maksud dan tujuan

Menjelaskan maksud dan tujuan penyusunan RKPD Kota Payakumbuh tahun 2014 .

1.5 Sistematika RKPD

Menguraikan isi bahasan tiap bab dalam RKPD.

BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah

Menggambarkan kondisi eksisting daerah pada saat penyusunan RPD sebagai pedoman merumuskan sasaran dan target yang akan dicapai pada tahun 2014.

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2012.

Memuat evaluasi pencapaian kinerja pembangunan berdasarkan indikator makro pembangunan, kendala dan tingkat pemanfaatan potensi yang ada serta merumuskan langkah-langkah kebijakan yang diperlukan pada tahun 2014.

2.3 Permasalahan Pembangunan daerah

Menjelaskan permasalahan aktual/krusial/penting yang dihadapi masyarakat atau Pemerintah Kota Payakumbuh pada tahun 2014.

BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Dan Kebijakan Keuangan Daerah

Menjelaskan tentang evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, kondisi dan perkiraan ekonomi, serta arah kebijakan regulasi dan anggaran

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah Bab IV Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Daerah

Menjelaskan perumusan prioritas pembangunan daerah, dan sinergitas perencanaan antarsektor dan antarwilayah, serta prioritas program pembangunan Kota Payakumbuh Tahun 2014.

4.1 Tujuan dan Sasaran pembangunan 4.2 Prioritas Pembangunan

Bab V Rencana Program Dan Kegiatan Prioritas Daerah

Perencanaan program dan kegiatan, indikator kinerja, target, satuan, pagu indikatif, lokasi, SKPD penanggung jawab dan keterkaitannya dengan prioritas dan sasaran pembangunan Kota Payakumbuh Tahun 2014.

(23)

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2012 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi a. Aspek Geografi

Secara geografis Kota Payakumbuh terletak pada posisi 100º 35’ - 100º 42’ BT dan 0º 10’ – 0º 17’ LS. dan 100°- 35’ sampai dengan 100°- 48’ BT.

Letak Kota Payakumbuh ini berbatasan dengan daerah administrasi pemerintahan lain yaitu:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh

Kota

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Luhak dan Kecamatan Situjuah Limo

Nagari Kabupaten Lima Puluh Kota

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Luhak dan Kecamatan Situjuah Limo

Nagari Kabupaten Lima Puluh Kota

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Luhak dan Kecamatan Harau

Kabupaten Lima Puluh Kota

Luas wilayah kota Payakumbuh adalah 80,43 km2 yang setara dengan 1.19% dari luas propinsi Sumatera Barat dan berbatasan langsung dengan lima kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008, Kota Payakumbuh dimekarkan dari 3 kecamatan menjadi 5 kecamatan, dimana pada tanggal 23 Desember 2008 peresmian kecamatan Payakumbuh Selatan dan pada tanggal 24 Desember 2008 peresmian kecamatan Lamposi Tigo Nagori. Pembagian wilayah administratif seperti terdapat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1

Pembagian Wilayah Administratif Kota Payakumbuh

No Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas (Km2)

1 Payakumbuh Barat Tanjung Pauh 19,08

2 Payakumbuh Utara Simpang Parit 22,33

3 Payakumbuh Timur Balai Batimah 14,53

4 Payakumbuh Selatan Sawah Padang 14,67

5 Lamposi Tigo Nagari Koto Panjang 9,82

T o t a l 80,43

Sumber data : Payakumbuh Dalam Angka 2012

Keadaan topografi Kota Payakumbuh bervariasi antara dataran dan berbukit dengan ketinggian 514 meter diatas permukaan laut. Suhu udara rata-rata 26° Celsius dengan kelembaban udara berkisar antara 45% sampai dengan 50%.

Curah hujan di Kota Payakumbuh tergolong sedang yaitu rata-rata 2.432 mm dengan jumlah hari hujan 156 hari setahun. Musim hujan pada umumnya terjadi pada bulan September sampai Desember dan musim kemarau pada bulan Juni sampai Juli.

(24)

kering dan lainnya. Penggunaan lahan kering yang dominan adalah untuk ladang dan pemukiman, sedangkan lahan persawahan terdiri dari sawah teririgasi teknis seluas 3.147 hektar dan sawah yang diari jenis irigasi sederhana seluas 1.426 hektar.

Kota Payakumbuh terletak pada jalur transportasi yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan wilayah Sumatera Bagian Tengah. Posisi Kota Payakumbuh ini sangat strategis karena berada pada titik penghubung Kota Padang dan Kota Bukittinggi sebagai pusat pertumbuhan wilayah dengan Kota Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau. Dalam hal ini Kota Payakumbuh merupakan pintu gerbang untuk keluar masuk ke Provinsi Riau khususnya untuk menuju Kota Pekanbaru dan Batam yang berkembang pesat dalam sektor perdagangan. Kota Payakumbuh, dengan jarak 124 km dari Kota Padang juga sangat strategis untuk dikembangkan bila dikaitkan dengan jalur transportasi dan perdagangan Sumbar-Riau yang diperkirakan akan meningkat lebih pesat lagi pada masa mendatang.

Kota Payakumbuh dilalui oleh tiga buah sungai yang tergolong besar yaitu Batang Agam, Batang Sinamar dan Batang Lampasi. Batang Agam melewati Kota Payakumbuh di bagian tengah dan melalui 4 kecamatan yang ada. Batang Lampasi mempunyai anak sungai yaitu Batang Simantung dan Batang Pulau yang melewati Kecamatan Payakumbuh Utara. Batang Agam dan Batang Lampasi, akhirnya bermuara ke Batang Sinamar. Disamping itu juga terdapat sungai kecil dengan kisaran lebar 5 - 6 meter yaitu Batang Pulau, Sungai Talang, Batang Sikali dan Sungai Bai.

b. Aspek Demografi

1) Pertumbuhan Penduduk

Pandangan terhadap penduduk seperti pisau bermata dua, satu sisi sebagai asset dan sisi lain sebagai beban. Penduduk merupakan aset jika pertambahannya akan meningkatkan daya saing atau nilai tambah, sebaliknya merupakan beban jika kehadirannya mengurangi daya saing. Laju pertumbuhan penduduk merupakan indikator yang menunjukkan kecepatan perubahan penduduk di suatu daerah. Data ini akan dapat membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan dan program pembangunan, khususnya mengenai penyediaan perumahan, pendidikan, dan fasilitas sosial lainnya yang secara keseluruhan mempengaruhi pola pemukiman penduduk dan struktur ruang daerah. Selain itu, informasi mengenai jumlah dan laju pertumbuhan penduduk dapat digunakan oleh pemerintah daerah dalam menentukan target pemasukan melalui pajak/retribusi di masa yang akan datang.

Memperhatikan hal diatas, pertumbuhan atau pertambahan penduduk dari tahun 2009-2010 sebesar 10,26 %. Hal ini bisa dijelaskan karena beberapa hal terjadinya migrasi yang cukup besar ke Kota Payakumbuh dan atau memang terjadi under estimate pada periode sebelumnya.

Pada Tahun 2011 sendiri pertumbuhan penduduk secara aritmatik tercatat sebesar 1,85 %. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk Sumatera Barat yang secara rata-rata tercatat sebesar 1,28 %. Jika pertumbuhan dilihat dari sensus penduduk, maka laju pertumbuhan penduduk 2000-2010 tercatat 1,79. Angka tersebut lebih tinggi dari pada laju pertumbuhan penduduk Sumatera Barat pada periode yang sama pada kisaran 1,14 %.

Tahun 2012 penduduk Kota Payakumbuh berjumlah 122.450 jiwa yang terdiri dari 60.650 jiwa penduduk laki-laki dan 61.800 jiwa penduduk perempuan dengan sex ratio 98. Dibanding tahun 2011, terjadi pertumbuhan rata-rata penduduk sebanyak 1,99 %.

(25)

Tabel 2.2

Komposisi Penduduk Kota Payakumbuh Menurut Jenis Kelamin Tahun 2008-2012

Tahun

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Pertumbuhan rata-rata (%) Laki-laki Perempuan Total

2008 52.446 53.548 105.994 0,98

2009 52.906 54.005 106.911 0,87

2010 58.333 59.543 117.876 10,26

2011 59.493 60.558 120.051 1,84

2012* 60.650 61.800 122.450 1,99

Sumber : Payakumbuh Dalam Angka 2012 *) data diolah

Kemudian dari komposisi penduduk Kota Payakumbuh berdasarkan kelompok umur menunjukkan proporsi yang baik dimana penduduk dengan usia produktif (15-64 tahun) jauh lebih besar bila dibandingkan jumlah penduduk usia tidak produktif (<15 tahun dan 64 tahun >). Persentase penduduk berdasarkan kelompok usia produktif dan tidak produktif tertera pada Tabel 2.3. berikut :

Tabel 2.3

Komposisi Penduduk Kota Payakumbuh Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2008-2012

No Usia (tahun)

Jiwa %

2008 2009 2010 2011 2012* 2008 2009 2010 2011 2012* 1 <15 32.782 32.052 36.793 37.474 37.906 31,23 30,24 31,21 31,21 30,95

2 15- 64 65.947 68.875 74.344 75.714 77.859 62,83 64.98 63,07 63,06 63,6

3 >64 6.240 5.067 6.739 6.863 6.685 5,94 4.78 5,72 5,71 5,45

J u m l a h 104.969 104.969 106.911 120.051 122.450 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Payakumbuh Dalam Angka 2012 *) data diolah

Berdasarkan data Tabel 2.3 terlihat bahwa jumlah penduduk usia < 15tahun adalah 31,21 %; jumlah usia produktif 15-64 tahun adalah 63,06%; dan jumlah penduduk usia tidak produktif > 64 adalah 5,71% .

Pertambahanpenduduk adalah angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk per tahun. Angka ini dinyatakan dalam persentase seperti tabel 2.4, berikut

Tabel 2.4

Jumlah dan Pertambahan Penduduk Kota Payakumbuh Tahun 2008– 2012 Tahun Jumlah penduduk (jiwa) Pertambahan Penduduk

per Tahun (%)

2008 105,994 0,98

2009 106.911 0,87

2010 117.876 10,26

2011 120.051 1,85

2012* 122.450 1,99

(26)

Hasil pencacahan yang dilakukan oleh BPS menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Payakumbuh dalam lima tahun terus meningkat yaitu dari 105.994 jiwa pada tahun 2008 menjadi 122.450 jiwa pada tahun 2012. Laju pertumbuhan ini ditentukan olehfaktor demografi yang meliputi tingkat kelahiran, kematian, perpindahan penduduk di kota Payakumbuh,Laju pertumbuhan penduduk Kota Payakumbuh pertahun selama sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 1,79%.

Peningkatan jumlah penduduk berdampak langsung kepada peningkatan kepadatan yaitu dari 1.465 jiwa perkilometer persegi pada Tahun 2010, menjadi 1.492 jiwa perkilometer persegi pada tahun 2011. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Payakumbuh barat yaitu 2,395 jiwa per kilometer per segi dan yang paling terkecil adalah kecamatan Payakumbuh Selatan yaiutu 684 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan penduduk Kota Payakumbuh mengalami peningkatan yang cukup tinggi pada tahun 2009, dimana kepadatan penduduk tercatat 1.329 orang per km persegi. Sedangkan pada tahun 2011 kepadatan penduduk mencapai 1.492 orang per km persegi. Sementara kepadatan penduduk di Propinsi Sumatera Barat pada tahun 2011 adalah sebesar 116 orang per km persegi dan Payakumbuh merupakan kota terpadat ketiga setelah Kota Padang dan Bukittinggi.

2) Tingkat Kelahiran/Fertilitas

Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi perubahan penduduk adalah tingkat kelahiran (Fertilitas), Kematian (Mortalitas) dan perpindahan penduduk (Migrasi). Fertilitas menunjukkan banyaknya kelahiran yang dialami oleh seorang wanita yang dinyatakan dalam jumlah bayi yang dilahirkan hidup.

Fertilitas sebagai bagian yang turut mempengaruhi pertumbuhan penduduk telah diupayakan oleh pemerintah untuk dikendalikan agar pertumbuhan penduduk dapat menurun. Hal ini dicerminkan oleh salah satu program pemerintah untuk menciptakan keluarga berkualitas dengan 2 orang anak lebih baik. Jumlah anak yang banyak akan berpengaruh pada resiko kesehatan ibu dan anaknya, serta beban ekonomi yang harus ditanggung oleh keluarga tersebut.

Pada tahun 2011 di Kota Payakumbuh, rata-rata anak lahir hidup1.77 anak perwanita usia 15-49 tahun. Angka rata-rata tersebut sama dengan Tahun 2010. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata anak lahir hidup di Sumatera Barat pada tahun 2011 yang tercatat 1,93 perwanita 15-49 tahun

Tabel 2.5

Rata-rata Anak Yang Dilahirkanhidup per wanita 15-49 Tahun Kota Payakumbuh Tahun 2010 -2011 dan Sumatera Barat Tahun 2011

No Tahun Uraian Rata-rata Anak Lahir Hidup

1. 2010 Payakumbuh 1,75

2. 2011 Payakumbuh 1,77

3. 2011 Sumatera Barat 1,93

Sumber Data : Susenas 2010-2011

3) Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkat kehidupan sosial masayarakat. Semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk maka semakin kompleks permasalahan sosial yang akan dihadapi oleh suatu daerah.Tingkat kepadatan penduduk menunjukkan jumlah penduduk di suatu wilayah pada tahun tertentu dibandingkan dengan luas wilayah yang dihuninya, dengan kata lain banyaknya penduduk disuatu wilayah untuk setiap kilometer persegi

(27)

Sementara kepadatan penduduk propinsi Sumatera Barat pada tahun 2011 adalah 116 orang per km persegi.

Tabel 2.6

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2008 – 2012

Tahun Jumlah Penduduk Luas (Km.2) Kepadatan Penduduk (Jiwa /Km2)

2008 105,994 80,43 1.318

2009 106.911 80,43 1.329

2010 117.876 80,43 1,465

2011 120.051 80,43 1,492

2012* 122.450 80,43 1.522

Sumber data : Payakumbuh Dalam Angka 2012 *) data diolah

Dengan luas wilayah Kota Payakumbuh sekitar 80,43 km² kepadatan penduduk pada tahun 2012 adalah 1,522 jiwa/km². Bila dibanding dengan tahun 2011 yaitu 1,492 jiwa/km², berarti telah terjadi kenaikan 30jiwa/km². Dan tahun 2012dengan jumlah penduduk 122,450 orang maka rata-rata tingkat kepadatan adalah sebesar 1,522jiwa/km².

Tingkat kepadatan yang ideal di suatu daerah tidak dapat ditentukan dengan pasti, karena tergantung dari potensi yang dimiliki dan kemampuan penduduk di daerah tersebut untuk memanfaatkan potensi yang ada.

Tingkat kepadatan yang tinggi di daerah perkotaan sangat rawan terhadap terjadinya konflik sosial yang muncul di masyarakat, seperti banyaknya pengangguran dan munculnya lingkungan kumuh atau lingkungan yang tidak memadai. Hal ini akan menyulitkan pemerintah daerah dalam menyediakan fasilitas-fasilitas sosial yang dibutuhkan oleh masyarakat.Sebaliknya jika tingkat kepadatan penduduk terlalu rendah akan menyebabkan penyediaan berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat relatif mahal. Sehingga ukuran kepadatan penduduk akan lebih bermakna bila dikaitkan dengan potensi yang ada dalam suatu daerah.Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Payakumbuh Barat yakni sebanyak 2.445jiwa/km², sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Payakumbuh Selatan yakni sebanyak 705jiwa/km². Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.7

Tabel 2.7

Sebaran Penduduk Menurut Luas Wilayah dan Kepadatan Kota Payakumbuh Tahun 2012

No Kecamatan Luas

(Km2)

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Kepadatan Penduduk 2012 2012*) 2012*)

1 Payakumbuh Barat 19,66 47.080 48.064 2.445

2 Payakumbuh Utara 22,73 29.286 29.770 2.049

3 Payakumbuh Timur 14,09 25.165 25.652 1.129

4 Payakumbuh Selatan 14,53 9.631 9.931 705

5 Lamposi Tigo Nagari 9,42 8.889 9.033 959

Kota Payakumbuh 80,43 120.051 122.450 1.522

(28)

4) Pengelompokan Penduduk

a) Pengelompokan Penduduk Berdasar Jenis Kelamin dan Umur

Karakteristik penduduk yang paling penting dan berpengaruh terhadap tingkah laku sosial ekonomi penduduk adalah umur dan jenis kelamin, atau yang sering juga disebut komposisi penduduk dan jenis kelamin.Sex ratio penduduk Kota Payakumbuh adalah 98 atau setiap 100 perempuan terdapat 98 laki-laki.

Tabel 2.8

Jumlah Penduduk Kota Payakumbuh berdasarkan jenis kelamin

Jumlah Penduduk

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012*)

Laki-Laki 52,446 52,906 58,333 59.493 60.650

Perempuan 53,548 54,005 59,543 60.558 61.800

Jumlah 105,994 106,911 117,876 120.051 122.450

Sumber data : Payakumbuh Dalam Angka 2012 *) data diolah

Dari data yang ada kemudian dapat dipersempit lagi dengan menghitung jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan berdasarkan umur, sebagaimana terlihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.9

Penduduk Laki-Laki Berdasarkan UmurKota Payakumbuh Tahun 2008 s/d 2012

Kelompok Umur

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012*)

0-4 5,368 6,837 6,476 6,605 6,505

5-9 5,085 5,448 6,377 6,504 6,367

10-14 5,928 6,138 5,987 6,106 6,650

15-19 5,272 4,035 5,096 5,198 5,943

20-24 3,783 3,113 3,876 3,953 4,749

25-29 3,814 4,657 4,880 4,977 4,504

30-34 4,283 2,730 4,912 5,010 4,579

35-39 3,218 4,360 4,429 4,517 4,287

40-44 4,024 3,760 3,676 3,749 3,775

45-49 3,785 2,922 3,360 3,427 3,338

50-54 3,199 3,400 3,121 3,184 3,045

55-59 1,766 1,508 2,225 2,269 2,533

60-64 952 1,522 1,270 1,295 1,656

65+ 1,969 2,476 2,648 2,699 2,728

Jumlah 52,446 52,906 58,333 559.493 60,650

Sumber data : Payakumbuh Dalam Angka 2012 *) data diolah

(29)

Tabel 2.10

Penduduk Perempuan Berdasarkan Umur Kota Payakumbuh Tahun 2008 s/d 2012 Kelompok

Umur

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012*)

0-4 5,261 5,068 6,195 6,300 6,107

5-9 5,328 4,728 5,952 6,054 6,033

10-14 5,082 5,405 5,806 5,905 6,253

15-19 5,357 4,808 5,294 5,385 5,863

20-24 3,268 3,758 4,159 4,230 4,910

25-29 3,837 5,445 4,982 5,066 4,690

30-34 4,060 3,270 4,737 4,817 4,617

35-39 3,504 4,736 4,257 4,329 4,299

40-44 4,557 3,603 3,978 4,045 3,884

45-49 4,081 3,302 3,425 3,483 3,542

50-54 2,553 2,506 3,095 3,148 3,249

55-59 2,336 1,872 2,223 2,260 2,662

60-64 1,226 1,689 1,349 1,372 1,734

65+ 3,098 3,815 4,091 4,164 2.663

Jumlah 53,548 54,005 59,543 60,558 61.800

Sumber data : Payakumbuh Dalam Angka 2012 *) data diolah

Komposisi penduduk Kota Payakumbuh dirinci menurut kelompok umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa penduduk perempuan terbesar berada pada usia muda 0–4 tahun dan 10 – 14 tahun. Bila dilihat dari tabel komposisi penduduk menunjukkan bahwa penduduk usia 0 – 4 tahun sebesar 10,3% dan usia 10–14 tahun sebesar 10,5%.Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Sementara itu penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi karena sudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15 – 64 tahun adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif.

Tabel 2.11

Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Tahun 2012*)

No Kecamatan Penduduk

Laki-Laki Perempuan Lk + Pr Sex Ratio

1 Payakumbuh Barat 23.774 24.290 48.064 98

2 Payakumbuh Utara 14.826 14.944 29.770 98

3 Payakumbuh Timur 12.674 12.978 25.652 98

4 Payakumbuh Selatan 4.903 5.028 9.931 98

5 Lamposi Tigo Nagari 4.473 4.560 9.033 98

Kota Payakumbuh 60.650 61.800 122.450 98

*) data diolah

(30)

b) Pengelompokan Penduduk Berdasarkan Persebaran Penduduk / Geografis

Tabel 2.12

Sebaran Penduduk Menurut Luas wilayah dan Kepadatan Kota Payakumbuh Tahun 2012*)

No Kecamatan Luas

(Km.2)

Jumlah Penduduk

Kepadatan Penduduk

1 Payakumbuh Barat 19,66 48.064 2.445

2 Payakumbuh Utara 22,73 29.770 2.049

3 Payakumbuh Timur 14,09 25,652 1.129

4 Payakumbuh Selatan 14,53 9,931 705

5 Lamposi Tigo Nagari 9,42 9.033 959

Kota Payakumbuh 80,43 122.450 1.522

*) data diolah

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Capaian pembangunan daerah dapat dilihat dari berbagai indikator kesejahteraan masyarakat menggunakan data Ideks Pembangunan Manusia (IPM) atau yang lebih dikenal dengan Human Development Indexs (HDI). Hasil capaian HDI Kota Payakumbuh selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 2.13 berikut :

Tabel 2.13

Capaian Indikator HDI Kota Payakumbuh Tahun 2008- 2012

No. Indikator HDI 2008 2009 2010 2011 2012

1. Pendidikan

 Angka Melek Huruf (%)  Rata-rata lama Sekolah (Thn)

99,16 9,07

99,17 9,12

99,5 9,66

99,58 9,12

99,6 9,7 2. Kesehatan

a) Angka Harapan Hidup (Thn) 70,31 70,46 70,62 70,78 70,78

3. Ekonomi

b) Pengeluaran Riil/ Kapita (Rp/bln)

633,020 635.975

4. Human Developmen Index 74,95 75,37 75,81 76,29 76,76

Sumber : BPS Kota Payakumbuh

Dari tabel 2.13 terlihat bahwa selama rentang waktu lima tahun terjadi peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) atau HDI dari angka 74,95 pada tahun 2008 menjadi 75,37 pada tahun 2009. Hal ini mengindikasikan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat..

2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Keberhasilan dalam pemerataan pembangunan merupakan modal utama dalam upaya meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan perekonomian rakyat, memperkukuh kesetiakawanan sosial, menanggulangi kemiskinan, dan mencegah proses munculnya kemiskinan baru yang mungkin timbul. Kemiskinan adalah situasi serba kekurangan dari penduduk yang disebabkan oleh terbatasnya modal yang dimiliki, rendahnya pengetahuan dan keterampilan, rendahnya produktivitas, rendahnya pendapatan, lemahnya nilai tukar hasil produksi orang miskin, dan terbatasnya kesempatan berperan serta dalam pembangunan. Rendahnya pendapatan penduduk miskin mengakibatkan rendahnya pendidikan dan kesehatan sehingga mempengaruhi produktivitas mereka yang sudah rendah dan meningkatkan beban ketergantungan bagi masyarakat. Penduduk yang masih berada di bawah garis kemiskinan mencakup mereka yang berpendapatan sangat rendah, tidak berpendapatan tetap, atau tidak berpendapatan sama sekali.

(31)

penduduk di atas garis kemiskinan, dan angka kriminalitas. Namun karena keterbatasan data, maka pada fokus ini hanya diulas beberapa indikator yang terkait dengan tingkat kesejahteraan masyarakat melalui penggunaan data PDRB, diantaranya pertumbuhan ekonomi, laju inflasi dan PDRB per kapita. Sementara pada fokus pemerataan ekonomi belum bisa diulas karena di kota Payakumbuh belum ada hasil survey atau penelitian yang menyangkut dengan angka Indek Gini dan Indeks Ketimpangan Wiliamson.

1) Pertumbuhan PDRB

Salah satu indikator penting untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat adalah tingkat perekonomian masyarakat dilihat dari berbagai indikator ekonomi makro antara lain, laju pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi. Ukuran indikator ekonomi makro daerah menggunakan data PDRB, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB didefenisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar, dimana dalam perhitungan ini digunakan tahun 2000.

Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah ditentukan oleh basis ekonomi yang menjadi unggulan atau andalan daerah yang dapat digambarkan dari struktur perekonomian daerah bersangkutan. Bila struktur perekonomian daerah berbasiskan pada sektor industri dan jasa (nilai tambahnya tinggi) maka ekonominya akan lebih cepat tumbuh dan mendorong pertumbuhan sektor lainnya melalui efek bergandanya (Multiplier Effect). Oleh karena itu sebelum menggambarkan indikator pertumbuhan ekonomi kota Payakumbuh terlebih dahulu dijelaskan kondisi struktur perekonomian Payakumbuh berdasarkan data PDRB tahun 2011-2012 sebagaimana Tabel 2.14.

Tabel 2.14

Struktur PDRB Kota Payakumbuh Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 dan Tahun 2012 (Jutaan-Rupiah)

No. PERINCIAN 2011 % 2012x) %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN 215.048,07 9,97 241.282,57 9,97

a. Tanaman Pangan & Hortikultura 139.988,39 6,49 155.303,02 6,42

b. Perkebunan 6.453,67 0,30 7.140,86 0,30

c. Peternakan 52.940,60 2,45 61.684,85 2,55

d. Kehutanan X X

e. Perikanan 15.665,40 0,73 17.153,85 0,71

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN/ 10.959,38 0,51 11.919,14 0,49

a. Migas dan Gas Bumi/ X X

b. Non Migas X X

c. Penggalian 10.959,38 0,51 11.919,14 0,49

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 162.393,29 7,53 181.224,76 7,49

a. Industri Migas X X

b. Industri Tanpa Migas/ 162.393,29 7,53 181.224,76 7,49

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / 36.783,59 1,71 40.521,41 1,67

a. Listrik 24.944,48 1,16 27.811,45 1,15

b. G a s X X

(32)

No. PERINCIAN 2011 % 2012x) %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5. BANGUNAN 199.410,10 9,24 225.073,62 9,30

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN / 421.136,68 19,52 488.876,59 20,20 a. Perdagangan Besar dan Eceran 400.922,01 18,58 465.244,29 19,22

b. H o t e l 1.518,63 0,07 1.737,35 0,07

c. Restoran 18.696,04 0,87 21.894,95 0,90

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / 445.363,93 20,64 481.587,95 19,90

a. Angkutan 384.954,77 17,84 411.654,54 17,01

1. Kereta Api X X

2. Jalan Raya (Darat) 375.806,84 17,42 401.869,60 16,61 3. Angkutan Laut, Sungai, Danau &

Penyebrangan X X

4. Angkutan Udara X X

5. Jasa Penunjang Angkutan 9.147,93 0,42 9.784,93 0,40

b. Komunikasi 60.409,16 2,80 69.933,42 2,89

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA

PERUSAHAAN 193.121,18 8,95 220.359,05 9,11

a. Bank 94.414,18 4,38 110.924,90 4,58

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank & Jasa

Penunjang / Keuangan 11.817,90 0,55 13.129,72 0,54

c. Sewa Bangunan 84.889,00 3,93 94.071,57 3,89

d. Jasa Perusahaan 2.000,10 0,09 2.232,86 0,09

9. JASA-JASA /SERVICES 473.144,77 21,93 529.240,25 21,87 a. Pemerintahan Umum & Pertahanan 310.692,33 14,40 350.250,80 14,47

b. Swasta 162.452,44 7,53 178.989,45 7,40

1. Sosial Kemasyarakatan 47.081,19 2,18 52.558,38 2,17

2. Hiburan dan Rekreasi 5.955,70 0,28 6.566,69 0,27

3. Perorangan dan Rumahtangga 109.415,54 5,07 119.864,38 4,95

P D R B 2.157.360,99 100,00 2.420.085,35 100,00

Sumber: BPS Kota Payakumbuh 2012

x):

Angka sementara

Dari data PDRB kota Payakumbuh Tahun 2012 di atas, terlihat bahwa sampai tahun 2012 struktur PDRB kota Payakumbuh masih didominasi oleh tiga sektor utama, yakni sektor jasa-jasa, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Peranan ke tiga sektor tersebut secara total adalah 61,97% di mana nilai tambah bruto lapangan usaha jasa-jasa pada tahun 2012 mencapai Rp. 529.240.250.000,- atas dasar harga berlaku meliputi 21,87% dari nilai total PDRB; diikuti oleh lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi sebesar Rp.488.876.590.000,-(20,20%); dan lapangan usaha pengangkutan dan komunikasi dengan kontribusi sebesar Rp. 481.587.950.000,- (19,90%). Terjadi perubahan dibanding tahun 2011, dimana lapangan usaha pengangkutan dan komunikasi peranannya berkurang dibanding lapangan usaha pengangkutan dan komunikasi. Sementara kontribusi lapangan usaha lainnya masih relatif kecil dengan kontribusi di bawah 10%.

Gambar

Tabel 2.8Jumlah Penduduk Kota Payakumbuh berdasarkan jenis kelamin
Tabel 2.10Penduduk Perempuan Berdasarkan Umur
Tabel 2.17Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha
Tabel 2.32Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2012
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf a berupa pungutan pengusahaan

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN

Faktor-faktor yang digunakan antara lain kepemilikan saham manajemen, kebijakan deviden, financial distress, jumlah dewan komisaris, pergantian manajemen, opini

Maka aplikasi akan menghasilkan keluaran hasil perhitungan kalori harian yang dibutuhkan adalah sebesar 1600 kilo kalori untuk pengguna dengan data sesuai

Hasil Estimasi menggunakan TSLS menunjukkan bahwa dalam persamaan struktur, bank size dan return on assets berpengaruh positif terhadap pangsa pasar, sedangkan selling

Gambar diatas menampilkan alur yang harus di lalui oleh siswa dalam melakukan penjurusan sma yang akan di ambil, setelah langkah – langkah di atas di lakukan akan

Askes (Persero) bertugas sebagai badan pelaksana (BaPel). Rumah sakit merupakan salah satu komponen yang krusial dalam implementasi program Askeskin. Peran mereka sebagai

proses pada sistem yang akan dibuat, penumpang dapat memindahkan elevator (. menekan tombol elevator ) penumpang juga bisa