• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS KEBIJAKAN PENGENDALIAN IMIGRASI

5.4.1 Foreign Policy Goals yang ingin dicapai Hungaria

Dalam artikel yang ditulis oleh Orbán untuk Hungarian Review menyatakan, kewajiban Hungaria yang paling utama adalah untuk melindungi warganya.294

Tertera dalam hukum dasar Hungaria Pasal G sub pasal 2, bahwa “Hungary shall

protect its citizens”.295 Berdasarkan tulisan Orbán dapat dipahami bahwa goal yang ingin dicapai Hungaria adalah untuk melindungi warganya yang dalam

294 Viktor Orbán., Loc.Cit 295 Ibid.

kasus ini adalah dengan mencegah arus pencari suaka yang dianggap mengancam keamanan negara dan public order.

Lalu ada arena yang lebih besar, dimana Hungaria memiliki peran sebagai bagian dari Uni Eropa dan sekaligus bagian dari Schengen Area. Orbán mengungkapkan bahwa dengan Hungaria menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari negaranya membuat gangguan keamanan masyarakat Eropa akan, cepat atau lambat, membahayakan masyarakat Hungaria.296 Maksud dari ungkapan Orbán adalah, kewajiban menjaga keamanan warga Eropa menjadi penting karena keamanan Eropa sama artinya dengan keamanan Hungaria.

Sebagai bagian dari Schengen Area, Hungaria berkomitmen untuk memenuhi semua persyaratan menyangkut pengendalian dan perlindungan perbatasan Hungaria. Perbatasan Hungaria merupakan perbatasan eksternal Uni Eropa sekaligus wilayah Schengen, dimana menjadi tanggung jawab serta beban bagi Hungaria untuk dapat mengelola perbatasan eksternal Uni Eropa terutama atas isu illegal immigration.297 Langkah selanjutnya yang diambil Hungaria

adalah untuk memastikan bahwa illegal immigrant harus segera dikembalikan ke negara asal mereka atau, jika negara asalnya tidak aman, ke salah satu negara transit. Karena suatu negara tidak bisa mulai melindungi warganya kecuali tahu secara pasti siapa yang ingin masuk ke negaranya dan alasan mereka, seperti yang tertulis dalam kutipan berikut:

“Yet we cannot begin to protect our citizens unless we know precisely who wants to enter the country and why. In other words, we are entitled to decide and pick whom we want to

live with and whom we do not…… we accept the principle of

extending universal protection to refugees, we must make it

296 Ibid.

clear that we do not want terrorists among us, and that we have the right to handle the demographic crisis as we see fit.” 298

Tujuan tindakan-tindakan yang diambil Hungaria dengan menutup perbatasan, melakukan amademen terhadap kebijakan suakanya, dan memperkuat

border control adalah untuk menghalangi pencari suaka Suriah untuk masuk ke

wilayah Hungaria. Mencegah kedatangan pencari suaka sama dengan mencegah kedatangan ancaman-ancaman yang dapat membahayakan masyarakat Hungaria. Secara khusus tertera pada Migration Strategy Hungaria bahwa pada prosedur suaka, selain compliance dengan kriteria dan standar internasional, isu national

security, public order dan public health juga akan dipertimbangkan.299 Maka dari itu secara umum goal Hungaria dalam tingkat regional dan internasional adalah untuk mempromosikan kepentingan nasionalnya.

Guna memastikan tujuan ini tetap terjaga tanpa adanya campur tangan eksternal, Viktor Orbán terus menerus menganjurkan Uni Eropa untuk lebih memberikan negara anggota power lebih dalam isu-isu yang berkaitan dengan migrasi.300 Orban mengatakan bahwa mass migration membawa resiko ganda bagi Hungaria, karena migran yang meninggalkan Hungaria menuju Eropa Barat kemungkinan akan dikembalikan lagi melalui Dublin Regulation III ke Hungaria. Maka dari itu penyelesaian diluar wilayah Uni Eropa menurut Hungaria paling sesuai.

298 Ibid.

299 Migration Strategy. Loc.Cit. hlm.22

300 Samuel Ramani, "How Hungary’s right-wing parties are trying to reform the European Union from within". Huffington Post, 2017. tersedia dalam: https://www.huffingtonpost.com/entry/how-hungarys-right-wing-parties-are-trying-to-reform_us_58f4fc35e4b04cae050dc97d, diakses pada 8 Maret 2018.

“But there is something we would not just like but we want because it only depends on us: we want to preserve a Hungarian Hungary” – Orbán.301

Pernyataan Orbán tersebut kemudian didukung oleh juru bicara pemerintah, Zoltán Kovács yang mengatakan bahwa Hungaria selalu berusaha bekerja sama dengan Uni Eropa di kebanyakan isu bersama dan nilai-nilai bersama, namun ketika diidentifikasi adanya isu-isu dimana Hungaria tidak dapat setuju karena isu tersebut sangat krusial maka Hungaria merasa perlu untuk menyuarakan opininya.302 Hungaria tidak setuju tentang penanganan yang dipilih Uni Eropa mengenai mass migration. Hungaria menghimbau negara-negara untuk menghormati tradisi Hungaria dan untuk mendengarkan posisi Hungaria dibalik sikap yang dipilihnya, dan untuk tidak memaksakan opininya yang bias.303 Berikut merupakan kutipan pernyataan Kovács yang kemudian secara jelas menunjukkan posisi Hungaria dan pendekatan apa yang akan dipilih Hungaria dalam kebijakan suakanya. “Hungary Always stands up against decisions and measures which are

contrary to the country’s best interest” – Zoltán Kovács304

Penolakan terhadap solusi yang dibuat Uni Eropa, yakni pembangunan “hot

spots” berbentuk kamp-kamp yang menampung pengungsi dan pemberlakuan EU mandatory quota, dilakukan oleh pemerintah karena keduanya akan membuat

hadirnya pencari suaka dan pengungsi di wilayah Hungaria. Dimana hal tersebut

301 "Hungarians have decided: they do not want illegal migrants". Government, 2015. tersedia dalam: http://www.kormany.hu/en/the-prime-minister/news/hungarians-have-decided-they-do-not-want-illegal-migrants, diakses pada 8 Maret 2018.

302 "Hungary always stands up against decisions contrary to the country’s interests". Government, 2015. tersedia dalam:

http://www.kormany.hu/en/government-spokesperson/news/hungary-always-stands-up-against-decisions-contrary-to-the-country-s-interests, diakses pada 8 Maret 2018.

303 Ibid. 304 Ibid.

tidak sejalan dengan goals Hungaria.305 “A nation that is unable to protect its

interests is nation at all, and even if it stil exist, it will disappear” – Orbán306

b) Response to external events

Meyers mengatakan bahwa foreign policy dapat dilihat sebagai respon

terhadap kejadian eksternal atau global yang kemudian mempengaruhi goals yang ingin dicapai dalam pembuatan atau perubahan kebijakan pengendalian imigrasi suatu negara. Perubahan kebijakan pengendalian imigrasi Hungaria dapat dilihat sebagai responnya terhadap lonjakan arus pencari suaka Suriah ditengah krisis pengungsi Eropa.

Selain itu dapat juga dilihat sebagai respon atas maraknya kejadian-kejadian terorisme di Eropa yang membuat isu keamanan menjadi sangat penting bagi Hungaria. Antal Rogán, perwakilan pemerintah Hungaria, mengatakan bahwa bahaya terorisme terus berkembang seiring dengan kedatangan para imigran.307 Orbán menambahkan bahwa setelah kejadian terorisme di Paris, Paris Attack, tugas utama Hungaria adalah untuk menjaga perbatasan dan mengendalikan siapa saja yang masuk ke wilayahnya. Melihat NATO dan Uni Eropa sedang berperang

“at war” dengan negara-negara Islam di Timur Tengah membuat Hungaria lebih

was-was dengan kemungkinan bahaya terorisme yang muncul dari mass

migration.308

305 Anti-migrant campaigns., Loc.Cit. 306

"Defending The Border Is a National Task". Government, 2017,

http://www.kormany.hu/en/the-prime-minister/news/defending-the-border-is-a-national-task. Diakses pada 8 Maret 2018.

307 Migration and Terrorism., Loc.Cit.

308 "Prime Minister Viktor Orbán interviewed by politico". Government, 2015. tersedia dalam: http://www.kormany.hu/en/the-prime-minister/news/prime-minister-viktor-orban-interviewed-by-politico, diakses pada 8 Maret 2018.

Maka dari itu perlindungan terhadap masyarakat Hungaria menjadi goals dan prioritas pemerintah dengan merubah kebijakan pengendalian imigrasinya menjadi lebih ketat yang bertujuan untuk mengurangi resiko terorisme. Terlepas dari valid tidaknya klaim pemerintah mengenai terorisme danmass migration, hingga tahun 2017 tidak muncul aksi terorisme di Hungaria. Belum munculnya aksi terorisme, di satu sisi, dapat dianggap pemerintah sebagai kesuksesan atas kebijakannya.

Pemerintahan Orbán memilih strategi foreign policy terhadap Uni Eropa sama halnya dengan domestik. Dalam tingkat domestik pemerintah menunjukkan dirinya sebagai “pelindung bangsa Hungaria”, begitu pula di tingkat Internasional yakni sebagai pelindung-pelindung negara Eropa melawan imigran, sebagian besar, melawan muslim dan melawan birokrasi Brussel. Maka dari itu bagi Hungaria menjaga perbatasan eksternal Eropa dari bahaya mass migration menjadi sangat penting terutama pada situasi saat ini. Karena ketika negara Eropa Barat seperti Jerman memilih untuk membuka pintu negaranya dan secara berasamaan menjadi simbol harapan bagi pencari suaka maka Hungaria memutuskan untuk menutup perbatasan negaranya. Hungaria menganggap respon Jerman membuat negara-negara Balkan kewalahan menangani gelombang pencari suaka Suriah.

Keputusan yang dipilih Hungaria dalam konteksnya sebagai anggota sebuah badan regional, seperti penolakan atas quota Uni Eropa, sendiri dapat dipahami dengan pemikiran orban terkait Uni Eropa dan mass migration. Orbán melihat bahwa fungsi Uni Eropa sebagai sebuah institusi adalah untuk membantu dan mengkoordinasi negara anggota tanpa mengenyampingkan peran dan interest

mereka dengan kata lain institusi adalah untuk negara anggotanya bukan sebaliknya.309 Tujuan dari langkah pemerintah untuk tetap menjaga pencari suaka berada diluar wilayah Hungaria kemudian dapat dipandang pula sebagai cerminan mencerminkan tujuan politik dari partai-partai sayap kanan dan PM Viktor Orbán.