• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

2.3 Operasionalisasi Teori

Penelitian ini akan mengkaji faktor-faktor yang melatarbelakangi kebijakan pengendalian imigrasi Hungaria yang ketat dalam menangani arus pencari suaka Suriah. penelitian ini adalah penelitian yang berbasiskan teori International

Immigration Policy Theory milik Eytan Meyers. Untuk mengoperasionalisasikan International Immigration Policy Theory, variabel yang diutarakan oleh Eytan

Meyers adalah The state of the economy, The Volume of Dissimilar Compositions,

Wars & External Threats, Foreign Policy Considerations, Ideological Cycles

sebagai sebagai representasi dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan pengendalian imigrasi baik kearah restrictive ataupun liberal.

2.3.1 The State Of the Economy

Kondisi ekonomi (The State of The Economy) mempengaruhi kebijakan pengendalian imigrasi melalui Interest Group Channel dan, dalam kondisi tertentu,

Partisan Channel seiring dengan meningkatnya tekanan untuk membatasi (restrict)

atau mengurangi imigrasi ketika kondisi ekonomi sedang dalam keadaan resesi

(recession). Sebaliknya tekanan untuk membatasi imigrasi (restrict) akan

cenderung menurun ketika kondisi ekonomi sejahtera (prosper) yang kemudian dapat menghasilkan kebijakan pengendalian imigrasi yang liberal.

Dalam kasus ini, penulis akan menganalisa kondisi ekonomi (the state of

the economy) Hungaria dengan melihat menurun atau meningkatnya Growth National Poducts (GDP) Hungaria pada tahun 2015-2017 dan seberapa tinggi Annual Unemployment Rates di Hungaria pada tahun 2015-2017. Seperti yang

telah dijelaskan, kondisi ekonomi dapat mempengaruhi kebijakan Hungaria melalui tekanan dari Interest Group Channel dan Partisan Channel. Oleh karena itu penulis akan melihat munculnya Interest Groups di Hungaria yang disebabkan oleh kondisi ekonomi baik dalam dukungannya untuk restrict ataupun

me-liberalize kebijakan pengendalian imigrasi. Selanjutnya akan dilihat pula ada atau

tidaknya Partai Politik di Hungaria yang mengusung agenda Anti-immigration dalam kebijakan maupun wacana partai yang disebabkan oleh kondisi ekonomi tersebut. Sehingga pada akhirnya faktor tersebut akan berpengaruh terhadap perubahan kebijakan pengendalian imigrasi Hungaria dalam menangani arus pencari suaka Suriah.

2.3.2 The Volume of Immigration of Dissimilar Composition

Variabel The Volume of Immigration of Dissimilar Composition berargumen bahwa kebijakan pengendalian imigrasi dapat dipengaruhi oleh imigrasi dalam sekala besar dengan komposisi ras/etnis/budaya berbeda yang berujung pada oposisi dari masyarakat negara penerima. Dalam variabel ini pembahasan atas perbedaan budaya antara imigran dan masyarakat lokal (natives) penting dilakukan karena native population cenderung menilai imigran berdasarkan sejauh mana perbedaan mereka dari norma dominan yang kemudian dapat berujung kepada racism dan xenophobia.

Pada kasus ini, penulis akan menentukan pengaruh the volume of

immigration of dissimilar composition terhadap kebijakan pengendalian imigrasi

Hungaria dengan melihat jumlah kedatangan pencari suaka Suriah yang mayoritas menganut Islam yang menyebabkan munculnya oposisi masyarakat dalam bentuk meningkatnya anti-immigration movenment (kelompok dan/atau partai) di Hungaria. Kemudian penulis akan melihat homogenitas populasi Hungaria dengan mengukur komposisi masyarakat Hungaria (ras/etnis/budaya dan norma dominan) untuk melihat besar atau kecilnya resistensi masyarakat terhadap pencari suaka Suriah. Anti-immigration movements dapat menggunakan oposisi di masyarakat terhadap pencari suaka Suriah untuk dapat mengedepankan kepentingan mereka di dalam arena politik seperti mendapatkan dukungan politik ataupun dalam usaha mendorong pengetatan atas kebijakan pengendalian imigrasi.

2.3.3 Wars and External Threats

Hadirnya ancaman eksternal ataupun domestik, yang memiliki hubungan dengan sumber ekternal (external sources), dapat menginisiasi pertumbuhan dari

xenophobia yang ditujukan kepada outsider atau foreigner yang mengarah pada

pengenaan pembatasan kebijakan pengendalian imigrasi. Di sisi lain pendekatan kebijakan yang lebih liberal terhadap imigran terjadi ketika meningkatnya lowongan pekerjaan di wars industries guna menggantikan pekerja lokal yang dimobilasi untuk berperang. Penulis di sini menganggap bahwa pengaplikasian indikator Labour Demand in War Industries sudah tidak lagi relevan, melihat Hungaria tidak sedang dalam keeadaan perang yang artinya tidak adanya sebuah industri khusus yang muncul akibat perang.

Maka dari itu sesuai penjelasan diatas penulis akan berfokus kepada penggunaan hipotesa kedua milik Meyers terkait pengaruh External Threats, yang dihubungkan dengan external sources yang pada akhirnya memupuk kecenderungan untuk mengasosiasikan dissimilar imigrants dengan external

threats, terhadap kebijakan pengendalian imigrasi. Serta munculnya kesesuaian

sosial (social conformity) akibat keberadaan ancaman tersebut yang kemudian dapat melemahkan dukungan atas dissimilar immigration dan memudahkan jalan bagi tindakan-tindakan anti-immigration yang selanjutnya dapat menghasilkan pembatasan terhadap imigrasi.

Dalam kasus ini misalnya, penulis akan menentukan adanya pengasosian

dissimilar imigrants dengan ancaman ekternal dengan melihat xenophobic tendencies masyarakat Hungaria terhadap outsider/foreigner yang dalam hal ini

adalah pencari suaka Suriah. Oleh karena itu penulis merujuk kepada pencarian data mengenai kasus-kasus terorisme yang diasosiasikan dengan radikalisme Islam khususnya di Eropa. Selanjutnya penulis akan melihat apakah ada social

Hungaria teryakini akan adanya ancaman atas kedatangan pencari suaka Suriah yang menyebabkan lemahnya dukungan terhadap pencari suaka Suriah. Social

conformity akan penulis ukur melalui polling opini publik Hungaria terhadap

keterkaitan antara pencari suaka Suriah dan terorisme/radikalisme Islam di Eropa. Penulis juga akan melihat ada tidaknya peran pemerintah dan media massa Hungaria yang menggunakan xenophobic rethoric dan/atau melakukan

xenophobic propaganda/campaign dalam mendorong meningkatnya social conformity ditengah masyarakat.

2.3.4 Foreign Policy Considerations

Dalam menentukan atau merubah kebijakan pengendalian imigrasinya, Negara penerima senantiasa melakukan pertimbangan atas apa yang ingin dicapai dari foreign policynya. Foreign policy considerations juga dapat dilihat dalam bentuk respon terhadap kejadian ekternal maupun global tertentu yang pada akhirnya mempengaruhi goals yang ingin dicapai dalam pembuatan atau perubahan kebijakan pengendalian imigrasi suatu Negara. Maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan pengendalian imigrasi terkait erat dengan foreign

policy, dimana Negara penerima melakukan liberalisasi atau pembatasan

kebijakan pengendalian imigrasi untuk dapat memajukan foreign policy goals-nya. Selain itu dalam variabel foreign policy considerations juga dibahas mengenai Intergrasi kawasan. Intergrasi kawasan dapat mempengaruhi kebijakan pengendalian imigrasi Negara-negara anggotanya dengan sekaligus menurunkan tingkat dari kendali yang dimiliki Negara anggota atas kebijakan-kebijakan imigrasi dan perbatasan. Dalam kasus ini, penulis akan menentukan foreign policy

Hungaria dengan memperketat kebijakan pengendalian imigrasinya serta melihat pengaruh integrasi kawasan dengan melihat pengaruh keanggotaan Hungaria di Uni Eropa yang meliputi pengadopsian EU common asylum policy. Selanjutnya dilihat pula bagaimana keanggotaan Hungaria terhadap Rezim Pengungsi Internasional berpengaruh terhadap kebijakan pengendalian imigrasi Hungaria.

2.3.5 Ideological Cycles

Variabel Ideological Cycles memiliki asumsi bahwa sikap rasis (general

racist attitudes) memfasilitasi pembatasan terhadap permanent immigration of dissimilar composition (ras/etnis/budaya berbeda), sedangkan sikap liberal

(general liberal attitudes) mendukung liberalisasi dari kebijakan pengendalian imigrasi. Variabel tersebut dimaknai dengan adanya perubahan sikap di dalam Negara penerima sehubungan dengan imigrasi untuk kemudian melihat bagaimana sikap rasisme dapat membentuk atau mendeligitimasi kebijakan pengendalian imigrasi yang ketat dengan mempengaruhi isi kebijakan.

Dalam kasus ini, penulis akan menentukan adanya pengaruh dari

Ideological Cycles dengan menganalisa indikator-indikator seperti ada tidaknya

penerimaan pencari suaka berdasarkan etnisitas di Hungaria, penggunaan terminologi rasis dalam kebijakan pengendalian imigrasi Hungaria, dan sikap yang digunakan Hungaria terhadap isu pencari suaka Suriah. Oleh karena itu penulis akan merujuk pada pencarian data seperti kriteria dan bahasa yang digunakan dalam Asylum Act yang diterapkan Hungaria. Penulis juga akan melihat bagaimana sikap pemerintah dalam menangani isu pencari suaka Suriah, apakah menggunakan sikap rasis ataukah liberal. Dalam hal ini penulis akan

melihat ideologi dan diskursi partai yang sedang menduduki kursi pemerintahan yakni partai dari PM Viktor Orban.

Dalam menganalisa kasus akan digunakan lima variabel. Berikut tabel operasionalisasi teori tersebut.

Tabel 2.1 Tabel Operasionalisasi International Immigration Policy Theory Eytan Meyers

Teori Variabel Indikator Operasionalisasi

The State of The Economy (kondisi ekonomi) a) Ketika kondisi ekonomi resesi maka worker dan

employer menekan

pemerintah untuk membatasi imigrasi melalui interest group dan partisan channel

(restrictive policy)

a) Ketika kondisi ekonomi Hungaria sedang resesi (GDP

turun;Unemployment

rates tinggi;), maka workers dan employers

menekan pemerintah

Hungaria untuk

membatasi imigrasi

melalui kelompok

kepentingan dan partai politik di Hungaria b) Ketika kondisi

ekonomi sejahtera maka worker dan

employer menekan pemerintah untuk meliberalisasi (open) kebijakan pengendalian imigrasi melalui

interest group dan partisan channel (liberal policy)

b) Ketika kondisi ekonomi Hungaria sejahtera (GDP

naik;Unemployment

rates rendah) maka workers dan employers

menekan pemerintah untuk meliberalisasi (open) kebijakan pengendalian imigrasi Hungaria melalui kelompok kepentingan dan partai politik di Hungaria

The Volume of Immigration of Dissimilar Composition (Komposisi dan jumlah imigran) a) Besarnya jumlah kedatangan imigran dengan komposisi ras/etnis/budaya berbeda dengan negara penerima menyebabkan oposisi masyarakat dan anti-immigration movement meningkat a) Besarnya jumlah kedatangan pencari suaka Suriah dengan komposisi

ras/etnis/budaya

(agama) berbeda dengan Hungaria menyebabkan oposisi masyarakat dan

anti-immigrant movement di Hungaria meningkat b) Semakin homogen komposisi masyarakat di Negara penerima maka resistensi terhadap imigran meningkat b) Semakin homogen komposisi masyarakat di Hungaria maka resistensi terhadap pencari suaka Suriah meningkat Wars & External Threats a) Meningkatnya pengasosiasian imigran dengan ras/etnis/budaya berbeda dengan ancaman eksternal dan radikalisme ekternal memunculkan ant-immigration sentiment a) Meningkatnya pengasosiasian pencari suaka Suriah dengan ras/etnis/budaya

(agama) berbeda dengan

terorisme dan radikalisme Islam memunculkan ant-immigration sentiment masyarakat Hungaria b) Adanya persetujuan ditengah masyarakat (social conformity) terhadap keterkaitan antara imigran dan ancaman eksternal b) Adanya persetujuan ditengah masyarakat Hungaria (polling opini

publik) terhadap

keterkaitan antara pencari suaka Suriah dan terorisme di Eropa. c) Peran pemerintah

dan media dalam mendorong

meningkatnya

social conformity di

tengah masyarakat

c) Peran pemerintah dan

media massa

(xenophobic rethoric &

campaign) Hungaria

dalam mendorong

meningkatnya social conformity ditengah msyarakat

Foreign Policy Considerations

a) Foreign Policy Goals yang ingin

dicapai

a) Foreign Policy Goals yang ingin dicapai Hungaria (preventing arrivals/respond to external events) b) Pengaruh keanggotaan Negara dalam Integrasi Kawasan b) Pengaruh keanggotaan Hungaria dalam Uni Eropa (EU common

asylum policy) c) Pengaruh keanggotaan Negara dalam Organisasi/rezim Internasional c) Pengaruh keanggotaan Hungaria dalam Rezim Pengungsi Internasional (1951 Refugee Convention) Ideological Cycles : Liberal/Racist General Attitudes a) Ada tidaknya kriteria seleksi imigran berbasiskan etnisitas

a) Ada tidaknya kriteria seleksi imigran yang berbasiskan etnisitas di Hungaria b) Penggunaan terminologi rasis dalam kebijakan pengendalian imgrasi b) Penggunaan terminologi rasis dalam kebijakan pengendalian imgrasi di Hungaria c) Sikap yang digunakan Negara penerima terhadap isu imigrasi

c) Sikap yang digunakan Hungaria terhadap isu pencari suaka Suriah (baik sikap rasis atau

liberal terhadap

imigran) (Sumber: diolah oleh penulis dari Teori Meyers)

Dalam tulisan ini penulis telah membuat pemaparan yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya mengenai latar belakang, rumusan masalah, serta teori yang digunakan. Kemudian teori yang digunakan oleh penulis dijabarkan ke dalam variabel dan indikator untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah yang kemudian dituangkan dalam argumen utama. Oleh karena itu, penulis memberikan alur pemikiran penelitian ke dalam skema berikut ini