DAFTAR PUSTAKA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN PASIEN HARGA DIRI RENDAH
Ruang rawat : Dahlia
Tanggal di rawat : 03 Mei 2017 a) Pengkajian
a) Identitas
Inisial : Tn.S
Umur : 22 Tahun
Alamat lengkap :
Tanggal Pengkajian : 232Mei 2017
No.MR : 030453
Informan : Pasien, keluarga dan perawat b) Alasan Masuk
Partisipan masuk melalui IGDdipindahkan dirawat ke ruang rawat Dahlia pada tanggal 20 Mei 2017. Keluarga partisipan membawa ke RSJ Prof. HB. Sa’anin Padang karena partisipan.Diam, tidak mau berbicara, tidak mau keluar rumah, menarik diri dari lingkungan dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain, senyum-senyum sendiri, tertawa sendiri. Kondisi partisipan pada saat pengkajian tanggal 22 Mei 2017, partisipan mengatakan tidak mempunyai kemampuan dalam dirinya karena gagal pada mata kuliah dan tidak bisa melanjutkan ke studi selanjutya, nada suara lemah
c) Faktor Predisposisi
I. Pasien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Keluarga mengatakan partisipan tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya,Keluargamengatakan bahwa adik dari ayah partisipan mengalami gangguan jiwa.
Sebelum partisipan dibawa ke rumah sakit Prof. HB Saani Padang, Keluarga membawa partisipan berobat ke dukun saja tetapi tidak kunjung sembuh.
III. Trauma
1) Trauma Fisik
Partisipan mengatakan dirinya pernah mengalami trauma capitis 5 tahun yang lalu.
2) Trauma Sosial
Partisipan mengatakan tidak mau bersosialisasi terhadap lingkungan tempat tinggal.
3) Aniaya Fisik
Pasien mengatakan dirinya belum menjadi pelaku tindak kekerasan Aniaya Seksual
Partisipan mengatakan dirinya belum pernah menjadi pelaku ataupun korban aniaya seksual. pasien mengatakan tidak pernah melihat penganiayaan seksual.
4) Penolakan
Partisipan mengatakan dia merasa tidak diterima oleh dosennya yang membuat mata studi kuliah gagal
5) Kekerasan dalam keluarga
Partisipan mengatakan tidak mengalami kekerasan dalam keluarga. 6) Tindakan kriminal
Partisipan mengatakan tidak pernah mengalami tindakan kriminal baik sebagai pelaku ataupun sebagai korban.
MK :Resiko Perilaku Kekerasan
IV. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Pasien mengatakan ada anggota keluarga yang pernah mengalami gangguan jiwa seperti partisipan
MK : Ada Masalah
V. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Partisipan merupakan mahasiswa di sebuah perguruan tinggi, partisipan merasa gagal karena tidak bisa melanjutkan kuliah ke mata
ajara studi selanjutnya, partisipan mengatakan bahwa suah rajin belajar tetapi tetap gagal terus.
MK : Tidak Ada Masalah
a. TTV TD: 110/70 mmHg N : 80 x/i S :36,60C R : 20 x/i b. Ukuran TB : 168 cm BB : 60 kg c. Keluhan fisik
Partisipan mengatakan tiadak ada keluhan tentang fisik, MK :Tidak Ada Masalah
d) Psikososial 1. Genogram Keterangan gambar: : Meninggal : Perempuan : Gangguan jiwa : Laki-laki : Klien
Partisipan Tn.S ( 22 tahun ) merupakan anak dari Tn.a (65 Th) dan Ny.B (50 Th) yang merupakan anak kedua dari lima orang bersaudara. Ayah partisipan sudah masih hidup. Dalam kelurga Tn. S tinggal serumah bersama dengan adiknya dan kakak tidak ada anggota keluarga gangguan jiwa
MK : Tidak Ada Masalah 2. Konsep Diri
1) Citra Tubuh
Pasien mengatakan menyukai semua yang ada pada anggota tubuhnya.
2) Identitas Diri
Partisipan mengatakan berstatus sebagai anak nomor 2 dari 7 5 bersaudara .
3) Peran Diri
Menurut partisipan dirumah partisipan sering membantu keluarga tetapi tidak merasa puas bahwa tidak mampu membahagiakan orang tua karena partisipan merasa bodoh dari teman-teman
4) Ideal Diri
Menurut partisipan dirinya sangat berharap menjadi orang yang dapat diandalkan dikeluarganya, teman-teman dan masyarakat 5) Harga Diri
Pasien mengatakan merasa dihargai sebagai kakak karena saudaranya masih menggangap dirinya sehat seperti biasa tetapi teman-teman selalu meolok-olok, mengatakan tidak waras, orang gila.
MK :Harga Diri Rendah 3. Hubungan sosial
Pasien mengatakan tidak ada mempunyai orang terdekat. Partisipan mengatakan jika mengobrol dengan orang lain susah. Pasien mengatakan tidak memiliki teman di ruang dalia tersebut tetapi sesekali juga pernah ngobrol jika diajak teman yang lain dan klien mengatakan jarang bersosialisasi dengan orang lain. Pasien
mengatakan tidak ada mengikuti kegiatan sosial dimasyarakat karena ia lebih suka sendirian d Pasien tampak murung dan termenung. Pasien tampak sendirian dan tak mau bergaul dan partisipan lebih sering sendirian. Ketika dirumah partisipan juga jarang keluar rumah dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar,
MK :Isolasi Sosial 4. Spiritual
Partisipan meyakini adanya tuhan yaitu ALLAH SWT. Pasien memiliki keyakinan agama Islam. Partisipan mengatakan sebelum sakit dan di rumah ia rajin sholat dan berpuasa pada bulan ramadhan. Partisipan mengatakan semenjak masuk RSJ jarang sholat, bolong-bolong dan merasa malas.
MK :Distres Spiritual e) Status Mental
a. Penampilan
Pada saat pengkajian pasien mengatakan mandi dan bisa merapikan baju sendiri yang dipakainya. kuku kotor dan kekuningan, partisipan tampak rapi, baik baju dan celana yang dipakai. Pasien juga mengatakan kadang mandi kadang tidak, 1-2 x sehari mandi dan mengganti pakaian kadang 1 x 2 hari, terkadang 1 x dalam sehari. MK : Resiko Defisit Perawatan Diri
b. Pembicaraan
Pasien bicara lambat,lembut, suara lemah MK :Tidak Ada Masalah
c. Aktivitas Motorik
Partisipan tampak lesu sekali diam, mengatakan persaannya sedih MK :Tidak Ada Masalah
d. Alam Perasaan
Pada saat wawancara partisipan tampak tidak focus pada topik yang sedang dibicarakan oleh perawat kadang bertanya ulang.
MK :Tidak Ada Masalah e. Afek
Afek partisipan datar dibuktikan dengan jika perawat menceritakan hal yang partisipan menaggapi
MK :Tidak Ada Masalah f. Interaksi selama wawancara
Pada saat wawancara partisipan tampak tidak fokus pada topik yang sedang dibicarakan oleh perawat. Pasien tampak kadang bertanya berulang-ulang
MK :Tidak Ada Masalah g. Persepsi
Partisipan mengatakan sewaktu sakit pernah mendengar suara-suara yang menyurunya untuk pergi dari rumah, senyum-senyum sendiri h. Proses Pikir/Arus Pikir
Proses pikir pada saat wawancara baik MK: Tidak Ada Masalah
i. Isi Pikir
Isi pikir partisipan terus meminta kapan pulang, pendek. MK :Tidak Ada Masalah
j. Tingkat kesadaran partisipan
Partisipan tampak tenang orientasi waktu, tempat dan orang baik dibuktikan dengan pasien mengetahui hari/tanggal pada saat pengkajian perawat dan mengetahui dimana keberadaannya sekarang yaitu di RS.J Prof. HB.Sa’anin Padang.
MK : Tidak Ada Masalah k. Memori
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang maupun jangka pendek dibuktikan dengan pasien mampu mengingat kejadian sewaktu ia di rumah bersama adik-adiknya
MK :Tidak Ada Masalah l. Kemampuan penilaian
Partisipan tidak mengalami gangguan dalam penilaian dibuktikan dengan partisipan mengatakan sholat shubuh dua rakaat.
m. Daya tilik diri
Partisipan mengatakan menyadari penyakit yang sedang partisipan alami sehingga dia di bawa ke rumah sakit jiwa ini. Partisipan mengatakan tidak ada menyalahkan orang lain atas apa yan terjadi pada dirinya saat ini.
MK :Tidak Ada Masalah f) Kebutuhan Persiapan Pulang
a) Makan
Partisipan makan dengan bantuan minimal. Partisipan mampu makan sendiri tapi diawasi dan dibantu oleh perawat. Partisipan mampu menghabiskan makanan Partisipan saat makan tidak ada berserakan, tidak mengambil makanan orang lain, makan dengan tenang dan meletakkan piring ke tempatnya setelah selesai makan serta makan sangat teratur.
MK :Tidak Ada Masalah b) BAB/BAK
Partisipan mampu BAB dan BAK tanpa bantuan perawat. Pasien tampak sudah mandi dan jika ingin mandi pasien membawa handuk dan sabun ke dalam kamar mandi.
MK :Tidak Ada Masalah c) Mandi
Partisipan mengatakan mandi setiap pagi dan sore, mandi 1x sehari kadang-kadang tidak gosok gigi.
MK :Tidak Ada Masalah d) Berpakaian
Pasien tampak tidak rapi, seperti kerah baju tidak dilipat dan tidak dirapikan. Pasien hanya mengganti pakaian sekali sehari.
MK :Tidak Ada Masalah e) Istirahat dan tidur
Partispan mengatakan istirahat/tidur siang kadang-kadang saja. Partisipan mengatakan tidur malam gelisah. Aktivitas sebelum tidur dan sesudah tidur merapikan tempat tidur.
MK :Gangguan Pola Tidur f) Penggunaan obat
Partisipan mau minum obat jika disuruh perawat. Minum obat dibantu dan diawasi oleh perawat.
MK :Tidak Ada Masalah g) Pemeliharaan kesehatan
Partisipan mengatakan jika sehat akan keluar dari RSJ Prof.HB.Sa’anin Padang dan akan melanjutkan minum obat ke RS dan puskesmas. partisipan mengatakan keluarga mendukung program pengobatan partisipan.
MK :Tidak Ada Masalah h) Kegiatan didalam rumah
Partisipan mengatakan didalam rumah pasien mampu mencuci piring, mencuci baju, menyapu lantai dan melap kaca rumah.
MK :Tidak Ada Masalah i) Kegiatan diluar rumah
Partisipan mengatakan mampu membeli makanan diluar seperti warung dan pasar, mampu melakukan kegiatan lain seperti berkebun. MK :Tidak Ada Masalah
g) Mekanisme koping
Partisipan memiliki koping maladaptif yaitu reaksi partisipan sering menyendiri, tidak mau berbicara, dengan orang baru dikenal
MK :Ketidakefektifan Koping Individu h) Masalah psikososial dan lingkungan
i) Partisipan mengatakan tidak mengalami masalah dengan dukungan dari keluarga, ada masalah dengan lingkungannya dalam sekolah. MK : Tidak ada masalah
j) Pengetahuan
Partisipan mengatakan mengetahui tentang penyakitnya dan kenapa partisipan bisa di bawa ke rumah sakit jiwa, partisipan mengenal obat-obat yang ia minum setiap makan karna telah dijelaskan oleh perawat sebelumnya.
MK : Tidak Ada Masalah k) Aspek medik
DX medik: Skizoafektif
Terapi medik : Risperidon 2x2 mg Lorazepam 1x2 mg
Fluoxelin 1x 10 gr b) Analisa data
No Data Masalah
1. DS:
Partisipan mengatakan tidak mempunyai kemampuan, merasa tidak ada gunanya karena gagal dari mata studi kuliah
Partisipan mengatakan dia bodoh, tidak berguna
Partisipan mengatakan bahwa dia malu kepada orang tua karena tidak berguna, gagal dalam harapan orang tua
DO:
Partisipan tampak sedih saat bmencerikan kejadiaanya kepada perawat.
Partisipan bicara pelan-pelan, suara lemah dan tidak mampu menatap mata perawat
Harga diri rendah
2. Do :
Partisipan mengatakan merasa pengen pergi dari rumah
Partisipan mengatakan terus
menangis,menyendiri di kamar
Partisipan mengatakan tidak ada gunanya hidup
DS :
Partisipan tampak bermenung Partisipan tampak menyendiri Suara bicara lemah
Koping Individu yang tidak efektif
3. DS:
Partisipan mengatakan susah dan sulit jika
mengobrol dengan orang lain
Partisipan mengatakan tidak ada mengikuti kegiatan sosial dimasyarakat karena ia lebih suka sendirian dan tidak suka berkumpul-kumpul dengan orang lain.
Partisipan mengatakan sekarang ia juga susah dalam berteman karena dia kurang suka berbincang-bincang dan tidak tahu apa topik yang akan di bicarakan dengan orang lain.
DO:
Partisipan terlihat selalu murung dan termenung
Partisipan terlihat sering sendirian dan tidak mau bergaul dengan partisipan yang lain
c) DAFTAR MASALAH KEPERAWAT a) Harga diri rendah
b) Koping individu tidak efektif c) Defisit perawatan diri
d) Isolasi sosial
e) Resiko perilaku kekerasan f) Disstres spiritual
g) Gangguan pola tidur
d) POHON MASALAH
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
Isolasi sosial : Menarik diri
Harga Diri Rendah
Koping individu yang tidak efektif
e) DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Harga diri rendah
b. Koping individu tidak efektif c. Isolasi sosial
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan
Partisipan 1 Partisipan 2 1. Harga diri rendah a) Partisipan mampu membina hubungan saling percaya b) Partisipan dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki c) Partisipan dapat memilih kegiatan sesuai dengan kemampuan. Pasien dapat melatih kegiatan yang dipilih d) Partisipan mampu melakukan kegiatan yang dilakukan pertama e) Partisipan mampu melakuan kegiatan yang
Strategi Pelaksana 1 (Menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
a) Mengidentifikasi
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien.
b) Mengidentikasi memilih / menetapkan kemampuan yang akan dilatih pasien. c) Melatih kemampuan yang
sudah dipilih pasien yakni merapikan tempat tidur. d) Masukan dalam jadwal
kegiatan harian.
Strategi Pelaksana 1 (Menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
a) Mengidentifikasi
kemampuan positif yang dimiliki pasien
b) Mengidentifikasi memilih /
menetapkan kemampuan
yang akan dilatih
c) Melatih kemampuan yang sudah dipilih pasien yakni mencuci gelas
d) Masukan dalam jadwal kegiatan harian.
Strategi pelaksana 2 ( Melatih kegiatan kedua mencuci gelas.
a) Evaluasi Kemampuan dan aspek positif yang dimiliki merapikan tempat tidur b) Validasi kemampuan pasien
mengenal kemampuan yang telah dilakukan, berikan pujian
c) Latih cara kegiatan
Strategi pelaksana 2 ( Melatih kegiatan kedua mencuci gelas
a) Evaluasi Kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b) Validasi kemampuan pasien mengenal kemampuan yang dilakukan, berikan pujian
c) Latih cara kegiatan kemampuan kedua dengan merapikan tempat tidur
dilakukan kedua. f) Partisipan mampu melakukan kegiatan ketiga g) Partisipan mampu melakukan kegiatan keempat
kemampuan kedua dengan mencuci gelas
d) Masukkan pada jadwal kegiatan harian
d) Masukkan pada jadwal kegiatan harian
Strategi pelaksana 3 ( Melatih kegiatan kedua mencuci gelas) a) Evaluasi Kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki merapikan tempat tidur, mencuci gelas.
b) Validasi kemampuan pasien mengenal kemampuan yang dilakukan, berikan pujian
c) Latih cara kegiatan kemampuan ketiga dengan menyapu lantai d) Masukkan pada jadwal
kegiatan harian
Strategi pelaksana 3 ( Melatih kegiatan kedua mencuci gelas)
a) Evaluasi Kemampuan dan aspek positif yang dimiliki merapikan tempat tidur, mencuci gelas. b) Validasi kemampuan pasien
mengenal kemampuan yang dilakukan, berikan pujian
c) Latih cara kegiatan kemampuan ketiga dengan menyapu lantai d) Masukkan pada jadwal kegiatan
harian
a) b) c)
d)
Strategi pelaksana 4 (Melatih kegiatan kedua melap meja)
a) Evaluasi Kemampuan dan aspek positif yang dimiliki merapikan tempat tidur, mencuci gelas, menyapu lantai b) Validasi kemampuan pasien
mengenal kemampuan yang dilakukan, berikan pujian
c) Latih cara kegiatan
kemampuan ketiga dengan melap meja
Strategi pelaksana 4 ( Melatih kegiatan kedua melap meja)
a) Evaluasi Kemampuan dan aspek positif yang dimiliki merapikan tempat tidur, mencuci gelas, menyapu lantai
b) Validasi kemampuan pasien mengenal kemampuan yang dilakukan, berikan pujian
c) Latih cara kegiatan kemampuan ketiga dengan melap meja
e) f) g) h) M a
d) Masukkan pada jadwal kegiatan harian
d) Masukkan pada jadwal kegiatan harian f) Keluarga mampu mengenal masalah isolasi sosial g) Keluarga mampu memutuskan untuk melakukan perawatan pada pasien isolasi sosial h) Keluarga mampu merawat pasien isolasi sosial dengan mengajarkan dan mendampingi pasien berinteraksi secara bertahap, berbicara saat
Strategi pelaksanaan pertama yang dilakukan pada keluarga
a) Mengidentifikasi keluarga
memberikan pendidikan
kesehatan tentang tanda dan gejala harga diri rendah
b) Mengidentikasi memilih / menetapkan kemampuan yang akan dilatih pasien.
c) Masukan dalam jadwal kegiatan harian
Strategi pelaksanaan pertama yang dilakukan pada keluarga
a) Mengidentifikasi keluarga
memberikan pendidikan
kesehatan tentang tanda dan gejala harga diri rendah.
b) Mengidentikasi memilih / menetapkan kemampuan yang akan dilatih pasien.
c) Masukan dalam jadwal kegiatan harian.
Strategi pelaksanaan kedua yang dilakukan pada keluarga
a) Evaluasi keluarga tentang pendidikan kesehatan tanda dan gejala harga diri rendah
b) Validasi kemampuan keluarga tentang pendidikan kesehatan tanda dan gejala harga diri rendah.
Strategi pelaksanaan kedua yang dilakukan pada keluarga
a) Evaluasi keluarga tentang pendidikan kesehatan tanda dan gejala harga diri rendah
b) Validasi kemampuan keluarga tentang pendidikan kesehatan tanda dan gejala harga diri rendah.
melakukan kegiatan rumah tanga dan kegiatan sosial i) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang kondusif agar pasien mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar j) Keluarga mampu mengenal tanda kekambuhan dan mencari pelayanan kesehatan
c) Latih cara keluarga menilai aspek positif yang dimiliki pasien.
d) Masukan pada dalam jadwal buku harian
c) Latih cara keluarga menilai aspek positif yang dimiliki pasien. d) Masukan pada dalam jadwal buku
harian
Strategi Pelaksanaan 3 keluarga f) Evaluasi kemampuan keluarga
mengidentifikasi gejala isolasi sosial pasien
g) Validasi kemampuan keluarga melatih pasien berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan rumah tangga, berikan pujian
h) Jelaskan cara melatih pasien
bercakap-cakap dalam
melakukan kegiatan
i) Jelaskan cara melatih keluarga mendampingi pasien melakukan kegiatan
j) Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian
Strategi Pelaksanaan 3 keluarga a) Evaluasi kemampuan keluarga
mengidentifikasi gejala isolasi sosial pasien
b) Validasi kemampuan keluarga melatih pasien berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan rumah tangga, berikan pujian
c) Jelaskan cara melatih pasien
bercakap-cakap dalam
melakukan kegiatan
d) Jelaskan cara melatih keluarga mendampingi pasien melakukan kegiatan
e) Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian
Strategi pelaksanaan ketiga yang dilakukan pada keluarga
a) Evaluasi keluarga tentang pendidikan kesehatan tanda dan gejala harga diri rendah, aspek
Strategi pelaksanaan ketiga yang dilakukan pada keluarga
a) Evaluasi keluarga tentang pendidikan kesehatan tanda dan gejala harga diri rendah, aspek
positif yang dimiliki.
b) Validasi kemampuan keluarga tentang pendidikan kesehatan tanda dan gejala harga diri rendah, aspek positif yang dimiliki.
c) Latih cara keluarga kegiatan yang sesuai dengan kemampuan partisipan menyiram bunga d) Masukan pada dalam jadwal
buku harian
positif yang dimiliki.
b) Validasi kemampuan keluarga tentang pendidikan kesehatan tanda dan gejala harga diri rendah, aspek positif yang dimiliki.
c) Latih cara keluarga kegiatan yang sesuai dengan kemampuan partisipan menyiram bunga d) Masukan pada dalam jadwal
buku harian Strategi pelaksanaan keempat yang
dilakukan pada keluarga
a) Evaluasi keluarga tentang pendidikan kesehatan tanda dan gejala harga diri rendah, aspek
positif yang dimiliki,
kemampuan yang dilakukan menyiram bunga
b) Validasi kemampuan keluarga tentang pendidikan kesehatan tanda dan gejala harga diri rendah, aspek positif yang dimiliki, kemampuan yang dilakukan menyiram bunga c) Latih cara keluarga kegiatan
yang sesuai dengan kemampuan partisipan mencuci piring dan menjelaskan follow up ke
pelayanan kesehatan
Strategi pelaksanaan keempat yang dilakukan pada keluarga
a) Evaluasi keluarga tentang pendidikan kesehatan tanda dan gejala harga diri rendah, aspek
positif yang dimiliki,
kemampuan yang dilakukan menyiram bunga
b) Validasi kemampuan keluarga tentang pendidikan kesehatan tanda dan gejala harga diri rendah, aspek positif yang dimiliki, kemampuan yang dilakukan menyiram bunga c) Latih cara keluarga kegiatan yang
sesuai dengan kemampuan partisipan mencuci piring dan menjelaskan follow up ke pelayanan kesehatan masyarakat,
masyarakat, tanda kambuh beserta rujukan.
d) Masukan pada dalam jadwal buku harian
tanda kambuh beserta rujukan. d) Masukan pada dalam jadwal buku
harian 2. Koping individu tidak efektif e) Pasin mampu Mengidentifikas i pola koping yang tidak efektif f) Pasien mampu Mengungkapka n secara verbal tentang koping yang efektif. g) Pasien mampu mengidentifikas ipenurunan Stress. h) Pasien mampu terima tentang keadaannya.
Rencana tindakkan kepada koping individu tidak efektif.
a) Menganjurkan pasien untuk mengambarkan perubahan peran yang realities.
b) Gunakan pendekatan tenang dan menyakinkan
c) Menghindari pengambilan keputusan pada saat pasien berada dalam stress berat. d) Membantu pasien untuk
identifikasi strategi positif untuk mengatur pola nilai ang dimiliki. Membantu pasien untuk identifikasi bermacam – macam nilai kehidupan
e) Membantu pasien untuk identifikasi keutungan, kerugian dari keadaan.
Rencana tindakkan kepada koping individu tidak efektif.
a) Menganjurkan pasien untuk mengambarkan perubahan peran yang realities.
b) Gunakan pendekatan tenang dan menyakinkan
c) Menghindari pengambilan keputusan pada saat pasien berada dalam stress berat. d) Membantu pasien untuk
identifikasi strategi positif untuk mengatur pola nilai ang dimiliki. Membantu pasien untuk identifikasi bermacam – macam nilai kehidupan
e) Membantu pasien untuk identifikasi keutungan, kerugian dari keadaan.
3. Isolasi Sosial
a) Pasien mampu membina
hubungan saling
Strategi Pelaksanaan 1 Partisipan a) Membina hubungan saling
percaya
b) Identifikasi penyebab Isolasi
Strategi Pelaksanaan 2 Partisipan a) Membina hubungan saling
percaya
percaya b) Pasien mampu menyadari isolasi social yang dialaminya c) Pasien mampu berinteraksi secara bertahap dengan anggota keluarga dan lingkungan sekitarnya. d) Pasien mampu berkomunikasi saat melakukan kegiatan rumah tangga dan kegiatan sosial social
c) Keuntungan mempunyai teman dan kerugian mempunyai teman
d) Melatih cara berkenalan dengan orang lain secara bertahap.
e) Masukkan dalam jadwal kegiatan harian untuk latihan
sosial
c) Keuntungan mempunyai teman dan kerugian mempunyai teman d) Melatih cara berkenalan dengan
orang lain secara bertahap. e) Masukkan dalam jadwal
kegiatan harian untuk latihan
Strategi Pelaksanaan 2 terhadap partisipan 1
a) Evaluasi penyebab isolasi sosial, keuntungan dan kerugian mempunyai teman
b) Validasi kemampuan pasien dalam berkenalan, beri pujian c) Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian (2-3 orang tetangga atau tamu) d) Masukkan pada jadwal
kegiatan harian
Strategi Pelaksanaan 2 terhadap partisipan 2
a) Evaluasi penyebab isolasi sosial, keuntungan dan kerugian mempunyai teman
b) Validasi kemampuan pasien dalam berkenalan, beri pujian c) Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian (2-3 orang tetangga atau tamu) d) Masukkan pada jadwal kegiatan
harian
Strategi Pelaksanaan 3 pasien a) Evaluasi penyebab isolasi
sosial, keuntungan dan kerugian
b) Validasi kemampuan
berkenalan dan bicara saat
Strategi Pelaksanaan 3 pasien
a) Evaluasi penyebab isolasi sosial, keuntungan dan kerugian
b) Validasi kemampuan berkenalan dan bicara saat melakukan kegiatan harian, berikan pujian
melakukan kegiatan harian, berikan pujian
c) Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan (2 kegiatan baru dengan 3-4 orang)
d) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
c) Latih cara
berbicara saat melakukan kegiatan (2 kegiatan baru dengan 3-4 orang)
d) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
Strategi Pelaksanaan 4 pasien a) Mengevaluasi tanda dan
gejala isolasi sosial
b) Validasi kemampuan pasien dalam berkenalan dan bicara saat melakukan empat kegiatan harian, berikan pujian
c) Tanyakan perasaan saat melakukan kegiatan
d) Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan social e) Masukkan pada jadwal
kegiatan harian
Strategi Pelaksanaan 4 pasien
a) Mengevaluasi tanda dan gejala isolasi sosial
b) Validasi kemampuan pasien dalam berkenalan dan bicara saat melakukan empat kegiatan harian, berikan pujian
c) Tanyakan perasaan saat
melakukan kegiatan
d) Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan sosial e) Masukkan pada jadwal kegiatan
harian a) Keluarga mampu mengenal masalah isolasi sosial b) Keluarga mampu memutuskan untuk melakukan
Strategi Pelaksanaan 1 keluarga a) Diskusikan masalah yang
dirasakan keluarga dalam merawat pasien
b) Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya isolasi social
Strategi Pelaksanaan 1 keluarga a) Diskusikan masalah yang
dirasakan keluarga dalam