• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulir Pendukung, berisi pertanyaan pendukung mengenai SIPP dan LAPOR!

RESPONDEN REALISASI

3) Formulir Pendukung, berisi pertanyaan pendukung mengenai SIPP dan LAPOR!

Meskipun program-program inovasi tahun sebelumnya telah berhasil meraih penghargaan Top 99, Top 40 dan Top 45. Namun, Tahun 2020 ada beberapa kendala yang menyebabkan IKU B1.1 tidak tercapai diantaranya yaitu :

a. Dikarenakan perkembangan pandemic Covid-19 dan pergeseran fokus kegiatan K/L baik Pusat maupun Daerah dan BUMN/D, batas waktu pendaftaran KIPP 2020 diundur dari 26 April 2020 menjad 10Mei 2020 untuk memberikan lebih banyak wakt

106 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

bagi para peserta untuk ikut serta dalam KIPP 2020. Tercatat pada 10 Mei 2020, Kemlu mengajukan tiga (3) proposal antara lain KJRI Kota Kinabalu dengan program inovasi berjudul Back to the Future (BttF), KJRI Houston dengan program inovasi Jualan di Amerika (Judika) dan Ditjen Protokol dan Konsuler dengan program inovasi berjudul Online Diplomatic Service (ODS) atau Layanan Diplomatik Daring.

b. Ketiga (3) proposal lolos pada tahap administrasi namun tidak lolos pada tahap selanjutnya. Menurunnya jumlah proposal dari unit kerja di Kemlu dan Perwakilan RI yang diikutkan dalam kompetisi tersebut, dikarenakan situasi pandemic sehingga unit kerja di Kemlu maupun Perwakilan RI tidak dapat mengirimkan proposal dan berpartiipasi pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2020, menjadi salah satu fakor penyebab menurunnya kesempatan Kemlu untuk lolos pada tahap kompetisi selanjutnya atau tahap Top 99 KIPP dan Top 45 KIPP.

Sebagai proyeksi kedepan dalam rangka pemetaan database program pelayanan publik di Perwakilan RI, Setditjen Protkons telah menyampaikan survei Program Inovasi Pelayanan Publik dan Standar Pelayanan Publik. Setdijen Protokons mengambil langkah dengan cara melakukan pengisian survei secara daring pada tautan sbb:

a. Survei Program Inovasi Pelayanan Publik dapat diakses pada tautan: https://kem.lu/el b. Survei Standar Pelayanan Publik dapat diakses pada tautan: http://kem.lu/ep

Penguatan infrastruktur diplomasi telah menjadi prioritas Kementerian Luar Negeri yang diturunkan menjadi prioritas Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler. Pelaksanaan reformasi dan efisiensi akan terus dilakukan dalam rangka mewujudkan sasaran strategis pendukung berupa tata kelola organisasi yang baik di Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler (L1.1), sarana prasarana yang memadai (L1.2), dan pengelolaan anggaran yang optimal di Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler (L1.3).

Sasaran Strategis (L1) : Infrastruktur Diplomasi yang Kuat di Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler

Sasaran Strategis Pendukung (L1.1) : Tata Kelola Organisasi di Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler yang Baik

107 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Organisasi dan Tata Kelola yang baik, merupakan salah satu area yang perlu diwujudkan dalam kerangka Reformasi Birokrasi. Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, telah berupaya secara terus menerus melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai good governance. Sebagai bagian dari Kementerian Luar Negeri, Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler berkomitmen untuk meningkatkan kualitas tata kelolanya guna menjadi institusi yang kredibel, akuntabel dalam pengelolaan anggaran dan aset negara, bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Capaian Sasaran Strategis Pendukung ini diukur dari perhitungan 2 (dua) IKU yaitu IKU “Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu” dan IKU “Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler”

Analisis IKU L1.1.1

Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu

Nilai Reformasi Birokrasi adalah nilai yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas upaya suatu organisasi pemerintah untuk melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai good governance, yang meliputi 8 (delapan) area perubahan, yaitu: Perubahan pola pikir dan budaya kerja (Manajemen Perubahan); Penataan Peraturan Perundang-undangan; Penguatan Organisasi; Penataan Tata Laksana; Manajemen SDM Aparatur; Penguatan Pengawasan; Penguatan Akuntabilitas Kinerja; dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Target Nilai Reformasi Birokrasi merupakan target pada level Kemenlu-wide. Dalam upaya pencapaian target nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu sesuai Road Map Reformasi Birokrasi Kemenlu tahap ke-3 (2020-2024), Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, ditunjukkan dengan partisipasi aktif pada berbagai pertemuan pembahasan Reformasi Birokrasi, memenuhi berbagai dokumen yang diperlukan dalam penilaian Reformasi Birokrasi, dan berpartisipasi dalam pengisian survei pelayanan publik, serta partisipasi aktif pada pertemuan-pertemuan pembahasan dimaksud.

108 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Sampai dengan Januari 2021, Kemenlu belum memperoleh Nilai Reformasi Birokrasi tahun 2020 dari Kementerian PAN-RB Oleh karena itu, capaian untuk IKU ini sementara masih menggunakan nilai tahun lalu sebesar 76,73 dari target 85. Dengan demikian, capaian untuk IKU ini adalah 90,27%, sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel Perbandingan Capaian IKU L1.1.1 Tahun 2018, 2019 dan 2020

IKU L2.1 Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Luar Negeri 2018 2019 2020 Realisasi 76,44 76,73 76,73 Target 90 83 85 Capaian 84,93% 92,45% 90,27%

Keberhasilan capaian IKU ini merupakan dukungan kerja sama Kelompok Kerja (Pokja) Kementerian Luar Negeri, yang mewujudkan keberhasilan di sejumlah program kegiatan pada 8 area perubahan. Pada tahun 2020 Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan Pokja Reformasi Birokrasi, termasuk salah satunya ikut serta dalam kegiatan persiapan evaluasi lapangan Reformasi Birokrasi dan Akuntabilitas Kinerja oleh Tim KemenPAN-RB. Pada tahun 2020 target responden ditujukan kepada semua Unit Eselon I. Kegiatan evaluasi dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 yang diawali dengan entry meeting dengan kehadiran Sekretaris Jenderal, para Kepala Biro/Pusat, para Sekretaris Ditjen, dan semua Inspektur Wilayah.

Pada Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, pelaksanaan kegiatan dalam rangka mendukung perolehan nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu Tahun 2019 mengalami beberapa kendala, antara lain:

a) rotasi mutasi pegawai yang tinggi berdampak pada kecepatan dan kesinambungan pelaksanaan program-program Reformasi Birokrasi;

b) perbedaan tingkat pemahaman para pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, mengenai pentingnya perbaikan berbagai area pada pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan penerapannya untuk peningkatan akuntabilitas kinerja; dan

109 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

c) Peran Agen Perubahan pada Jenderal Protokol dan Konsuler masih perlu diperkuat.

Sebagai proyeksi ke depan, Jenderal Protokol dan Konsuler sebagai bagian dari Tim Reformasi Birokrasi Kemenlu akan meningkatkan internalisasi nilai-nilai Reformasi Birokrasi 8 area perubahan agar terdapat persamaan tingkat pemahaman di kalangan pegawai Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler sehingga nilai-nilai Reformasi Birokrasi tidak hanya dirasakan di level Pokja.

Analisis IKU L1.2.1

Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) di Direktorat Jenderal Prtokol dan Konsuler

Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Evaluasi AKIP mencakup seluruh proses pengelolaan kinerja organisasi yang dilaksanakan secara baik dan akuntabel pada satu siklus kinerja, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, pelaporan, hingga evaluasi. Dalam hal ini, penyusunan dokumen AKIP seperti Renstra, Perjanjian Kinerja (PK) dan Laporan Kinerja (LKj), merupakan salah satu komponen penting dalam mewujudkan pengelolaan kinerja organisasi yang akuntabel.

Sesuai dengan Permenpan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu:

1. Perencanaan kinerja: 30%; 2. Pengukuran kinerja: 25%; 3. Pelaporan kinerja: 15%; 4. Evaluasi internal: 10%; dan 5. Capaian kinerja: 20%.

110 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Perbandingan Nilai AKIP menggunakan Nilai Evaluasi AKIP yang dikeluarkan 2017, 2018 dan 2019, sebagaimana tabel berikut:

Nilai Hasil Evaluasi 73,60 74,21 75

Target Kinerja 75 77 77

Tingkat Akuntabilitas Kinerja BB BB BB

Kategori Penilaian Sangat Baik Sangat Baik Sangat baik

Nilai evaluasi AKIP Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler 2017, 2018 dan 2019 sebagaimana pada tabel capaian berikut:

Tabel Capaian IKU L1.1 Tahun 2018 dan 2019

Nilai Evaluasi AKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Perencanaan kinerja 22,51 22,67 Pengukuran kinerja 17,50 18,13 Pelaporan kinerja 11,28 11,44 Evaluasi internal 8,08 8,18 Capaian kinerja 14,69 14,58

Nilai Hasil Evaluasi 74,05 75,00

IKU L1.2.1 Informasi Kinerja 2018 2019

IKU S1.2.1 2017 2018 2019

111 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r Tingkat Akuntabilitas Kinerja

BB BB

Dengan demikian, dapat disampaikan bahwa nilai AKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Tahun 2019 adalah 75,00 atau BB pada setiap komponen yang dinilai yaitu Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Kinerja, Evaluasi Internal dan Capaian Kinerja. Sekretariat Ditjen Protokol dan Konsuler telah merealisasikan target-target IKU sesuai dengan perencanaan kinerja dan capaian organisasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai capaian kinerja pada masing-masing perspektif (Stakeholders, Internal Business Process, Learning and Growth). Dokumen Perencanaan Kinerja telah diimplementasikan dan dijadikan dasar penyusunan anggaran.

Bila dibandingkan dengan Tahun 2018 nilai AKIP mencapai 74,05, namun tidak dapat dibandingkan dengan Nilai Hasil Evaluasi tahun 2017 dikarenakan belum ada penilaian terhadap Laporan Kinerja (LKj) Eselon II Tahun 2017, sebagaimana tercantum dalam infografis berikut:

Grafik Nilai AKIP Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Tahun 2018 dan 2019

77 77 74.05 75 72.5 73 73.5 74 74.5 75 75.5 76 76.5 77 77.5 2018 2019

112 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Pencapaian hasil IKU ini mencerminkan komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran pejabat di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler atas pentingnya akuntabilitas kinerja yang berorientasi hasil dalam mencapai visi dan misi yang ditetapkan. Dalam rangka meningkatkan capaian target AKIP Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, Sekretariat Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler telah melakukan kegiatan-kegiatan berupa inovasi/terobosan pada berbagai komponen AKIP dalam rangka peningkatan akuntabilitas kinerja, antara lain;