• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOTAL PAGU ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL

1. Sasaran Strategis C1

“Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri dan Pelayanan Publik yang Prima”

1.1. IKU C.1.1. “Persentase Kasus WNI di Luar Negeri yang diselesaikan” – Pengampu Direktorat Perlindungan WNI dan BHI

Tahun 2020 adalah tahun kedua Kabinet Indonesia Maju. Kabinet Indonesia Maju tetap mengedepankan perlindungan WNI di luar negeri sebagai salah satu area prioritas diplomasi selain kedaulatan, diplomasi ekonomi, dan peran Indonesia di kawasan dan global.Di tataran nasional, pelindungan WNI di luar negeri adalah salah satu program dan kegiatan

18 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

yang rutin menjadi Pro-PN Ditjen Protokons dari tahun ke tahun sehingga menerima alokasi anggaran yang cukup signifikan. Berdasarkan RPJMN 2020-2024, Kemenlu memberikan kontribusi kepada Program Prioritas Pembangunan Polhukhankam: Optimalisasi Kebijakan Luar Negeri yang memiliki 4 Aspek Isu Strategis pada RPJMN 2020-2024. Salah satunya adalah Aspek Keamanan yang meliputi isu strategis: Pelindungan WNI/BHI, perbatasan, penjagaan perdamaian, kejahatan lintas batas dan pencurian ikan. Sesuai tugas dan fungsinya Ditjen Protokons mengampu Kegiatan Prioritas Penguatan Integritas NKRI dan Perlindungan WNI di Luar Negeri dengan Indikator: Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI dan BHI serta Proyek Prioritas: Penguatan Perlindungan WNI dan BHI di tingkat bilateral, regional, multilateral dengan Indikator: (i) Indeks Penyelesaian Kasus WNI dan BHI di Luar Negeri, (ii) Indeks Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu bagi WNI di Luar Negeri, (iii) Indeks Penguatan Sistem Kelembagaan Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri dan (iv) Indeks Diplomasi Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri.

Dalam melaksanakan amanah tersebut, Kemenlu secara konsisten melakukan investasi dan inovasi dalam pembenahan sistem informasi, sistem kelembagaan dan diplomasi pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri. Berbagai pengalaman, peristiwa dan pelajaran selama 5 (lima) tahun terakhir diterjemahkan menjadi berbagai upaya pembenahan sistem kelembagaan pelindungan WNI di luar negeri yang melibatkan semua pemangku kepentingan dari kalangan pemerintahan dan non-pemerintahan untuk melaksanakan amanah nasional pelindungan WNI di luar negeri.

Berdasarkan data E-Perlindungan dan Portal Peduli WNI, Ditjen Protokons tahun mencatat jumlah WNI di luar negeri sebanyak 3.011.202 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 90% adalah pekerja migran Indonesia (PMI), sisanya merupakan pelajar dan anak buah kapal (ABK). Jumlah WNI terbesar berada di Malaysia yakni 1.330.303 orang,

19 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

kemudian Arab Saudi 665.552 orang, RRT 317.269 orang, Australia 131.053, Singapura 112.785, Korea Selatan 70.478, Amerika Serikat 63.360, Brunei 58.369, dan Emirat Arab 52.843.

Masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri membutuhkan kualitas pelayanan dan pelindungan yang responsif, cepat, tanggap, transparan dan akuntabel, sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Berdasarkan UU tersebut, masyarakat merupakan pengguna layanan sekaligus penilai atas kinerja instansi pemerintah, dalam hal ini Kemenlu dan Perwakilan RI.

Infografik 1 C1.1 Peta Sebaran WNI di luar negeri

Tahun 2020 juga diwarnai dengan merebaknya pandemi COVID-19 yang mengakibatkan krisis global yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Pandemi COVID-19 telah mengubah tatanan sosial dan ekonomi di seluruh dunia dan mengakibatkan respon beragam pemerintah-negara di dunia. Wabah yang baru tersebut telah menimbulkan ketakutan dan kepanikan karena ketidakpastian dan ketidaktahuan, khususnya WNI yang berada di pusat penyebaran COVID-19 pertama di Wuhan, RRT dan kapal pesiar Diamond Princess yang terakhir bersandar di Yokohama, Jepang. Dampak COVID-19 juga mempengaruhi PMI baik sektor formal, informal, PMI ABK di kapal pesiar dan kapal ikan karena kebijakan lock down perbatasan negara-negara yang mempengaruhi rute dan jadwal kepulangan mereka kembali ke tanah air.

20 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Untuk mengatasinya, selama tahun 2020, Kemenlu telah menetapkan kebijakan refocusing anggaran dan kegiatan diplomasi RI untuk penanganan COVID-19, termasuk untuk pelindungan WNI di luar negeri selama pandemi COVID-19 melalui penguatan sistem pelayanan dan pelindungan WNI dan pemanfaatan teknologi informasi.

Adapun realisasi IKU C1.1. Persentase kasus WNI di luar negeri yang diselesaikan adalah 83,31%. Dengan target 73%, maka capaian kinerjanya adalah 114,12%. Indeks ini diukur melalui 2 komponen sebagaimana tabel berikut dengan formula penghitungan:

Capaian kinerja IKU C1.1 tersebut diperoleh dengan penghitungan sebagai berikut:

Tabel 1 C1.1 Capaian Komponen IKU C1.1 Tahun 2020 Sub IKU

C1.1.1 Informasi Kinerja Realisasi Bobot (R x B)

Persentase Penyelesaian Kasus WNI

Kasus khusus yang

selesai 94,06% 55% 51,73%

Kasus umum yang

selesai 70,17% 45% 31,57%

Realisasi 83,31% Target 73% Capaian 114,12% Meski terdapat lonjakan kasus WNI di luar negeri akibat kontraksi sosial-ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, Ditjen Protokons u tetap berhasil mencapai angka realisasi kinerja sebesar 83.31% dari target 73%, sehingga capaian kinerja Sub IKU C1.1, adalah sebesar 114,12%. Capaian kinerja penyelesaian kasus WNI di luar negeri mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2019. Pada tahun 2019, realisasi IKU penyelesaian kasus WNI adalah 83,71% dari target 78,71%, sehingga capaian pada tahun 2019 adalah sebesar 100,04%. Berdasarkan data tersebut, terdapat peningkatan sebesar 15,51% pada tahun 2020 jika dibandingkan tahun 2019. Selain adanya peningkatan kinerja penyelesaian kasus, peningkatan capaian pada tahun

21 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

2020 dibandingkan capaian pada tahun 2019 adalah karena adanya penurunan target dari 78,71% pada tahun 2019 menjadi 73% pada tahun 2020. Penurunan target kinerja pada tahun 2020 adalah berdasarkan analisa tantangan penyelesaian kasus pada periode tahun sebelumnya yang banyak dipengaruhi oleh tantangan eksternal.

Bukan saja capaian kinerja yang meningkat, volume kasus pada tahun 2020 juga mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data dari Portal Peduli WNI, Kemenlu dan pemangku kepentingan terkait telah berhasil menyelesaikan sebanyak 45.378 kasus (82,58%) dari total 54.953 kasus yang ditangani. Sedangkan pada tahun 2019, berdasarkan data dari E-Perlindungan dan Portal Peduli WNI, Kemenlu bersama dengan Perwakilan RI di luar negeri dan pemangku kepentingan terkait telah berhasil menyelesaikan sebanyak kasus 22.240 WNI di luar negeri dari 27.033 kasus yang ditangani. Sehingga terdapat peningkatan sebesar 103,28% kasus yang ditangani pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.

Perbandingan jumlah kasus tiap tahunnya selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Infografik 2 C1.1 Total Kasus Yang Ditangani Periode 2016-2020

Sementara itu, data perbandingan persentase capaian kinerja Komponen Sub IKU C1.1 selama 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut.

15069 14651 16903 27033 54953 0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 2016 2017 2018 2019 2020

22 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Tabel 2 C1.1 Perbandingan Capaian Komponen IKU C1.1 Tahun 2018- 2020

Komponen Realisasi 2018 Capaian 2018 Realisasi 2019 Capaian 2019 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian 2020 Persentase Kasus Khusus yang Diselesaikan 81,38% 111,48% 84,73% 111,64% 62,60% 94,06% 150,25% Persentase Kasus Umum yang Diselesaikan 69,97% 85,33% 81,81% 98,57% 85,70% 70.17% 81,88% C1.1 Pesentase Kasus WNI yang diselesaikan 77,39% 101,62% 83,71% 100,04% 73% 83,31% 114,11%

Dari jumlah total kasus pada tahun 2020 tersebut, sebanyak 26.848 kasus khusus telah diselesaikan dari 28.544 kasus khusus yang sedang ditangani (94,06%). Sebanyak 18.530 kasus umum telah diselesaikan dari 26.409 kasus umum yang sedang ditangani (70,17%). Kasus yang ditangani pada tahun 2020 terdiri dari kasus-kasus yang belum selesai pada tahun-tahun sebelumnya atau kasus lama yang baru dilaporkan pada tahun 2020.

Jenis kasus-kasus WNI di luar negeri yang ditangani antara lain mencangkup isu keimigrasian, ketenagakerjaan, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), penyanderaan, COVID-19, serta pidana dan perdata pada umumnya. PMI sektor domestik dan ABK kapal ikan menjadi golongan PMI dengan jumlah permasalahan di luar negeri terbesar. Sementara jumlah kasus terbanyak adalah COVID-19, keimigrasian, ketenagakerjaan dan pidana.

23 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Tabel 3 C1.1 Perbandingan Capaian Kemenlu dengan Capaian Nasional

No