• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKU C.1.2.2 “Indeks Kepuasan Pelayanan Kekonsuleran

RESPONDEN REALISASI

1.2.2. IKU C.1.2.2 “Indeks Kepuasan Pelayanan Kekonsuleran

Ditjen Protokons menyelenggarakan pelayanan kekonsuleran kepada publik secara luas baik di dalam dan luar negeri, namun dalam konteks pelayanan kekonsuleran di dalam negeri dilakukan oleh Direktorat Konsuler dengan berbagai macam layanan baik bagi WNI, WNA, maupun Lembaga-Lembaga negara atau perwakilan negara asing/organisasi internasional.

Untuk mengukur kinerja pelayanan kekonsuleran dimaksud, Ditjen Protokons telah melakukan penyebaran kuesioner untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna layanan kekonsuleran. Penentuan indikator kinerja utama pelayanan kekonsuleran diukur melalui Indeks Kepuasan Pelayanan dengan melakukan survei. Indeks kepuasan pelayanan kekonsuleran ditetapkan pada

58 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

angka tertinggi dengan tujuan ingin mencapai tingkat pelayanan prima. Data survei kepuasan pelayanan kekonsuleran Januari hingga Desember tahun 2020, sebanyak 6.186 pengguna layanan menyatakan puas dan sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan dari total 6.215 pengguna layanan yang mengembalikan kuesioner. Realisasi pengguna layanan yang menyatakan puas dan sangat puas sebesar 99,53 %. Jika dibandingkan target capaian 4 Skala 4, Nilai Interval Konversi (NIK) Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan 88,31%-100% dikonversi dalam Skala 3,5324-4.00 = Sangat Puas terhadap pelayanan kekonsuleran sehingga capaian menjadi 4 .

Target kinerja pada pada sub IKU C1.2.2 secara konsisten mencapai nilai 4 seperti capaian pada tahun 2018 dan 2019. Hal ini menunjukan bahwa Ditjen Protokons RI senantiasa berupaya untuk menjaga kualitas pelayanan kekonsuleran yang cepat, ramah, mudah, transparan, dan akuntabel. Hasil tersebut seperti tertera dalam Tabel berikut:

Tabel 3 C1.2 Capaian Sub IKU SS-C1.2.2 Tahun 2018, 2019 dan 2020

Sumber Opname Fisik Direktorat Konsuler, 2020 (s/d bulan Desember 2020) Indeks kepuasan pelayanan kekonsuleran dihitung menggunakan metode kuesioner dan dihitung berdasarkan jumlah kuesioner yang dikembalikan. Kuesioner tersebut terdiri dari kuesioner untuk pelayanan paspor diplomatik dan dinas, legalisasi dan izin tinggal diplomatik dan dinas. Pemberian kuesioner

IKU-1 SS-C.1 Informasi Kinerja 2018 2019 2020

Indeks kepuasan pelayanan Kekonsuleran

Jumlah data kuesioner yang diterima kembali

58.316 26.685 6.215

Jumlah pernyataan pengguna layanan yang puas dan sangat puas

58.263 26.572 6.186

Realisasi dalam Persentase 99,90% 99,57% 99,53%

Realisasi dalam Skala 4 4 4

Target 93% 93% 4

59 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

dilakukan setiap jam pelayanan di masing–masing loket dan penghitungan dilakukan setiap bulan, data keseluruhan responden seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel 4 C1.2 Jumlah Responden pelayanan kekonsuleran

Periode Responden

Paspor Ijin Tinggal P3L

Triwulan I 2.247 105 3087 Triwulan II 47 - - Triwulan III 53 - - Triwulan IV 110 2 564 Total 2.457 107 3.651 6.215

Sumber: e-monev dan opname fisik Direktorat Konsuler 2020 (Januari- Desember 2020)

Sepanjang tahun 2020 (Januari-Desember 2020) terdapat 6.215 pengguna layanan yang mengembalikan kuesioner yang terdiri dari 2.457 responden pengguna layanan paspor,107 responden pengguna layanan ijin tinggal dan 3.651 responden pengguna layanan perizinan penerbangan, perkapalan dan legalisasi. Setiap kuesioner yang dikembalikan responden dilakukan perhitungan kepuasan pada tiap – tiap pertanyaan yang diajukan, untuk legalisasi dan paspor diplomatik dan dinas serta izin tinggal diplomatik dan dinas diajukan sebanyak 4 pertanyaan. Sepanjang tahun 2020 (Januari- Desember 2020, sebanyak 6.215 atau sebesar 99,53% jawaban pengguna layanan menyatakan puas dan sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan, berikut tersaji data jumlah kepuasan pelayanan kekonsuleran pada tabel sebagai berikut:

60 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Tabel 5 C1.2 Jumlah Kepuasan Pelayanan Kekonsuleran

Periode Jumlah Kuesioner Total Pemohon yang Puas + sangat puas % Paspor Ijin Tinggal P3L Triwulan I 2.247 105 3.087 5.439 5.419 99,63 Triwulan II 47 - - 47 47 100 Triwulan III 53 - - 53 53 100 Triwulan IV 110 2 564 676 667 98,66 Total 2.457 107 3.651 6.215 6.186 99,53 Sumber: e-monev dan opname fisik Direktorat Konsuler 2020 (Januari – Desember

2020)

Setiap kuesioner dinilai dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari beberapa indikator kepuasan yaitu sangat tidak puas, tidak puas, puas, dan sangat puas. Hingga Triwulan IV Tahun 2020 (Januari- Desember 2020), sebanyak 0 pernyataan atau sebesar 0% pengguna layanan menyatakan Sangat Tidak Puas (STP) terhadap pelayanan yang diberikan, sebanyak 29 pernyataan atau sebesar 0.46 % pengguna layanan menyatakan Tidak Puas (TP) terhadap pelayanan yang diberikan, sebanyak 1.378 pernyataan atau sebesar 22,17 % pengguna layanan menyatakan Puas (P) terhadap pelayanan yang diberikan serta sebanyak 4.808 atau sebesar 77,36 % pengguna layanan meyatakan Sangat Puas (SP) terhadap pelayanan yang diberikan, seperti tertera dalam tabel berikut, sedangkan survei kepuasan pelayanan kekonsuleran ditunjukkan pada gambar berikut:

Tabel 6 C1.2 Indikator Kepuasan Pelayanan Kekonsuleran

Periode Indikator Kepuasan Total

STP TP P SP Triwulan I 0 20 1.121 4.298 5.439 Triwulan II 0 0 0 47 47 Triwulan III 0 0 6 47 53 Triwulan IV 0 6 251 416 676 Total 0 29 1.378 4.808 6.215

61 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

% 0 0,46 22,17 77,36 100

Sumber: e-monev dan opname fisik Direktorat Konsuler Januari-Desember 2020 Gambar 6 C1.2 Diagram Survei Kepuasan Pelayanan Kekonsuleran Tahun

2020

62 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Kinerja yang diharapkan. Berbagai aktivitas dan program kerja dijalankan berdasarkan aspek strategis tersebut dan masing-masing kegiatan di evaluasi pelaksanaannya melalui mekanisme rapat staf maupun rapat pimpinan. Berikut gambaran dan capaian hasil kerja yang mendukung Sub IKU Indeks Pelayanan Kekonsuleran tahun 2020:

1. Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Ditjen Protokons tahun 2020 mengupayakan peningkatan standar Pelayanan Kekonsuleran menjadi Pelayanan Prima agar sesuai dengan standar penilaian KemenPAN dan RB. Upaya peningkatan yang dilakukan antara lain mengadakan kegiatan evaluasi pelayanan publik dan perbaikan terhadap seluruh aspek pelayanan pada Ruang Pelayanan Terpadu berikut kelengkapannya, mengadakan inovasi untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan kekonsuleran kepada publik, dan membangun semangat melayani seluruh pelaksana dan unsur pendukung.

2. Inovasi Sistem Pelayanan Publik

Terkait aspek inovasi, pengembangan difokuskan pada penggunaan sistem dan teknologi informasi yang mengubah pelayanan dari sistem manual menjadi digital. Beberapa pengembangan yang dilakukan pada tahun 2020 tercatat sebagai berikut:

1) Pelayanan Dokumen Perjalanan Dinas Luar Negeri

Perkembangan inovasi terhadap pelayanan dokumen perjalanan dinas luar negeri bukan hal baru dilakukan di tahun 2020, merupakan suatu proses dan upaya berkelanjutan. Pembangunan sistem penerbitan paspor diplomatik dan paspor dinas yang memanfaatkan teknologi informasi telah berlangsung sejak tahun 2006. Demikian pula dengan payung hukum yang menjadi dasar bagi penerbitan paspor diplomatik dan dinas, izin berangkat ke luar negeri (Exit Permit) dan rekomendasi visa, sebagaimana diamanatkan oleh UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan PP Nomor 31 Tahun 2013 sebagai peraturan pelaksana.

Dari segi infrastruktur, Ditjen Protokons telah melakukan upaya migrasi pada bagian pendukung layanan atau back end dari sistem manual menjadi sistem berbasis elektronik, kemudian dilanjutkan dengan digitalisasi layanan

63 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

front end dengan pengenalan aplikasi exit permit yang berbasis mobile pada tahun 2017. Hal ini diikuti dengan penyusunan Permenlu mengenai Paspor Diplomatik dan Paspor Dinas pada Tahun 2019. Pada tahun 2020 ini pengembangan inovasi diarahkan pada 3 (tiga) hal, yaitu:

Pengembangan Aplikasi front end versi lanjutan yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM;

 Penerbitan Paspor Diplomatik dan Dinas dengan menggunakan data Biometrik melalui SIMKIM; dan

Penerapan e-passport berbasis polycarbonate sebagai upaya peningkatan standar keamanan dan kepatuhan terhadap ketentuan ICAO (International Civil Aviation Organization), sebagai hasil kesepakatan negara negara di dunia terkait standar dokumen perjalanan internasional (Paspor), khususnya dalam upaya peningkatan keamanan dan keselamatan penerbangan, memerangi pemalsuan identitas dan tindakan terorisme.

Arah pengembangan ini juga sejalan dengan rencana besar Pemerintah untuk melakukan integrasi layanan antar kementerian/lembaga lain, dan mewujudkan kebijakan satu data identitas bagi setiap Warga Negara Indonesia.

2) Integrasi Aplikasi ExitPermit dengan SIMKIM dalam penerbitan Paspor Diplomatik dan Paspor Dinas.

Ditjen Protokons bersama dengan Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Keimigrasian (SISTIK) tengah membangun infrastruktur digital yang menjembatani Penerbitan Paspor Diplomatik dan Paspor Dinas melalui aplikasi ExitPermit yang dikembangkan oleh Kemenlu dengan SIMKIM. Saat ini, pembangunan infrastruktur tersebut telah mencapai 95% dan tengah dalam tahap uji coba. Penerapan SIMKIM dilakukan secara bertahap dimana tahap pertama adalah penerapan SIMKIM dalam penerbitan Paspor Diplomatik yang dilakukan pada minggu keempat Desember 2020 dan untuk penerbitan paspor Dinas direncanakan akan dilakukan secara bertahap mulai pada awal tahun 2021.

64 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Gambar 7 C1.2 Penerapan SIMKIM

3) Peningkatan fitur keamanan dan pembuatan Desain Baru Buku Paspor Diplomatik dan Paspor Dinas Berjenis Paspor Elektronik (E-Passport) berbahan polycarbonate

Desain baru buku Paspor Diplomatik dan Paspor Dinas berjenis paspor elektronik (e-Passport) berbahan polycarbonate, telah memasuki tahap akhir dan menunggu persetujuan Menlu RI. Pembuatan desain tersebut dikembangkan dengan konsep yang sederhana namun elegan. Tema yang dikembangkan pada usulan desain bertema Membangun Indonesia, dengan menggambarkan unsur-unsur peristiwa bersejarah dan tonggak diplomasi Indonesia, serta bangunan bersejarah yaitu; Istana Kepresidenan, Monumen Nasional, Gedung Pancasila dan Gedung Merdeka. Diharapkan desain paspor baru ini dapat mulai digunakan pada akhir tahun 2021.

65 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

4) Penyempurnaan Aplikasi Multifungsi SITPROTKONS bagi Otorisasi Visa Diplomatik dan Dinas, Izin Tinggal Diplomatik dan Dinas, serta Exit Permit Only.

Ditjen Protokons terus melakukan penyempurnaan Aplikasi Multifungsi SIT Protkons yang menggabungkan 3 (tiga) aplikasi berbeda untuk mengajukan visa diplomatik dan dinas, izin tinggal, diplomatik dan dinas, dan Exit Permit Only. Langkah penyempurnaan terhadap fitur-fitur yang terdapat di aplikasi sitprotkons.kemenlu.go.id sebagai back-end terus dilakukan Kemenlu. Penyempurnaan aplikasi diharapkan semakin membantu dan memudahkan PNA dan OI dalam mengajukan permohonan layanan diplomatik. Ke depannya, Kemenlu akan terus berinovasi dengan menggunakan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan pelayanan kepada PNA dan OI di Indonesia.

5) Pengembangan Aplikasi e-CAIT (Electronic Clearance and Approval for Indonesian Territory) pada Pelayanan Izin Melintas dan Berlabuh bagi Kapal Laut Asing

Dalam rangka pemberian izin melintas bagi kapal asing di wilayah perairan Indonesia, Pemerintah RI memerlukan koordinasi antara Mabes TNI, Kemenhub dan Ditjen Protokons. Peningkatan intensitas lalu lintas kapal laut asing memerlukan komunikasi yang cepat dan akuntabel sebagai dasar pengambilan keputusan pemberian izin.

Sebagai langkah penguatan koordinasi, aspek hukum dan komitmen kerja sama antar instansi pemberi izin Clearance and Approval for Indonesian Territory (CAIT), pada tanggal 27 Januari 2020 dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kemenlu, Markas Besar TNI dan Kemenhub tentang Pemberian Izin Melintas dan/atau Berlabuh (Clearance and Approval for Indonesian Territory/CAIT) bagi Kapal Asing di Wilayah Perairan Indonesia menggunakan sistem e-CAIT.

Ditjen Protokons telah memprakarsai pengembangan aplikasi e-CAIT yang dapat digunakan oleh tiga instansi sehingga penerbitan perizinan bagi kapal asing dapat dilakukan secara terpadu dan online. Pada saat

66 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Sosialisasi Terpadu Layanan Kekonsuleran tanggal 21 November 2020 telah dilakukan launching sekaligus dikenalkan kepada para pemohon yang biasanya mengajukan CAIT seperti PNA/OI dan agen, serta dilakukan bimbingan dan teknis terkait penggunaan aplikasi e-CAIT. Aplikasi tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam pengajuan CAIT ketiga instansi tersebut.

Gambar 8 C1.2 Aplikasi CAIT

6) Penerapan FCIS versi 4.0

Pemberian izin bagi pesawat udara sipil asing tidak berjadwal maupun pesawat kenegaraan militer asing yang akan melintas, mendarat dan menginap di wilayah udara Indonesia atau bandara Indonesia merupakan hasil proses tiga instansi yaitu Kemenlu, Kemenhub dan Asintel Mabes TNI. Penerapan FCIS versi 4.0 sebagai aplikasi pemberian izin mulai diluncurkan pada tahun 2019 dengan fitur baru berupa penambahan tampilan data statistik, kolom nomor persetujuan, fitur pencarian, field catatan pada laporan, notifikasi ALKI pada dashboard guna mempermudah perkembangan data dari waktu ke waktu. Hal mendasar pada FCAS versi 4.0 adalah perbaikan mekanisme perizinan dari 3 (tiga) nomor persetujuan yang

67 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

dikeluarkan oleh masing-masing instansi menjadi 1 (satu) nomor persetujuan yang dikeluarkan pada akhir proses penerbitan flight clearance.

Kemudian, FCIS menjadi tools dasar dalam memantau pesawat asing tidak berjadwal memasuki wilayah udara Indonesia. Apabila tidak memiliki izin memasuki wilayah udara Indonesia, maka akan dilakukan pemaksaan mendarat (forced down) terhadap pesawat tersebut, sehingga pada tanggal 24 Februari 2020 telah dilakukan Penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Penanganan Pesawat Udara Asing Setelah Pemaksaan Mendarat (Forced Down) oleh 12 (dua belas) K/L terkait.

Gambar 9 C1.2 Aplikasi FCIS Versi 4.0

7) Pengembangan Penerapan Sistem Pembayaran Non-Tunai (cashless payment) secara host-to-host pada Pelayanan Legalisasi Dokumen pembayaran (melalui Virtual Account dengan sistem closed payment)

Legalisasi dokumen adalah satu-satunya layanan yang menerapkan tarif berbayar untuk setiap dokumen yang dilegalisasi. Sejak 16 April 2018 menerapkan sistem pembayaran non-tunai dengan open payment. Kelemahan utama dari sistem open payment melalui CDC adalah tidak memiliki jumlah tagihan yang pasti atau ditentukan sehingga sering

68 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

terjadi kesalahan input nominal. Oleh karena itu sejak 17 Desember 2019, telah dilakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pihak Bank Mandiri untuk menggunakan Mandiri Virtual Account secara Host to Host, agar pengguna layanan kedepan dapat menikmati fasilitas sistem closed payment yang dapat memastikan jumlah tagihan sesuai tagihan yang perlu ditransfer (tidak salah input) untuk setiap pembayaran legalisasi dokumen. Sehingga jumlah pembayaran akan sesuai dengan jumlah dokumen yang akan dilegalisasi.

3. Penguatan Kelembagaan: Penyusunan Permenlu Nomor 20 Tahun 2020

Pada tanggal 4 September 2020, telah diundangkan Permenlu Nomor 20 Tahun 2020 tentang Pembentukan Tim dan Tata Kerja Ditjen Protokons untuk Penanganan Orang Asing dan Bantuan Internasional dalam Keadaan Darurat Bencana di Indonesia.

Gambar 10 C1.2 Penyusunan dan Pembahasan Draft Permenlu tentang Pembentukan Tim dan Tata Kerja Kemenlu untuk Penanganan Orang Asing

dan Bantuan Internasional dalam Keadaan Darurat Bencana di Indonesia, Yogyakarta, 24-26 Februari 2020

Peraturan tersebut mengatur tentang tugas dan fungsi Ditjen Protokons dalam melakukan penanganan atas Orang Asing yang berada di Indonesia yang

69 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

terdampak dalam situasi Darurat Bencana di Indonesia sesuai dengan prinsip Konvensi Wina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai Hubungan Konsuler yang telah diratifikasi Pemerintah Republik Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982, dan juga mekanisme dan prosedur penerimaan Bantuan Internasional dalam Keadaan Darurat Bencana di Indonesia.

Penyusunan Permenlu Nomor 20 Tahun 2020 turut melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Hukum dan HAM, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), AHA Centre, Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Markas Besar TNI, dan POLRI.

4. Kerja sama antar K/L

Pada tahun 2020 ini, Ditjen Protokons telah melaksanakan penandatanganan kerja sama antar lembaga dan membuat kesepakatan untuk mendukung inovasi pelayanan publik.

Perjanjian Kerja Sama dan kesepakatan tersebut antara lain:

1) Perjanjian Kerja Sama Ditjen Protokons dengan Direktorat Jenderal Imigrasi tentang penerapan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) untuk Penerbitan Paspor Diplomatik dan Dinas Serta Izin Perjalanan Ke Luar Negeri (Exit Permit), 27 Januari 2020.

70 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

2) Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Ditjen Protokons dengan Mabes TNI dan Kemenhub tentang Pemberian Izin melintas dan/atau berlabuh (Clearance and Approval for Indonesian Territory/CAIT) bagi kapal asing di wilayah perairan Indonesia menggunakan system e-CAIT, 27 Januari 2020.

Gambar 12 C1.2

3) Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Ditjen Protokons dengan Ditjen Imigrasi tentang Notifikasi dan Akses Kekonsuleran kepada Perwakilan Negara Asing, 29 September 2020.

Gambar 13 C1.2

4) Penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Penanganan Pesawat Udara Asing Setelah Pemaksaan Mendarat (Force Down) oleh 12 (dua belas) KL, 24 Februari 2020.

71 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

5) Kunjungan Kerja dalam rangka Koordinasi ke Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Sumatera Selatan, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang, dan TPI Bandara Sultan Mahmud Baharuddin II serta Monitoring dan Evaluasi Izin Tinggal Dinas Tenaga Kerja Asing di Palembang.

Gambar 15 C1.2

5. Kerja sama Internasional

1) Penambahan negara yang menandatangani Perjanjian Bebas Visa Diplomatik dan Dinas (PBVDD)

Guna mempermudah akses masuk ke negara lain bagi pemegang Paspor Diplomatik RI dan Paspor Dinas RI, Pemerintah Republik Indonesia menjalin kerja sama dengan Negara Sahabat dalam hal Pembebasan Visa masuk bagi pemegang Paspor Diplomatik dan Paspor Dinas, yang juga berlaku secara timbal balik bagi warga negara dari Negara Sahabat pemegang Paspor Diplomatik dan Paspor Dinas yang ingin memasuki wilayah Republik Indonesia. Di tahun 2020, Kemenlu mencatat bahwa terdapat 94 negara yang telah menjalin Bebas Visa Diplomatik dan Visa Dinas dengan RI (dibandingkan dengan jumlah pada tahun 2019 yaitu 88 negara).

Tercatat penambahan 2 negara sahabat yang menjalin Perjanjian Bebas Visa Diplomatik dan Dinas pada tahun 2020 (Kuwait dan Finlandia), sementara 4 negara lainnya (Andorra, Monako, San Marino, dan Vatikan) merupakan penambahan berdasarkan pemutakhiran database negara yang menjalin Bebas Visa Diplomatik dan Visa Dinas dengan RI.

2) Bantuan kekonsuleran dalam pelaksanaan Repatriasi Warga Negara Asing di masa pandemi COVID-19.

72 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Ditjen Protokons telah membantu proses repatriasi WNA dari 31 negara dan sebanyak 14.119 orang WNA telah direpatriasi, sebanyak 222 Perizinan Penerbangan telah diterbitkan untuk seluruh repatriasi WNA. Kemenlu berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait untuk kelancaran proses repatriasi di lapangan dan seluruh proses repatriasi WNA dapat dilaksanakan dengan baik. Upaya terbaik Kemenlu untuk memberi bantuan kekonsuleran bagi para WNA di masa COVID-19 diharapkan dapat menjadi dasar penerapan asas timbal balik oleh negara yang terbantu pelayanan Kemenlu, serta menunjukkan kemajuan dan kemudahan pelayanan publik berbasis elektronik yang dimiliki Kemenlu kepada PNA/OI.

6. Pengembangan SDM dan Peningkatan Infrastruktur Pelayanan Publik

1) Peningkatan kualitas pelayanan publik tidak terlepas dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM).

Ditjen Protokons secara berkala melaksanakan pelatihan pengembangan SDM secara in-house untuk meningkatkan kapasitas pegawai di bidang pelayanan publik, meningkatkan kerjasama tim yang lebih baik serta diterapkannya mekanisme reward and punishment untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai, berdasarkan evaluasi kedisiplinan dan kinerja pegawai.

Pada tahun 2020, Ditjen Protokons tidak melaksanakan pelatihan pengembangan SDM disebabkan karena Pandemi COVID-19, namun mekanisme reward dan punishment berdasarkan evaluasi kedisiplinan dan kinerja pegawai telah dilaksanakan dan penghargaan diberikan kepada 2 (dua) orang staf dengan tingkat kehadiran dan kinerja terbaik untuk periode Januari-Juli 2020.

2) Renovasi dan Perbaikan sarana fisik Ruang Pelayanan Publik Konsuler Tahun 2020

Dalam rangka memberikan pelayanan publik yang semakin prima sesuai dengan standar kelayakan KemenPAN dan RB, serta untuk mencapai target angka penilaian yang maksimal dari penilaian yang diadakan KemenPAN dan RB setiap tahunnya, Ditjen Protokons telah melaksanakan renovasi atas Ruang Pelayanan Terpadu Konsuler tahun 2020.

73 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Gambar 16 C1.2 Renovasi dan Perbaikan Sarana Fisik Ruang Pelayanan Publik Konsuler Tahun 2020

7. Pelayanan Publik khususnya di Masa Pandemi

Sejak Pandemi COVID-19, Ditjen Protokons telah melaksanakan pelayanan publik dengan berbagai penyesuaian-penyesuaian antara lain:

1) Pengaturan hari dan jam kerja pelayanan sesuai jadwal dan penerapan Protokol Kesehatan

Gambar 17 C1.2

74 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

2) Ditjen Protokons menjadi bagian dari Gugus Tugas Nasional untuk Penanganan orang asing

Gambar 18 C1.2

3) Ditjen Protokons menyediakan Hotline Covid 1500632 bagi Perwakilan Negara Asing dan Organisasi Internasional di Indonesia

Gambar 19 C1.2

4) Penyusunan Infografik Penanganan WNA pada Satuan Tugas COVID-19 (koordinasi Penanganan Evakuasi WNA di Indonesia dan Notifikasi Konsuler bagi PNA dan OI yang warganya terdampak COVID-19 di Indonesia)

Seluruh PNA/OI mendapatkan informasi resmi yang terkini dan terpercaya sebagai bahan laporan ke Pemerintah masing-masing negara sahabat. PNA/OI juga memperoleh informasi ter-update perkembangan jumlah EPO, izin tinggal diplomatik dan dinas yang telah difasilitasi Ditjen Protokons. Pengkinian infografis dilakukan setiap minggu.

75 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Infografik 5 C1.2 Penanganan WNA pada Satgas Covid 19

5) Ditjen Protokons melaksanakan kordinasi untuk Repatriasi (Pemulangan) WNI dari luar negeri melalui penerbitan izin penerbangan dan izin pelayaran

Infografik 6 C1.2 Fasilitasi Repatriasi WNI

6) Pembuatan Aplikasi Pemantauan Kasus COVID-19 Warga Negara Asing (WNA) yang terhubung dengan data center Satgas Nasional COVID-19 yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Dashboard ini membantu Perwakilan Negara Asing dalam pemberian bantuan kepada warga negaranya, dan bermanfaat bagi Ditjen Protokons dan

76 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Pemerintah RI untuk pengambilan kebijakan penanganan COVID-19 khususnya menyangkut WNA yang berada di Indonesia. Sampai dengan 30 Desember 2020 tercatat 636 kasus konfirmasi (509 sembuh dan 13 meninggal.

Gambar 20 C1.2 Dashboard Pemantauan COVID-19 WNA

Infografik 7 C1.2 Sebaran WNA terpapar COVID-19

Sumber: https://covid19.go.id/kasus-wna

77 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Penyusunan infografik Penerbitan Otorisasi Visa Diplomatik dan Dinas dalam Masa Pandemi COVID-19 untuk memberikan gambaran pelayanan visa diplomatik dan dinas yang tetap berjalan di masa COVID-19, khususnya saat semua bebas visa termasuk bebas visa diplomatik dan dinas ditangguhkan untuk sementara waktu sampai pandemi COVID-19 dinyatakan berakhir oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Direktorat Konsuler telah menerbitkan otorisasi bagi 883 permohonan visa diplomatik dan 1.066 permohonan visa dinas pada rentang waktu 1 Maret – 31 Oktober 2020.

Infografik 8 C1.2 Penerbitan Paspor Diplomatik dan Dinas Tahun 2020

Ditjen Protokons juga memberikan fasilitasi visa diplomatik dan dinas bagi delegasi kunjungan resmi Perdana Menteri Jepang dan delegasi kunjungan resmi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat di bulan Oktober 2020. Adapun bagi delegasi pemegang paspor biasa sebanyak 75 (tujuh puluh lima) orang yang merupakan bagian dari kunjungan resmi tersebut juga telah difasilitasi melalui surat permohonan visa yang diajukan kepada Direktorat Jenderal Imigrasi.

78 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

8) Pembuatan Monitoring Dashboard Jasa Konsuler Warga Negara Asing

Dalam upaya meningkatkan keakuratan data dan pengawasan terhadap proses perkembangan penanganan kasus pelanggaran yang terjadi di wilayah Indonesia, maka Direktorat Konsuler telah mengembangkan Monitoring Dashboard Jasa Konsuler Warga Negara Asing (JWNA) yang mencakup data data yang diperlukan pada proses penyidikan, termasuk cluster negara yang diindikasikan paling banyak melakukan pelanggaran.

Gambar 21 C1.2 Monitoring Dashboard Jasa Konsuler Warga Negara Asing (JWNA)

9) Melaksanakan Sosialisasi Terpadu Direktorat Konsuler 2020, Ciawi, 19-22 November 2020

Pada tanggal 19-22 November 2020, Ditjen Protokons telah menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Terpadu dengan tema “Kebijakan Kekonsuleran Selama Pandemi COVID-19”. Kegiatan sosialisasi ditujukan untuk diseminasi kebijakan kekonsuleran selama pandemi COVID-19 kepada Kementerian/Lembaga terkait (K/L), Perwakilan Negara Asing dan Organisasi

79 | D i r j e n P r o t o k o l d a n K o n s u l e r

Internasional (PNA/OI), Agen dan Pemilik Kapal Asing serta masyarakat, sekaligus mengumpulkan tanggapan, kendala, permasalahan, saran dan masukan yang ditemui oleh pengguna layanan sebagai pertimbangan penyesuaian dan penetapan kebijakan baru. Sosialisasi ini dihadiri secara virtual oleh sejumlah 229 PNA/OI, 86 Kementerian/Lembaga, 24 peserta satker internal Ditjen Protokons, dan 14 agen Pengurus Perijinan Perkapalan.