• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi-fungsi Deiksis yang Terdapat dalam Wacana di Halaman Pendidikan Harian Solopos Pendidikan Harian Solopos

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

2. Fungsi-fungsi Deiksis yang Terdapat dalam Wacana di Halaman Pendidikan Harian Solopos Pendidikan Harian Solopos

2. Fungsi-fungsi Deiksis yang Terdapat dalam Wacana di Halaman Pendidikan Harian Solopos

Deiksis-deiksis yang ditemukan dalam wacana di halaman Pendidikan memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai jenis deiksisnya. Secara umum, deiksis berfungsi untuk membantu pembaca memahami sebuah wacana. Namun, setiap deiksis memiliki fungsi khusus yang berbeda sesuai jenis dan konteks yang ada dalam deiksis tersebut. Fungsi-fungsi deiksis dalam wacana di halaman Pendidikan sebagai berikut.

a. Deiksis Persona

Fungsi deiksis persona ada tujuh. Pertama, merujuk pada orang yang berbicara. Kedua, merujuk pada orang yang dibicarakan. Ketiga, menunjukkan perbedaan tingkat sosial antara penutur dan mitra tutur. Keempat, menunjukkan bentuk eksklusif. Kelima, menunjukkan bentuk inklusif. Keenam, menunjukkan bentuk jamak. Terakhir, ketujuh, menunjukkan jabatan yang dimiliki seseorang. Fungsi deiksis persona yang ditemukan sebagai berikut.

1). Merujuk pada orang yang berbicara

Rujukan pada orang yang berbicara ditunjukkan dengan penggunaan bentuk persona pertama tunggal, yaitu aku dan saya. Selain itu, juga dengan penggunaan bentuk terikat –ku. Fungsi ini di antaranya terdapat pada data berikut.

a). “Tapi karena ini amanah, maka saya berusaha melaksanakannya dengan baik,” ... (D91/Sp/Fi/Rab/24 Agt/2011)

b). “Saya usahakan ketika pembelajaran, seolah tak ada jarak antara saya sebagai guru dengan siswa. (D130/Sp/Fi/Rab/7 Sept/2011) c). “Pekerjaan saya itu bisa dibilang tanpa tenaga tapi menguras otak.

(D227/Sp/Fi/Rab/5 Okt/2011)

d). Untuk penyiapan pencapaian itu, saya sudah rapat … (D249/Sp/Paw/Sel/18 Okt/2011)

commit to user

Kata saya dalam data di atas merupakan rujukan terhadap orang yang berbicara karena secara langsung mengacu pada si pembicara dan dituturkan langsung oleh pembicara.

2). Merujuk pada orang yang dibicarakan

Rujukan terhadap orang yang dibicarakan digunakan kata ganti persona ketiga tunggal. Bentuk yang digunakan adalah kata ia, dia, dirinya dan bentuk terikat –nya. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). Ketika mengajar, Rahmat, panggilan akrabnya, berusaha agar dirinya ... (D128/Sp/Fi/Rab/7 Sept/2011)

b). … Nana Rosiana, megungkapkan ia memilih ekstrakurikuler KIR karena secara pribadi ia suka membuat cerita narasi dan membuat desain gambar. (D33/Sp/Eks/Jum/5 Agt/2011)

c). Inpres tersebut, lanjut dia, nantinya akan digunakan untuk menyusun anggaran … (D113/Sp/Ar/Kam/1 Sept/2011)

Kata ia, dia, dirinya, dan bentuk terikat –nya dalam data di atas merujuk pada orang yang dibicarakan karena kalimat-kalimat tersebut tidak diucapkan oleh pembicara atau pembicara menceritakan kembali hal yang diucapkan oleh orang lain.

3). Menunjukkan perbedaan tingkat sosial antara penutur dan mitra tutur Fungsi yang ketiga ini ditunjukkan dengan penggunaan bentuk persona kedua. Bentuk yang digunakan adalah kata engkau, kamu, bentuk terikat –mu, sebutan ketakziman, dan leksem kekerabatan. Fungsi ini di antaranya terdapat pada data berikut.

a). Idealnya, untuk mencapai hasil dan perkembangan lebih cepat, ibu dua anak tersebut … (D151/Sp/Paw/Sel/13 Sept/2011)

b). … masuk kelas membaca surat-surat pendek,” tambah Hariyah yang biasa disapa Bu Har. (D205/Sp/Paw/Sel/4 Okt/2011)

c). Ayah Feristo Adi Rajasa ini pernah meraih berbagai prestasi. (D222/Sp/Fi/Rab/5 Okt/2011)

Bentuk leksem kekerabatan yang ditemukan dalam penelitian ini berfungsi sebagai pembeda tingkat sosial antara penutur dan mitra tutur. Hal ini disebabkan leksem kekerabatan digunakan sebagai salah satu bentuk ketakziman dalam peristiwa berbahasa. Penutur menggunakan leksem kekerabatan untuk menghormati lawan tuturnya dalam peristiwa tindak bahasa.

commit to user 4). Menunjukkan bentuk eksklusif

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan bentuk kami. Menurut Purwo (1984: 24) kami adalah gabungan antara persona pertama dan ketiga. Fungsi ini di antaranya terdapat pada data berikut.

a). Kami sengaja meminta seorang seniman terkenal sebagai pembimbing … (D65/Sp/Eks/Jum/19 Agt/2011)

b). Hanya penyampaiannya yang berbeda karena kami menggunakan alam … (D84/Sp/Paw/Sel/23 Agt/2011)

c). Untuk dana yang bersumber di APBN-P, itu sudah kami alokasikan,” ujarnya. (D117/Sp/Ar/Kam/1 Sept/2011)

Kata kami dalam data di atas merupakan bentuk eksklusif. Ini dikarenakan kata tersebut diucapkan oleh satu orang, yaitu si pembicara tetapi secara tidak langsung juga mewakili kelompok yang melibatkan pembicara atau pembicara berada dalam kelompok tersebut.

5). Menunjukkan bentuk inklusif

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan bentuk kita. Menurut Purwo (1984: 24) kita adalah gabungan antara persona pertama dan kedua. Fungsi ini di antaranya terdapat pada data berikut.

a). Oleh karena itu pembahasan di September setelah Lebaran ini kita harapkan Inpres … (D112/Sp/Ar/Kam/1 Sept/2011)

b). “Tahun sebelumnya kita pernah membuat kerajinan dari botol bekas dan bambu. (D288/Sp/Paw/Sel/25 Okt/2011)

c). “Tak jarang kita hadirkan penulis-penulis ternama untuk membagi ilmunya atau … (D319/Sp/Eks/Jum/28 Okt/2011)

Kata kita dalam data di atas merupakan bentuk eksklusif. Ini dikarenakan kata tersebut diucapkan oleh satu orang, yaitu si pembicara tetapi secara tidak langsung juga mewakili kelompok yang melibatkan pembicara atau pembicara berada dalam kelompok tersebut.

6). Menunjukkan bentuk jamak

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan kata ganti persona jamak. Bentuk yang digunakan adalah persona kedua dan ketiga jamak. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). Selanjutnya agar anak pintar, mereka dibekali berbagai ilmu pengetahuan … (D85/Sp/Paw/Sel/23 Agt/2011)

commit to user

b). “Orientasi mereka biasanya yang penting hapal materi dan bisa lulus,” imbuhnya. (D230/Sp/Fi/Rab/5 Okt/2011)

c). … pendidikan karakter bagi siswa dengan membimbing dan membina mereka. (D257/Sp/Paw/Sel/18 Okt/2011)

d). Mereka adalah siswa hasil seleksi berdasarkan karya yang dihasilkan. (D315/Sp/Eks/Jum/28 Okt/2011)

Kata mereka dalam data di atas merujuk pada jumlah yang banyak atau jamak. Ini disebabkan referen kata tersebut berjumlah banyak.

7). Menunjukkan jabatan yang dimiliki seseorang

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan kata ganti persona kedua tunggal. Akan tetapi tidak semua bentuk kata ganti persona kedua tunggal, hanya bentuk leksem jabatan yang digunakan untuk menunjukkan fungsi ini. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). Pelaksana Public Relations SOLOCOM, Biyarni, dalam rilis yang diterima Espos, … (D1/Sp/Va/Sen/1 Agt/2011)

b). Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Budi Setiono, … (D5/Sp/Ar/Sel/2 Agt/2011)

c). Kepala SMA Muhammadiyah 1 Solo, Drs Tri Kuat, mengungkapkan kegiatan … (D20/Sp/Va/Rab/3 Agt/2011)

d). Sebelum menjadi dekan FE UNS, terangnya, pria kelahiran 20 Februari 1950 ini pernah menjabat sebagai pembantu dekan III FE UNS dan Direktur Magister Manajemen FE UNS. (D92/Sp/Fi/Rab/24 Agt/2011)

e). Menteri Pendidikan Nasional M Nuh berharap instruksi presiden (Inpres) ... (D109/Sp/Ar/Kam/1 Sept/2011)

f). Seusai silaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, … (D110/Sp/Ar/Kam/1 Sept/2011)

g). … ucap Ketua Pusat Penelitian Konstitusi UNS periode 2004-sekarang saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Rabu (28/9) lalu. (D220/Sp/Fi/Rab/5 Okt/2011)

Leksem jabatan yang terdapat dalam data di atas menunjukkan jabatan yang dimiliki oleh seseorang. Leksem jabatan merupakan deiksis karena referennya berpindah-pindah sesuai dengan orang yang menduduki jabatan tersebut pada saat peristiwa tindak bahasa dilakukan.

commit to user b. Deiksis Tempat

Fungsi deiksis tempat ada tiga. Pertama, menunjuk pada tempat yang dekat dengan pembicara. Kedua, menunjuk pada tempat yang agak dekat atau agak jauh dari pembicara. Ketiga, menunjuk pada tempat yang jauh dari pembicara. Fungsi deiksis tempat yang ditemukan sebagai berikut.

1). Menunjuk pada tempat yang dekat dengan pembicara

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan kata sini atau ini. Selain itu, ditunjukkan dengan penggunaan leksem ruang dengan menyesuaikan konteks pembicaraan. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). “Siswa di sini tidak dibebani pekerjaan rumah dan guru tidak menentukan buku panduan khusus. (D80/Sp/Paw/Sel/23 Agt/2011) b). “Kebanyakan, anak-anak yang sekolah di sini justru dari luar kota

Solo. (D148/Sp/Paw/Sel/13 Sept/2011)

Kata di sini dalam data di atas mengungkapkan tempat yang dekat dengan pembicara. Ini disebabkan peristiwa bahasa atau pembicaraan tersebut terjadi di tempat yang ditunjuk oleh pembicara.

2). Menunjuk pada tempat yang jauh dari pembicara

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan kata sana dan setempat. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). Mahasiswa pecinta alam (Mapala) Arcapada Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo merayakan ulang tahun ke-16 sekaligus buka puasa bersama di kampus setempat, Kamis (5/8). (D43/Sp/Va/Jum/12 Agt/2011)

b). Palang Merah Remaja Wira SMA Muhammadiyah 1 Solo bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Solo mengadakan donor darah di sekolah setempat, … (D19/Sp/Va/Rab/3 Agt/2011) c). Di sana, siswi Kelas VII SMPN Al Azhar 21 Solo Baru, Grogol

yang akrab dengan panggilan Ica itu meraih urutan tujuh dari sejumlah peserta. (D169/Sp/Fi/Rab/21 Sept/2011)

Kata setempat dan di sana pada data di atas menunjuk pada tempat yang jauh dari pembicara. Ini disebabkan pembicara tidak berada di tempat yang ditunjuk saat peristiwa berbahasa sedang berlangsung.

commit to user c. Deiksis Waktu

Deiksis waktu memiliki lima fungsi. Pertama, merujuk pada saat tuturan. Kedua, merujuk pada waktu lampau atau sebelum saat tuturan. Ketiga, merujuk pada waktu sesudah saat tuturan. Keempat, menggambarkan kejadian yang faktual atau pungtual. Kelima, menggambarkan peristiwa yang terjadi lebih dari satu kali atau duratif. Fungsi deiksis waktu yang ditemukan sebagai berikut.

1). Merujuk pada saat tuturan

Fungsi penunjukan pada saat tuturan ditunjukkan dengan penggunaan kata sekarang. Selain itu, penambahan kata ini pada leksem waktu juga menunjukkan fungsi pada saat tuturan dilakukan. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). … agar masyarakat mengenal teknologi informasi yang ada di era global saat ini. (D2/Sp/Va/Sen/1 Agt/2011)

b). Tahun ini, kuota BOMM SMK mencapai 21.546 siswa. (D11/Sp/Ar/Sel/2 Agt/2011)

c). “Menurut informasi terakhir, dana tersebut akan cair bulan Agustus ini,” jelasnya. (D15/Sp/Ar/Sel/2 Agt/2011)

d). Tapi kegiatan penelitian saya sekarang tidak sebanyak dulu sebelum menjadi dekan,” jelasnya. (D97/Sp/Fi/Rab/24 Agt/2011) e). … pelaksanaan LKS tingkat nasional bagi pemenang LKS tahun

2010, ungkapnya, hingga kini belum ada kejelasan kapan pelaksanaannya. (D108/Sp/Ar/Sab/27 Agt/2011)

f). Oleh karena itu pembahasan di September setelah Lebaran ini kita harapkan Inpres … (D112/Sp/Ar/Kam/1 Sept/2011)

g). Salah satu kebijakan yang diberlakukan mulai tahun ajaran ini adalah bagi guru kelas IV … (D250/Sp/Paw/Sel/18 Okt/2011)

Pemakaian kata kini, sekarang, dan penambahan kata ini pada leksem waktu dalam data di atas menunjuk waktu ketika pembicaraan sedang berlangsung atau rentang waktu suatu kegiatan sedang berlangsung. Hal ini disebabkan penutur melakukan suatu kegiatan yang ditunjuk pada waktu saat tuturan sedang berlangsung atau terdapat suatu kejadian yang berlangsung pada saat tuturan dilakukan.

2). Merujuk pada waktu lampau atau sebelum saat tuturan

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan leksem waktu yang menyatakan waktu lampau. Selain dengan penggunaan leksem waktu, fungsi ini

commit to user

juga ditunjukkan dengan pemakaian leksem ruang lalu dan penambahan kata itu pada leksem waktu. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). Anggota KIR dan Mading, ungkapnya, tahun lalu mengadakan pertemuan rutin sepekan sekali ... (D27/Sp/Eks/Jum/5 Agt/2011) b). Saat itu siswa SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari adalah

lulusan TK Alam Surya … (D76/Sp/Paw/Sel/23 Agt/2011)

c). Bahkan, dulu ada yang pernah kontrak rumah di Fajar Indah karena anaknya sekolah di sini. (D149/Sp/Paw/Sel/13 Sept/2011) d). “Tahun sebelumnya kita pernah membuat kerajinan dari botol

bekas dan bambu. (D288/Sp/Paw/Sel/25 Okt/2011)

Penggunaan leksem waktu di atas menunjukkan waktu lampau. Penunjukan tersebut disebabkan peristiwa berbahasa dilakukan pada waktu sekarang, sedangkan kejadian yang diungkapkan oleh penutur telah terjadi sebelum peristiwa berbahasa terjadi.

3). Merujuk pada waktu sesudah saat tuturan

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan leksem waktu yang menyatakan waktu yang akan datang, seperti besok, nanti, kelak, dan sebagainya. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). Nantinya, kata Budi, dana langsung dicairkan ke rekening masing-masing sekolah. (D14/Sp/Ar/Sel/2 Agt/2011)

b). Ke depan, kata Sofwan, KIR dan Mading di SMKN 6 akan dikembangkan agar lebih eksis lagi. (D35/Sp/Eks/Jum/5 Agt/2011) c). Jika diarahkan dengan benar, bakat dan potensi itu akan

berkembang dengan baik dan menunjang profesi yang nanti dipilih anak. (D58/Sp/Eks/Jum/19 Agt/2011)

d). Lomba Kompetensi Siswa (LKS) siswa SMK tingkat Kota Solo rencananya akan digelar pertengahan September. (D103/Sp/Ar/Sab/27 Agt/2011)

e). Waluyo mengemukakan mulai tahun depan ada rencana pengadaan peralatan untuk Ekskul drumband. (D260/Sp/Paw/Sel/18 Okt/2011)

Leksem-leksem waktu di atas menunjukkan waktu sesudah saat tuturan karena mengungkapkan kejadian yang akan terjadi sesudah peristiwa berbahasa dilakukan. Hal ini dapat dibuktikan pada waktu yang ditunjuk oleh penutur ketika suatu peristiwa berbahasa dilakukan.

commit to user

4). Menggambarkan kejadian yang faktual atau pungtual

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan rangkaian kata baru-baru ini dan belum lama ini. Selain itu, juga dapat digunakan kata-kata lain yang mengungkapkan fakta. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). Waka Humas dan Kerja Sama SD Al Islam 3 Gebang, Solo, Joko S Munandar ST, dalam rilis yang diterima Espos, belum lama ini mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan, Jumat (26/8). (D123/Sp/Va/Jum/2 Sept/2011)

b). Sejak lima tahun terakhir, jumlah siswa yang masuk di atas 120-an. (D206/Sp/Paw/Sel/4 Okt/2011)

c). Tiap bulan, ada observasi hilal pada akhir dan awal bulan, Hari Arah Kiblat tiap 28 Mei dan 16 Juli serta pameran dan Astronomy Day pada medio April sampai medio Mei,” papar Ustad AR saat ditemui Espos belum lama ini. (D272/Sp/Eks/Jum/21 Okt/2011)

Leksem-leksem waktu di atas menunjukkan kejadian yang faktual atau pungtual. Hal ini disebabkan kejadian yang dimaksudkan oleh penutur dapat dibuktikan kebenarannya pada waktu yang ditunjuk oleh penutur dalam tuturan tersebut.

d. Deiksis Wacana

Deiksis wacana mempunyai lima fungsi. Pertama, merujuk pada hal yang telah disebut (anafora). Kedua, merujuk pada hal yang akan disebut (katafora). Ketiga, merujuk pada jumlah yang banyak (jamak). Keempat, menunjukkan konstruksi posesif. Kelima, menyimpulkan sesuatu. Fungsi-fungsi deiksis wacana yang ditemukan sebagai berikut.

1). Merujuk pada hal yang telah disebut (anafora)

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan pemarkah anaforis. Kata-kata yang dapat menjadi pemarkah anaforis di antaranya adalah kata ganti persona ketiga, pronomina demonstratif itu, tersebut, tadi, demikian, sana, dan sebagainya. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). Pelaksana Public Relations SOLOCOM, Biyarni, dalam rilis yang diterima Espos, Jumat (29/7), menyatakan kegiatan itu diikuti 12 peserta. (D1/Sp/Va/Sen/1 Agt/2011)

b). Bantuan ini ditujukan untuk peningkatan mutu sekolah. (D4/Sp/Ar/Sel/2 Agt/2011)

commit to user

c). “Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian kepada sesama dan membantu pemerintah dalam pengadaan persediaan darah,” ... (D21/Sp/Va/Rab/3 Agt/2011)

d). Waka Humas dan Kerja Sama SD Al Islam 3 Gebang, Solo, Joko S Munandar ST, dalam rilis yang diterima Espos, belum lama ini mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan, Jumat (26/8). (D123/Sp/Va/Jum/2 Sept/2011)

e). Pertama, siswa tidak hanya akan terbiasa meneliti, tapi ia juga dilatih menulis laporan … (D31/Sp/Eks/Jum/5 Agt/2011)

f). Mereka terbiasa berhadapan pada suatu kondisi yang menuntut adanya penyelesaian masalah,” … (D32/Sp/Eks/Jum/5 Agt/2011) g). Meski demikian, mengaji di rumah berbeda rasanya dibandingkan

mengaji di depan peserta lomba. (D177/Sp/Fi/Rab/21 Sept/2011)

Kata itu, ini, tersebut, ia, mereka, demikian, dan bentuk terikat –nya dalam data di atas merupakan pemarkah anaforis. Ini karena kata-kata tersebut menunjukkan hal yang telah disebut oleh penutur dalam suatu tuturan.

2). Merujuk pada hal yang akan disebut (katafora)

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan pemarkah kataforis. Kata yang dapat digunakan sebagai pemarkah kataforis di antaranya adalah ini, begini, yakni, yaitu, demikian, dan sebagainya. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Budi Setiono, menjelaskan 76 sekolah tersebut terdiri atas 29 SMA dan 47 SMK. (D5/Sp/Ar/Sel/2 Agt/2011)

b). Jumlah total dana yang dikucurkan adalah Rp 1.017.360.000. (D8/Sp/Ar/Sel/2 Agt/2011)

c). Kepala SMA Muhammadiyah 1 Solo, Drs Tri Kuat, mengungkapkan kegiatan bertema Darah yang Aman Mulai Dari Diriku ini merupakan agenda rutin SMA Muhammadiyah 1 setiap empat bulan sekali. (D20/Sp/Va/Rab/3 Agt/2011)

d). Pertama, siswa tidak hanya akan terbiasa meneliti, tapi ia juga dilatih menulis laporan hasil penelitian dan bentuk karya tulis lainnya untuk selanjutnya diinformasikan kepada banyak orang. (D31/Sp/Eks/Jum/5 Agt/2011)

e). Perhatikan contoh berikut ini “Yuyun tidak bergeming mendengar berita itu”. (D47/Sp/BK/Kam/18 Agt/2011)

f). Dengan demikian berarti kalimat tersebut menjadi kalimat yang salah. (D52/Sp/BK/Kam/18 Agt/2011)

g). Kata berimbuhan ini sering kita temui dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. (D100/Sp/BK/Kam/25 Agt/2011)

commit to user

h). “Ratusan lowongan kerja, baik untuk fresh graduate maupun mereka yang sudah berpengalaman tersedia dalam job fair mendatang,” jelasnya dalam rilis yang diterima Espos, Rabu (12/10). (D244/Sp/Va/Sab/15 Okt/2011)

i). Di SDN Wonosari 103, lanjutnya, sampai saat ini ada dua wadah untuk kegiatan ekstrakurikuler (Ekskul) yaitu pramuka dan seni & budaya. (D259/Sp/Paw/Sel/18 Okt/2011)

Rangkaian kata terdiri atas, berikut ini, kata adalah, merupakan, pertama, demikian, mereka, dan yaitu merupakan bentuk-bentuk pemarkah kataforis. Bentuk-bentuk tersebut mengungkapkan hal yang akan disebut oleh penutur dalam suatu tuturan.

3). Merujuk pada jumlah yang banyak

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan kata ganti persona ketiga jamak, mereka. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). Selanjutnya agar anak pintar, mereka dibekali berbagai ilmu pengetahuan dan dikembangkan jiwa seninya agar menjadi pribadi yang luwes. (D85/Sp/Paw/Sel/23 Agt/2011)

b). … pendidikan karakter bagi siswa dengan membimbing dan membina mereka. (D257/Sp/Paw/Sel/18 Okt/2011)

Kata mereka dalam data di atas menunjuk pada jumlah yang banyak karena referen dari kata tersebut berjumlah banyak atau jamak.

4). Menyimpulkan sesuatu

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan kata begitu dan demikian. Fungsi ini biasanya terletak di akhir paragraf atau wacana. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). Dengan demikian berarti kalimat tersebut menjadi kalimat yang salah. (D52/Sp/BK/Kam/18 Agt/2011)

b). Dengan demikian, kata M Nuh, anggaran pendidikan dalam APBN harus terlebih dahulu disisihkan untuk pembangunan gedung sekolah rusak sebelum dialokasikan untuk kebutuhan yang lain. (D114/Sp/Ar/Kam/1 Sept/2011)

Kata demikian dalam data di atas berfungsi untuk menyimpulkan sesuatu. Kata tersebut sering digunakan di akhir paragraf untuk menyatakan simpulan dari suatu paragraf atau wacana.

commit to user e. Deiksis Sosial

Secara umum, deiksis sosial berfungsi sebagai bentuk kesopanan dalam berbahasa. Secara khusus, fungsi deiksis sosial ditentukan oleh konteks yang terdapat dalam suatu tuturan. Fungsi khusus deiksis sosial ada empat, yaitu (1) sebagai bentuk efektivitas kalimat, (2) sebagai pembeda tingkat sosial penutur dengan mitra tutur, (3) untuk menjaga sopan santun berbahasa, dan (4) sebagai bentuk sikap sosial kemasyarakatan antar penutur. Fungsi-fungsi deiksis sosial yang ditemukan sebagai berikut.

1). Pembeda tingkat sosial penutur dengan mitra tutur

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan kata-kata yang dimaksudkan untuk lebih menghormati seseorang atau bersikap sopan pada lawan tutur. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). Waka Humas dan Kerja Sama SD Al Islam 3 Gebang, Solo, Joko S Munandar ST, dalam rilis … (D123/Sp/Va/Jum/2 Sept/2011) b). … masuk kelas membaca surat-surat pendek,” tambah Hariyah

yang biasa disapa Bu Har. (D205/Sp/Paw/Sel/4 Okt/2011)

c). … pada 16 April 2005 oleh Ustad AR Sugeng Riyadi dan almarhum Ustad Budi Prasetyo. (D270/Sp/Eks/Jum/21 Okt/2011)

Pemakaian gelar, kata Bu Har, dan ustad dalam data di atas merupakan bentuk pembedaan tingkat sosial antara penutur dan mitra tutur. Hal ini dilakukan sebagai bentuk sopan-santun berbahasa dan untuk menghormati mitra tutur.

2). Menjaga sopan santun berbahasa

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan bahasa yang lebih halus atau eufemisme. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga perasaan mitra tutur agar tidak tersinggung atau agar lebih sopan didengar oleh mitra tutur. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). Lelaki yang senang travelling itu ternyata juga pernah menjadi Tenaga Ahli DPRD Solo dalam Pembahasan Perda Pendidikan, Kesetaraan Difabel, Administrasi Kependudukan, Retribusi Daerah 2007-2010. (D224/Sp/Fi/Rab/5 Okt/2011)

b). “Bahkan ditengarai pungutan SPS juga masih ditarik dari orangtua siswa yang masuk kategori gold atau tidak mampu. (D234/Sp/Ar/Sel/11 Okt/2011)

commit to user

Bentuk-bentuk deiksis sosial dalam data di atas berfungsi untuk menjaga sopan-santun berbahasa. Hal ini dilakukan oleh penutur agar tidak menyinggung mitra tutur dan agar bahasa yang digunakan lebih sopan didengar oleh orang lain.

3). Bentuk sikap sosial kemasyarakatan

Fungsi ini ditunjukkan dengan penggunaan kata-kata tertentu yang berhubungan dengan keadaan di masyarakat. Fungsi ini di antaranya terdapat dalam data berikut.

a). … pada 16 April 2005 oleh Ustad AR Sugeng Riyadi dan almarhum Ustad Budi Prasetyo. (D270/Sp/Eks/Jum/21 Okt/2011) Kata almarhum pada data di atas merupakan bentuk sikap sosial kemasyarakatan karena kata tersebut sering digunakan dalam masyarakat. Selain itu, kata tersebut digunakan untuk menghormati orang yang telah meninggal dunia.

C. Pembahasan

Berdasarkan analisis data yang telah dipaparkan di atas ditemukan bentuk-bentuk deiksis dalam wacana di halaman Pendidikan harian Solopos dan fungsi pemakaiannya. Deiksis yang ditemukan terdiri atas deiksis persona, deiksis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana, dan deiksis sosial. Deiksis persona, tempat, dan waktu merupakan deiksis luar-tuturan (eksofora), sedangkan deiksis wacana merupakan deiksis dalam-tuturan (endofora). Sementara itu, deiksis sosial merupakan deiksis tambahan yang difungsikan sebagai bentuk sopan-santun dalam berbahasa.

Deiksis yang paling banyak ditemukan dalam wacana di halaman Pendidikan harian Solopos edisi Agustus – Oktober 2011 adalah deiksis persona dan deiksis wacana. Hal ini disebabkan wacana di halaman Pendidikan adalah wacana-wacana yang aktual dan faktual. Wacana di halaman Pendidikan memiliki nilai-nilai yang penting dan layak untuk dimediamassakan karena wacana tersebut mengandung berbagai informasi, motivasi, dan nilai-nilai dalam berbagai bidang kehidupan. Adanya pemakaian deiksis dapat membantu pembaca untuk memahami isi wacana di halaman Pendidikan harian Solopos.

commit to user

Deiksis persona merupakan pengungkapan acuan atau referen sebuah kata atau frasa dalam kategori orang atau persona. Bentuk deiksis persona dibagi menjadi tiga, yaitu (1) bentuk persona pertama, (2) bentuk persona kedua, dan (3) bentuk persona ketiga. Bentuk persona pertama adalah rujukan pembicara kepada dirinya atau kelompok yang melibatkan dirinya. Bentuk persona kedua adalah rujukan pembicara kepada seorang pendengar atau lebih yang hadir bersama orang pertama. Bentuk persona ketiga adalah rujukan kepada orang yang bukan pembicara atau pendengar ujaran itu, baik hadir maupun tidak (Cahyono; 1995: 218).

Bentuk deiksis persona pertama yang ditemukan dalam wacana di halaman Pendidikan harian Solopos edisi Agustus – Oktober 2011 adalah bentuk saya yang merupakan bentuk persona pertama tunggal. Bentuk saya lebih banyak