• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI & NORMA SOSIAL

G. FuNGSi NormA SoSiAl Normal sosial berfungsi:

a. Tolok ukur terhadap perbuatan yang bersifat etis.

b. Menjaga kelestarian nilai-nilai dalam masyarakat.

c. Alat pengendalian sosial.

d. Mengatur kehidupan bersama agar tertib dan teratur.

H. JeNiS-JeNiS NormA SoSiAl a. Norma umum

Aturan yang berfungsi secara universal bagi semua lapisan masyarakat. Sifatnya langgeng dan sulit digantikan. Normal umum terdiri dari:

1. Norma moral

Auran yang berkaitan dengan akhlak dan kesusilaan. bersumber pada ajaran agama, adat istiadat, filsafat, dan nilai-nilai kemanusiaan.

2. Norma kesopanan

Peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan cara bertingkah laku yang wajar.

3. Norma hukum

Hukum formal yang berlaku bagi seluruh warga negara di negara tertentu.

4. Norma kelaziman

Norma tertentu yang telah lazim berlaku bagi setiap warga masyarakat.

5. Norma agama

Norma yang berdasarkan aturan agama.

6

b. Norma Khusus

1. Pranata keluarga dan kekerabatan

Aturan dalam tata cara kehidupan keluarga dan kekerabatan.

2. Pranata pendidikan

Aturan dalam tata cara penyelengaraan pendidikan.

3. Pranata ekonomi

Aturan dalam tata cara kegiatan perekonomian.

4. Pranata politik

Aturan dalam tata cara kehidupan berbangsa dan bernegara.

5. Pranata agama

Aturan dalam tata cara beribadah kepada Tuhan dan berinteraksi dengan sesama makhluk sesuai ajarannya.

6. Pranata ilmiah

Aturan dalam tata cara mencari kebenaran ilmiah atau mengembangkan teori berdasarkan metodologi ilmu pengetahuan.

7. Pranata keindahan dan rekreasi

Aturan yang digunakan dalam usaha memenuhi kebutuhan keindahan dan rekreasi.

8. Pranata fisik/somatis

Aturan yang digunakan untuk pemeliharaan fisik dan kenyamanan hidup manusia.

c. Norma Berdasarkan Tingkatan/Daya ikat

Dapat disimpulkan bahwa norma merupakan petunjuk hidup bermasyarakat yang berisi larangan dan perintah untuk tercapainya suatu nilai dalam masyarakat. Setiap norma-norma sosial mempunyai daya ikat yang berbeda-beda.

Menurut Soerjono Soekanto, norma berdasarkan daya ikatnya:

1. Norma cara (usage)

Norma ini lebih menunjuk pada suatu perbuatan dalam hubungan antara

Penyimpangan terhadap norma ini tidak mengakibatkan hukuman yang berat

tetapi hanya sekadar ejekan, celaan, dan cemoohan. Contoh: makan dengan tangan, sumpit, sendok.

2. Norma kebiasaan (folkways)

Norma ini mempunyai kekuatan mengikat lebih tinggi daripada norma cara.

Terbentuknya norma kebiasaan berawal dari perbuatan yang diulang-ulang dalam

bentuk yang sama hingga terbentuklah suatu kebiasaan. Contohnya, berjabat tangan saat bertemu tamu dan mengetuk dan permisi saat berkunjung ke rumah orang lain.

7

3. Norma tata kelakuan (mores)

Norma ini digunakan sebagai alat pengawas tingkah laku yang diyakini sebagai

norma pengatur.

Tata kelakuan merupakan alat agar para anggota masyarakat menyesuaikan

perbuatan-perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut.

Tata kelakuan diwujudkan dalam kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh

sebagian masyarakat, contoh gotong royong atau kerja bakti.

4. Adat istiadat (Custom)

Adat istiadat berasal dari aturan nenek moyang yang diwariskan secara

turun-•

temurun. Adat istiadat merupakan tata kelakuan yang telah mendarah daging dan berakar kuat dalam masyarakat serta memiliki kekuatan yang mengikat.

Pelanggaran terhadap norma akan dikenai sanksi yang keras, baik langsung

maupun tidak langsung. Contohnya, upacara tujuh bulan untuk keselamatan bayi dan ibunya, tedak siten.

d. Norma Berdasarkan Keformalan serta Kekuatan Sanksinya:

Berdasarkan keformalan serta kekuatan sanksinya, norma terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Norma resmi

Patokan yang dirumuskan dan diwajibkan dengan jelas serta tegas oleh yang berwenang kepada semua warga masyarakat. Misalnya, hubungan tata kerja kedinasan di Departemen Kehakiman.

2. Norma tidak resmi

Tumbuh dari kebiasaan bertindak yang seragam kemudian diterima oleh masyarakat sebagai suatu aturan yang ditaati. Walaupun tidak diwajibkan namun setiap warga memiliki kesadaran untuk menaati norma tersebut.

Norma utama mempunyai peranan sangat besar dalam tata pergaulan dalam masyarakat, yaitu:

1. Norma agama

Norma agama merupakan wahyu langsung dari Tuhan. Basanya, tertulis dalam kitab suci. Norma ini lebih menekankan pada kepatuhan masing-masing individu terhadap agamanya.

2. Norma kesusilaan (mores)

Norma kesusilaan atau mores merupakan suatu aturan yang berasal dari hati nurani individu mengenai baik dan buruk. Pelanggar norma ini, biasanya, mengalami pertentangan dalam batin dirinya sendiri.

3. Norma adat

Norma adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang telah menyatu dengan tata kehidupan masyarakat serta mengandung nilai-nilai ritual yang diyakini dinamakan norma adat.

8

4. Norma kebiasaan

Norma kebiasaan merupakan kumpulan petunjuk hidup mengenai perilaku yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama, sehingga menjadi kebiasaan masyarakat.

5. Norma kesopanan

Norma kesopanan merupakan aturan yang mengajarkan agar seseorang bersikap sopan terhadap orang lain sebagai anggota masyarakat.

6. Norma hukum

Norma hukum merupakan aturan-aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang dibuat oleh pemerintah. Norma hukum mengatur, melarang, serta memaksa orang untuk berperilaku sesuai dengan yang diterapkan oleh hukum dan undang-undang.

Norma ini berfungsi untuk menertibkan kehidupan sosial.

i. PerAN NilAi DAN NormA SoSiAl

a. Petunjuk Arah (orientasi) Bersikap dan Bertindak

Nilai dan norma sosial berfungsi sebagai petunjuk arah dalam bersikap dan bertindak. Ini berarti nilai dan norma telah melekat pada diri individu atau masyarakat sebagai suatu petunjuk perilaku yang diyakini kebenarannya.

b. Pemandu dan Pengontrol bagi Sikap dan Tindakan manusia

Nilai dan norma sosial berfungsi sebagai petunjuk arah bagi manusia untuk bersikap dan bertindak, nilai dan norma sosial juga berfungsi sebagai pemandu dan pengontrol sikap dan tindakan manusia. Melalui nilai dan norma inilah, setiap individu dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.

c. Pendorong Sikap dan Tindakan manusia

Nilai dan norma sosial berfungsi sebagai alat pendorong (motivator) seseorang untuk bertingkah laku sesuai dengan nilai. Selain itu, mampu menuntun orang untuk bersikap baik.

d. Benteng Perlindungan bagi Keberadaan masyarakat

Nilai dan norma sosial berfungsi sebagai pelindung terhadap perilaku-perilaku yang menyimpang. Terutama bagi pihak-pihak yang lemah.

e. Sebagai Alat Pemersatu Anggota masyarakat

Nilai dan norma sosial berfungsi sebagai penguat pemahaman dan penghayatan nilai sosial oleh para anggotanya. Jika pemahaman dan penghayatan nilai sosialnya kuat, semakin kuat pula ikatan dalam suatu kelompok.

9

J. PelANGGArAN NilAi DAN NormA SoSiAl BeSerTA SoluSiNYA

Norma merupakan aturan-aturan yang digunakan untuk menciptakan nilai tersebut.

Sebagai aturan sosial, norma memiliki sanksi yang tegas dan mengikat guna memaksa masyarakat untuk menaatinya. Pada dasarnya, segala perilaku yang melanggar norma dinamakan penyimpangan norma. Penyimpangan norma sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Robert M.Z. Lawang (1985), perilaku pelanggaran norma dibedakan menjadi:

a. Pelanggaran nilai dan norma yang dilihat dan dianggap sebagai kejahatan, cotoh pemukulan, pemerkosaan, penodongan, dan lain-lain.

b. Pelanggaran nilai dan norma yang berupa penyimpangan seksual, contoh perzinahan, homoseksualitas, dan pelacuran.

c. Bentuk-bentuk konsumsi yang sangat berlebihan, contoh alkohol, candu, dan morfin.

d. Gaya hidup yang lain dari yang lain, contoh penjudi profesional dan geng-geng.