• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Masyarakat, Multikultural, PluralisMe, dan MultikulturalisMe a. Masyarakat

1. Pengertian masyarakat (society) J.L. Gilin dan J.P. Gilin

Masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama.

Max Weber

Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.

Emile Durkheim

Masyarakat adalah suatu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.

Karl Marx

Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.

MATERI D

AN LATIHAN SBMPTN ADVANCE AND

TOP LE VEL - XII SM

A

2

M.J. Herskovits

Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup tertentu.

Selo Soemardjan

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

2. Ciri-ciri masyarakat

Kehidupan bersama sekurang-kurangnya dua orang

Sistem komunikasi

Norma yang mengatur hubungan antarmanusia

Adanya kesadaran sebagai satu kesatuan

3. Syarat terbentuknya masyarakat Terdapat sekumpulan orang

Berdiam atau bermukim di suatu wilayah, dalam jangka waktu yang relatif

lama

Akibat dari hidup bersama dalam jangka waktu yang lama itu menghasilkan

kebudayaan

b. Masyarakat Multikultural

Masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan, suku bangsa, ras, agama, dan budaya hidup bersama dalam suatu wilayah (lokal, nasional, bahkan internasional), baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam masyarakat multikultural, perbedaan kelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa perlu dijunjung tinggi, diperjuangkan kesederajatan antara kelompok minoritas dan mayoritas, baik secara hukum maupun sosial.

1. Ciri-ciri masyarakat multikultural

Beragam budaya yang bersifat otonom

Norma yang dijunjung tinggi

Sosialisasi nilai dan norma

2. Faktor terbentuknya masyarakat multikultural Keadaan geografis Indonesia

Isolasi geografis yang mengakibatkan penduduk tumbuh menjadi kesatuan–

kesatuan suku bangsa yang membentuk budaya mereka berbeda dengan lainnya.

3

Pengaruh kebudayaan asing Indonesia

Terletak pada posisi silang antara dua samudra dan dua benua sangat memengaruhi kemajemukan agama dan kebudayaan.

Iklim yang berbeda dan struktur tanah yang tidak sama

Hal tersebut akan membentuk pola-pola perilaku dan sistem mata pencaharian yang berbeda-beda akibat terjadi kemajemukan regional (wilayah).

c. Pluralisme (kemajemukan)

Pluralisme merupakan sikap menghargai, menghormati, dan menoleransi berbagai perbedaan dalam hidup bersama dalam masyarakat majemuk.

1. Masyarakat majemuk

Menurut Furnivall, masyarakat majemuk (plural society) merupakan suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen dan tatanan sosial yang hidup berdampingan, tetapi tidak terintegrasi dalam satu kesatuan politik.

2. Ciri-ciri sebuah masyarakat majemuk Van de Berghe

Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki

kebudayaan atau lebih tepat sub kebudayaan yang berbeda satu sama lain.

Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang

bersifat nonkomplementer.

Kurang mengembangkan konsensus antara para anggota masyarakat tentang

nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.

Secara relatif, seringkali terjadi konflik di antara kelompok yang satu dengan

yang lainnya.

Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (

coercion) dan saling

ketergantungan dalam bidang ekonomi.

Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok yang

• lain.

3. Robhuska dan Shepsle Keragaman budaya

Komunitas kultural yang terorganisasi secara politik

Aliansi etnik

4. Karakteristik masyarakat majemuk ( Piere. L . Van Den Berghe)

Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok yang sering memiliki

sub kebudayaan yang berbeda.

Struktur sosial terbagi ke dalam lembaga-lembaga bersifat nonkomplementer.

4

Kurang mengembangkan konsensus antara para anggotanya terhadap

nilai-•

nilai yang mendasar.

Secara relatif, sering mengalami konflikantar anggota.

Secara relatif, integrasi sosial tumbuh atas dasar paksaan.

Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain.

5. Tipe masyarakat majemuk Kompetisi seimbang

Masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas atau etnik yang mempunyai kekuatan seimbang.

Mayoritas dominan

Masyarakat yang salah satu kekuatan kompetitif lebih besar dari kelompok lainnya atau mayoritas mendominasi kompetisi politik dan ekonomi, sehingga posisi kelompok-kelompok lainnya menjadi kecil.

Minoritas dominan

Masyarakat satu kelompok etnik minoritas mempunyai keunggulan kompetitif yang luas, sehingga mendominasi kehidupan politik atau ekonomi masyarakat.

Fragmentasi (terbagi-bagi)

Masyarakat yang terdiri atas sejumlah kelompok etnik, tetapi semuanya dalam jumlah yang kecil. Jadi, tidak ada satu kelompokpun yang mempunyai posisi politik atau ekonomi yang dominan.

d. Multikulturalisme

Multikulturalisme merupakan pengembangan wacana baru dalam upaya merajut kembali hubungan antarmanusia yang belakangan selalu hidup dalam suasana penuh dengan konflik. Ada sebuah kesadaran yang muncul bahwa diperlukan kepekaan terhadap kenyataan kemajemukan, pluralitas bangsa, baik dalam etnis, agama, budaya, maupun orientasi politik. Secara sederhana, multikuturalisme dapat dipahami sebagi suatu konsep keanekaragaman budaya dan kompleksitas kehidupan di dalamnya.

Multikulturalisme mengajak masyarakat dalam arus perubahan sosial, sistem tata nilai kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi, kerukunan, dan perdamaian, bukan konflik atau kekerasan meskipun terdapat perbedaan sistem sosial di dalamnya. Berpijak pada kerangka pemikiran tersebut, wacana masyarakat multikultural diharapkan menjadi solusi konflik selama ini. Oleh karena itu, perlunya Indonesia mewujudkan masyarakat multikultural yang berlandaskan pada demokrasi untuk tercapainya sebuah masyarakat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

5

B. HuBungan struktur sosial, Multikultural, dan dinaMika sosial a. Masyarakat Multikultural

Konsep masyarakat multikultural sebenarnya relatif baru. Sekitar 1970-an, gerakan multikultural muncul pertama kali di Kanada. Waktu itu didera konflik yang disebabkan masalah hubungan antarwarga negara (antarsuku bangsa, agama, ras, dan aliran politik yang terjebak pada dominasi).

Konflik itu diselesaikan dengan digagasnya konsep masyarakat multikultural yang esensinya, yaitu kesetaraan, menghargai hak budaya komunitas, dan demokrasi. Kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa memedulikan perbedaan suku bangsa, agama, budaya, bahasa, kebiasaan, ataupun kedaerahan.

Multikultural memberi penegasan, segala perbedaan itu sama di dalam ruang publik.

Dengan kata lain, adanya komunitas yang berbeda saja tidak cukup sebab yang terpenting komunitas itu diperlakukan sama oleh negara. Adanya kesetaraan dalam derajat kemanusiaan yang saling menghormati diatur oleh hukum yang adil dan beradab yang mendorong kemajuan dan menjamin kesejahteraan hidup warganya.

b. struktur sosial

Mencakup susunan status dan peran yang terdapat di dalam satuan sosial, ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antar status dan peran sosial. Di dalam struktur sosial, terdapat unsur-unsur sosial, seperti kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial.

Melalui proses sosial, unsur-unsur sosial itu terbentuk, berkembang, dan dipelajari oleh individu dalam masyarakat. Proses sosial itu sendiri merupakan hubungan timbal-balik antara bidang bidang kehidupan dalam masyarakat dan memahami norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan hanya mungkin terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata sosial, terutama pranata hukum yang merupakan mekanisme kontrol secara ketat dan adil mendukung serta mendorong terwujudnya prinsip demokrasi dalam kehidupan nyata. Diskriminasi sosial, politik, budaya, pendidikan, dan ekonomi yang berlaku pada masa lalu secara bertahap maupun radikal harus dikikis oleh kemauan untuk menegakkan demokrasi demi kesejajaran dalam kesederajatan kemanusiaan sebagai bangsa Indonesia.

c. dinamika kelompok sosial dalam Masyarakat Multikultural

Berbagai kelompok sosial memiliki karakteristik dan perilaku budaya yang berbeda menyebabkan masyarakat yang heterogen atau biasa disebut masyarakat majemuk.

Masyarakat majemuk yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat, memiliki bahasa, kepercayaan, organisasi sosial, maupun perilaku budaya yang berbeda-beda.

6

C. Masyarakat Multikultural dalaM keHiduPan sosial a. kemajemukan

b. konflik

c. integrasi (akomodasi, koperasi, akulturasi dan asimilasi)

Integrasi sosial merupakan proses penyatuan berbagai unsur yang berbeda dalam masyarakat. Syarat terbentuknya integrasi sosial menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, yaitu:

1. Anggota masyarakat merasa mampu untuk saling mengisi kebutuhan satu dengan kebutuhan yang lain.

2. Masyarakat menciptakan dan menyepakati terbentuknya nilai dan norma sosial.

3. Nilai dan norma sosial berlaku cukup lama dijalankan secara konsisten serta tidak mudah mengalami perubahan sehingga terbentuk aturan baku untuk melaksanakan proses interaksi sosial.

Faktor pendorong integrasi nasional, yaitu:

1. Adanya interseksi dan konsolidasi pada struktur sosial.

2. Berkembangnya paham relativisme kebudayaan.

3. Terlaksananya koalisi lintas etnis atau kelompok.

4. Mampu membangun consensus tentang nilai dasar.

5. Berlangsungnya proses akulturasi budaya majemuk.

6. Hilangnya sifat dominan dan tumbuhnya upaya saling ketergantungan antar kelompok.

d. Primordialisme

1. Pengertian primordialisme Umum

a) Pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada individu.

b) Kecintaan yang sangat dalam terhadap segala sesuatu yang pernah dialami sejak lahir hingga dewasa.

c) Keterkaitan seseorang dalam kelompok atas dasar ikatan kekrabatan, sukubangsa, asal daerah, bahasa, dan adat, sehingga melahirkan pola perilaku serta cita-cita yang sama.

Robuskha dan Shepsle

Sikap loyalitas yang berlebihan terhadap budaya sub nasional (suku bangsa, agama, ras, daerah dan keluarga)

Ramlan Surbakti

Ikatan tradisional yang melekat pada individu (ikatan keluarga Dayak, HMI, dan ICMI)

7

2. Faktor penyebab primordialisme

Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu atau kelompok.

Adanya suatu sikap untuk mempertahankan suatu kelompok terhadap ancaman

dari luar.

Adanya nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem keyakinan dan keagamaan

ataupun adat istiadat.

e. etnosentrisme

Sikap yang menilai kebudayaannya lebih tinggi daripada kebudayaan lain.

f. sektarian Politik aliran.

g. interseksi

Persilangan/pertemuan/titik potong keanggotaan.

h. konsolidasi

Penguatan atau peneguhan keanggotaan.

i. stereotype

Persepsi atau prasangka mengenai suatu hal.

j. Pluralisme

Sikap menghargai, menghormati, dan menoleransi berbagai perbedaan.

k. nasionalisme

Rasa cinta pada tanah air yang diwujudkan dengan cara mempertahankan identitas bangsa.

d. Perilaku sesuai Masyarakat Multikultural a. sikap kritis

Tidak mudah begitu saja menerima sesuatu sebagai kebenaran, harus berusaha terlebih dahulu untuk menemukan kekeliruan yang mungkin ada dalam pengamatannya.Sikap kritis yang harus dikembangkan dengan cara:

1. Mengembangkan sikap saling menghargai (toleransi) terhadap nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berbeda–beda dari anggota masyarakat yang kita temui.

2. Meninggalkan sikap primordialisme yang berlebihan.

3. Mengembangkan rasa nasionalisme.

8

4. Menegakkan supremasi hukum artinya suatu peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras etnis, dan agama.

5. Menyelesaikan konflik dengan cara yang akomodatif, melalui mediasi, kompromi, dan adjudikasi.

6. Mengembangkan kesadaran sosial dan menyadari peranan setiap individu.

b. toleransi

Sikap menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan kelakuan pihak lain yang berbeda dengan pendirian diri sendiri. Seseorang dikatakan toleran manakala tidak memaksakan pendiriannya pada pihak lain, melainkan bersedia menenggang pihak lain untuk memiliki pendirian yang berbeda dengan segala konsekuensinya.

c. empati sosial

Suatu keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasikan dirinya dalam keadaan pikiran atau perasaan yang sama dengan orang lain atau kelompok lain.

LATIHAN SOAL

1. Masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen dan tatanan sosial yang hidup berdampingan, tetapi tidak terintegrasi dalam satu kesatuan politik. Pengertian masyarakat majemuk tersebut menurut ….

A. Van de Berghe B. Furnivall C. Clifford Geertz D. Selo Soemardjan E. A.L Kroeber

2. Masyarakat majemuk (plural society) merupakan suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen. Berikut merupakan tipe-tipe masyarakat majemuk, kecuali ….

A. kompetisi seimbang B. mayoritas dominan C. minoritas dominan D. fragmentasi E. segregasi

9

3. Masyarakat majemuk yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat yang berbeda-beda, memiliki bahasa, adat istiadat, kepercayaan, organisasi sosial, maupun perilaku budaya yang berbeda-beda. Etnosentrisme adalah sikap yang lebih mengagungkan ….

A. kebudayaan sendiri B. kebudayaan asing

C. kebudayaan asing dan sendiri D. kebudayaan orang barat E. kebudayaan orang timur

4. Salah satu karakteristik kebudayaan, yaitu kebudayaan yang didasarkan pada simbol.

Yang dimaksud dengan simbol adalah ….

A. sesuatu yang mempunyai makna dan nilai tertentu dari masyarakat B. sesuatu yang dilambangkan lain daripada benda (lambang) itu sendiri C. sesuatu yang nilai dan maknanya berdasarkan bentuk fisiknya

D. sesuatu hasil karya manusia

E. sesuatu yang bersifat interaksi sosial manusia

5. Susunan fraksi-fraksi yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan perwujudan politik aliran karena ….

A. adanya kekuatan yang terbentuk dalam fraksi B. adanya perbedaan tujuan dari tiap-tiap fraksi C. keanekaragaman keyakinan dan agama dalam fraksi D. keanekaragaman paham dan ideologi informal masyarakat E. keanekaragaman visi dan misi dari setiap fraksi

6. Konsep masyarakat multikultural itu dipandang sebagai ….

A. perbedaan antara suku bangsa di Indonesia

B. menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan antarsuku bangsa C. terdiri dari unsur-unsur kebudayaan yang terkecil

D. kesatuan sosial yang saling berhubungan E. lebih menyukai kebudayaan asing

7. Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh heterogenitas etnik dan bersifat unik.

Perkembangan secara horisontal ditandai oleh perbedaan ….

A. antara masyarakat miskin dan masyarakat kaya B. antara bangsawan dan pedagang

C. antara buruh dan atasan

D. vertikal antara lapisan-lapisan atas dan bawah

E. suku bangsa, agama, adat istiadat, dan primordialisme

10

8. Pada zaman Hindia Belanda, masyarakat Indonesia digolongkan menjadi tiga golongan oleh antropolog Belanda (Furnivall), yaitu ….

A. bangsawan, pendeta, buruh

B. masyarakat Eropa, Cina, dan pribumi C. pedagang, petani, dan pejabat negara D. nelayan, petani, pedagang

E. buruh, pengusaha, dan pamong praja

9. Bahaya dari ketidakseimbangan di dalam masyarakat multikultural adalah ….

A. disintegrasi B. konflik sosial C. disorganisasi sosial D. kerusuhan SARA E. perilaku menyimpang

10. Kemajemukan masyarakat Indonesia yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial menimbulkan dua hal yang berbeda dan tertolak belakang, yaitu ….

A. akulturasi dan asimilasi

B. masuknya budaya asing yang lebih modern atau penolakan budaya asing yang tidak sesuai

C. berkembangnya konflik atau adanya kekuatan sebagai pemersatu masyarakat D. penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi

E. munculnya sikap tradisional atau sikap modern

11. Banyak para pakar mengemukakan pendapatnya mengenai masyarakat seperti definisi menurut Karl Marx …

A. Masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama.

B. Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.

C. Masyarakat adalah suatu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.

D. Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.

E. Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

12. Masyarakat Indonesia terdiri dari kelompok-kelompok sosial tertentu yang dibedakan atas ciri vertikal dan horisontal. Secara vertikal, masyarakat Indonesia ditandai oleh, kecuali …

11

1. Perbedaan antara masyarakat miskin dan kaya.

2. Perbedaan antara bangsawan dan pedagang.

3. Perbedaan antara buruh dan atasan.

4. Perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan primordialisme.

13. Sikap kritis merupakan suatu sikap yang tidak mudah begitu saja menerima sesuatu sebagai kebenaran, melainkan berusaha terlebih dahulu untuk menemukan kekeliruan yang mungkin ada dalam pengamatannya. Dalam masyarakat multikultural, perlu dikembangkan sikap kritis, antara lain ….

1. mengembangkan sikap toleransi

2. meninggalkan sikap primordialisme yang berlebihan 3. mengembangkan rasa nasionalisme

4. menegakkan supremasi hukum

14. Pengertian masyarakat menurut Selo Soemardjan adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri masyarakat adalah ….

1. kehidupan bersama sekurang-kurangnya dua orang 2. sistem komunikasi

3. norma yang mengatur hubungan antarmanusia.

4. adanya kesadaran sebagai satu kesatuan

15. Faktor terbentuknya masyarakat multikultural, yaitu ….

1. kondisi geografis Indonesia yang terisolasi laut 2. pengaruh kebudayaan asing

3. kondisi Iklim dan struktur tanah

4. aistem politik dan pemerintahan demokratis

16. Primordialisme mengacu pada beberapa pernyataan di bawah ini, kecuali …

1. Pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada individu.

2. Kecintaan yang sangat dalam terhadap segala sesuatu yang pernah dialami sejak lahir hingga dewasa.

3. Keterkaitan seseorang dalam kelompok atas dasar ikatan kekrabatan, suku bangsa, asal daerah, bahasa, dan adat, sehingga melahirkan pola perilaku serta cita-cita yang sama.

4. Kemampuan untuk memengaruhi pihak-pihak lain. Jika seseorang diakui oleh masyarakat sekitarnya maka itulah yang disebut wewenang.

12

17. Pernyataan berikut ini merupakan subsistem dari unsur-unsur dalam suatu sistem sosial, antara lain ….

1. subsistem kebudayaan 2. subsistem sosial 3. subsistem kepribadian 4. subsistem kelompok biologis

18. Dalam masyarakat multikultural, yang sangat beragam ada dua kemungkinan bisa terjadi muncul konflik maupun mempercepat terjadinya integrasi soisal. Berikut ini yang merupakan faktor pendorong integrasi nasional adalah ….

1. adanya interseksi dan konsolidasi pada struktur sosial 2. berkembangnya paham relativisme kebudayaan 3. terlaksananya koalisi lintas etnis atau kelompok 4. mampu membangun konsensus tentang nilai dasar

19. Asep seorang bankir nasional terkemuka, Sunda, beragama Islam, sering menghadiri acara yang diadakan oleh KAGAMA. Yosua orang Batak, beragama Kristen, alumni UGM, juga merupakan salah satu bankir nasional. Yang menjadi interseksi dalam kasus ini adalah ….

1. suku bangsa 2. profesi 3. status 4. pendidikan

20. Pengaruh kemajemukan masyarakat terhadap kehidupan sosial menghasilkan dua proses, kecuali ….

1. interseksi dan konsolidasi 2. integrsi dan disintegrasi 3. konflik dan disintegrasi 4. konflik dan integrasi

21. Toleransi merupakan sikap menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan kelakuan pihak lain yang berbeda dengan pendirian diri sendiri.

seBaB

Seseorang dikatakan toleran manakala tidak memaksakan pendiriannya kepada pihak lain, melainkan bersedia menenggang pihak lain untuk memiliki pendirian yang berbeda dengan segala konsekuensinya.

13

22. Empati sosial adalah suatu keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasikan dirinya dalam keadaan pikiran atau perasaan yang sama dengan orang lain atau kelompok lain.

seBaB

Tindakan mengumpulkan dana sumbangan untuk para korban bencana Gunung Sinabung yang meletus merupakan contoh nyata dari sikap empati.

23. Sikap primordialisme secara umum merupakan pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada individu serta dipicu kecintaan yang sangat dalam terhadap segala sesuatu yang pernah dialami sejak lahir hingga dewasa.

seBaB

Keterkaitan seseorang dalam kelompok atas dasar ikatan kekerabatan, suku bangsa, asal daerah, bahasa, dan adat, sehingga melahirkan pola perilaku serta cita-cita yang sama, juga merupakan pemahanan sikap primordialisme.

24. Salah satu faktor terbentuknya masyarakat multikultural karena Iklim yang berbeda dan struktur tanah yang tidak sama.

seBaB

Kedua faktor itu akan membentuk pola-pola perilaku dan sistem mata pencaharian yang berbeda-beda akibat terjadi kemajemukan regional (wilayah).

25. Mayoritas dominan merupakan masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas atau etnik yang mempunyai kekuatan seimbang.

seBaB

Fragmentasi merupakan yang salah satu kekuatan kompetitif lebih besar dari kelompok lainnya atau mayoritas mendominasi kompetisi politik dan ekonomi, sehingga posisi kelompok-kelompok lainnya menjadi kecil.

26. Sistem sosial merupakan suatu sistem yang terdiri atas elemen-elemen sosial.

seBaB

Elemen-elemen sosial itu terdiri atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang berinteraksi satu dengan yang lainnya.

27. Dalam sistem sosial, terdapat individu-individu yang berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial.

seBaB

Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan menentukan corak masyarakat tersebut.

14

28. Norma adalah pedoman-pedoman tentang perilaku yang diharapkan atau pantas menurut kelompok atau masyarakat.

seBaB

Norma-norma sosial merupakan patokan tingkah laku yang diwajibkan dalam sistem sosial.

29. Unsur kepercayaan dan pengetahuan merupakan unsur yang paling penting dalam sistem sosial.

seBaB

Perilaku anggota dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka yakini dan apa yang mereka ketahui tentang kebenaran, sistem religi, dan cara-cara penyembahan kepada sang pencipta.

30. Kedudukan (status sosial) adalah posisi seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestasi, hak-hak, serta kewajibannya.

seBaB

Kedudukan menentukan yang harus seseorang perbuat bagi masyarakat.

1

Sosiologi

11

Set 11