• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOBILITAS SOSIAL

SESI 12 LEMBAGA SOSIAL

A. PrAnAtA, AsosiAsi, dAn PelembAgAAn a. Pranata

1. Umum

Dalam tinjauan sosiologi, istilah lembaga sosial disebut juga pranata sosial atau institusi sosial. Lembaga sosial adalah seperangkat aturan yang berkisar suatu kegiatan atau kebutuhan sosial tertentu.Dari uraian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa:

Lembaga sosial berkaitan dengan seperangkat norma yang saling berkaitan,

bergantung, dan saling memengaruhi.

Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai

dengan kebutuhan hidup

Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar

dapat berjalan dengan tertib dan teratur.

2. Para ahli

Robert Melver dan C. H. Page

Menurut Robert Melver dan C. H. Page (Soekanto, 1990: 218), lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung pada suatu kelompok dalam masyarakat.

MATERI D

AN LATIHAN SBMPTN ADVANCE AND

TOP LE VEL - XII SM

A

2

Leopold Von Wiese dan Becker

Menurut Leopold Von Wiese dan Becker (Soekanto, 1990: 219), lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan individu serta kelompoknya.

W.G. Sumner

Menurut W.G. Sumner (Soekanto, 1990: 218), lembaga sosial adalah perbuatan, cita-cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan yang mempunyai sikap kekal serta bertujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Lembaga berfungsi agar ada keteraturan dan integrasi di dalam masyarakat.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, lembaga sosial adalah kumpulan dari berbagai cara berperilaku (usage) yang diakui oleh anggota masyarakat sebagai sarana untuk mengatur hubungan-hubungan sosial.

Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial atau pranata sosial adalah himpunan norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.

Koentjaraningrat

Lembaga sosial adalah sistem norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Pengertian lembaga sosial mengandung seperti yang diuraikan di atas, mengandung beberapa makna sebagai berikut:

Lembaga sosial merupakan seperangkat sistem nilai dan sistem norma yang saling

berhubungan dan saling memengaruhi.

Sistem nilai dan sistem norma yang ada dalam lembaga sosial dibentuk, dipertahankan,

dan atau diubah oleh masyarakat sesuai dengan perkembangan kebutuhan dalam kehidupan.

Sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dalam lembaga sosial bertujuan untuk

menjaga dan memelihara ketertiban dalam peri kehidupan bersama.

b. Asosiasi (institut)

Lembaga kemasyarakatan yang konkret, yaitu association. Contohnya, universitas-universitas yang ada di Indonesia.

c. Pelembagaan (institusionalisasi)

Proses itu disebut proses pelembagaan (institutionalization). Proses pelembagaan adalah suatu proses yang dilewati nilai dan norma yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial.

3

Proses penyerapan nilai-nilai dan norma-norma oleh masyarakat disebut internalisasi (internalization). Setelah nilai dan norma yang baru itu terserap dan mendarah daging di kalangan anggota masyarakat, lama-kelamaan akan berkembang menjadi suatu lembaga.

b. syArAt, sifAt, dAn KArAKteristiK lembAgA sosiAl a. syarat lembaga sosial

Menurut A. Suhandi, syarat lemabaga sosial, yaitu:

1. Harus memiliki aturan atau norma yang hidup dalam ingatan atau yang tertulis.

2. Memiliki suatu sistem hubungan yang didasarkan atas norma-norma tertentu.

3. Memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang bersangkutan.

4. Harus memiliki peralatan dan perlengkapan.

b. sifat-sifat lembaga sosial

Menurut Harsoja, sifat-sifat lembaga sosial, yaitu:

1. Berfungsi sebagai satu unit dalam sistem kebudayaan yang merupakan satu kesatuan bulat

2. Mempunyai berbagai tujuan yang jelas 3. Relatif kokoh

4. Dalam melakukan fungsinya, sering menggunakan hasil kebudayaan material 5. Sifat karakteristik yang ada pada lembaga sosial merupakan sebuah lambang 6. Lembaga sosial biasanya memiliki tradisi tertulis atau lisan

c. Karakteristik lembaga sosial

1. Simbol atau pembeda dengan lainnya 2. Goals atau mempunyai tujuan.

3. Tools atau alat kelengkapan (sarana dan prasarana) 4. Kekekalan atau waktu relatif lama

5. Kekebalan atau pedoman perilaku (nilai dan norma sosial) 6. Memiliki ideologi

7. Bisa tertulis atau tidak tertulis 8. Mempunyai sanksi

C. Ciri dAn tiPe lembAgA sosiAl (J.l. gillin dAn J.P. gillin) a. Ciri- ciri lembaga sosial

1. Lembaga sosial merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud dalam aktivitas hidup masyarakat yang berupa adat istiadat, tertib perilaku, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan yang secara langsung atau tidak langsung tergabung dalam suatu unit yang bersifat fungsional.

4

2. Sistem nilai dan sistem norma yang terdapat dalam suatu lembaga sosial bersifat tetap, sehingga dianggap perlu dipertahankan. Sistem nilai dan sistem norma yang baru akan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk dapat diterima dalam suatu lembaga sosial tertentu.

3. Lembaga sosial memiliki tujuan-tujuan tertentu yang bersifat khas.

4. Lembaga sosial memiliki beberapa sarana, media, dan beberapa alat perlengkapan lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

5. Umumnya, suatu lembaga sosial juga memiliki simbol-simbol tertentu yang melambangkan fungsi dan tujuan dari lembaga sosial yang bersangkutan.

6. Terdapat kebiasaan-kebiasaan atau tradisi, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang merupakan landasan bagi suatu lembaga sosial dalam upaya mencapai tujuan sekaligus menjalankan fungsinya.

b. tipe-tipe lembaga sosial

1. Berdasarkan perkembangannya Crescive institution

, yaitu lembaga-lembaga primer yang tak sengaja tumbuh dari adat istiadat dalam masyarakat. Contohnya, hak milik, perkawinan, dan agama.

Enacted institution

, yaitu lembaga yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu yang berakar dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat. Contohnya, lembaga perdagangan dan lembaga pendidikan.

2. Berdasarkan penyebarannya General institution

, yaitu lembaga yang dikenal oleh hampir seluruh masyarakat dunia, contoh agama.

Restricted institution

, yaitu lembaga-lembaga yang dianut oleh masyarakat-masyarakat tertentu di dunia. Contohnya, agama Islam, Protestan, Katolik, Buddha, dan Hindu.

3. Berdasarkan fungsinya Operative institution

, yaitu lembaga yang menghimpun pola dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga, contoh lembaga-lembaga dalam bidang pertanian.

Regulative institution

, adalah lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu.

Contoh: lembaga hukum seperti kejaksaan dan pengadilan.

4. Berdasarkan Penerimaan Masyarakat Approved socially sanctioned institution

, yaitu lembaga-lembaga yang sudah

diterima masyarakat. Contoh: perusahaan dan sekolah.

Unsanctioned institution

, yaitu lembaga yang sudah ditolak oleh masyarakat, meskipun masyarakat tidak berhasil memberantasnya. Contoh: kelompok penjahat, penipu, dan pencopet.

5

5. Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat Basic institution

, yaitu lembaga yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: keluarga, sekolah, dan negara.

Subsidiary institution

, yaitu lembaga yang dianggap kurang penting dibandingkan basic institution, hanya sebagai pelengkap dan penunjang saja.

Contoh: olahraga, hiburan, dan rekreasi.

d. PerAn dAn fungsi lembAgA sosiAl a. umum

Peran dan fungsi lembaga sosial untuk mengatur pemenuhan kebutuhan hidup dari setiap individu dalam masyarakat.

b. Harton dan Hunt

Menurut Harton dan Hunt, fungsi lembaga sosial, yaitu:

1. Fungsi manifest

Fungsi yang jelas-jelas tampak dan dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh manusia.

2. Fungsi laten

Fungsi yang tidak tampak (tersembunyi) dari pendidikan.

Adapun fungsi lain dari lembaga sosial, yaitu:

1. Memberikan pedoman kepada seluruh anggota masyarakat dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka.

2. Memberikan patokan kepada seluruh anggota masyarakat dalam melaksanakan pengendalian sosial (social control) dalam perilaku sehari-harinya.

3. Menjaga keutuhan dan keterpaduan sistem dalam kehidupan sosial pada masyarakat yang bersangkutan.

e. Jenis-Jenis lembaga sosial a. lembaga Keluarga

1. Konsep keluarga dapat diartikan sebagai kesatuan sosial (masyarakat). Macam-macam keluarga, yaitu:

Keluarga inti atau batih, yaitu konsep keluarga yang terkecil yang terdiri dari

bapak, ibu, dan anak.

Keluarga parsial, yaitu kesatuan keluarga hanya terdiri dari pasangan suami dan

istri saja.

Keluarga besar (

extended family) terdiri dari banyak anggotanya, yakni di samping adanya keluarga inti, juga masih ditambah dengan keponakan, ipar, adik, dan lain-lain.

6

Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, keluarga sebagai suatu kelompok kekerabatan yang menyelenggarakan pemeliharaan anak dan kebutuhan manusiawi tertentu lainnya.

2. Fungsi lembaga keluarga (manifest) secara sosiologis, kebutuhan dasar hidup manusia yang terpenting meliputi kebutuhan:

Biologis

3. Secara umum, masyarakat akan memandang sah terhadap keberadaan sebuah keluarga jika keluarga tersebut telah sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma yang ada, antara lain:

Hukum agama

Pada dasarnya, agama memiliki norma-norma tentang tata cara perkawinan dan sekaligus tata cara membina keluarga yang bahagia dan sejahtera. Sebuah keluarga dianggap sah jika telah melalui proses perkawinan sesuai dengan syarat-syarat dan tata tertib yang diatur berdasarkan ajaran agama.

Hukum negara

Untuk menjaga ketertiban dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, negara membentuk undang-undang perkawinan yang harus dipatuhi oleh setiap warga negara. Dibentuknya undang-undang perkawinan tersebut, sekaligus menandakan bahwa masalah perkawinan merupakan suatu jenjang yang sangat penting dalam peri kehidupan masyarakat. Keluarga yang telah terbentuk sangat berperan dalam memelihara dan mempertahankan ketertiban dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Hukum adat

Adat istiadat memiliki tata cara dalam penyelenggaraan perkawinan.

4. Tahap-tahap perkembangan yang dilewati oleh suatu keluarga terdiri dari:

Tahap persiapan (

pre-nuptual)

Tahap ini ditandai juga dengan proses pengenalan, peminangan, dan pertunangan.

Tahap perkawinan (

nuptual stage)

Tahap yang ditandai dengan peristiwa akad nikah yang dilaksanakan berdasarkan atas hukum agama dan hukum negara yang dilanjutkan pesta

7

perkawinan yang biasanya diselenggarakan berdasarkan adat istiadat tertentu.

Tahap pemeliharaan anak (

child rearing stage)

Tahap keluarga telah dikaruniai anak. Anak merupakan hasil cinta kasih yang dikembangkan dalam kehidupan keluarga. Selanjutnya, sebuah keluarga bertanggung jawab untuk memelihara, membesarkan, dan mendidik anak-anak yang dilahirkan hingga mencapai jenjang kedewasaan.

Tahap keluarga dewasa (

maturity stage)

Tahap ini ditandai dengan pencapaian kedewasaan oleh anak-anak yang dilahirkan dalam sebuah keluarga, dalam arti anak-anak tersebut telah mampu berdiri sendiri, terlepas dari ketergantungan dengan orang tua mereka.

5. Dilihat dari jumlah suami dan jumlah istri yang terikat dalam sebuah tali pernikahan, macam-macam pernikahan, yaitu:

Monogami

Poligami

a) Poliandri terdiri dari poliandri fraternal dan nonfraternal

b) Poligini terdiri dari poligini soronal, nonsoronal, dan group marriage.

Berdasarkan daerah asal jodoh, pernikahan terdiri dari:

Perkawinan endogami

a) Perkawinan yang dilakukan dengan seseorang yang berasal dari lingkungan sendiri (satu desa, satu marga, atau satu lingkungan keluarga dekat, tetapi sudah bukan muhrimnya).

b) Bentuk endogami dijumpai di dalam masyarakat desa tradisional atau kalangan orang-orang kaya yang bertujuan agar harta warisannya tidak jatuh kepada orang lain.

Perkawinan eksogami

a) Perkawinan yang dilakukan dengan seseorang yang berasal dari luar lingkungan, luar desa, luar marga, atau luar ras.

b) Bentuk ini dapat dijumpai pada masyarakat yang unilateral, contoh masyarakat Batak.

6. Sifat kekeluargaan atau kekerabatan

Menurut Soerjono Soekanto, sifat kekeluargaan atau kekerabatan, yaitu:

Patriarchaat, vaderrechtelijk

Matriarchaat, moederrechtelijk

Parental, ourderrecgtelijk

8

b. lembaga Keagamaan

Pranata agama mengarahkan manusia sesuai dengan nilai-nilai kebenaran yang sangat berguna bagi kehidupan seseorang, sehingga pranata tersebut diharapkan dapat menuntun seseorang menuju ke kehidupan yang hakiki di akhirat.

Agama merupakan sistem keyakinan (religi) dan praktek dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan serta dianut secara luas. Sebagai general institutions karena hampir dikenal oleh seluruh masyarakat di dunia. Sebagai restricted institutions karena dianut oleh masyarakat-masyarakat tertentu di dunia.

Dalam pranata (ajaran) agama, sebenarnya terkandung dua macam dimensi, yakni vertikal mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan horisontal mengajarkan agar manusia selalu berbuat baik kepada sesamanya dan makhluk hidup yang lain termasuk terhadap lingkungan.

Fungsi lembaga keagamaan menurut Bruce J. Cohen, yaitu:

1. Bantuan terhadap pencarian identitas moral.

2. Memberikan penafsiran-penafsiran untuk membantu memper jelas keadaan lingkungan fisik dan sosial seseorang.

3. Peningkatan kadar keramahan bergaul, kohesi sosial, dan solidaritas kelompok.

c. lembaga ekonomi

Lembaga ekonomi merupakan sistem norma yang mengatur kegiatan ekonomi. Lembaga ekonomi meliputi:

1. Produksi 2. Distribusi

Resiprositas atau hubungan timbal balik, yaitu pertukaran barang dan jasa

yang memiliki nilai sama antara kedua belah pihak.

Redistribusi yaitu pertukaran kembali barang yang sudah masuk pada suatu

tempat tertentu seperti di pasar, toko, swalayan, dan sebagainya untuk kemudian barang-barang tersebut didistribusikan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pertukaran pasar, pertukaran barang yang dilakukan oleh orang yang satu

dengan orang yang lainnya berdasarkan tawar menawar harga yang disepakati bersama.

3. Konsumsi

Tipe-tipe sistem perekonomian, yaitu:

1. Sistem ekonomi kapitalisme dikondisikan sebagai kebebasan melakukan akumulasi modal dan investasi, terdapat mekanisme sistem upah, mekanisme sistem pasar

9

yang sangat ditentukan oleh penawaran dan permintaan dan adanya persaingan bebas.

2. Sistem perekonomian komunisme dikendalikan oleh partai komunis, rakyat sama sekali tidak memiliki sarana pengendalian yang efektif dalam kegiatan ekonomi sehingga barang dan jasa yang diproduksi seperti penentuan barang dan jasa yang diproduksi, penentuan harga barang dan jasa, penentuan besaran gaji pegawai, dan lain sebagainya ditentukan oleh sebuah badan yang berfungsi sebagai pesat perencanaan.

3. Sistem ekonomi Pancasila (sistem ekonomi khas negara Indonesia) merupakan sistem perekonomian yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual. Untuk tujuan tersebut sistem ekonomi Pancasila berlandaskan pada pasal 33 Undang-undang Dasar 1945, yaitu:

d. lembaga Pendidikan 1. Pendidikan formal

Kegiatan belajar-mengajar umumnya dilakukan di dalam kelas.

Terdapat semacam persyaratan usia serta pengelompokan usia ke dalam

kelas-•

kelas tertentu.

Untuk mengendalikan jalannya pelajaran, diatur dengan jadwal yang telah

dirancang sebelumnya.

Materi pelajaran disusun berdasarkan kurikulum dan dijabarkan dalam sejumlah

silabus.

Proses belajar diatur secara tertib, terstruktur, serta terkendalikan.

Materi pelajaran bersifat akademis intelektualitas, berkelanjutan, serta

penyampaiannya menggunakan metode yang sistematis.

Ada sistem evaluasi, ada laporan hasil belajar (

raport), dan ada semacam

penghargaan yang diberikan dalam bentuk sertifikat, ijazah, atau surat tanda tamat belajar.

Terdapat anggaran pendidikan yang dirancang untuk kurun waktu tertentu

serta masa studi siswa dibatasi dalam kurun waktu tertentu.

2. Pendidikan informal

Program pendidikannya disesuaikan dengan tuntutan pemenuhan kebutuhan

belajar yang sifatnya mendesak.

Waktu belajarnya lebih singkat serta tidak terlalu banyak biaya.

Materi pelajarannya bersifat praktis-pragmatis dengan maksud dapat segera

dimanfaatkan.

Masalah usia tidak begitu dipersoalkan dan tidak mengenal kelas atau jenjang

secara ketat.

10

Waktu dan tempat belajar disesuaikan dengan situasi dan kondisi para peserta

didik serta lingkungannya.

Tujuan pendidikan mengarah pada diperolehnya lapangan kerja bagi para

peserta didik atau untuk meningkatkan pendapatannya.

3. Pendidikan nonformal

Proses pendidikannya tanpa terikat oleh ruang dan waktu.

Proses pendidikan dapat berlangsung tanpa adanya guru dan murid, namun

antara anggota keluarga.

Tidak menggunakan metode tertentu sebagaimana dikenal dalam dunia

pendidikan formal.

4. Fungsi manifest (nyata)

Transfer ilmu pengetahuan

Mengembangkan potensi (bakat dan minat)

Memberikan bekal dalam usaha mencari dan memenuhi kebutuhan hidup

Mewariskan kebudayaan kepada generasi muda

Membentuk kepribadian yang ideal

5. Fungsi laten (fungsi tersembunyi) Status sosial

Mengurangi beban orang tua

Berkurangnya tingkat pengangguran

Berkurangnya tingkat kriminalitas

Laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan

Memperpanjang usia masa remaja

e. lembaga Politik

Pranata politik dapat diartikan sebagai sistem norma atau aturan-aturan yang menyangkut suatu aktivitas masyarakat dalam hal urusan pemerintahan negara. Menurut Utrecht, pemerintah dalam arti luas meliputi eksekutif (pemerintah), legislatif (DPR), dan yudikatif (MA dan lembaga peradilan).

Fungsi pemerintah dalam arti luas meliputi:

1. Melindungi warga negara

2. Melaksanakan undang-undang yang telah disetujui 3. Menyelenggarakan pelayanan umum

4. Melembagakan norma melalui undang-undang 5. Menyelesaikan konflik yang terjadi

11

Sifat-sifat lembaga pemerintahan negara tersebut, antara lain:

1. Sifat memaksa, yakni bahwa setiap pemerintahan negara dapat memaksakan kehendak dan kekuasaannya, baik melalui jalur hukum, maupun jalur kekuasaan atau kekerasan.

2, Sifat monopoli, yakni bahwa setiap pemerintahan negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan negara tanpa saingan.

3. Sifat totalitas, yakni bahwa semua hal tanpa kecuali mencakup kewenangan pemerintahan negara, misalnya semua orang harus membayar pajak, semua orang wajib membela negara, semua orang berdasarkan hukum, dan sebagainya.

Fungsi utama pemerintahan bagi setiap rakyatnya, yakni:

1. Fungsi pertahanan dan keamanan 2. Fungsi pengaturan dan ketertiban 3. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran 4. Fungsi keadilan menurut hak dan kewajiban

LATIHAN SOAL

1. Salah satu contoh dari fungsi manifest lembaga ekonomi adalah ….

A. memproduksi dan mendistribusikan kebutuhan pokok manusia

B. mensosialisasikan anggota baru untuk dapat bermasyarakat dengan baik

C. menghilangkan ketakutan manusia dengan cara menerangkan yang bersifat irrasional

D. melaksanakan penertiban dan mengusahakan kesejahteraan rakyat E. mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah

2. Fungsi manifest merupakan fungsi yang nyata dalam lembaga sosial. Berikut ini merupakan fungsi manifest pendidikan adalah ….

A. fungsi yang terdapat dalam lingkungan hidup B. fungsi yang tercantung dalam kurikulum C. segala yang berhubungan dengan pendidikan D. fungsi yang tersirat dalam kurikulum

E. kemampuan pengembangan di luar kurikulum

3. Norma merupakan aturan baku yang disepakati oleh masyarakat. Agar norma dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat, harus melalui suatu proses ….

A. sosialisasi B. sanksi yang tegas

12

C. institusionalisasi D. institut

E. pranata sosial

4. Peran lembaga agama adalah mengatur kehidupan manusia dalam memenuhi ….

A. kebutuhan secara tertib dan teratur B. kebutuhan spiritual

C. sikap tenggang rasa dan toleransi D. pengaturan dalam hidup bernegara E. kebutuhan hidup sehari-hari

5. Lembaga sosial yang berhubungan dengan produksi, konsumsi, dan distribusi barang dan jasa bagi keperluan hidup bermasyarakat disebut lembaga ….

A. keluarga B. agama C. politik D. pendidikan E. ekonomi

6. Pengertian pranata sosial secara umum mengacu pada pemahaman ….

A. sekumpulan norma yang mengatur perilaku B. sekumpulan anjuran yang mengatur perilaku C. sekumpulan larangan yang mengatur perilaku D. sekumpulan sanksi yang mengatur perilaku E. sekumpulan masyarakat

7. Keluarga sebagai lembaga sosial melalui proses pernikahan (perkawinan). Semua agama dan adat istiadat yang berlaku di Indonesia, menyatakan sebagai suatu perkawinan terlarang adalah ….

A. incest B. eksogami C. endogami D. homogami E. poligini

8. Proses alokasi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat, selain konsumsi sendiri juga dipergunakan untuk melengkapi kebutuhan lainnya disebut ….

A. produksi B. industri

13

C. konsumsi D. rasionalisasi E. distribusi

9. Salah satu fungsi penting dari lembaga politik atau pemerintahan adalah ….

A. kerjasama bilateral dengan negara tetangga B. mencerdaskan kehidupan bangsa

C. memelihara ketertiban dan disintegrasi bangsa

D. mendekatkan hubungan antara manusia dan kekuasaan E. mengatur pemenuhan kebutuhan ekonomi rakyat

10. Memiliki simbol sendiri pada setiap lembaga sosial yang ada dalam masyarakat dimaksudkan untuk ….

A. tingkat kekekalan lembaga sosial B. menunjukkan adanya tata tertib lembaga C. menunjukan ciri khas suatu pranata D. menyatakan perbedaan ideologi tersendiri E. menyatakan bahwa lembaga memiliki sarana

11. Ciri lembaga sosial menurut Gillin sebagai berikut, kecuali ….

1. pola pemikiran dan perilaku.

2. mempunyai suatu tingkat kekekalan 3. mempunyai satu atau beberapa tujuan 4. mempunyai sarana & prasarana

12. Di bawah ini adalah peran dan fungsi lembaga ekonomi, kecuali ….

1. pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat 2. sebagai penyalur barang produksi 3. mengatur konsumsi masyarakat

4. sebagai tempat untuk mendapatkan kemampuan

13. Tahap-tahap perkembangan yang dilewati oleh suatu keluarga terdiri dari ….

1. prenuptual

2. tahap pemeliharaan anak 3. maturity stage

4. tahap perkawinan

14. Hak dan kewajiban warga nehara Indonesia dijamin dalam Undang-undang Dasar 1945. Salah satu kewajiban yang lahir dari status sebagai warga negara Indonesia, kecuali ….

14

1. mendapat pekerjaan bagi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan 2. memeluk agama menurut keyakinan dan hati nurani

3. memeroleh pengajaran dan pendidikan 4. menghargai hak asasi manusia dari orang lain

15. Bentuk sosialisasi dapat berupa pendidikan formal, informal, dan nonformal. Pernyataan berikut merupakan ciri pendidikan formal, yaitu …

1. Materi pelajaran bersifat akademis intelektualitas, berkelanjutan, serta penyampaiannya menggunakan metode yang sistematis.

2. Program pendidikannya disesuaikan dengan tuntutan pemenuhan kebutuhan belajar yang sifatnya mendesak.

3. Ada sistem evaluasi, laporan hasil belajar (raport), dan semacam penghargaan yang diberikan dalam bentuk sertifikat, ijazah, atau surat tanda tamat belajar.

4. Waktu belajarnya lebih singkat serta tidak terlalu banyak biaya.

16. Fungsi lembaga keluarga (manifest) secara sosiologis, kebutuhan dasar hidup manusia yang terpenting meliputi kebutuhan ….

1. biologis 2. ekonomi 3. proteksi 4. produksi

17. Berikut ini bukan merupakan ciri-ciri lembaga sosial adalah ….

1. merupakan suatu cara bertindak

2. memberikan suatu tingkat kekekalan tertentu

3. memiliki alat-alat perlengkapan untuk mencapai tujuan 4. kesadaran sebagai satu ikatan terhadap anggota

18. Beberapa pernyataan berikut ini yang berkaitan dengan fungsi manifest dan fungsi laten lembaga sosial. Yang bukan merupakan manifest adalah ….

1. fungsi sampingan yang tidak direncanakan sebelumnya 2. sesuatu yang diharapkan dari keberadaan lembaga sosial 3. sesuatu yang tidak diharapkan karena merugikan manusia 4. fungsi sesuai dengan keinginan masyarakat

19. Lembaga sosial dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia. Berikut ini adalah fungsi lembaga sosial, kecuali ….

1. memberi pegangan dalam sistem pengendalian sosial 2. memberikan pedoman dalam bertingkah laku

3. memberi peluang bagi munculnya konflik dalam masyarakat

4. memberikan pedoman dalam menghadapi masalahmasalah dalam masyarakat

15

20. Kelompok sosial yang didasarkan atas kepentingan bersama tanpa pengorganisasian.

Pernyataan berikut ini bukan merupakan ciri dari pranata sosial, kecuali ….

1. memiliki tujuan

2. pedoman berisi norma atau aturan

3. memiliki peralatan budaya (gedung, kantor) 4. bentuknya selalu tertulis

21. Mengantar anak ke sekolah dan membayar SPP merupakan bagian dari pranata pendidikan.

sebAb

Dua hal tersebut sangat dibutuhkan anak dalam menumbuhkan rasa percaya dirinya.

Dua hal tersebut sangat dibutuhkan anak dalam menumbuhkan rasa percaya dirinya.