Analisis Data
HASIL PENELITIAN
1) Guru Kelas 1 M.B.R
Sebelum melakukan wawancara, peneliti menyebutkan tujuan dari dilakukannya wawancara. Setelah informan setuju untuk diwawancara, maka dilakukan wawancara setelah pulang sekolah di rumah guru. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa saat pertama masuk sekolah M.B.R dapat menyebutkan namanya karena diajarkan oleh Bapaknya karena M.B.R tidak ada pembimbing. Terkadang Bapaknya suka masuk kelas, kadang menunggu diluar atau di warung. Saat pertama M.B.R belum dapat menyebutkan umurnya. Namun M.B.R tampaknya mengetahui bahwa dia laki-laki karena M.B.R dulu suka bawa celana sekolah di dalam tasnya karena takut pipis dicelana. Informan dulu tidak terfokus pada M.B.R saja karena ada anak-anak yang lain, jadi hanya memantau M.B.R bisa sampai mana, dan bila M.B.R melenceng baru diarahkan.
Saat pertama masuk, M.B.R diam saja. Bila dipanggil namanya baru merespon. Hanya M.B.R agak jorok, suka keluar ingus. Jadi informan selalu sedia tisu karena ingus M.B.R banyak dan M.B.R belum dapat membersihkannya sendiri. M.B.R tidak pernah meniru benda milik temannya. M.B.R dulu tidak pernah bermain dengan temannya, walaupun disuruh tetap tidak mau. Dahulu M.B.R tidak pernah bekerjasama dengan temannya, jadi sendiri saja. Dahulu M.B.R suka ikut upacara, namun harus diawasi dan M.B.R masuk sekolah terus, tidak pernah bolos kecuali sedang sakit. Dan M.B.R dahulu tidak pernah telat.
Saat ada teman yang senang M.B.R cuek saja, namun kadang suka ikut tersenyum atau marah-marah bila temannya tertawa sampai
Ray Yulia Ardha, 2016
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengganggunya. Saat ada teman yang sedih M.B.R tidak pernah ikut sedih. Saat ada teman yang sedih M.B.R cuek saja tidak pernah menenangkan. Serta tidak pernah menolong dan meminjamkan barang pada temannya. Justru sering M.B.R yang meminjam karena sering tidak membawa alat tulis.
Saat Bapaknya tidak ada, M.B.R tidak gelisah. M.B.R cukup mandiri dan tidak cengeng karena didalam kelas sudah ada informan, namun karena takut M.B.R buang air kecil atau buang air besar, jadi informan meminta Bapaknya jangan jauh-jauh. Sewaktu kelas 1, M.B.R diberi tugas menebalkan untuk menulis. M.B.R mau mengerjakan tugas, hanya porsinya tertentu, terbatas, kadang bila sudah mau pulang informan perbolehkan pulang karena takut M.B.R menangis dan mengganggu teman lainnya. M.B.R kadang suka berpura-pura tidak mendengarkan perintah, namun informan tidak memaksa, karena menganggap M.B.R disini hanya agar bisa bersosialisasi dengan temannya.
Dari dulu M.B.R tidak pernah berkata kasar pada temannya bila sedang marah. Namun kadang-kadang M.B.R suka melempar barang walau tidak sampai rusak. Informan suka mendiamkan M.B.R bila sedang marah, baru didekati. Bila jengkel dengan temannya M.B.R pernah memukul, karena teman-temannya mengganggu atau mengejek. M.B.R tidak menyuruh-nyuruh orang lain dan mencari perhatian.
2) Orangtua M.B.R
Sebelum melakukan wawancara, peneliti meminta izin untuk melakukan wawancara dan menyebutkan maksud diadakan wawancara, kemudian setelah informan setuju, peneliti melakukan wawancara di warung sekitar sekolah.
Dari hasil wawancara, terungkap bahwa saat pertama masuk sekolah,
M.B.R dapat menyebutkan namanya namun hanya “Baim” saja dan
umurnya. M.B.R dapat mengenali dirinya di foto, misalnya saat di foto keluarga M.B.R dapat menunjuk gambar dirinya. Saat dipanggil M.B.R
Ray Yulia Ardha, 2016
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat merespon dengan mengarahkan wajah kepada orang yang memanggilnya. Namun M.B.R belum dapat menyebutkan umurnya.
Saat pertama, M.B.R pernah meniru kata-kata kurang pantas dari temannya dan saat marah mengeluarkan kata-kata tersebut, namun setelah dinasehati M.B.R tidak mengulanginya lagi. Namun M.B.R tidak pernah berinisiatif untuk meminta benda seperti milik temannya. M.B.R selalu menurut yang dikatakan oleh orangtuanya.
Saat pertama masuk M.B.R kurang dapat bergaul atau bermain dengan temannya. Bila bergaul lebih kepada inisiatif temannya. Bila temannya mengajak kadang mau, namun M.B.R cenderung diam. M.B.R sering bermain kucing-kucingan, dan saat bermain M.B.R sering diperlakukan seperti anak bawang. M.B.R dapat mengikuti dan menuruti aturan dengan baik. Saat pertama M.B.R mau mengikuti rutinitas sekolah, hanya ketika pergi ke sekolah M.B.R selalu santai, sehingga sering terlambat ke sekolah. M.B.R bisa menunggu giliran, contohnya saat ke kamar mandi M.B.R dapat menunggu giliran untuk masuk ke kamar mandi.
Saat ada teman yang senang, M.B.R suka ikut tersenyum. Namun bila ada teman yang sedih M.B.R tidak pernah ikut sedih, malah kadang tertawa, namun entah apa yang dipikirkan oleh M.B.R saat itu. Saat pertama, bila ada temannya yang meminjam alat tulis, M.B.R dapat meminjamkan. Kemudian bila ada teman yang meminta bekal, M.B.R suka memberi, namun tidak pernah sampai M.B.R meminta sesuatu pada temannya.
M.B.R tidak pernah melakukan suatu aktivitas untuk memperoleh dukungan dari temannya. Saat pertama masuk, awalnya M.B.R tidak mau jika tidak ditemani bapaknya, namun lama kelamaan M.B.R dapat sendiri. Dalam mengerjakan tugas M.B.R suka sendiri. Bila pulang sekolah dan ada ada PR, M.B.R suka langsung mengerjakan tugasnya. Namun M.B.R tidak pernah sampai ingin mengerjakan tugas lebih cepat dari temannya. Jika ada tugas dari Guru ya dikerjakan saja. Dan bila dirumah, M.B.R suka menuruti perintah dan tidak pernah bertindak seenaknya.
Ray Yulia Ardha, 2016
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Keterampilan Sosial Selama Berada di Sekolah Dasar Pada Kasus 1 1) Guru Pembimbing Khusus Y.B.R
Saat sedang istirahat dan Informan sedang santai di luar kelas, peneliti meminta izin untuk melakukan wawancara dan menerangkan maksud dari wawancara. Setelah diizinkan, peneliti melakukan wawancara. Setelah wawancara dilakukan, maka dapat diketahui bahwa dalam menyebutkan namanya Y.B.R kadang bisa kadang tidak, jadi tergantung dengan moodnya tapi masih hanya nama panggilannya dirumah saja. Dalam menyebutkan umur Y.B.R tampak tidak tahu dan kurang tahu mengenai identitas gendernya. Namun Y.B.R dapat mengenali dirinya di foto atau kaca.
Kadang Y.B.R meniru perilaku atau kata-kata temannya, seperti teriak-teriak, loncat-loncat. Terutama perilaku anak autistik, bila perilaku teman lainnya jarang ditiru. Apabila temannya mempunyai benda baru seperti baju baru Y.B.R tidak tertarik, namun bila temannya mempunyai mainan baru terkadang Y.B.R ingin merebut atau menunjuk-nunjuk, sedang bicaranya tidak jelas.
Y.B.R dapat bergaul mengikuti temannya. Y.B.R biasanya bermain lari-larian atau bermain boneka dengan temannya. Y.B.R kadang mau bergaul dengan temannya kadang tidak. Setiap hari berbeda, tergantung pada moodnya. Bila diberi tugas bersama dengan temannya, Y.B.R pernah ikut bekerjasama. Saat bermain Y.B.R suka ikut andil dan mengikuti aturan. Y.B.R dapat menunggu giliran asalkan diberi arahan, misalnya bila saat berbaris akan masuk ke kelas. Saat berbaris Y.B.R bisa sendiri. Namun bila mengantri jajan, Y.B.R harus selalu duluan. Y.B.R dapat mengikuti rutinitas untuk bersekolah.
Bila ada teman yang senang Y.B.R dapat mengikuti disesuaikan dengan tingkah laku temannya. Bila temannya tertawa Y.B.R ikut tertawa. Bila ada temannya yang sedih, kadang ikut menangis juga. Bila ada temannya yang menangis Y.B.R tidak pernah tertawa, Y.B.R biasanya diam.
Ray Yulia Ardha, 2016
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Y.B.R biasanya suka bernyanyi dan berjoget didepan untuk memperoleh dukungan dari temannya. Bila ada benda milik temannya yang jatuh, Y.B.R pasti mengambilkan, namun untuk membantu yang lain jarang, paling meminjamkan barang. Saat tidak bersama informan, Y.B.R biasanya memanggil-manggil, dan bila ke mainan suka menunjuk-nunjuk. Dalam melakukan sesuatu ada yang dapat Y.B.R lakukan sendiri ada yang harus dengan bantuan. Hal yang dapat Y.B.R lakukan sendiri seperti makan. Sedangkan yang tidak bisa sendiri biasanya menulis, berhitung atau pada saat pelajaran keterampilan.
Y.B.R jarang melakukan sesuatu ingin lebih cepat dari temannya, jadi suka-suka Y.B.R saja. Y.B.R sering pura-pura tidak mendengar perintah atau pura-pura menangis lalu habis menangis tertawa. Y.B.R suka pura-pura begitu ke orang yang dekat dengannya. Y.B.R suka menuruti nasihat, tetapi oleh yang dekat dengannya, seperti pembimbing.
Y.B.R tidak pernah memukul atau mencubit orang lain, namun saat ada yang menghalangi jalannya atau mengejeknya Y.B.R kadang menangis. Bila sedang kesal atau tidak mau belajar, kadang Y.B.R melempar bukunya. Dan bila sedang malas kadang suka menyuruh mengambilkan sesuatu dan kadang bertindak seenaknya. Namun tidak pernah sampai mengancam orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Dan dari dulu Y.B.R selalu ingin diperhatikan.