Analisis Data
HASIL PENELITIAN
2) Guru Pembimbing Khusus Y.B.R
Wawancara dilakukan setelah peneliti selesai melakukan wawancara dengan guru kelas Y.B.R di sekolah.
Dari hasil wawancara, terungkap bahwa saat pertama masuk sekolah Y.B.R bisa menyebutkan namanya bila ditanya, namun masih dengan bimbingan. Awalnya jika ditanya siapa namanya Y.B.R hanya diam tapi Y.B.R sering diberitahu siapa nama aslinya, Y.B.R bisa mengikuti namun pada akhirnya Y.B.R tetap diam bila ditanya soal namanya. Y.B.R belum dapat menyebutkan umurnya, dan Y.B.R juga terlihat kebingungan saat ditanya tentang gendernya, Y.B.R hanya diam atau tersenyum bila ditanya apakah dia perempuan atau laki-laki, tapi Y.B.R dapat mengenali dirinya sendiri pada saat di perlihatkan fotonya.
Awalnya Y.B.R tidak suka meniru kata-kata atau perilaku temannya. Awalnya Y.B.R hanya mengamati. Lama kelamaan setelah di intervensi dan sosialisasi segala macam Y.B.R baru mengikuti. Keterampilan terakhir dia suka meniru temannya, tapi hanya pura-pura karena Y.B.R suka main pura- pura. Sejak awal masuk sekolah Y.B.R tidak suka meniru benda yang seperti temannya.
Dari dulu Y.B.R kurang dalam kerjasama. Sebagai contoh kecil dalam kerjasama kelompok Y.B.R cenderung cuek. Jadi kurang berinteraksi dengan kelompok kecuali jika kerjasama kelompoknya berkaitan dengan bernyanyi dan berjoget. Y.B.R dapat mengikuti aturan. Dalam olahraga Y.B.R sering dihadapkan dalam permainan dan Y.B.R bisa mengikuti, asalkan diawasi dan dibimbing, apabila tidak diawasi Y.B.R suka melenceng. Y.B.R kadang-kadang dapat menunggu giliran ketika berbaris.
Pada saat pertama masuk, Y.B.R dapat ikut senang bila temannya sedang senang, dan itu menjadi ciri khasnya. Saat temannya sedih suka ikut sedih tapi tidak bisa menenangkan temannya. Walaupun pada saat pertama masih cuek, namun kesini-sini Y.B.R bisa ikut ambil andil dalam emosi temannya karena melihat temannya dan bisa menyesuaikan diri. Bila ada
Ray Yulia Ardha, 2016
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
teman yang jatuh, Y.B.R kadang tertawa karena menganggap hal tersebut lucu, namun bila ada teman yang menangis Y.B.R pasti mendekati dan
mendiamkan sambil bertanya “kenapa?” dengan muka sedih.
Saat pertama masuk sekolah, Y.B.R jarang menolong temannya bila ada kesulitan. Y.B.R kurang dapat melakukan aktivitas tertentu untuk memperoleh dukungan dari temannya. Cenderung teman yang mendekati. Bila Y.B.R mendekati temannya karena temannya mempunyai hal yang menarik baginya, seperti mainan. Namun Y.B.R sulit meminjamkan mainannya, namun bila benda yang lain, Y.B.R mau meminjamkannya. Jika Y.B.R ingin memainkan barang yang sedang dipegang temannya¸ kadang- kadang Y.B.R merebut barangnya secara paksa. Dari awal masuk sekolah informan tidak pernah melihat Y.B.R membagi bekal makanannya pada teman-temannya, karena Y.B.R tidak suka membawa bekal makannan ke sekolah.
Saat tidak membawa mainan, Y.B.R tidak gelisah karena tidak ada barang yang benar-benar dia sukai, namun kadang-kadang jika tidak ada yang menarik Y.B.R suka uring-uringan, malas-malasan dan bawaannya ingin pulang. Bila tidak ada Guru Pembimbing Khusus tidak terlalu gelisah. Namun dalam mengerjakan tugas Y.B.R selalu ingin dibantu, maksud dibantu disini hanya ingin dijabarkan saja, jadi jika Guru Pembimbing tidak ada kadang-kadang Y.B.R tidak mengerjakan tugas.
Kadang-kadang jika moodnya sedang bagus Y.B.R berusaha mengerjakan tugas lebih cepat dari yang lain. Dalam mengerjakan tugas tergantung pada mood Y.B.R. Bila sedang bagus Y.B.R mengerjakan tugas, namun bila sudah lelah Y.B.R akan menolak.
Sejak dulu Y.B.R tidak pernah mengikuti kata-kata kasar temannya di rumah maupun di sekolah. Jika ada temannya yang jahil mencubit Y.B.R, Y.B.R suka balas mencubit temannya, namun tidak pernah mencubit duluan. Dalam keadaan apapun Y.B.R tidak pernah merusak barang karena sudah takut duluan dengan Guru Pembimbing Khususnya, kecuali jika Y.B.R
Ray Yulia Ardha, 2016
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sedang malas dan dipaksa mengerjakan tugasnya Y.B.R sering melempar bukunya.
Bila sedang malas, Y.B.R kadang menyuruh Guru Pembimbing
Khususnya, misalnya “ambilkan kotak pensil”. Namun untuk menyuruh ke
teman tidak berani, jadi ke orang yang dekat dengannya saja. Walaupun begitu Y.B.R tidak pernah sampai mengancam bila menyuruh, hanya bila keinginan tidak dituruti suka menangis. Bila menangis Y.B.R gampang dibujuk. Jadi didiamkan dahulu, baru diajak mengobrol. Dan dari dulu Y.B.R selalu ingin diperhatikan.
3) Orangtua Y.B.R
Setiap hari Y.B.R selalu diantar dan dijemput oleh orang tuanya, namun karena sudah 3 hari Y.B.R tidak masuk sekolah karena demam maka peneliti menghubungi orangtua Y.B.R dan membuat janji untuk mengadakan wawancara dan orangtua dari Y.B.R dapat diwawancarai dirumahnya. Setelah bertemu dirumah, peneliti sebelumnya menyampaikan maksud dari wawancara kemudian memulai wawancara. Dari hasil wawancara terungkap bahwa dari sebelum sekolah dan pertama masuk sekolah, Y.B.R tidak bisa menyebutkan namanya dengan baik, namun dapat merespon ke orang yang memanggil nama Y.B.R yang sebenarnya dengan menengokkan wajahnya ke arah orang yang memanggilnya, serta Y.B.R dapat menunjukan mana dirinya didalam sebuah foto. Bila ditanya tentang gendernya Y.B.R masih bingung, Y.B.R masih belum mengerti makna dari laki-laki dan perempuan, dan Y.B.R juga masih belum bisa menyebutkan umurnya.
Dari dulu Y.B.R suka meniru kakak perempuannya yang sedang berbicara, walaupun kata-katanya tidak jelas. Dan saat pertama masuk sekolah bila temannya melakukan gerakan-gerakan aneh, Y.B.R kadang suka menirunya. Dari dulu Y.B.R suka merebut bila kakaknya sedang memainkan barang ataupun mainan dan selalu ingin dibelikan mainan yang menarik baginya. Tapi saat pertama Y.B.R suka ingin benda seperti
Ray Yulia Ardha, 2016
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
temannya dan cara memintanya dengan cara menceritakan barang temannya itu dirumah. Dirumah, Y.B.R adalah anak yang baik, jarang menolak makan, bila Y.B.R ingin makan sesuatu dia bisa meminta dibuatkan pada mbak, dan Y.B.R juga bisa meminta tolong dengan baik. Namun jika keinginnannya tidak di lakukan, Y.B.R akan rewel dan menangis tapi perhatian Y.B.R gampang teralihkan sehingga jika mood Y.B.R tidak baik dia bisa dengan mudah senang kembali. Dirumah, Y.B.R senang bermain game dan bermain boneka bayi, Y.B.R juga senang melihat lagu-lagu anak di youtube, saat melihat youtube Y.B.R sering menari mengikuti gerakan yang dia lihat. Saat penulis sedang mewawancarai orang tua Y.B.R dirumahnya, tiba-tiba Y.B.R menghampiri dan duduk disamping dan penulis, saat penulis menyapanya Y.B.R tersenyum malu-malu, lalu dia menunjuk pada handphone penulis dan meminta untuk menonton youtube, Y.B.R terlihat senang pada saat menonton youtube, menurut keterangan orangtua Y.B.R, Y.B.R memang anak yang cepat akrab dengan orang yang baru dia temui.
Hari pertama Y.B.R sekolah dia masih malu, namun dihari berikutnya Y.B.R dapat berkumpul dengan temannya sambil membawa mainan. Cara Y.B.R bergaul dengan temannya dengan membawa mainan dan memainkan mainannya dengan teman, walaupun saat pertama masih harus disuruh bermain dengan teman.
Dulu Y.B.R belum dapat bekerjasama dengan teman. Bila bermain cenderung temannya yang lebih aktif duluan mengajak. Dari pertama masuk Y.B.R sudah dapat berbaris dengan tertib, serta dapat mengikuti aturan dan rutinitas, walaupun dengan bimbingan. Rutinitas yang biasa dilakukan Y.B.R yaitu masuk kelas duduk dibangkunya dan menunggu tanda masuk. Y.B.R anak yang rajin sekolah, bahkan ketika libur sering ingin pergi ke sekolah.
Bila ada teman yang senang Y.B.R suka ikut senang dengan ikut tertawa-tawa. Bila ada teman yang sedih, mimik muka Y.B.R suka ikut seperti yang mau menangis. Bila teman menangis awalnya masih cuek,
Ray Yulia Ardha, 2016
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
namun tidak menertawakan, tapi tidak dapat menenangkan temannya yang menangis.
Di rumah Y.B.R suka melakukan tingkah laku yang lucu-lucu agar yang lain senang, tapi tampaknya di awal sekolah masih belum begitu seperti di rumah. Di rumah Y.B.R suka bernyanyi sambil menari-nari. Dari dulu Y.B.R suka membawa mainan, mainan yang sering dibawanya adalah boneka bayi. Saat pertama masuk sekolah, Y.B.R belum dapat meminjamkan mainan pada teman. Jika Y.B.R membeli makanan disekolah informan kurang tahu Y.B.R dapat membagi atau tidak, namun jajanannya selalu habis terus.
Y.B.R tidak gelisah saat tidak membawa mainan. Karena baru kelas 1 Y.B.R memerlukan banyak bimbingan, apalagi Y.B.R berbeda dengan yang lain, sehingga sampai sekarang informan sengaja menggunakan Guru Pembimbing Khusus untuk Y.B.R. Dari dulu Y.B.R sudah bisa makan sendiri.
Dari dulu Y.B.R tidak pernah bersaing dengan temannya atau saudaranya, tapi Y.B.R pasti berusaha menang bila lomba makan cepat dengan saudaranya. Bila dirumah sedang tidak malas Y.B.R pasti mau menuruti perintah. Namun bila sedang malas Y.B.R pasti menolak dengan cara diam saja. Karena rumahnya bersebalahan dengan pasar dan warung makan, maka selalu banyak orang disekitar rumah Y.B.R, Y.B.R dulu pernah mengikuti perkataan kasar dari orang-orang disekitar rumahnya, namun langsung dinasehati. Waktu pertama masuk sekolah Y.B.R tampaknya tidak pernah mencubit atau memukul teman karena informan tidak pernah mendapatkan laporan begitu. Y.B.R juga tidak pernah melempar barang apabila sedang marah.
Bila sedang malas, dirumah Y.B.R kadang suka manja dengan menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu.. Y.B.R bertindak tergantung dengan moodnya, tapi Y.B.R hanya menyuruh apabila dia tidak bisa melakukannya sendiri seperti minta dibuatkan makanan atau minta
Ray Yulia Ardha, 2016
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diambilkan barang dari tempat yang tinggi. Namun Y.B.R tidak pernah sampai mengancam orang lain. Dari dulu Y.B.R selalu ingin diperhatikan dan dimanja. Bentuk mencari perhatiannya dengan cara melakukan hal-hal yang lucu atau dengan memeluk.
b. Keterampilan Sosial Saat Pertama Masusk Sekolah Dasar Pada Kasus 2