Analisis Data
HASIL PENELITIAN
2) Guru Kelas Y.B.R
Saat Informan sedang tidak mengajar, dan sedang santai, peneliti meminta izin untuk melakukan wawancara. Sebelumnya peneliti menyebutkan maksud diadakan wawancara. Dan setelah informan setuju untuk diwawancara, maka dilakukan wawancara di ruang kelas 1. Setelah dilakukan wawancara, maka terungkap bahwa Y.B.R bisa menyebutkan dan mengetahui namanya sendiri namun hanya nama panggilannya saja, serta belum tahu bahwa dia perempuan atau laki-laki, dan dapat mengenali dirinya di foto.
Ray Yulia Ardha, 2016
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Y.B.R jarang meniru perilaku teman-temannya. Mungkin ada yang ditiru tapi tidak terlalu dominan. Y.B.R tidak pernah ingin mengikuti benda seperti temannya karena Y.B.R sudah punya barang-barang sendiri. Y.B.R cepat bergaul dengan teman dan bisa mengenali teman-temannya. Y.B.R biasa bergabung dan bermain dengan teman-temannya. Y.B.R biasanya bermain dalam permainan olahraga dan Y.B.R bisa mengikuti.
Y.B.R tidak pernah diberi tugas kelompok karena sudah ada pembimbing jadi individual saja dan sebatas kemampuannya saja. Namun untuk kerjasama lain seperti dalam olahraga atau bernyanyi Y.B.R bisa membantu sedikit-sedikit tapi harus didampingi. Y.B.R bisa mengikuti aturan dalam bermain dengan teman. Dan dapat menunggu giliran, misalnya saat baris Y.B.R bisa mengikuti, tidak pernah desak-desak dan sabar menunggu, serta Y.B.R dapat mengikuti rutinitas.
Saat ada teman yang sedang senang dan sedih Y.B.R dapat terlihat ikut merasakan. Bila ada teman yang sedih Y.B.R suka mendatangi dan bertanya ‘kenapa?’, jadi ada rasa empatinya. Y.B.R tidak pernah menertawakan temannya yang sedang sedih, Y.B.R cenderung cuek.
Y.B.R biasanya keluar kelas untuk mencari perhatian atau sedang ngambek. Y.B.R sering bertingkah yang lucu untuk memperoleh dukungan dari temannya. Y.B.R jarang meminjamkan barang pada teman.
Bila tidak bersama Guru Pembimbing Khususnya Y.B.R tidak pernah merasa gelisah. Y.B.R tidak pernah dilarang membawa mainan karena itu mungkin salah satu semangat Y.B.R untuk belajar. Bila anak lain informan tegas melarang. Y.B.R kadang berusaha mengerjakan tugas lebih cepat dari temannya dengan cepat-cepat menunjukkan hasil kerjanya pada Guru Kelas, walaupun tugasnya berbeda dengan yang lain.
Saat sedang tidak mood, kadang Y.B.R suka berpura-pura tidak mendengarkan perintah atau suka diam saja atau suka mengerjakan tugas semaunya dia. Bila dinasehati suka menuruti tergantung pada moodnya. Bila sedang mood pasti mau mengerjakan tugas, bila sedang tidak mood suka
Ray Yulia Ardha, 2016
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keluar kelas. Namun Y.B.R tidak pernah sampai mengancam temannya untuk memenuhi keinginannya. Dan Y.B.R selalu ingin diperhatikan oleh Guru Pembimbing Khusus dan informan.
d. Keterampilan Sosial Selama Berada di Sekolah Dasar Pada Kasus 2
Wawancara mengenai keterampilan sosial M.B.R selama berada di sekolah dasar, hanya diberikan kepada Guru Kelas saja karena M.B.R tidak menggunakan Guru Pembimbing Khusus. Sebelum melakukan wawancara, peneliti meminta izin kepada Guru Kelas V dan menerangkan maksud diadakan wawancara. Setelah informan setuju, maka dilakukan wawancara di ruang kelas V.
Setelah dilakukan wawancara, terungkap bahwa M.B.R mengetahui
nama lengkapnya, namun saat ditanya M.B.R akan menjawab “Baim” saja
dan M.B.R dapat menyebutkan gendernya meski dengan suara yang kecil. M.B.R merespon ketika dipanggil dengan mengarahkan wajah kepada orang yang memanggil. Karena dikelas V, informan masih melihat situasi M.B.R maka informan belum pernah menanyakan apakah M.B.R dapat menyebutkan umur, serta belum mengetes apakah M.B.R dapat mengenali dirinya di foto.
M.B.R dikelas duduk sendiri dan dia tidak mau dan tidak suka duduk dengan temannya. Padahal agar M.B.R mau berkomunikasi dengan teman lainnya seharusnya M.B.R duduk dengan siswa lainnya. M.B.R tidak pernah meniru kata-kata atau perilaku temannya. M.B.R diam saja. Terkadang temannya suka mengajak bermain namun M.B.R tidak mau dan lebih suka menyendiri. M.B.R pun tidak pernah berusaha meniru benda milik temannya.
Bila diajak main dengan temannya, M.B.R hanyak duduk bersama saja namun lebih suka menyendiri, entah karena tidak ada Guru Pembimbing Khususnya atau bagaimana. Jadi temannya yang suka mendekati. Bila tidak disuruh M.B.R diam saja. Apalagi sekarang kelas V, sudah mau masuk kelas VI dan ujian, jadi informan meminta untuk
Ray Yulia Ardha, 2016
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dicarikan Guru Pembimbing Khusus pada orangtuanya, karena informan tidak bisa memperhatikan satu orang saja.
M.B.R tidak pernah bekerjasama dengan temannya. M.B.R diam saja. Bila diberi tugas piket M.B.R mungkin tidak menyadari jadi cenderung diam saja. Sehingga sering membuat informan bingung. Dan saat ditanyakan kepada Kepala Sekolah, katanya beri tugas saja. Tapi apabila diberi tugas agak banyak M.B.R suka marah. M.B.R belum pernah berbaris, karena M.B.R suka datang kesiangan. M.B.R biasanya datang jam setengah delapan. Namun informan memaklumi kondisi M.B.R. Bila mau masuk kelas M.B.R suka menangis bila tidak diantar bapaknya. Walaupun bila menangis M.B.R gampang dirayu.
Saat temannya gembira, M.B.R suka diam saja dan bila temannya sedih M.B.R suka cuek. M.B.R tidak pernah menertawakan temannya yang sedang sedih dan tidak pernah menenangkan temannya bila sedang sedih. M.B.R termasuk anak yang cuek dan pasif. M.B.R tidak pernah melakukan aktivitas untuk memperoleh dukungan dari temannya. M.B.R diam saja dan mungkin bila ada pendamping M.B.R pasti lebih aktif.
M.B.R belum pernah menolong temannya yang sedang kesulitan dan tidak pernah membagi makanan pada temannya karena tidak pernah ada yang meminta. M.B.R pun tidak pernah meminjamkan barangnya pada teman. Saat tidak bersama bapaknya M.B.R cuek saja. Dalam mengerjakan tugas M.B.R bisa sendiri, hanya apabila diberi tugas terlalu banyak suka mengomel dengan cara menggumam.
M.B.R tidak pernah berusaha mengerjakan tugas lebih cepat dari orang lain. M.B.R selalu santai dalam mengerjakan tugas. Kadang bila sudah lelah dan ingin pulang M.B.R suka berpura-pura tidak mendengar perintah dan menggumam seperti tadi. Sehingga kadang M.B.R menolak nasihat atau perintah dari informan.
Selama dengan informan, M.B.R tidak pernah berkata kasar atau memukul atau merusak barang. M.B.R pun tidak pernah menyuruh orang lain untuk mengerjakan sesuatu karena M.B.R yang cenderung diam saja. Bila sedang malas belajar, kadang M.B.R bertindak seenaknya. Namun
Ray Yulia Ardha, 2016
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
M.B.R tidak pernah sampai mengancam temannya untuk memenuhi kebutuhannya. M.B.R tidak pernah ingin selalu diperhatikan, M.B.R biasa saja dalam mencari perhatian.