• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keabsahan dan Analisis Data

Dalam dokumen S PLB 0908951 Chapter1 (Halaman 62-66)

Analisis Data

HASIL PENELITIAN

B. Keabsahan dan Analisis Data

1) Keabsahan dan Analisis Data Kasus 1

a. Keterampilan Sosial Saat Pertama Masuk Sekolah Dasar

Untuk menguji keabsahan data yang didapat dari hasil wawancara dengan Guru Kelas 1 Y.B.R, Guru Pembimbing Khusus (GPK) dan orangtua,

maka data mengenai keterampilan sosial Y.B.R saat pertama kali masuk sekolah dibandingkan dengan berbagai sumber.

Saat pertama masuk sekolah, Y.B.R dapat mengenal dirinya, namun memerlukan bimbingan ketika menyebutkan namanya(GPK), Y.B.R kurang

dapat menyebutkan namanya, ketika menyebutkan nama harus dibimbing. Y.B.R dapat mengenali dirnya sendiri di foto (Guru Kelas, GPK, Orang Tua). Y.B.R

dapat merespon orang yang memanggilnya (Orang Tua). Y.B.R tampak belum

mengetahui gender dan umurnya (Guru Kelas, Orang Tua). Jadi Y.B.R dapat

Ray Yulia Ardha, 2016

KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti dalam menyebutkan namanya harus dibimbing dan diberi stimulus. Sedangkan hal seperti umur dan gender Y.B.R tampak belum memahami.

Saat pertama masuk sekolah, Y.B.R hanya mengamati perilaku teman- temannya karena masih menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekolah. Namun Y.B.R dapat meniru hal yang menarik baginya seperti mainan (Guru Kelas, GPK, Orang Tua). Kadang Y.B.R suka meniru kata-kata temannya (Orang Tua)

Saat pertama masuk sekolah, Y.B.R masih menyesuaikan diri dengan temannya (Guru Kelas, GPK, Orang Tua). Y.B.R masih malu dalam melakukan

hubungan sosial dan masih mengamati perilaku temannya, sehingga Y.B.R masih sering bersama dengan Guru Pembimbing Khususnya. Jadi cenderung temannya yang aktif mengajak Y.B.R bermain.

Saat pertama masuk sekolah, Y.B.R kurang dapat bekerjasama dengan temannya karena Y.B.R masih menyesuaikan diri dengan temannya dan lebih sering bersama Guru Pembimbing Khususnya (Guru Kelas, GPK, Orang Tua).

Y.B.R dapat mengikuti aturan, rutinitas, dan menunggu giliran, walaupun Y.B.R harus diawasi dan dibimbing.

Saat pertama masuk sekolah, Y.B.R tampak masih cuek dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah (GPK). Namun Y.B.R dapat

merasakan perasaan temannya dan bisa mengikuti ekspresi temannya bila temannya sedang senang atau sedih (GPK, Orang Tua). Walaupun rasa simpatinya

masih belum terlalu terlihat seperti sekarang.

Saat pertama masuk sekolah, Y.B.R tidak pernah menertawakan temannya yang sedih. (Guru Kelas, GPK, Orang Tua).

Saat pertama masuk sekolah Y.B.R kurang dapat melakukan aktivitas untuk memperoleh dukungan dari teman-temannya, mungkin karena Y.B.R masih malu-malu (Guru Kelas, GPK, Orang Tua). Sesuai dengan hasil wawancara (GPK), cenderung teman lainnya yang mendekati. Namun Y.B.R pun kadang

mau mendekati temannya terlebih dahulu bila temannya mempunyai hal yang menarik baginya, seperti mainan baru.

Pada saat pertama masuk sekolah, Y.B.R tampak masih belum dapat menolong temannya dan meminjamkan mainannya karena masih cuek (Guru

Ray Yulia Ardha, 2016

KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelas, GPK, Orang Tua) Namun untuk meminjamkan benda selain mainan, kadang

Y.B.R mau melakukannya.

Saat pertama masuk sekolah, ketika tidak ada pembimbingnya Y.B.R tampak tidak terlalu gelisah, karena Y.B.R biasanya mencari perlindungan ke Guru Kelasnya dan dibantu oleh teman-temannya(Guru Kelas, GPK). Namun

saat Y.B.R tidak membawa mainan, Y.B.R tampak gelisah (Guru Kelas, GPK, Orang Tua). Dalam melakukan segala sesuatu, Y.B.R masih harus selalu dibimbing

oleh Guru Pembimbing Khususnya sesuai dengan kemampuan Y.B.R. Saat pertama kali masuk sekolah, Y.B.R tidak menunjukkan sikap ingin bersaing dengan teman-temannya karena tugasnya berbeda, kemampuannya berbeda, dan hasilnya pun berbeda (Guru Kelas, GPK, Orang Tua).

Bahkan saat mengerjakan tugas Y.B.R sering santai terlebih dahulu jadi diam terlebih dahulu baru mengerjakan tugas. Meski begitu, Y.B.R sering bersaing dengan kakak perempuannya dalam menghabiskan makanan (Orang Tua).

Saat pertama masuk sekolah Y.B.R dapat mengikuti perintah atau nasihat tergantung pada moodnya (Guru Kelas, GPK, Orang Tua). Bila moodnya

sedang bagus, Y.B.R mau menulis, sedangkan bila sudah lelah tidak mau menulis (GPK). Bila sedang malas Y.B.R suka menolak perintah dengan cara

diam dan berpura-pura tidak mendengar(Orang Tua).

Saat pertama masuk sekolah Y.B.R tidak pernah berkata kasar, mencubit, atau menendang temannya. Namun menurut hasil wawancara

(GPK), Y.B.R pernah sekali berkata kasar dan mencubit temannya, namun

setelah dinasihati dan dimarahi, Y.B.R mau menurut tidak berbuat begitu lagi. Bila sedang marah, Y.B.R kadang suka melempar barang miliknya (Guru Kelas, GPK, Orang Tua).

Saat pertama masuk sekolah bila sedang tidak mood, Y.B.R suka menyuruh orang yang dekat dengannya seperti Guru Pembimbing Kelasnya dan Ibunya yang suka mengantarnya, serta suka bertindak seenaknya bila sedang tidak mood (Guru Kelas, GPK, Orang Tua). Namun Y.B.R tidak pernah sampai

mengancam orang lain untuk memenuhi kebutuhannya (Guru Kelas, GPK, Orang Tua).

Ray Yulia Ardha, 2016

KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Saat pertama masuk sekolah Y.B.R selalu ingin diperhatikan, dimanja, dan dipenuhi segala permintaannya (Guru Kelas, GPK, Orang Tua) . Bila

permintaannya tidak dipenuhi, Y.B.R suka menangis atau keluar kelas.

b. Analisis Keterampilan Sosial Saat Pertama Masuk Sekolah Dasar

Saat pertama masuk sekolah, Y.B.R dapat mengenali dirinya sendiri pada foto, namun belum dapat menyebutkan namanya secara jelas. Y.B.R harus dibimbing dalam menyebutkan namanya. Dalam menyebutkan umur dan identitas gender, Y.B.R memerlukan bimbingan dan cenderung belum mampu.

Saat pertama masuk, Y.B.R masih menyesuaikan dirinya dengan sekolah, sehingga Y.B.R masih pendiam dan mengamati. Namun karena Y.B.R sangat tertarik dengan mainan, Y.B.R suka meniru mainan milik temannya. Hubungan sosial Y.B.R ketika pertama masuk masih kurang karena Y.B.R masih menyesuaikan diri dengan temannya. Y.B.R belum bermain bersama dengan temannya, karena masih malu dan hanya mengamati.

Y.B.R belum dapat bekerjasama dengan temannya. Namun dapat menunggu giliran dan mengikuti rutinitas walaupun perlu diarahkan dan dibimbing. Saat pertama Y.B.R masih agak cuek. Namun dapat mengikuti ekspresi temannya yang sedang senang atau sedih. Y.B.R tidak pernah menertawakan temannya yang sedang sedih.

Y.B.R tidak dapat melakukan aktivitas untuk memperoleh dukungan dari temannya karena Y.B.R masih malu, maka cenderung teman yang mendekati. Y.B.R belum dapat menolong temannya karena masih cuek. Kadang Y.B.R dapat meminjamkan barang. Ketika tidak ada pembimbing Y.B.R suka dibantu oleh Guru Kelasnya dan tidak pernah terlalu gelisah. Namun saat tidak ada mainan Y.B.R tampak gelisah dan dalam mengerjakan tugas masih harus diberi bimbingan.

Ray Yulia Ardha, 2016

KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Y.B.R tidak pernah bersaing untuk mengerjakan tugas dengan temannya karena tugas dan kemampuan Y.B.R berbeda dan Y.B.R tampak santai dalam mengerjakan tugas. Dalam menuruti perintah tergantung pada moodnya Y.B.R. Bila sedang tidak mood Y.B.R menolak perintah dengan cara diam atau pura-pura tidak mendengar.

Pertama masuk sekolah, Y.B.R belum dapat mengekspresikan perilaku agresifnya dengan tidak berkata kasar, mencubit, dan menendang teman. Namun bila marah kadang melempar barang pribadinya. Bila tidak mood atau malas Y.B.R kadang suka memerintah orang yang dekat dengannya, namun tidak pernah sampai mengancam. Y.B.R ingin selalu diperhatikan dan ingin permintaannya selalu dituruti, jika tidak akan menangis atau keluar kelas.

Untuk lebih jelasnya data yang telah dianalisis diabstraksikan ke dalam matriks sebagai berikut :

Tabel 4.1

Keabsahan dan Analisis Data Kasus I

Mengenai Keterampilan Sosial Saat Pertama Masuk Sekolah Dasar

ASPEK

Dalam dokumen S PLB 0908951 Chapter1 (Halaman 62-66)

Dokumen terkait