• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LARANGANi RANGKAPi JABATANi NOTARISi DANi

A. Hakikati Notaris

1. Peranani Notarisi Dalami Masyarakat

Notarisi merupakani salahi satui organi negarai yangi mendapati amanati darii

sebagiani tugasi dani kewenangani negarai yaitui tugas,i kewajiban,i wewenangi dani tanggungi jawabi dalami rangkai pemberiani pelayanani kepadai masyarakati umumi dibidangi keperdataan.i Jabatani yangi diembani notarisi adalahi suatui jabatani kepercayaani yangi diamanatkani olehi Undang-Undangi dani masyarakat,i untuki itulahi notarisi harusi bertanggungi jawabi untuki melaksanakani kepercayaani yangi diberikani kepadanyai dengani selalui menjunjungi tinggii etikai hukumi dani martabati sertai keluhurani jabatannya88.i Sebabi apabilai hali tersebuti diabaikani olehi seorangi

notarisi makai akani berbahayai bagii masyarakati umumi yangi dilayaninya.i Dalami menjalankani jabatannyai notarisi harusi mematuhii seluruhi kaedahi morali yangi telahi hidupi dani berkembangi dimasyarakat,i selaini darii adanyai tanggungi jawabi dani etikai profesi,i adanyai integritasi dani morali yangi baiki merupakani persyaratani pentingi yangi harusi dimilikii olehi seorangi notaris89.

2. Notarisi Sebagaii Pejabati Umumi

Profesi pada bidang hukum dalam perkembangan masyarakat di Indonesia sangat diperlukan seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat khsusunya dalam bidang hukum. Agar dapat membantu masyarakat dalam mencegah terjadinya masalah hukum, sangat diperlukan keahlian khusus. Seseorang harus

88i Rismai Ernawatii Sinaga.i Op.Cit.i hlm.i 25

89i Ibid

35

memiliki keahlian khusus dalam bidang hukum sehingga dapat membantu Oktober 2004, sebagaimana di tempatkan dalam lembaran Negara Republik

90Defina Aggriani Simagunsong. Analisis Yuridis Penyelenggaraan Notaris Terkait Dengan Tempat Kedudukan Dan Wilayah Jabatan Notaris Di Kabupaten Simalungun. Tesis Magister Kenotariatan. (Medan: Universitas Sumatera Utara, 2018).hlm. 1

91iHabibi Adjie.i Op.Cit.i hlm.i 12

92iIbid.i hlm.i 31

93iProf.i R.i Subekti,i SHi dani R.i Tjitrosudibio,i Kitabi Undang-Undangi Hukumi

Perdata,i cet.i 39,i (Jakarta:i Pradnyai Paramita,i 2008).i hlm.i 475.

Indonesia Tahun 2004 Nomor 117 yang terdiri dari 13 BAB dan 92 Pasal Tersebut semakin mempertegas posisi penting notaris sebagai pejabat umum yang memberikan kepastian hukum melalui akta otentik yang diperbuatnya94.

Notarisi berwenangi melaksanakani sebagiani tugasi negarai dalami bidangi hukumi keperdataan,i dani kepadai notarisi dikualifikasikani sebagaii Pejabati Umumi yangi berwenangi untuki membuati aktai otentik,i dani aktai merupakani formulasii keinginani ataui kehendaki (wilsvorming)i parai pihaki yangi dituangkani dalami aktai Notarisi yangi dibuati dihadapani olehi ataui Notaris,i dani kewenangani lainnyai sebagimanai dimaksudi dalami Undang-Undangi Jabatani Notarisi yaitui Pasali 1i angkai 1i dani Pasali 15i ayati (1)95.

Berdasarkani padai nilaii morali dani etiki notarisi makai pengembani jabatani notarisi adalahi pelayanani kepadai masyarakati (klien)i secarai mandirii dani tidaki memihaki dalami bidangi kenotariatani yangi pengembanannyai dihayatii sebagaii panggilani hidupi bersumberi padai semangati pengabdiani terhadapi sesamai manusiai

demii kepentingani umumi sertai berakari dalami penghormatani terhadapi martabati manusiai padai umumnyai dani martabati notarisi padai khususnya96.i Sebagaii Pejabati Umum,i notarisi seharusnya97:

a) Memberikani pelayanani hukumi kepadai masyarakati yangi memerlukani jasanyai dengani sebaik-baiknya;

94Sutriosno, KomentarAtas Undang-Undang Jabatan Notaris.(Medan:Diktat Kuliah Magister Kenotariatan USU, 2007). Hlm 57

95Habibi Adjie.i Op.Cit.i hlm.14

96iHerlieni Budiono.i Op.Cit.i hlm.i 3

97Dodyi RadjasaWaluyo,i Kewenangani Notarisi Selakui Pejabati Umum,i Mediai Notariati (Menor),i edisii Oktober-Novemberi 2001,i hlm.i 62

b) Menyelesaikani aktai sampaii tahapi pendaftarani padai Pengadilani Negerii dani Pengumumani dalami Beritai Negara,i apabilai klieni yangi bersangkutani

dengani tegasi menyatakani akani menyerahkani pengurusannyai kepadai notarisi yangi bersangkutani dani klieni memenuhii syarat-syarati yangi diperlukan;

c) Memberitahui kepadai klieni perihali selesainyai pendaftarani dani pengumuman,idani ataui mengirimi kepadai ataui menyuruhi mengambili aktai yangi sudahi didaftari ataui Beritai Negarai yangi sudahi selesaii dicetaki tersebuti olehi klieni yangi bersangkutan.

d) Memberikani penyuluhani hukumi agari masyarakati menyadarii baiki dani kewajibannyai sebagaii wargai negarai dani anggotai masyarakat;

e) Memberikani jasai kepadai anggotai masyarakati yangi kurangi mampui dengani Cuma-cuma;

f) Dilarangi menahani berkasi seseorangi dengani maksudi memaksai orangi itui

membuati aktai kepadai notarisi yangi menahani berkasi itu;

g) Dilarangi menjadii alati orangi ataui pihaki laini untuki semata-matai menandatanganii aktai buatani orangi laini sebagaii aktai buatani notarisi yangi bersangkutan;

h) Dilarangi mengirimi minutai aktai kepadai klieni ataui klien-klieni untuki

ditandatanganii olehi klieni ataui klien-klieni yangi bersangkutan.

i) Dilarangi membujuk-bujuki ataui dengani carai apapuni memaksai klieni membuati aktai kepadanya,i ataui ,membujuk-bujuki seseorangi agari pindahi padai notarisi lain

j) Dilarangi membentuki kelompoki dii dalami tubuhi INIi dengani tujuani untuki melayanii kepentingani suatui instansii ataui lembagai secarai

khusus/eksklusif,iapalagii menutupi kemungkinani anggotai laini untuki berpartisipasi.

Baiki Undang-Undangi maupuni Kodei Etiki Notarisi menghendakii supayai notarisi melaksanakani tugasnyai dengani sebaik-baiknya.i Tentui sajai dalami mengembani tugasnyai itui notarisi harusi bertanggungi jawab,iartinya98:

a) Notarisi dituntuti melakukani pembuatani aktai dengani baiki dani benar.i Artinyai aktai yangi dibuati itui menaruhi kehendaki hukumi dani permintaani pihaki berkepentingani karenai jabatannya.

b) Notarisi dituntuti menghasilkani aktai yangi bermutu.i Artinyai aktai yangi dibuati itui sesuaii dengani aturani hukumi dani kehendaki pihaki yangi berkepentingani dalami artii sebenarnya,ibukani mengada-ada.i Notarisi harusi menjelaskani kepadai pihaki berkepentingani kebenarani isii dani proseduri aktai yangi

dibuatnyai itu.

c) Berdampaki positif,iartinyai siapapuni akani mengakuii aktai notarisi itui mempunyaii kekuatani buktii sempurna.

Pertanggungjawabani dani gantii rugii dapati dibebankani kepadai notarisi apabilai aktai itui batali karenai tidaki memenuhii syarat-syarati formali dalami

pembuatani aktai otentik.i Akibatnyai notarisi yangi bersangkutani dapati dikenakani sanksii dengani membayari gantii kerugian,ibunga,i dani biayai (Pasali 16 ayat (12)i UUJN).i Dalami hali inii terlebihi dahului harusi dibuktikan:

98i Rismai Ernawatii Sinaga.i Op.Cit.i hlm.i 29

a) Adanyai kerugiani yangi diderita.

b) Bahwai kerugiani yangi dideritai itui dani pelanggarani ataui kelalaiani darii

notaris.

c) Bahwai pelanggarani (perbuatan)iataui kelalaiani itui disebabkani kesalahani yangi dapati dipertanggungjawabkani kepadai notarisi yangi bersangkutan.

Keterlibatani notarisi tidaki sekedari legalisasii suatui aktai namuni menyangkuti substansii akta99.i Hali inii bisai terjadii ketikai notarisi sebagaii pihaki yangi semestinyai netrali melakukani hal-hali tertentui yangi menyebabkani salahi satui pihaki diuntungkani dani dii satui sisii dirugikani dengani aktai notariili tersebut.i Ketidaknetralani notarisi dalami membuati suatui aktai inii dapati menjadikani notarisi dikenaii tanggungi jawabi atasi materii aktai yangi dibuatnya.

3. Tugas,i Tanggungi Jawabi dani Kewenangani Notaris

Lembagai notariati telahi dikenali dii negarai Indonesiai yaitui sejaki Indonesiai dijajahi olehi Belanda.i Semulai leembagai inii diperuntukkani bagii golongani Eropahi

terutamai dalami bidangi hukumi perdata,i yaitui Burgerlijki Wetboek.i Meskipuni diperuntukkani bagii golongani Eropai masyarakati Indonesiai jugai dapati membuati suatui perjanjiani yangi dilakukani dihadapani notaris,i hali inii menjadikani lembagai notariati semakini dibutuhkani keberadaannyai ditengah-tengahi masyarakat.i Sejalani dengani perkembangannyai lembagai notariati inii secarai diam-diami telahi diadopsii

dani menjadii hukumi Notariati Indonesiai dani berlakui untuki semuai golongan100. Dalami lalui lintasi hukumi antari parai wargai khususnyai yangi bersifati hukumi perdatai sejaki dahului kalai timbuli kebutuhani terhadapi adanyai seorangi fungsionarisi

99i Abduli Kadiri Muhammad.i Op.Cit.i hlm.i 70

100iRismai Ernawatii Sinaga.i Op.Cit.i hlm.i 30

yangi dapati memberikani pemecahani mengenaii perjanjian-perjanjiani dani kekuatani hukumnyai dani dapati meletakkani hal-hali tersebuti dalami kata-katai yangi baiki dani

berisi101.i Didalami mengaturi pergaulani hidupi sesamai individui yangi membutuhkani suatui alati buktii mengenaii hubungani hukumi diantarai mereka,i R.i Sugondoi mengatakani bahwai notarisi yangi dalami profesinyai sesungguhnyai merupakani instansii yangi dengani akta-aktanyai menimbulkani alat-alati pembuktiani tertulisi dani mempunyaii sifati otentik,i menuruti pendapati kamii dapati berbuati banyaki untuki mendorongi masyarakati gunai mempergunakani alat-alati pembuktiani tertulis102.

Setiapi masyarakati membutuhkani seseorangi (figuur)i yangi keterangannyai dapati diandalkan,i dapati dipercayai,i yangi tandai tangannyai sertai segelnyai (capnya)i memberii jaminani dani buktii kuat,i seoerangi ahlii yangi tidaki memihaki dani penasehati yangi tidaki adai cacatnyai (onkreukbaari ataui unimpeachable),i yangi tutupi mulut,i dani membuati suatui perjanjiani yangi dapati melindunginyai dihari-harii yangi akani datang.

Kalaui seorangi advokati membelai hak-haki seseorangi ketikai timbuli suatui sengketai

ataui permasalahan,i makai seorangi notarisi harusi berusahai mencegahi terjadinyai sengketai ataui permasalahani tersebut.i Kedudukani notarisi sebagaii suatui fungsionarisi dalami masyarakati hinggai saati inii masihi disegani.i Seorangi notarisi dianggapi sebagaii seorangi pejabati tempati seseorangi dapati memperolehi nasihati yangi bisai diandalkan.i Segalai sesuatui yangi ditulisi sertai ditetapkani adalahi benar,i iai

101iMuhammadi Adam,i Notarisi dani Bantuani Hukum,i (Bandung:i Sinari Baru,i 1998),i

hlm.i 13

102iR.i Sugondo,i Hukumi Notariati dii Indonesia,i (Jakarta:i Rajai Grafindoi Persada,i 1993),i hlm.i 8

adalahi pembuati dokumeni yangi kuati dalami suatui prosesi hukum103.i Adai tigai faktori eksternali yangi menyebabkani runtuhnyai idealismei seorangi profesii notarisi yaitu104:

1) Budayai materialismei yangi merupakani simboli kesuksesani manusia.i Kepatuhan,iketeguhan,i dani kejujurani tidaki menjadii indikatori kesuksesani seseorang.

2) Budayai instani merupakani suatui carai yangi telahi merambahi kepadai setiapi individui manusiai bahwai kecepatani yangi tinggii dalami menyelesaikani tugasi ataui pekerjaani jabatani profesii notarisi dapati memberikani kepuasani kepadai kliennya.i Padahali inii bertentangani dengani Kodei Etiki Notarisi sebagaii pedomani kerjai dani berprilaku.

3) Persaingani diantarai sesamai profesii notarisi menyebabkani terjadii benturani yangi luari biasai dalami bersaing.i Hali inii dapati menyebabkani dapati meruntuhnyai keteguhani merekai dalami berfalsafahi bahwai Kodei Etiki Peofesii merupakani sesuatui yangi harusi tetapi dijunjungi tinggi,iwalaupuni

kondisii tidaki memungkinkani merekai dapati memenuhii kliennya,i ataui dapati dikatakani kepuasani klieni terganggu.

Kesuksesani merupakani targeti yangi diidamkani setiapi notarisi dani biasanyai seringi didefenisikani sebagaii pencapaiani ataui perolehani dalami hali materialismei ataui sesuatui yangi nyatai dani jelas.i Hali tersebuti dapati dapati diperluasi dengani

sesuatui yangi bersifati intangible,imisalnyai hidupi tenang,i hidupi bahagiai dani senang.i

103i Tani Tongi Kie,i Studii Notariati dani Serbai Serbii Prakteki Notaris,i Cetakani Ii (Jakarta:i Ichtiari Barui vani Hoeve,i 2007),i hlm.i 444.

104i Pengurusi Pusati Ikatani Notarisi Indonesia,i Jatii Dirii Notarisi Indonesiai :i Dulu,i Sekarang,i dani Dimasai Akani Datang,i cet.i Ii (Jakarta:i PT.i Gramediai Pustaka,i 2008),i hlm.i 94.

Untuki mencapaii hali tersebuti adai tigai hali yangi perlui diperhatikan,i yaknii :i integritas,i kualitasi hukumi dani kualitasi pelayanan105.i

Integritasi dapati diukuri darii ketidakberpihakani ataui biasai disebuti pihaki yangi independen,i bersikapi adili (fairness)i dani dapati dipercayai (trustworthiness).i Kualitasi hukumi dapati diukuri melaluii kualitasi aktai notarisi yangi dihasilkani ataui diterbitkani dani tingkati profesionalitasnya.i Sedangkani kualitasi pelayanannyai dapati diukuri darii kualitasi profesii notarisi dalami melayanii klien.i Sekarangi inii klieni dapati lebihi kritisi dikarenakani klieni lebihi edukatif106.

Kualitasi pelayanani seorangi profesii notarisi tidaki diperbolehkani mengabaikani integritasi yangi diai miliki.i Hali inii dikarenakani profesii notarisi dilarangi untuki melepasi atributi integritasnya.i Jikai hali inii terjadi,iyaknii pengaburani terhadapi nilai-nilaii integritasi darii profesii notarisi akani dapati menghancurkani reputasii dani pencitraani yangi telahi dibanguni olehi pihaki profesii notaris107.i

Persaingani yangi semakini tinggii dapati melunturkani citrai yangi baiki darii

seorangi profesii notarisi karenai mengabaikani kodei etiki yangi seharusnyai menjadii pegangani ataui falsafahi mereka.i Dalami hali inii telahi terjadii pergeserani falsafahi kerjai darii peofesii notaris,i dengani lebihi mempraktekkani padai konsepi usahai daripadai menjalankani perannyai sebagaii Pejabati Umumi Negara.i Merekai lebihi agresifi dalami menjalankani prakteki kerjanya,i sepertii mempublikasikani secarai

informali jasai yangi akani diberikan,i melakukani negosiasii hargai jasai yangi akani ditawarkan108.i Jabatani yangi diembani notarisi adalahi suatui jabatani kepercayaani

105iIbid.i hlm.i 176i i

106iIbid.i hlm.i 178i

107iIbid.i hlm.i 180

108i Ibid.i hlm.i 95

yangi diamanatkani olehi Undang-Undangi dani masyarakat,i untuki itulahi notarisi harusi bertanggungi jawabi untuki melaksanakani kepercayaani yangi diberikani

kepadanyai dengani selalui menjunjungi tinggii etikai hukumi dani martabati sertai keluhurani jabatannya.i Sebabi apabilai hali tersebuti diabaikani olehi seorangi notarisi makai akani berbahayai bagii masyarakati umumi yangi dilayaninya.

Notarisi sebagaii pejabati umumi dilengkapii dengani kewenangani hukumi umumi untuki memberikani pelayanani umumi kepadai masyarakat,iterutamai dalami pembuatani aktai otentiki sebagaii alati buktii yangi sempurnai berkenaani dengani perbuatani dibidangi keperdataan109.i Pejabati umumi yangi dimaksudi adalahi pejabati yangi berwenangi untuki membuati aktai otentiki artinyai bahwai aktai itui harusi memenuhii ketentuani yaitu:

1) Bentuki aktanyai ditentukani olehi undang-undang.

2) Dibuati olehi ataui dihadapani Pejabati Umum.

3) Dimanai tempati aktai itui dibuat.

Aktai otentiki adalahi suatui aktai yangi didalami bentuki yangi ditentukani olehi undang-undangi dibuati olehi ataui dihadapani pejabati umumi yangi berwenangi untuki itui ditempati dimanai aktai itui dibuati (Pasali 1868i KUHPerdata).i Apabilai suatui aktai dibuati bukani olehi ataui dihadapani Pejabati Umum,i ataui Pejabati yangi tidaki berwenangi menuruti undang-undangi untuki itui makai aktai itui bukani aktai otentiki

(Pasali 1269i KUHPerdata).i Kewenangani notarisi ditegaskani yaknii membuati aktai otentik,i yangi diperluasi dengani kewenangani lainnya.i Perluasani wewenangi tersebuti berdasarkani padai perencanaani yangi baiki dengani mengacui padai kenyataani yangi

109i Komari Andasasmita,i Notarisi I,i (Bandung:i Sumur,i 1981),i hlm.i 45.

adai dimasyarakati yaitui tuntutani akani bantuani jasai notaris.i Dalami Pasali 15i Undang-Undangi Jabatani Notarisi (UUJN)i dijabarkani mengenaii hal-hali apai sajai

yangi menjadii kewenangani jabatani notaris,i yaitu:

1) Notarisi berwenangi membuati aktai otentiki mengenaii semuai perbuatan,i perjanjian,i dani ketetapani yangi diharuskani olehi peraturani perundang-undangani dan/ataui yangi dikehendakii olehi yangi berkepentingani untuki dinyatakani dalami aktai otentik,i menjamini kepastiani tanggali pembuatani akta,i menyimpani akta,i membuati grosse,i salinani dani kutipani akta,i semuanyai itui sepanjangi pembuatani akta-aktai itui tidaki jugai ditugaskani ataui dikecualikani kepadai pejabati laini yangi ditetapkani olehi undang-undang.

2) Notarisi berwenangi pulai :

a. Mengesahkani tandai tangani dani menetapkani kepastiani tanggali surati dibawahi tangani dengani mendaftari dalami bukui khusus.

b. Membukukani surat-surati dibawahi tangani dengani mendaftari dalami

bukui khusus.

c. Membuati copyi darii aslii surat-surati daibawahi tangani berupai salinani yangi memuati uraiani sebagaimanai ditulisi dani digambarkani dalami surati yangi bersangkutan.

d. Melakukani pengesahani kecocokani fotocopyi dengani surati aslinya.

e. Memberikaani penyuluhani hukumi sehubungani dengani pembuatani akta.

f. Membuati aktai yangi berkaitani dengani pertanahani atau g. Membuati aktai risalahi lelang

3) Selaini kewenangani sebagaimanai dimaksudi padai ayati (1)i dani ayati (2),i notarisi mempunyaii kewenangani laini yangi diaturi dalami peraturani

perundang-undangan.i Kewenangani laini sebagaimanai yangi disebutkani Pasali 15i ayati (3)i adalahi semuai kewenangani yangi diaturi dalami peraturani perundang-undangani yangi mengaturi mengenaii kewenangani notaris.i Misalnya:i kewenangani membuati aktai pendiriani Perseroani Terbatasi yangi diaturi dalami Pasali 7i Undang-Undangi nomori 40i Tahuni 2007i tentangi Perseroani Terbatasi ataui sepertii tercantumi dalami Pasali 11i ayati (2)i Undang-Undangi Nomori 28i Tahuni 2004i tentangi Yayasan,i mengenaii kewenangani untuki membuati aktai pendiriani yayasan.

4) UUJNi jugai memberikani perluasani kewenangaani kepadai notarisi sebagaii pejabati umum,i sebagaimanai dimaksudi dalami Pasali 15i ayati (2)i hurufi fi UUJN.i Kewenangani tersebuti adalahi membuati aktai yangi berkaitani dengani pertanahan,i walaupuni masihi menjadii perdebatani harusi dilaksanakani secarai

konsekweni sebagaimanai ditegaskani UUJN.i Kewenangani barui lainnyai bagii notarisi adalahi membuati aktai risalahi lelangi sebagaimanai dimaksudi dalami Pasali 15i ayati (2)i hurufi gi UUJN.

Berkenaani dengani kewenangani notarisi adai tigai hali pokoki yangi pentingi dalami pelaksanaani UUJN,i yaitui mengenaii kepastian,i ketertibani dani perlindungani

hukumi yangi menjadii landasani filosofisi dibentuknyai UUJN.i Kebutuhani akani kepastian,i ketertiban,i dani perlindungani hukumi dewasai inii makini meningkati sejalani dengani tuntutani perkembangani hubungani ekonomii dani sosial,i baiki padai tingkati nasional,i regional,i maupuni global.i Undang-Undangi Jabatani Notarisi

merupakani unifikasii dibidangi pengaturani jabatani notaris,i artinyai satu-satunyai aturani hukumi dalami bentuki undang-undangi yangi mengaturi jabatani notarisi dii

Indonesia110.

B. Keterikatani Notarisi dengani Undang-Undangi Jabatani Notaris,i Sumpahi