• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENGAWASANi i MAJELISi PENGAWASi NOTARISi

B. Pengawasani dani Pembinaani Notarisi

Majelisi Pengawasi sebagaii suatui badani yangi mempunyaii kewenangani dani kewajibani untuki melaksanakani pembinaani dani pengawasani terhadapi notarisi jugai diberii wewenangi untuki menyelenggarakani Kodei Etiki Notarisi (Pasali 70i hurufi ai UUJN).i Pemberiani wewenangi sepertii itui telahi memberikani wewenangi yangi sangati besari kepadai Majelisi Pengawas.i Bahwai kodei etiki notarisi merupakani peraturani yangi berlakui utnuki anggotai organisasii notaris,i jikai terjadii pelanggarani atasi kodei etiki notarisi tersebuti makai organisasii notarisi melaluii Dewani Kehormatani Notarisi (Daerah,i Wilayah,i dani Pusat)i berkewajibani untuki memeriksai notarisi tersebuti dani menyelenggarakani sidangi pemeriksaani atasi pelanggarani tersebut.i Jikai terbukti,i Dewani Kehormatani Notarisi dapati memberikani sanksii atasi

keanggotaani yangi bersangkutani padai organisasii jabatani notaris.

Adanyai pemberiani wewenangi sepertii itui kepadai Majelisi Pengawasi Notarisi merupakani suatui bentuki pengambilalihani wewenangi darii Dewani Kehormatani Notaris.i Pelanggarani atasi Kodei Etiki harusi diperiksai olehi Dewani Kehormatani Notarisi sendirii tidaki perlui diberikani kepadai Majelisi Pengawas,i sehinggai jikai

Majelisi Pengawasi menerimai laporani telahi terjadii pelanggarani Kodei Etiki Notaris,i sangati tepati jikai laporani sepertii itui diteruskani kepadai Dewani Kehormatani Noatarisi untukdiperikasai dani diberikani sanksii olehi Dewani Kehormatani Notarisi ataui dalami hali inii Majelisi Pengawasi harusi memilahi dani memilihi laporani yangi

menjadii kewenangani dani laporani yangi menjadii kewenangani Dewani Kehormatani Notaris.i

Majelisi Pengawasi adalahi suatui badani yangi mempunyaii kewenangani dani kewajibani untuki melaksanakani pembinaani dani pengawasani terhadapi notarisi (olehi karenai yangi diawasii adalahi notarisi makai disebuti jugai sebagaii Majelisi Pengawasi Notaris).i Badani inii dibentuki olehi Menterii gunai mendelegasikani kawajibannyai untuki mengawasii (sekaligusi membina)i notarisi yangi meliputii perilakui dani pelaksanaani jabatani notarisi (lihati Pasali 67i UUJNi jo.i Pasali 1i ayati (1)i Peraturani Menterii Hukumi dani Haki Asasii Manusiai Republiki Indonesiai Nomori M.02.PR.08.10i Tahuni 2004).

Dalami melaksanakani tugasi tugasi kewajibannyai Majelisi Pengawasi secarai fungsional.i terbagii menjadii 3i (tiga)i bagiani secarai hierarkii sesuaii dengani pembagiani suatui wilayahi administratifi yaknii dii tingkati Kabupaten/Kota,i tingkati Provinsi,i dani tingkati Pusat,i yaitui Majelisi Pengawasi Daerah,i Majelisi Pengawasi

Wilayah,i dani Majelisi Pengawasi Pusati (Pasali 68i UUJN).

Pengawasani yangi dilakukani olehi Majelisi Pengawasi meliputii pengawasani terhadapi pelanggarani kodei etiki notarisi yangi berakibati langsungi terhadapi masyarakati ataui dianggapi merugikani orang-orangi yangi menggunakani jasai notaris.i Dalami melaksanakani pengawasani tersebuti Majelisi Pengawasi Notarisi puni

berwenangi untuki menerimai laporani langsungi darii masyarakati atasi dugaani terjadinyai pelanggarani jabatani maupuni kodei etiki yangi dilakukani olehi notaris.i Majelisi Pengawasi Notarisi jugai mempunyaii wewenangi untuki menjatuhkani sanksii terhadapi notaris.i Sanksii inii disebutkani ataui diaturi dalami UUJN,i jugai disebutkani

kembalii dani ditambahi dalami Keputusani Menterii Hukumi dani Haki Asasii Manusiai Republiki Indonesiai Nomori M.i 39-PW.07.10.i Tahuni 2004.i Dengani pengaturani

sepertii itui adai pengaturani sanksii yangi tidaki disebutkani dalami UUJNi tapii ternyatai diaturi ataui disebutkani jugai dalami Keputusani Menterii Hukumi dani Haki Asasii Manusiai Republiki Indonesiai Nomori M.39-PW.07.10.i Tahuni 2004.i Darii tigai jenjangi pengawasan,i yaknii MPP,i MPW,i dani MPDi adalahi merupakani ujungi tombaki pengawasani dani pembinaani yangi turuti sertai langsungi berhubungani dengani notaris,i sertai MPDi pulai yangi langsungi berhubungani dengani masyarakat,i termasuki izini pemanggilani olehi pihaki penyidiki baiki kejaksaani maupuni kepolisian.i Sebagaii gardai palingi depani MPDi jugai akani menjadii pertaruhani baiki ataui buruki darii seluruhi institusii ini187.

Majelisi Kehormatani Notarisi berwenangi melakukani pemeriksaani atasi pelanggarani terhadapi kodei etiki dani menjatuhkani sanksii kepadai notarisi yangi sengajai dani terbuktii melanggar188.i Namuni Majelisi Kehormatani Notarisi jugai

bertugasi untuki melakukani pembinaan,i bimbingan,i pengawasan,i pembenahani anggotai dalami menjunjungi tinggii kodei etik;i Memeriksai dani mengambili keputusani atasi dugaani pelanggarani ketentuani kodei etiki yangi bersifati internali ataui yangi tidaki mempunyaii kaitani dengani masyarakati secarai langsung;i Memberikani sarani dani

187iAgusi Anwar,i MPDi dalami Keterbatasan,i “Padamui Negerii Kamii Berbakti”,i

Renvoi,i Jembatani Informasii Rekan,i Majalahi Beritai Bulanani Notaris,i PPAT,i dani Hukum,i Nomor:i 10.58.v,i tanggali 3i Mareti 2008,i hal.i 3

188 Layla Masaroh. Upaya Keberatan Notaris Terhadap Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Atas DIsetujuinya Permintaan Penyidik, Penuntut Umum dan Hakim dalam Proses Peradilan. Tesis Magister Kenotariatan. (Medan: Universitas Sumatera Utara, 2018).hlm 78

pendapati kepadai Majelisi Pengawasi atasi dugaani pelanggarani kodei etiki dani jabatani notaris189.

Sebagaii pengembani amanati dani kepercayaani masyarakat,i notarisi sebagaii pejabati umumi sudahi seharusnyai mendapati perlindungani hukumi dalami menjalankani jabatannya.i Notarisi yangi didugai melakukani pelanggarani kodei etiki harusi didengari keterangannyai terlebihi dahului dani diberii kesempatani untuki membelai dirii sebelumi Dewani Kehormatani Pusati menyampaikani usuli pemberhentiani sementarai kepadai Pengurusi Pusat.i Dalami menanganii ataui menyelesaikani suatui kasus,i anggotai Dewani Kehormatani Pusati harusi tetapi menghormatii dani menjunjungi tinggii martabati anggotai yangi bersangkutan,i selalui menjagai suasanai kekeluargaani dani merahasiakani segalai apai yangi ditemukannya.i Notarisi memilikii kewajibani untuki merahasiakani isii aktai dani keterangan-keterangani yangi diperolehnyai selamai menjalankani jabatannyai olehi karenai itui iai diberikani haki ingkar,i haki tolak,i haki untuki mintai dibebaskani menjadii saksii olehi

undang-undang190.i Seorangi notarisi yangi didugai melakukani pelanggarani kodei etiki hendaknyai diberikani advokasii ataui pendampingani olehi perkumpulani dengani tetapi menjunjungi tinggii asasi pradugai tidaki bersalah.

Kewenangani sanksii terhadapi anggotai notarisi hanyai diberikani kepadai Pengurusi Pusati sampaii padai sanksii pemecatani ataui pemberhentiani dengani tidaki

hormati darii anggotai perkumpulan,i namuni hali tersebuti harusi didasarkani atasi usulani Dewani Kehormatani Pusati kepadai Pengurusi Pusati INI.i Mekanismei pemeriksaani dapati dilakukani secarai berjenjang,i Dewani Kehormatani Daerahi dapati

189i Ibid

190i Komari Andasasmita,i Notarisi Berkomunikasi,i (Bandung:i Alumni,i 1984),i hlm.i 158.

melakukani pemeriksaani tingkati pertama,i dani hasilnyai dapati dilaporkani kei Dewani Kehormatani Wilayah,i selanjutnyai Dewani Kehormatani Wilayahi menindaklanjutii

laporani laporani Dewani Kehormatani Daerah,i dani Dewani Kehormatani Wilayahi dapati melakukani pemeriksaani berdasarkani berdasarkani hasili pemeriksaani Dewani Kehormatani Daerah,i dani selanjutnyai dapati ditindaklanjutii kepadai Dewani Kehormatani Pusat.i Setelahi melakukani pemeriksaani berkas-berkasi terkaiti darii hasili pemeriksaani Dewani Kehormatani Daerahi dani Dewani Kehormatani Wilayahi makai Dewani Kehormatani Pusati dapati meneruskani sampaii kongresi perkumpulani organisasii INI.i Kemudiani berdasarkani keputusani kongres,i Pengurusi Pusati membuati keputusan,i jikai itui terkaiti dengani sanksii berati misalnyai pemecatani ataui pemberhentiani dengani tidaki hormati darii perkumpulani INIi makai keputusani tersebuti dapati dilaporkani olehi Pengurusi Pusati kepadai Menterii melaluii Direkturi Perdatai ataui langsungi Dirjeni AHUi yangi i membidangii jabatani jabatani notaris.i Laporani tersebuti jugai disampaikani kepadai Majelisi Pengawasi Pusat,i Majelisi

Pengawasi Wilayah,i dani Majelisi Pengawasi Daerahi sertai instansii lainnyai yangi menuruti pertimbangani Pengurusi Pusati perlui mendapati laporan.

C. Akibat Hukumi Terhadapi Notarisi Yangi Merangkapi Jabatani Sebagaii