BAB IV. DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN
4.8. Hambatan-hambatan Solidaritas Sosial Masyarakat Perantau Asal
Dalam berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia dan perkumpulan sosial tidaklah selamanya sukses dalam mencapai tujuan seperti yang diharapkan.
Dipastikan ada fakor keberhasilan dan faktor hambatan yang dihadapi.
Permasalahan itu tergolong biasa dan jika ada hambatan maka justru menjadi faktor pemicu semangat untuk maju, tidak boleh merasa sedih dan apalagi gagal.
Demikian pula hambatan solidaritas sosial ditemukan pada kedua perkumpulan Pusat Pembangunan Sumber Daya Manusia Saroha (PPSDM Saroha) dan Ikatan Keluarga Batahan dan Sekitarnya IKBS) terutama dalam menjaga harmoni keluarga di kota Medan. Di antara hambatan-hambatan tersebut sebagai berikut:
1 Kesibukan anggota bekerja
Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa beragam profesi yang dimiliki oleh anggota kedua perkumpulan ini. Misalnya pedagang, guru, dosen, supir, Pegawai Negeri Sipil (PNS), tukang dan pengrajin. Bagi para pedagang pada hari Ahad adalah hari paling baik untuk berjualan, karena pasar ramai, banyak konsumen yang belanja dan hari libur semua lapisan masyarakat. Kesempatan ini tidaklah
disia-siakan oleh para pedagang untuk menambah penghasilan. Demikian pula pada masyarakat tukang butuh waktu istirahat yang cukup karena bekerja menggunakan tenaga penuh setiap hari. Berbeda dengan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan guru tentu lebih banyak waktu luang untuk istirahat sehingga lebih mudah untuk menghadiri pengajian dan silaturrahim.
2 Kekurangmampuan anggota menggunakan IT (Informasi Teknologi)
Seiring berjalannya waktu, dan teknologi berkembang mengikuti zaman.
Saat ini, kemajuan teknologi begitu pesat perkembangannya tidak dapat dihindari.
Memasuki era di mana teknologi informasi dan komunikasi yang maju telah banyak merubah gaya hidup masyarakat tidak hanya pada level individu, komunitas, maupun perkumpulan, tetapi pada seluruh lapisan masyarakat.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) meliputi Facebook, Twitter, Line, BBM, Whatsapp, dan Instagram, Website. Bagi perkumpulan Pusat Pembangunan Sumber Daya Manusia Saroha (PPSDM Saroha) dan Ikatan Keluarga Batahan dan Sekitarnya (IKBS) memandang IT (informasi teknologi) merupakan sebuah kebutuhan perkumpulan dan harus dimanfaatkan untuk kemajuan perkumpulan. Sampai saat ini ada dua saluran informasi dan teknologi yang digunakan yaitu WhatsApp (WA) dan Website. Di samping itu, secara manual disampaikan pada setiap pengajian dan silaturrahim. Pada kenyataannya masih banyak ditemukan para anggota yang kurang mampu menggunakan teknologi informasi berbasis secara online.
Bentuk informasi yng disampaikan melalui media sosial oleh pengurus yaitu pengumuman jadwal pengajian, informasi pembagian zakat fitrah, pemotongan hewan qurban, waktu wisata dakwah, bantuan sosial, undangan
menghadiri pesta pernikahan, dan berita kemalangan. Para anggota yang tidak memiliki media sosial WhatsApp tentu tidak dapat mengetahui berita secara cepat dan menyebabkan ketidakhadiran para anggota untuk silaturrahim.
3 Rumah anggota yang berjauhan dan tidak punya kendaraan pribadi
Para anggota kedua perkumpulan menyebar tempat tinggalnya bukan saja di kota Medan tetapi juga di daerah Dolok Masihul, Kabupaten Deli Serdang dan kota Binjai, Kabupaten Langkat. Di samping itu, ada pula yang tidak punya kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan naik angkutan umum. Kondisi inilah kadang-kadang yang menyebabkan sebagian anggota tidak dapat mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh kedua perkumpulan.
4 Menunggak pembayaran uang iuran bulanan dan santunan sosial
Merujuk informasi yang disampaikan oleh bendahara umum Ikatan Keluarga Batahan dan Sekitarnya (IKBS) dan Pusat Pembangunan Sumber Daya Manusia Saroha (PPSDM Saroha) sepuluh persen anggota tidak membayar uang iuran dan santunan sosial perkumpulan. Karena sering tidak membayar maka utang anggota semakin bertambah sehingga timbullah sikap untuk tidak hadir pada setiap acara pengajian dan silaturrahim.
Sikap mulia yang ditunjukkan oleh pengurus adalah melakukan penghapusan seluruh utang, namun, ketika mendapat kebahagian dan musibah tidaklah diberi uang santunan sosial. Tujuannya agar anggota dapat hadir dan tetap merajut silaturrahim.
5 Pengurus dan anggota kurang memiliki jiwa sosial perkumpulan
Misalnya sebagian pengurus dan anggota lebih banyak menuntut hak dari pada melaksanakan kewajibannya. Hak adalah sesuatu yang mutlak dimiliki oleh
setiap individu dalam perkumpulan. Sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan oleh pengurus dan anggota. Kedua prinsip ini harus sejalan dan tidak boleh hak dituntut sedangkan kewajiban tidak dilaksanakan.
Tentang hak dan kewajiban pengurus anggota secara terperinci telah diatur dalam Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah tangga perkumpulan Pusat Pembangunan Sumber Daya Manusia Saroha (PPSDM Saroha) dan Ikatan Keluarga Batahan dan Sekitarnya (IKBS).
6 Rangkap keanggotaan
Keanggotaan pada kedua perkumpulan ini masih terdapat rangkap keanggotaan. Artinya ada yang menjadi anggota Pusat Pembangunan Sumber Daya Manusia Saroha (PPSDM Saroha) dan juga menjadi anggota pada Ikatan Keluarga Batahan Sekitarnya (IKBS). Kadang-kadang kelihatan lebih aktif di salah satu perkumpulan sehingga mengurangi sikap kesetiaan dan loyalitas pada perkumpulan. Dari segi biaya, bertambah beban biaya yang ditanggung oleh anggota. Dari segi waktu, kelihatan agak sulit membagi waktu karena kadang-kadang kegiatan hampir bersama pelaksanaannya. Masalah yang paling menyulitkan muncul informasi yang salah dan sikap adu domba antar sesama perkumpulan.
7 Komunikasi satu arah
Kasus ini terjadi ketika pengurus menyampaikan informasi tentang pengajian, silaturrahim, berita duka cita, pesta pernikahan, dan acara peringatan hari besar Islam di media online; WhatsApp, dan Website, tetapi anggota tidak memberikan jawaban untuk hadir, namun, berita yang dikirim telah dibacanya.
Meskipun dalam kenyataannya para anggota tetap juga hadir. Sikap anggota ini
dapat dimaklumi karena mungkin tidak ada pulsa handphone, dan sedang offline (tidak aktif). Idealnya dalam suatu perkumpulan harus terjadi komunikasi dua arah yaitu antara pengurus dan anggota. Sebagai catatan bahwa hampir seluruh kegiatan perkumpulan diinformasikan melalui group WhatsApp dan Website.
8 Masih lemah mengkoordinasikan kegiatan
Dalam manajemen perkumpulan, koordinasi sangat penting perannya dalam menjalankan unsur-unsur perkumpulan. Misalnya antara ketua, wakil, sekretaris, bendahara dan majelis atau bidang-bidang. Terutama dalam melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan pengevaluasian.
Pada kedua perkumpulan tersebut yang sering menjadi masalah adalah rasa sungkan (segan) pada pengurus yang lebih senior usia, orang tua dan tergolong barisan penasehat. Bahkan sering terjadi sikap marsipatunean (saling menyuruh), pada hal dari segi perkumpulan merupakan bidang dari tugas yang diberikan padanya.
Implikasi dari seluruh hambatan-hambatan tersebut di atas tidaklah mengurangi semangat solidaritas sosial dalam menjaga harmoni keluarga dan tidak pula sampai mengganggu dan menghambat terhadap jalannya roda perkumpulan. Artinya, seluruh hambatan dapat diatasi dan seluruh kegiatan-kegiatan yang telah dijadwalkan tetap berjalan lancar.