• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan

Dalam dokumen PEN E E N R E A R P A A (Halaman 92-0)

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan

Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik make a match ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran sosiologi. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Ciri utama model pembelajaran kooperatif teknik make a match adalah siswa diminta mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal dalam waktu tertentu. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan model pembelajaran yang sama pada setiap siklusnya yaitu melalui model pembelajaran kooperatif teknik make a match. Kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan teknik make a match ini dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

Penilaian kognitif siswa pada saat diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dilakukan dengan cara pemberian tes evaluasi setiap akhir siklus. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti bahwa nilai rata-rata nilai ulangan siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif teknik make a match adalah 71,50 dengan prosentase siswa yang telah tuntas sebesar 44,12%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran sosiologi masih rendah dilihat dari nilai rata-rata siswa yang belum mencapai standar ketuntasan dan masih banyak siswa yang belum mencapai nilai batas yaitu 72,00. Rendahnya hasil belajar siswa ini dikarenakan pembelajaran kurang inovatif yang menyebabkan siswa kurang antusias dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal.

Proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran sosiologi dalam materi perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. Terbukti dari nilai tes evaluasi pada siklus I nilai rata-rata siswa 73,35 dengan prosentase ketuntasan siswa sebesar 67,65%.

Dibandingkan dengan pratindakan, prosentase siswa meningkat sebesar 11,77%

(pratindakan 55,88% dan siklus I 67,65%), dengan peningkatan nilai rata-rata siswa sebesar 1,85 (nilai rata-rata pratindakan 71,50 dan nilai rata-rata siklus I

commit to user

sebesar 73,35). Sedangkan pada siklus II juga terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa di lihat dari nilai rata-rata siswa sebesar 80,12 dengan prosentase ketuntasan siswa adalah 85,29%. Ketuntasan siswa ini telah melampaui indikator ketercapaian siswa yang telah di tetapkan sebelumnya yaitu >75%. Dibandingkan dengan siklus I, prosentase siswa meningkat sebesar 17,64% (siklus I 67,65% dan siklus II 85,29%), dengan peningkatan nilai rata-rata siswa sebesar 6,77 (nilai rata-rata siklus I 73,35 dan nilai rata-rata siklus II 80,12). Dan apabila dibandingkan dengan sebelum diterapkannya teknik make a match, prosentase ketuntasan mengalami peningkatan sebesar 29.41% (prosentase sebelum penerapan teknik make a match adalah 55,88% dan siklus II sebesar 85, 29%) dengan peningkatan rata-rata siswa sebesar 8,62 (nilai rata-rata siswa sebelum make a match adalah 71.50 dan nilai rata-rata siswa pada siklus II sebesar 80.12).

Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa siswa lebih mudah memahami materi yang telah diberikan oleh guru dengan adanya penerapan model pembelajaran kooperatif teknik make a match.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Efendi Fitrianto dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match Untuk Meningkatkan Kemampuan Beritung Perkalian Pada Siswa Kelas II SD Negeri I Krikilan Kalijambe Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2010 / 2011”. Hasil Penelitiannya adalah sebagai berikut : hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika setelah dilakukan dengan penggunaan model pembelajara kooperatif tipe make a match menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan seperti yang diinginkan.

Wawancara yang dilakukan terhadap siswa setelah siklus diperoleh hasil bahwa siswa merasa lebih senang dan tertarik dengan pembelajaran kooperatif teknik make a match, siswa juga mengungkapkan bahwa nilai ulangan perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural mengalami kenaikan, sedangkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru diperoleh keterangan bahwa hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan yang cukup memuaskan.

commit to user

77

Berdasarkan uraian di atas, guru telah berhasil melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran sosiologi yang menarik dan menyenangkan yang menjadikan siswa lebih aktif sehingga hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran sosiologi pada materi perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural dapat mengalami peningkatan.

Hal ini dikarenakan PTK telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian dan menerapkan teknik validasi data methode triangulation (triangulasi metode), yaitu menggunakan metode dalam pengumpulan data. Dari teknik tersebut diperoleh hasil yang tidak berbeda, yaitu terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada pembelajaran sosiologi. Selain itu peneliti juga dapat memberikan motivasi kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih inovatif, menarik, dan menyenangkan.

Keberhasilan pembelajaran sosiologi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:

a. Siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran sosiologi dikarenakan kegiatan belajar lebih menyenangkan yaitu mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dengan media kartu soal dan kartu jawaban . b. Siswa lebih memahami materi yang telah diberikan oleh guru.

c. Siswa lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam suatu kelompok.

Kerjasama ini ditekankan pada saat siswa mencari pasangan kartu soal dan kartu jawaban yang mereka pegang masing-masing.

d. Hasil belajar kognitif siswa meningkat dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif teknik make a match ini.

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siklus 1 dan siklus 2, dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dapat meningkatkan hasil belajar kognif siswa dalam pembelajaran sosiologi Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif siswa pada siklus 1 mengalami peningkatan dibanding dari pratindakan. Rata-rata siswa meningkat 1,85 (nilai rata-rata pratindakan 71,50 sedangkan siklus 1 sebesar 73,35) dan prosentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan sebesar 11,77% (prosentase ketuntasan pratindakan 55,88% dan siklus I sebesar 67.65%).

3. Pada penelitian siklus 2 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match hasil belajar kognitif siswa meningkat dari siklus I. Rata-rata siswa meningkat 6,77 (nilai Rata-rata-Rata-rata siklus I adalah 73,35 dan siklus II sebesar 80,12) sedangkan prosentase ketuntasan siswa meningkat 17,64%

(prosentase ketuntasan siswa siklus I adalah 67,65% dan siklus II sebesar 85,29% ). Jika dibanding dengan pratindakan nilai rata-rata siswa meningkat 8,62 (nilai rata-rata siswa pratindakan adalah 71,50 dan siklus II sebesar 80,12) sedangkan prosentase ketuntasan siswa meningkat 29,41% (prosentase ketuntasan siswa pratindakan adalah 55,88% dan siklus II sebesar 85,29%).

Dengan peningkatan tersebut maka dapat dikatakan bahwa dengan menerapkan teknik make a match kuailitas pembelajaran sosiologi semakin meningkat.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan tersebut dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik make a match pada mata pelajaran sosiologi dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas XI IPS 2

commit to user

79

SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Dengan demikian implikasi dari simpulan tersebut sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai upaya bersama antara guru, siswa serta pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas hasil belajar kognitif siswa secara maksimal. Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match, siswa belajar mengenai suatu konsep dari materi dalam suasana yang menyenangkan, yaitu siswa mencari pasangan kartu soal dan kartu jawaban yang berkaitan dengan materi. Kegiatan ini memiliki kelebihan diantaranya yaitu memberi kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan orang lain, bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan cocok untuk semua tingkatan usia anak didik.

Disamping kelebihannya teknik ini juga mempunyai kelemahan yaitu suasana kelas sedikit ramai pada saat mencari pasangan kartu soal dan kartu jawaban karena ditengah kegiatan tersebut siswa masih suka bergurau dengan temannya.

2. Implikasi Praktis

Hasil dari penelitian ini bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran sosiologi. Selain itu, pembelajaran dengan model kooperatif teknik make a match yang tidak hanya berpusat pada guru dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka secara praktis dalam pembelajaran sosiologi dapat diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dan berbagai perbaikan didalamnya untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi dari hasil penelitian, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

a. Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan proses pembelajaran khususnya pembelajaran pada mata pelajaran sosiologi untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match

commit to user

yang dapat merangsang siswa untuk lebih semangat dan aktif serta lebih mudah dalam memahami materi yang dampaknya peningkatan hasil belajar kognitif siswa.

b. Mengintruksi guru sosiologi untuk memasukkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match sebagai metode dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran sosiologi pada materi perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.

2. Bagi Guru

a. Guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dalam pembelajaran sosiologi untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

b. Dalam pelaksanaan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik make a macth pada pembelajaran sosiologi, sebaiknya kerjasama dan interaksi antara siswa dengan guru harus diperhatikan agar suasana kelas menjadi kondusif sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru.

c. Dalam penyampaian materi, sebaiknya guru menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik sehingga siswa tidak merasa bosan saat menerima penjelasan materi dari guru.

d. Guru perlu melakukan penelitian tindakan kelas mengenai pembelajaran sosiologi pada materi pokok lain dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran.

3. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya selalu mencoba membuka diri dan tidak menganggap pusat informasi adalah guru.

b. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik make a match hendaknya siswa dapat memanfaatkan itu untuk menjalain kerja sama dan interaksi antara siswa.

c. Siswa lebih tanggung jawab dengan tugasnya masing-masing.

Dalam dokumen PEN E E N R E A R P A A (Halaman 92-0)