• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

C. Hasil PEMBAHASAN

C. Hasil PEMBAHASAN

Wadah Perguruan Tinggi ini merupakan salah satu upaya dari Perguruan Tinggi untuk melakukan inovasi/pembaharuan perannya dalam manajemen publik menyongsong MEA 2015, khususnya di daerah-daerah perbatasan Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri dan menjamurnya stakeholder dan pihak swasta yang berinvestasi.

Peran aktif Perguruan Tinggi ini mengapa diprioritaskan kepada masayarakat?, kenapa bukan kepada mahasiswa yang menjadi unsur utama dalam lingkungan Universitas ?

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dengan adanya Otonomi Khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2001 yang diberikan kepada Provinsi Papua melahirkan berbagai dampak kepada kehidupan masyarakatnya. Salah satunya adalah diberikan keleluasaan terhadap pengaturan tanah hak ulayat, kenyataan yang terjadi di daerah adalah masyarakat yang notabene juga banyak menjadi mahasiswa ikut mengurusi permasalahan hak ulayat tersebut, bahkan sebagian besar dijadikan sebagai mata pencahariannya, dengan meminta penggantian hak atas tanah atau hak atas pakai yang telah atau akan digunakan oleh pihak pemerintah dan swasta dengan harga yang sangat tinggi. Sehingga

P r o s i d i n g S e m N a s 2 0 1 5| 47

membentuk sebagian besar mindset masyarakat bahwa ini sebuah pekerjaan yang dapat menghasilkan pendapatan demi melanjutkan hidupnya.

Maka dengan dilakukannya Wadah Forum Sharing Knowledge ini, dengan tidak mengenyampingkan kualitas, kuantitas dan kompetensi mahasiswa, serta Tri Dharma Perguruan Tinggi, diharapkan dapat mengubah mindset masyarakat yang juga sebagian besar adalah mahasiswa, menambah pengetahuan, keterampilan, jaringan kerja, karakter hidup berbangsa,dan meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya di daerah Papua yang berbatasan langsung dengan Negara lain. Dengan tidak melupakan prinsip pemerintahan daerah dalam penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek, yakni : Demokrasi, Keadilan, Kemanfaatan, Potensi dan Keanekaragaman

daerah. Penyelenggaraan otonomi daerah didasarkan pada otonomi yang Luas, Nyata dan Bertanggungjawab.

Forum Knowledge Sharing yang diwadahi oleh pihak Perguruan Tinggi, sebelum dilaksanakan maka perlu pertama-tama dilakukan :

(1) Komitmen

Komitmen pihak Perguruan Tinggi untuk bersedia menjadi wadah dan memberikan pengetahuan, keterampilan dan jaringan serta membentuk pribadi masyarakat yang ber Pancasila. Sekaligus menyiapkan pemateri yang berkompeten, serta membentuk tim dari wadah Perguruan Tinggi. (2) Kerjasama

Membuat suatu kesepakatan dalam bentuk kerjasama antara Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah dan Stakeholder serta sektor swasta untuk bersama-sama mendukung kegiatan ini. Selain itu setelah dilakukan survey maka perlu dilakukan juga kerjasama dengan pihak masyarakat.

(3) Survey

Survey yang dilakukan adalah melakukan observasi dan evaluasi terhadap karakteristik daerah dan masyarakat, kebutuhan sektor swasta, dan menginventarisir kebutuhan pengetahuan, keterampilan dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sektor swasta.

(4) Rencana Kegiatan

Setelah diketahui kebutuhan apa saja yang diperlukan, maka dibuatlah rencana kegiatan oleh 4 pihak yang terlibat tersebut, berapa jumlah peserta, jadwal, materi, pemateri, dan kesediaan pihak swasta untuk memberikan informasi ketersediaan ruang lingkup kerja dan jadwal penerimaannya, sehingga setelah mengikuti kegiatan tersebut maka peserta dapat langsung terfasilitasi untuk masuk dalam lowongan pekerjaan tersebut (semestara ini telah dilaksanakannya penerimaan tenaga kerja melalui Job Fair yang diwadahi oleh Universitas). Selain itu di buatkan jadwal berkelanjutan dalam 1 tahun kegiatan yang sama dengan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan.

Selanjutnya setelah dilakukan point-point tersebut diatas maka Tim Wadah Perguruan Tinggi mempersiapkan segala sesuatunya untuk pelaksaanaan kegiatan, mulai dari pendaftatan, persiapan tempat sesuai jumlah peserta yang mendaftar, menyiapkan pemateri, sertifikat, menyiapkan administrasi dan segala kelengkapannya yang dibutuhkan dan mendatangkan pihak pemerintah daerah dan pihak swasta. Dan jika dimungkinkan sedapatnya dilakukan program kerja Job

Fair untuk kepentingan masyarakat umum di daerah, serta setiap tahunnya

dilakukan monitoring dan evaluasi atas keseluruhan rangkaiaan kegiatan yang dilakukan agar dimasa yang akan datang dapat dijadikan sebagai pedoman/landasan dan dapat diperbaiki atas segala kekurangannya yang terjadi sesuai keadaan dan kebutuhan yang diinginkan.

Disini terlihat bahwa Perguruan Tinggi sebagai wadah pendidikan akan melakukan inovasi/pembaharuan dalam memperluas pelayanan bukan hanya kepada mahasiswa tetapi kepada masyarakat, ini berarti terjadi pergeseran focus pelayanan, ada kebijakan institusi yang lebih diperbaharui, ada manajemnen public yang akan menjadi lebih baik, karena sesungguhnya Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah adalah pelayan masyarakat jika di lihat dari fungsi publiknya.

Pemerintah Daerah akan menjadi pelayan public dan sebagai pembuat kebijakan, masyarakat sebagai pencari pekerja, stakeholder sebagai penunjang dalam memberikan data pendukung bagi pekerja dan pihak swasta sebagai penyedia lapangan pekerjaan, pada pelaksanaan Forum Wadah Knowledge Sharing ini akan ada satu sesi dimana mereka bersama-sama duduk dalam satu forum untuk dapat menyatukan persepsi sehingga ditemukan antara kesediaan SDM terhadap permintaan pasar kerja yang dilegalkan dalam peraturan-peraturan daerah, sehingga terbentuk suatu hubungan yang tidak saling merugikan. Perguruan Tinggi akan berperan sebagai moderator dan katalisator diantara 4 (empat) unsur tersebut dengan melibatkan para ahli dibidang pendidikan, pemerintahan, ekonomi, bahasa, hukum, tokoh agama serta masyarakat dan pihak swasta. Kegiatan ini diharapkan akan diadakan rutin setiap 3 atau 6 bulan atau setiap ada permintaan dari masyarakat, pemerintahan daerah, stakeholder atau pihak swasta. Pada akhirnya Wadah Forum Knowledge Sharing ini dapat mempersiapkan masyarakat di daerah dalam memasuki pelaksanaan pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

P r o s i d i n g S e m N a s 2 0 1 5| 49

Gambar 1.

Perguruan Tinggi Sebagai Wadah Forum Knowledge Sharing antara Masyarakat, Stakeholder, Swasta dan Pemerintah Daerah dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN

2015

SEBELUM PELAKSANAAN

PELAKSANAAN

KOMITMEN PERGURUAN TINGGI KESEPAKATAN/KERJASAMA SURVEI/OBSERVASI RENCANA KEGIATAN/PROKER SEKTOR SWASTA PEMERINTAH DAERAH STAKEHOLDER MASYARAKAT MAHASISWA SETELAH PELAKSANAAN

MONITORING DAN EVALUASI Pengetahuan,

keterampilan, jaringan kerja

D. KESIMPULAN

Sinergitas antara Perguruan Tinggi sebagai Wadah Forum Knowledge Sharing dengan masyarakat, pemerintah daerah, stakeholder dan pihak swasta diharapkan dapat menciptakan SDM yang memiliki pengembbangan IPTEKS, ketrampilan/skill, berjiwa Pancasila dan memperluas jaringan kerja sehingga setidaknya dapat mempersiapkan SDM yang prima berjiwa Pancasila dalam menyongsong pelaksanaan MEA 2015, sekaligus mewujudkan revolusi mental yang sedang gencar dilakukan. Maka Perguruan Tinggi bukan hanya sekedar institusi pendidikan yang melayani mahasiswanya namun mulai melakukan inovasi/pembaharuan manajemen publiknya kearah pelayanan masyarakat umum demi kemaslahatan/kesejahteraan bersama. ***