• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Hasil Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar IPS Menggunakan Metode Role Play Siswa Kelas 3 SD Negeri Mentel II Tahun Ajaran 2012/2013” dilaksanakan pada tanggal 31 Mei – 8 Juni 2013. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 4 kali pertemuan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3 SD Negeri Mentel II dengan jumlah 22

siswa yaitu 15 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Data penilaian ini diperoleh melalui siklus pertama dan siklus kedua yang telah dilakukan yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun proses penelitian tindakan kelas ini dapat peneliti uraikan sebagai berikut :

1. Siklus I

Sesuai kesepakatan antara peneliti dengan guru kelas, siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 31 Mei dan 1 Juni 2013 dengan submateri kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah. Pada siklus ini siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Pertemuan pertama, siswa yang berperan sebagai pembeli berjumlah 18 anak dan dibagi dalam 4 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, ada dua kelompok yang terdiri dari 4 siswa dan dua kelompok terdiri dari 5 siswa. Sedangkan 4 siswa yang lain berperan sebagai penjual. Pada pertemuan kedua, siswa yang berperan sebagai pembeli berjumlah 20 anak dan dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 5 siswa. Sedangkan 2 siswa yang lain berperan sebagai penjual.

a. Perencanaan Tindakan

Dalam perencanaan siklus I, kegiatan yang dilakukan peneliti pertama kali adalah meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Mentel II untuk melakukan penelitian tindakan kelas di SD tersebut. Setelah mendapatkan izin, peneliti kemudian melakukan observasi

untuk mengetahui kondisi awal minat dan prestasi belajar siswa. Setelah mengetahui kondisi awal minat dan prestasi belajar siswa masih rendah, peneliti merencanakan tindakan yang dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar.

Peneliti kemudian mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Persiapan yang pertama adalah mengkaji bahan materi yang akan diajarkan. Setelah memahami bahan yang akan digunakan kemudian peneliti membuat silabus, RPP, materi, lembar kerja siswa, soal evaluasi dan alat yang akan digunakan saat melaksanakan tindakan. Peneliti juga mempersiapkan media berupa uang tiruan dan barang-barang yang dibutuhkan untuk kegiatan role play pada penelitian ini. Selain perangkat pembelajaran peneliti juga mempersiapkan kuisioner minat, pedoman wawancara kepada guru, dan pedoman wawancara kepada sebagian siswa yang sudah divalidasi untuk menilai minat siswa dalam pembelajaran IPS.

b. Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan 1

Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Mei 2013. Pembelajaran berfokus pada kegiatan jual beli di lingkungan rumah. Pembelajaran dimulai dengan semua siswa memberi salam kepada guru, kemudian sebelum pembelajaran dimulai ketua kelas memimpin doa. Setelah berdoa selesai, guru kemudian melakukan

absensi untuk mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan pertama ini, semua siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk menarik minat siswa, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Abang Tukang Bakso”. Pada saat menyanyikan lagu, siswa masih terlihat kaku dan sedikit tegang karena siswa belajar dengan direkam. Selanjutnya, guru menghubungkan lagu tersebut dengan materi yang akan dipelajari sebagai apersepsi. Setelah guru melakukan apersepsi kemudian dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran yaitu “mengenal kegiatan jual beli di lingkungan rumah”. Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, guru kemudian melaksanakan kegiatan inti.

Pada kegiatan inti, kegiatan dimulai dengan membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada setiap siswa. Kemudian guru menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada lembar kerja siswa, selanjutnya guru memberikan pengertian kepada siswa mengenai metode yang akan digunakan dalam pembelajaran, yaitu metode role play. Beberapa siswa serentak melontarkan pertanyaan kepada guru “apa itu metode role play pak?”, kemudian guru menjelaskan kepada siswa mengenai metode role play tersebut. Setelah itu, siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa sesuai dengan lembar kerja yang didapat. Ada 18 siswa yang mendapatkan lembar kerja sebagai pembeli dan ada 4 siswa yang mendapatkan lembar kerja sebagai penjual. Kelompok yang

mendapatkan lembar kerja sebagai pembeli tetap tinggal di bangku masing-masing, sedangkan siswa yang mendapatkan lembar kerja sebagai penjual menempati bangku penjual yang terdapat di depan kelas. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 Siswa berperan sebagai penjual pada siklus I pertemuan 1

Setelah pembentukan kelompok selesai, guru menjelaskan mengenai peranan mereka pada waktu role play. Peranan siswa yang menjadi pembeli dan peranan siswa yang menjadi penjual. Kemudian sebelum memperagakan role play mereka, siswa berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing. Setelah semua siswa berdiskusi dan memahami kegiatan role play yang akan

mereka lakukan sesuai dengan naskah yang terdapat pada lembar kerja masing-masing, kemudian guru membagikan nomor undian kepada setiap kelompok. Setiap kelompok melakukan role play sesuai dengan nomor urut undian yang telah didapat.

Kegiatan role play jual beli yang dilakukan tersebut berbeda-beda, sesuai dengan naskah yang terdapat pada lembar kerja masing-masing kelompok. Kegiatan role play pun dimulai dengan kelompok yang mendapatkan nomor urut pertama, kelompok pertama melakukan jual beli di warung laris, kemudian dilanjutkan oleh kelompok yang mendapatkan nomor urut kedua sampai pada nomor urut undian keempat. Mereka terlihat sangat antusias dalam melakukan kegiatan jual beli, penjual pun juga terlihat sangat senang jika ada orang yang membeli dagangannya. Transaksi jual beli pun dapat berjalan dengan baik, walaupun ada salah satu siswa yang mengalami sedikit kendala pada saat menghitung uang kembalian. Namun kendala tersebut tidak menjadi masalah dan dapat diatasi oleh siswa itu sendiri dengan dibimbing oleh guru. Pada kegiatan jual beli ini, jika kelompok pertama sedang melakukan role play, kelompok yang lain memperhatikan dan mengamati kegiatan jual beli yang dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika kelompok kedua, ketiga ataupun keempat sedang melakukan role play, kelompok lain yang tidak melakukan role play memperhatikan dan mengamati kegiatan jual beli yang dilakukan. Namun dalam hal ini, guru belum

maksimal dalam mengkondisikan kelas ketika melakukan kegiatan simulasi dan ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan kelompok lain yang sedang melakukan kegiatan simulasi jual beli sehingga kegiatan tersebut belum dapat berjalan dengan lancar.

Setelah semua kelompok selesai melaksanakan role play, siswa berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing untuk mengerjakan lembar kerja siswa. Dalam mengerjakan lembar kerja, beberapa siswa terlihat masih bingung dan ada beberapa kelompok yang sedikit keliru dalam menuliskan daftar barang yang dibeli, akhirnya mereka bertanya kepada guru. Kemudian guru mendekati dan membimbing mereka dalam mengerjakan lembar kerja tersebut. Setelah selesai mengerjakan, setiap kelompok maju ke depan kelas untuk melaksanakan presentasi. Dalam pertemuan pertama ini masih banyak siswa yang belum berani mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka, sehingga hanya salah satu siswa saja yang melakukan presentasi sedangkan anggota kelompok yang lain hanya ikut berdiri di depan kelas. Selain itu, beberapa siswa juga terlihat kurang memperhatikan ketika kelompok lain sedang melakukan presentasi di depan kelas. Sesudah presentasi dilakukan, kemudian kelompok lain dan guru menanggapi kelompok yang melakukan presentasi.

Di kegiatan akhir, siswa bersama guru melakukan refleksi secara lisan tentang kegiatan pembelajaran menggunakan metode

role play yang telah dilakukan. Setelah itu, guru dan siswa membuat rangkuman dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran pada hari ini yaitu mengenai kegiatan-kegiatan jual beli yang ada di lingkungan rumah. Pada akhir pembelajaran, guru mengucapkan salam dan doa penutup.

2) Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Juni 2013. Pembelajaran berfokus pada kegiatan jual beli di lingkungan sekolah. Pertemuan kedua ini tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama. Pembelajaran dimulai dengan semua siswa memberi salam kepada guru, kemudian ketua kelas memimpin doa. Setelah berdoa selesai, guru kemudian melakukan absensi untuk mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan kedua ini, semua siswa juga dapat mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk menarik minat siswa, kali ini guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Abang Tukang Soto” yang dibuat peneliti dengan lirik lagu “Abang Tukang Bakso”. Pada saat menyanyikan lagu tersebut siswa terlihat lebih bersemangat dan mereka terlihat tidak kaku seperti pada pertemuan pertama. Selanjutnya guru menghubungkan lagu tersebut dengan materi yang akan dipelajari sebagai apersepsi. Setelah guru melakukan apersepsi kemudian dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran yaitu “mengenal kegiatan jual beli di

lingkungan sekolah”. Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, guru kemudian melaksanakan kegiatan inti.

Pada kegiatan inti pertemuan kedua ini, hampir sama dengan kegiatan inti pada pertemuan pertama. Kegiatan dimulai dengan membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada setiap siswa. Kemudian guru menjelaskan kegiatan-kegiatan role play yang akan dilakukan pada lembar kerja siswa tersebut. Bedanya siswa yang membentuk kelompok beranggotakan 5 siswa sesuai dengan lembar kerja yang didapat, sehingga ada 20 siswa yang mendapatkan lembar kerja sebagai pembeli, sedangkan 2 siswa lain mendapatkan lembar kerja sebagai penjual. Kelompok yang mendapatkan lembar kerja sebagai pembeli tetap tinggal di bangku masing-masing, sedangkan siswa yang mendapatkan lembar kerja sebagai penjual menempati bangku penjual yang terdapat di depan kelas. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.2 Siswa berperan sebagai penjual pada siklus I pertemuan 2

Setelah pembentukan kelompok selesai, guru juga menjelaskan kembali mengenai peranan mereka pada waktu role play. Peranan siswa yang menjadi pembeli dan peranan siswa yang menjadi penjual. Kemudian sebelum memperagakan role play, siswa berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing. Setelah semua siswa berdiskusi dan memahami kegiatan role play yang akan mereka lakukan sesuai dengan naskah pada lembar kerja masing-masing, kemudian guru membagikan nomor undian kepada setiap kelompok. Setiap kelompok melakukan role play sesuai dengan nomor urut undian yang telah didapat.

Kegiatan role play pun dimulai dengan kelompok yang mendapatkan nomor urut pertama, kemudian dilanjutkan oleh nomor urut undian kedua sampai pada nomor urut undian keempat. Secara keseluruhan, kegiatan jual beli pada pertemuan kedua ini dapat berjalan lebih baik daripada kegiatan jual beli pada pertemuan pertama. Sebab semua siswa telah melakukan role play di pertemuan pertama, sehingga mereka lebih paham akan kegiatan jual beli yang mereka lakukan. Selain itu, siswa yang berperan sebagai penjual tidak mengalami kesulitan dalam menghitung uang kembalian, sehingga transaksi jual beli pun dapat berjalan dengan lancar. Pada pertemuan kedua ini, siswa terlihat lebih antusias dalam melakukan kegiatan jual beli dibanding antusias mereka pada pertemuan pertama. Mereka terlihat lebih senang dan ceria dalam melakukan

kegiatan role play ini. Sama halnya dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua ini jika kelompok pertama sedang melakukan role play, kelompok yang lain memperhatikan dan mengamati kegiatan jual beli yang dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika kelompok kedua, ketiga ataupun keempat sedang melakukan role play, kelompok lain yang tidak melakukan role play memperhatikan dan mengamati kegiatan jual beli yang dilakukan, sehingga kegiatan role play ini dapat berjalan lebih baik dan lebih lancar dari kegiatan role play pada pertemuan pertama.

Setelah semua kelompok selesai melakukan role play, siswa berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing untuk mengerjakan lembar kerja siswa. Kali ini, siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan lembar kerja, sehingga guru tidak membimbing mereka dan hanya berkeliling kelas untuk memantau pekerjaan mereka. Setelah selesai mengerjakan kemudian setiap kelompok maju ke depan kelas untuk melaksanakan presentasi. Sesudah presentasi, kelompok yang lain dan guru menanggapi kelompok yang melakukan presentasi.

Di kegiatan akhir guru dan siswa membuat rangkuman dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran pada hari ini, yaitu ”kegiatan-kegiatan jual beli yang ada di lingkungan sekolah”. Sebelum pembelajaran berakhir, siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus I berupa tes pilihan ganda yang berjumlah 20 soal.

Setelah itu, siswa dan guru melakukan refleksi secara lisan mengenai perasaan mereka setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode role play ini. Semua siswa serentak menjawab senang, karena mereka dapat belajar melalui kegiatan drama jual beli yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Pembelajaran pun diakhiri dengan doa dan salam penutup dari guru.

c. Observasi

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada proses pembelajaran siklus I pertemuan 1, kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan, hanya saja guru masih terlihat sedikit grogi dalam menyampaikan materi pelajaran dan ada sedikit kekeliruan dalam membagikan lembar kerja siswa, sehingga pembentukan kelompok kurang sesuai dengan perencanaan yang telah disiapkan oleh peneliti. Siswa juga masih tegang dan kaku dalam bernyanyi, namun dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role play ini, mereka terlihat begitu bersemangat dan sangat antusias. Walaupun pada pertemuan pertama ini, ada sedikit kendala yang dialami oleh salah satu siswa pada saat melakukan kegiatan jual beli khususnya pada saat menghitung uang kembalian, namun secara keseluruhan siswa terlihat lebih berminat dalam belajar. Hal tersebut dikarenakan kegiatan pembelajaran ini sangat menarik karena siswa dibagi-bagi dalam kelompok dan

melakukan kegiatan role play jual beli di lingkungan rumah yang belum pernah mereka lakukan pada pembelajaran sebelumnya ataupun pembelajaran pada mata pelajaran yang lain.

Dari hasil observasi pada pembelajaran siklus I pertemuan 2, kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan perencanaan. Guru sudah tidak grogi dalam menyampaikan materi pelajaran dan tidak keliru dalam membagikan lembar kerja siswa, sehingga pembentukan kelompok sesuai dengan perencanaan. Secara keseluruhan pembelajaran pada pertemuan kedua ini lebih baik dari kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama, sebab pada pembelajaran ini tidak ada kendala yang muncul. Siswa juga terlihat asyik dalam melakukan kegiatan role play jual beli dan terlihat sangat kompak pada saat mempresentasikan hasil diskusi mereka mengenai kegiatan-kegiatan jual beli di lingkungan sekolah.

d. Refleksi

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti, dalam pelaksanaan penelitian siklus I pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 secara keseluruhan sudah sesuai dengan perencanaan yang dirancang oleh peneliti. Silklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Mei 2013 membahas mengenai kegiatan jual beli di lingkungan rumah. Pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode role play. Alokasi waktu yang digunakan sudah tepat dengan perencanaan. Materi pembelajaran pun juga dapat disampaikan dengan baik walaupun guru terlihat sedikit grogi. Guru merasa grogi karena guru direkam pada saat melakukan kegiatan pembelajaran. Pada awal pembelajaran siswa juga terlihat tegang karena mereka belum pernah melakukan pembelajaran menggunakan metode role play. Namun pada saat melaksanakan kegiatan inti siswa sudah mulai beradaptasi dengan metode role play ini sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Permasalahan mengenai adanya kekeliruan dalam pembagian lembar kerja siswa dan pembentukan kelompok, pada pertemuan 2 guru supaya lebih mempersiapkan kembali lembar kerja yang akan dibagikan sehingga pembagian lembar kerja siswa dan pembentukan kelompok dapat sesuai dengan perencanaan yang telah peneliti rancang.

Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Juni 2013 membahas mengenai kegiatan jual beli di lingkungan sekolah. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode role play. Alokasi waktu yang dialokasikan pada perencanaan tersisa sedikit. Materi pembelajaran dikemas dengan baik, sehingga menarik dan mudah untuk dipelajari siswa. Siswa terlihat sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Secara keseluruhan pembelajaran pada pertemuan 2 ini dapat

berjalan lancar dan sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat.

Data hasil minat dan prestasi belajar IPS siswa sudah meningkat sesuai dengan target keberhasilan yang sudah ditetapkan. Pada siklus I skor rata-rata seluruh minat siswa meningkat, dari 54,09 menjadi 75,90. Hal ini sesuai dengan target yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu 70. Kondisi awal rata-rata nilai ulangan prestasi belajar siswa adalah 61,57 dengan target keberhasilan 70 dan hasilnya meningkat menjadi 77,72. Sedangkan presentase siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal hanya 52,63 % pada siklus I meningkat menjadi 86,36% dengan target yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu 70%. Hasil tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.1 Target Keberhasilan dan Hasil Siklus I

Variabel Indikator Kondisi Awal Siklus I Keterangan Target Hasil

Minat Skor rata-rata seluruh

minat siswa 54,09 70 75,90 Tercapai Prestasi Belajar Siswa Rata-rata nilai ulangan 61,57 70 77,72 Tercapai Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM 52,63% 70% 86,36% Tercapai

Bersadarkan hasil observasi dan refleksi, hasil minat dan prestasi belajar siswa sudah meningkat dibandingkan dengan kondisi

siswa pada data awal yang diperoleh peneliti. Meskipun sudah mengalami peningkatan, namun peneliti merasa belum maksimal dalam pelaksanaan penelitian ini sehingga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian siklus II.

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan dengan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 7 Juni dan 8 Juni 2013 dengan submateri mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan. Pada siklus ini siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dari 22 siswa, 18 siswa berperan sebagai pembeli dan 4 siswa berperan sebagai penjual. 18 siswa yang berperan sebagai pembeli dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Perbedaan antara siklus I dan siklus II terletak pada kompetensi dasar yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengambil dua kompetensi dasar karena memang pada kedua kompetensi dasar ini prestasi belajar IPS siswa sangat rendah. a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan perencanaan pada siklus I. Dalam perencanaan siklus II, peneliti mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan yang pertama adalah mengkaji bahan materi yang akan diajarkan. Setelah memahami bahan yang akan digunakan kemudian peneliti membuat silabus, RPP, materi, lembar kerja siswa, soal

evaluasi dan alat yang akan digunakan saat melaksanakan tindakan. Peneliti juga mempersiapkan media berupa uang tiruan dan barang-barang yang dibutuhkan untuk kegiatan role play pada penelitian ini. Selain perangkat pembelajaran peneliti juga mempersiapkan kuisioner minat, pedoman wawancara kepada guru, dan pedoman wawancara kepada sebagian siswa yang sudah divalidasi untuk menilai minat siswa dalam pembelajaran IPS.

b. Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan 1

Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Juni 2013. Pembelajaran berfokus pada materi mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan. Pembelajaran dimulai dengan semua siswa memberi salam kepada guru, kemudian ketua kelas memimpin doa. Setelah berdoa selesai, guru kemudian melakukan absensi untuk mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan pertama di siklus II ini, semua siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk menarik minat siswa, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Ayo Menabung” yang dibuat oleh peneliti. Pada saat menyanyikan lagu, siswa masih terlihat kaku karena mereka belum begitu mengenal lagu tersebut. Selanjutnya, guru menghubungkan lagu tersebut dengan materi yang akan dipelajari sebagai apersepsi. Setelah guru melakukan apersepsi kemudian dilanjutkan dengan penyampaian

tujuan pembelajaran yaitu “mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan”. Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, guru kemudian melaksanakan kegiatan inti.

Pada kegiatan inti, kegiatan dimulai dengan membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada setiap siswa. Kemudian guru menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada lembar kerja siswa, selanjutnya guru memberikan pengertian kepada siswa mengenai metode yang akan digunakan dalam pembelajaran, yaitu metode role play. Setelah itu, siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa sesuai dengan lembar kerja yang didapat. Ada 18 siswa yang mendapatkan lembar kerja sebagai pembeli dan ada 4 siswa yang mendapatkan lembar kerja sebagai penjual. Kelompok yang mendapatkan lembar kerja sebagai pembeli tetap tinggal di bangku masing-masing, sedangkan siswa yang mendapatkan lembar kerja sebagai penjual menempati bangku penjual yang terdapat di depan kelas. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.3 Siswa berperan sebagai penjual pada siklus II pertemuan 1

Setelah pembentukan kelompok selesai, guru menjelaskan mengenai peranan mereka pada waktu role play. Peranan siswa yang menjadi pembeli dan peranan siswa yang menjadi penjual. Kemudian sebelum memperagakan role play mereka, siswa berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing. Setelah semua siswa berdiskusi dan memahami kegiatan role play yang akan mereka lakukan, kemudian guru membagikan nomor undian kepada setiap kelompok. Setiap kelompok melakukan role play sesuai dengan nomor urut undian yang telah didapat.

Kegiatan role play jual beli yang dilakukan kali ini bertujuan agar siswa dapat mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan. Dalam lembar kerja, siswa diminta untuk menggunakan uang yang dimilikinya untuk membeli barang-barang yang mereka butuhkan. Kemudian mereka diminta untuk memberikan alasan mengapa mereka membeli barang-barang tersebut. Pada kegiatan

pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu mengelola uang dengan baik dan dapat menggunakan uang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dokumen terkait