• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Suatu tes dapat dikatakan valid jika tes tersebut telah diujikan dan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur, seperti pendapat Sugiyono (2010:173) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sejalan dengan Surapranata (2009:50) validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang harus diukur.

Sedangkan menurut Masidjo (2010: 242) validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Adapun validitas yang sering digunakan dalam penelitian menurut Masidjo (2010:243) yaitu: validitas isi (content validity) yaitu suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau

diteskan. Validitas konstruksi atau konsep (construct or concept validity) yaitu suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tes, atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat ukur tersebut, validitas kriteria (criterion-related validity) yaitu suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding.

Dalam penelitian ini, ada 2 jenis validitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur instrumen pembelajaran yaitu validitas isi (content validity) dan validitas konstruk (contruct validity). Peneliti melakukan validitas tersebut agar mengetahui sejauh mana instrumen pembelajaran dan tes yang disusun oleh peneliti benar-benar sesuai dengan kurikulum. Pada validitas isi (content validity) dan validitas konstruks (construct validity) peneliti melakukan validasi instrumen pembelajaran kepada ahli (expert judgement). Menurut Sugiyono (2010:177) yang dimaksud dengan expert jugdement adalah menguji instrumen dengan melakukan penyimpulan pendapat dari ahli.

Validitas isi (content validity) pada instrumen pembelajaran dilakukan peneliti kepada dosen, kepala sekolah dan guru kelas 3. Sedangkan validitas kontruks (construct validity) juga dilakukan peneliti kepada dosen, kepala sekolah dan guru kelas 3. Alasan peneliti melakukan validitas kontruks karena peneliti ingin mengetahui sejauh

mana instrumen pembelajaran dan tes yang disusun oleh peneliti sudah sesuai dengan suatu konsep atau kontruksi yang seharusnya menjadi isinya.

Perangkat pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti kemudian diuji validitas isi (content validity) dan validitas kontruks (contruct validity) oleh beberapa ahli yaitu dosen, kepala sekolah dan guru kelas 3. Peneliti memilih dosen, kepala sekolah dan guru karena kemampuannya dianggap sesuai dalam bidang dan lingkup obyek yang akan diteliti oleh peneliti.

Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tentang peningkatan minat dan prestasi belajar siswa. Instrumen penelitian seperti lembar kuesioner, silabus, RPP, LKS dan bahan ajar diuji dengan expert jugdement. Expert jugdement ini dilakukan dengan mengacu pada buku-buku referensi tentang minat dan prestasi belajar siswa lalu dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, kepala sekolah dan guru sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sedangkan validitas instrumen soal ditempuh secara empiris dan diujikan di lapangan. Instrumen soal sebelum dan sesudah divalidasi dapat dilihat pada lampiran 5 (hal.168) dan lampiran 6 (hal.178). Perhitungan validitas dibantu dengan program SPSS 16.0 dengan taraf signifikansi sebesar 5%.. Tujuan digunakan program komputer ini adalah untuk mempercepat dalam perhitungan validitas instrumen sekaligus untuk mendapatkan data yang lebih akurat.

Hasil perhitungan uji validitas instrumen dengan program SPSS 16.0 dapat dilihat pada lampiran 8 (hal.188) dan lampiran 9 (hal.208). Sedangkan validitas instrumen kuisioner dan perangkat pembelajaran yang diuji validitasnya dengan penyimpulan pendapat dari ahli (expert judgment) dapat dilihat pada lampiran 17 (hal.227) dan lampiran 18 (hal.233).

Skor pada setiap komponen penilaian dan kriteria validasi instrumen kuisioner dan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2010:134) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skor dalam Likert terdiri dari skor 1 dengan kriteria “sangat tidak baik”, skor 2 “tidak baik”, skor 3 “cukup baik”, skor 4 “baik” dan skor 5 “sangat baik”. Peneliti menargetkan 4 untuk dijadikan patokan dalam merevisi atau tidak merevisi baik lembar kuisioner, silabus, RPP, LKS maupun bahan ajar yang telah dibuat. Peneliti menargetkan rerata atau rata-rata yang didapatkan dari setiap komponen atau ahli sama dengan atau lebih dari 4. Akan tetapi jika rerata atau rata-rata skor penilaian yang diperoleh tidak sesuai target yang ditetapkan maka peneliti akan melakukan revisi. a. Validasi Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang telah peneliti buat divalidasi oleh dosen, kepala sekolah dan guru kelas melalui expert judgment. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi silabus, RPP, LKS dan

bahan ajar. Hasil validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran

No. Pembelajaran Perangkat Ahli Penilaian Hasil Rata-rata 1 Silabus Dosen 3,8 Kepala Sekolah 4,8 Guru Kelas 3 4,6 Rata-rata Silabus 4,4 2 RPP Dosen 3,8 Kepala Sekolah 4,5 Guru Kelas 3 4,4 Rata-rata RPP 4,2

No. Pembelajaran Perangkat Ahli Penilaian Hasil Rata-rata 3 LKS Dosen 4,0 Kepala Sekolah 4,4 Guru Kelas 3 4,2 Rata-rata LKS 4,2 4 Bahan Ajar Dosen 3,6 Kepala Sekolah 4,2 Guru Kelas 3 4,2

Rata-rata Bahan Ajar 4,0

Tabel 3.13 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Skala Likert (Sugiyono, 2010:135) Rentang Skor Kriteria

5 Sangat Baik

4 Baik

3 Cukup Baik

2 Tidak Baik

Berdasarkan pada tabel Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran di atas, hasil validasi secara keseluruhan dan termasuk pada kriteria validasi terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.14 Hasil Perhitungan Validasi dan Kriterianya No. Perangkat Pembelajaran Hasil Kriteria

1. Silabus 4,4 Baik

2. RPP 4,2 Baik

3. LKS 4,2 Baik

4. Bahan Ajar 4,0 Baik

Rata-rata Keseluruhan 4,2 Baik

Dari hasil perhitungan secara keseluruhan validasi perangkat pembelajaran diperoleh rata-rata keseluruhan yaitu 4,2. Berdasarkan tabel kriteria di atas termasuk pada kategori baik, sehingga perangkat pembelajaran dapat digunakan untuk penelitian.

b. Validasi Instrumen Soal

Peneliti membuat validasi instrumen soal yang dikonsultasikan kepada ahli kemudian instrumen soal tersebut diujikan kepada siswa. Untuk melakukan uji validitas ini, peneliti mengujikan soal pada 19 siswa kelas 4 di SD Negeri Mentel II. Pengujian dilakukan di SD yang sama dengan alasan untuk memperoleh tingkat taraf kemampuan siswa yang hampir sama.

Setelah mendapatkan data skor dari instrumen soal, kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0.

Perhitungan validasi soal tes setiap siklus menggunakan 30 soal, masing-masing siklus yaitu siklus I dan siklus II terdapat 20 soal yang valid. Peneliti menggunakan 20 soal yang valid untuk soal evaluasi siklus I dan 20 soal yang valid untuk soal evaluasi siklus II. Hasil perhitungan uji validitas soal terlampir, dapat dilihat pada lampiran 8 (hal.188) dan lampiran 9 (hal.208).

c. Validasi Instrumen Kuisioner

Pada penelitian ini, peneliti membuat validasi instrumen kuisioner yang dikonsultasikan kepada ahli kemudian pernyataan pada kuisioner tersebut divalidasi oleh ahli yaitu dosen, kepala sekolah dan guru kelas melalui expert judgment. Hasil validasi kuisioner dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.15 Hasil Validasi Kuisioner

No. Ahli Penilaian Hasil

Rata-rata

1 Dosen 4,2

2 Kepala Sekolah SD N Mentel II 4,5

3 Guru Kelas 3 4,4

Tabel 3.16 Kriteria Validasi Kuisioner Skala Likert (Sugiyono, 2010:135) Rentang Skor Kriteria

5 Sangat Baik

4 Baik

3 Cukup Baik

2 Tidak Baik

1 Sangat Tidak Baik

Dari hasil perhitungan secara keseluruhan validasi kuisioner diperoleh rata-rata keseluruhan yaitu 4,3. Berdasarkan tabel kriteria di atas termasuk pada kategori baik, sehingga kuisioner dapat digunakan untuk penelitian.

2. Reliabilitas

Masidjo (2010:310) menyatakan reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai -1,00.

Berikut ini tabel kriteria koefisien reliabilitas untuk melihat hasil perhitungan reliabilitas instrumen :

Tabel 3.17 Kriteria Koefisien Reliabilitas Masidjo (2010:243)

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91-1,00 Sangat tinggi

0,71-0,90 Tinggi

0,41-0,70 Cukup

0,21-0,40 Rendah

Negative – 0,20 Sangat rendah

Dalam menentukan reliabilitas, peneliti mengunakan program SPSS 16.0 untuk mengukur reliabilitas dari instrumen yang telah dibuat. Dibawah ini merupakan hasil perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS 16.0, hasil reliabilitas siklus I dan siklus II yang didapatkan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.18 Hasil Reliabilitas Soal Siklus I Reliability Statistics

Cronbach’s

Alpha N of Items

.915 20

Tabel 3.19 Hasil Reliabilitas Soal Siklus II Reliability Statistics

Cronbach’s

Alpha N of Items

Tabel 3.18 dan 3.19 di atas merupakan Koefisien Alpha dari 20 soal objektif yang valid pada siklus I dan 20 soal objektif yang valid pada siklus II. Koefisien Alpha siklus I adalah 0,915 yang berarti masuk dalam kualifikasi sangat tinggi. Sedangkan Koefisien Alpha silklus II adalah 0,923 yang termasuk pada kualifikasi sangat tinggi.

Berkaitan dengan data diatas, maka instrumen soal dalam penelitian ini dinyatakan reliabel dan layak dijadikan sebagai alat untuk pengambilan data prestasi siswa.

Dokumen terkait