• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa hasil penelitian yang berupa jurnal, baik berstandar nasional maupun internasional. Semakin banyak penelitian terdahulu yang dicantumkan, maka semakin kuat dasar penelitian yang akan dilakukan. Hal ini mengindikasikan bahwa isu yang diteliti memang penting untuk diketahui dan dimengerti. Beberapa penelitian terdahulu yang akan digunakan untuk mengarahkan penelitian ini diringkas dalam Tabel 2.1 dalam lampiran 1. Adapun paparan secara lengkapnya sebagai berikut:

Kallenberg (2009) mengkaji dan menganalisis pengaruh antara

operational risk management dan enterprise risk management terhadap corporate governance. Penelitian eksploratif ini dilakukan melalui wawancara

dengan 20 kepala pengelelola risiko yang berpengalaman di Industri Swedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ORM pada industri Swedia saat ini bersifat kurang formal dan cenderung berbentuk dalam aktivitas sederhana, sedangkan pendekatan ERM lebih disukai karena berbentuk formal, desentralisasi, pragmatis, bottom-up terhadap eksposur risiko secara

keseluruhan.

Chernobai, et al. (2011) melakukan penelitian kerugian operational pada lembaga keuangan AS pada tahun 1980 sampai tahun 2005 dengan mempertimbangkan pendekatan AMA. Adapun variabel independen yang digunakan adalah corporate governance dengan menggunakan indikator

serta variabel kontrol berupa firm size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kerugian operasional dapat disesuaikan dengan kontrol internal (firm characteristics, corporate governance, CEO incentives). Temuan ini menyoroti korelasi antara risiko operasional dan risiko kredit, serta peran tata kelola perusahaan dan insentif manajerial yang tepat dalam mengurangi risiko operasional.

Arif dan Anees (2012) melakukan penelitian untuk menguji risiko likuiditas dan mengevaluasi dampaknya terhadap keuntungan bank di Pakistan selama periode waktu dari tahun 2004 sampai tahun 2009. Alat analisi yang digunakan

multiple regressions. Adapun variabel dependen yang digunakan adalah performance (profitabilitas), sedangkan variabel independen berupa liquidity risk

dengan menggunakan indikator deposits, cash, liquidity gap, NPLs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Risiko likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan liquidity gap dan NPL memperburuk risiko likuiditas. Selain itu, liquidity gap dan NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas.

Rachdi, et al. (2013) melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana karakteristik dewan mempengaruhi risiko di indusrti perbankan. Analisis empiris berdasarkan 11 bank konvensional di Tunisia. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekonometrik dengan GLS RE. Adapun variabel independen yang digunakan adalah banking governance dengan menggunakan indikator board

size, board size, independent directors, ceo ownership, bank size, dan capital,

sedangkan variabel dependen berupa risk dengan menggunakan indikator

Z-score, credit risk, dan global risk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank kecil

dan board duality berpengaruh terhadap risiko kebangkrutan, tetapi berpengaruh tidak signifikan terhadap risiko kredit dan risiko global, sedangkan independent

directors dan board of directors berpengaruh signifikan terhadap risiko global,

tetapi tidak signifikan terhadap risiko kebangkrutan dan risiko kredit.

Karim dan Alam (2013) melakukan penelitian untuk mengukur kinerja bank swasta yang terdaftar do Bursa Efek Dhaka dan Bursa Efek Chittagong selama periode waktu dari tahun 2008 sampai tahun 2012 di Bangladesh. Metode analisis data yang digunakan berupa analisis regresi berganda. Adapun variabel dependen yang digunakan adalah financial performance dengan menggunakan indikator berupa ROA, Tobin’s Q, dan economic value add, sedangkan variabel independen berupa ratio analysis dengan menggunakan indikator berupa bank size, credit risk (CR), operational efficiency (OE), asset

management (AM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ratio analysis

berpengaruh signifikan terhadap ROA, kecuali efisiensi operasional. Ratio Analysis berpengaruh signifikan terhadap economic value add, kecuali efisiensi operasional dan risiko kredit. Selain itu, Ratio Analysis berpengaruh tidak signifikan terhadap Tobin’s Q, kecuali ukuran perusahaan.

Eken dan Kale (2013) melakukan penelitian untuk membandingkan kinerja bank atas preferensi pengambilan risiko dengan model yang berbeda. Alat analisis yang digunakan adalah data panel dengan menggunakan 20 bank ritel terbesar di Turki sebagai sampel dalam periode tahun 2007-2010. Adapun variabel dependen yang digunakan adalah performance of banks dengan alat ukur berupa NIM, ROAA, dan ROAE, sedangkan variabel independen berupa a

risk and profitability approach dengan indikator berupa credit risk, interest rate risk, liquidity risk, FX risk, dan operational risk. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa profitabilitas bank tidak selalu paralel dengan preferensi pengambilan risiko. Dalam model NIM, keberhasilan memaksimalkan NIM berhubungan dengan risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko nilai tukar, dan risiko kredit.

Selain itu, bank dengan efisiensi risiko rendah harus merevisi gaya bisnis untuk perbaikan potensial.

Ongore dan Kusa (2013) melakukan penelitian mengetahui dan menganalisis moderasi pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja bank di Kenya selama periode tahun 2001-2010. Alat analisis yang digunakan berupa model regresi liner berganda dan generalized least square (GLS) pada data panel. Adapun variabel dependen yang digunakan adalah bank performance yang diukur dengan return on equity (ROE), return on asset (ROA), dan net

interest margin (NIM), sedangkan variabel independen berupa bank specific dan macroeconomic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor bank specific

berpengaruh terhadap kinerja bank, kecuali variabel likuiditas, sedangkan seluruh faktor makroekonomi tidak signifikan tergadap kinerja bank.

Permatasari dan Novitasary (2014) melakukan penelitian untuk mengetahui adanya pengaruh implementasi tata kelola perusahaan terhadap manajemen risiko, permodalan bank, serta kinerja perbankan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 119 bank selama periode tahun 2006-2012, sedangkan pengujian hipotesis penelitian ini dengan menggunakan analisis jalur (path). Adapun variabel dependen yang digunakan adalah permodalan bank yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) & kinerja bank diukur dengan Return on Equity (ROE), sedangkan variabel independennya adalah nilai komposit tata kelola perusahaan dengan manajemen risiko sebagai variabel intervening yang diukur dengan Non Performing Loan (NPL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan berpengaruh terhadap manajemen risiko, tata kelola perusahaan dan manajemen risiko tidak berpengaruh terhadap permodalan bank, tata kelola perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja, namun manajemen risiko berpengaruh terhadap

kinerja. Dengan demikian manajemen risiko dapat menjadi variabel intervening antara tata kelola perusahaan dengan kinerja bank.

Attar, dkk. (2014) melakukan penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan manajemen risiko (kredit, likuiditas dan operasional) terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan selama 5 tahun (2007-2011). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel dan proses pengolahan data menggunakan program Eviews 6. Adapun variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perbankan diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas yang terdiri dari: ROA dan ROE, sedangkan variabel independennya berupa manajemen risiko dengan indikator yang digunakan untuk mengukur risiko kredit adalah NPL (Non Performing Loan), LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah indikator yang digunakan untuk risiko likuiditas, dan indikator risiko operasional yang digunakan adalah BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan operasional). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan manajemen risiko (kredit, likuiditas dan operasional) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di BEI. Sedangkan, secara parsial hanya penerapan manajemen risiko likuiditas yang tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di BEI.

Barbosa, et al. (2014) melakukan penelitian untuk menganalisis apakah penerapan corporate governance (CG) oleh perusahaan yang mengajukan pinjaman relevan dengan analisis kredit pada tiga bank besar di Brasil. Penelitian ini adalah eksploratif dengan studi kualitatif dari banyak kasus. Adapun variabel independen yang digunakan adalah corporate governance, sedangkan variabel dependen berupa credit risk analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank cenderung untuk memberikan kredit kepada perusahaan-perusahaan yang

mengadopsi praktek tata kelola perusahaan dengan baik, sedangkan penerapan praktik tata kelola perusahaan dianggap sangat relevan dalam proses penilaian risiko kredit. Di antara lima subkategori analisis, rata-rata tertinggi peringkat relevansi adalah transparansi dan keterbukaan.

Haryati dan Kristijadi (2014) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh profil risiko dan penerapan tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan pada bank umum go-public selama periode periode 2008-2010. Penelitian ini menggunakan alat analisis berupa SEM dengan generalized structured component analysis (GSCA). Adapun variabel dependen yang digunakan adalah financial performance dengan menggunakan indikator berupa

return on assets (ROA), net interest margin (NIM), operating profit growth

(GLOp), capital adequacy ratio (CAR), dan composition of capital, sedangkan variabel independen berupa risk profile dengan menggunakan indikator berupa

credit risk, market risk, liquidity risk, dan operational risk, serta corporate governance dikukur dengan composite rating GCG. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa profil risiko tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja keuangan. Selain itu, GCG berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan.

Shahwan (2015) melakukan penelitian untuk menguji secara empiris kualitas dan dampak tata kelola perusahaan (corporate governance) terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Mesir serta tekanan finansial dalam konteks pasar yang sedang berkembang. Metode analisis data yang digunakan berupa analisis data panel dengan menggunakan 86 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Mesir. Adapun variabel independen yang digunakan adalah

corporate governance dengan menggunakan indikator corporate governance index dan financial distress dengan menggunakan indikator Altman Z-score,

dengan menggunakan indikator Tobin’s Q, serta menggunakan variabel kontrol dengan indikator firm size, leverage, book-to-market ratio, current ratio, return on

sales, capital intensity dan ownership type. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

rata-rata skor keseluruhan CGI menunjukkan bahwa kualitas praktek CG dalam perusahaan Mesir yang listing relatif rendah, sedangkan praktek CG tidak berpengaruh signifikan terhadap financial performance, serta praktek CG tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap kemungkinan terjadinya financial

distress.

Outa dan Waweru (2016) melakukan penelitian untuk menguji dampak kepatuhan terhadap pedoman tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan yang terdaftar di Kenya selama periode 2002-2014. Metode analisis data yang digunakan berupa analisis data panel dengan menggunakan 520 perusahaan. Adapun variabel dependen yang digunakan adalah firm

financial performance dengan menggunakan indikator return on assets (ROA)

and Tobin’s Q, sedangkan variabel independen berupa corporate governance dengan menggunakan indikator (variables of CGI, board balance, board

evaluation, board disclosure, serta menggunakan variabel kontrol berupa leverage dan size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CGI berpengaruh

signifikan positif terhadap financial performance, sedangkan board evaluation berpengaruh signifikan positif terhadap financial performance, serta board

balance dan board disclosure berpengaruh tidak signifikan positif terhadap financial performance.