Bab VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
2.6 Hasil Telahaan RTRW Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 – 2041
2.6.2 Hasil Telahaan Pola Ruang RTRW Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021–2024
Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Pola Ruang terdiri dari Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya. Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan.
Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Untuk perwujudan pola ruang kabupaten lima pulu kota hasil telahaan RTRW Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021-2041 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.150
Hasil Telahaan Pola Ruang RTRW Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 – 2024
No Rencana Pola Ruang
Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan
Sumber
I PROGRAM PERWUJUDAN POLA RUANG KAWASAN LINDUNG I.1 Perwujudan pelestarian fungsi kawasan sempadan sungai
ruang sempadan sungai Seluruh
Kecamatan APBN,
APBD BBWS, Dinas PUPR
II - 129 No Rencana
Pola Ruang
Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan
Sumber
alami pengaman sungai Seluruh
Kecamatan APBN, kawasan sempadan jalan tol pelestarian fungsi kawasan konservasi Sosialisasi fungsi kawasan
konservasi Seluruh pelestarian fungsi kawasan rawan bencana
Sosialisasi fungsi kawasan
rawan bencana Seluruh
II - 130 No Rencana
Pola Ruang
Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan
Sumber
mitigasi bencana daerah Seluruh
Kabupaten APBN,
II PROGRAM PERWUJUDAN POLA RUANG KAWASAN BUDI DAYA II.1 Perwujudan
Kawasan Hutan Produksi
pelestarian Kawasan Hutan Produksi berupa Hutan Produksi tetap, hutan produksi terbatas, hutan produksi konversi, dn hutan rakyat
dan pemanfaatan kawasan hutan produksi Penetapan Perda LP2B Seluruh
Kecamatan APBD
pertanian yang sudah terdegradasi
pertanian sesuai dengan potensi atau kesesuaian lahannya secara optimal. komoditas khas sebagai keunggulan tanaman
II - 131 No Rencana
Pola Ruang
Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan
Sumber perikanan tangkap agar tetap lestari pengelolaan limbah pada sentra IKM
infrastruktur dasar &
sarana pendukung usaha IKM
Pariwisata Penyusunan Raperda Rencana Induk Pariwisata (RIPDA) Penyusunan master plan
pengembangan kawasan
II - 132 No Rencana
Pola Ruang
Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan
Sumber
Pengembangan sarana dan prasarana Kawasan Pariwisata Sejarah, Budaya dan Pariwisata buatan.
kawasan transmigrasi Kecamatan
Kapur IX APBD III Perwujudan Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Ekonomi
III.
II - 133 No Rencana
Pola Ruang
Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan
Sumber
Penyusunan RTR Kawasan
Minapolitan Kawasan
Penyusunan RTR Kawasan
Agropolitan Kawasan
Penyusunan RTR Kawasan
Perbatasan Kawasan
Perkotaan Perkotaan
Pangkalan
Kawasan Cepat Tumbuh kawasan industri
Penyusunan RTR Kawasan
Perbatasan Jalan
IV Perwujudan Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Sosial-Budaya IV.
1 Kawasan Wisata Budaya
Penyusunan RTBL
Kawasan Wisata Budaya kawasan tradisional
Kawasan Bersejarah PDRI Nagari Koto Tinggi
II - 134 No Rencana
Pola Ruang
Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan
Sumber
V Perwujudan Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan V.1 Kawasan
Sumber : RTRW Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 – 2024 2.7 Standar Pelayanan Minimal
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga Negara secara minimal. Hal ini termaktub dalam Pasal 1 angka (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100 tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Kementerian Teknis lainnya.
Pelayanan dasar merupakan pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara.
Pelaksanaan pelayanan dasar pada urusan pemerintahan wajib, berpedoman pada SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Penetapan SPM dilakukan berdasarkan kriteria barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang bersifat mutlak dan mudah distandarkan yang berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal sesuai dengan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar sehingga SPM telah menjamin hak konstitusional masyarakat, bukan kinerja Pemerintah Daerah yang menjadi prioritas utama apalagi kinerja kementerian tetapi prioritas utamanya yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar Warga Negara.
Adapun jenis pelayanan dasar yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten ada 6 Bidang Urusan yaitu : SPM Pendidikan, SPM Kesehatan, SPM Pekerjaan Umum, SPM Perumahan Rakyat, SPM Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat serta SPM Sosial. Di Kabupaten Lima Puluh Kota pelaksanaan SPM ini berada pada 8 Perangkat Daerah yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Pemukiman, Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Dinas Sosial.
Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota telah melaksanakan penerapan SPM dari tahun ke tahun.
Mulai tahun 2019, penerapan SPM berbeda dengan tahun sebelumnya berdasarkan aturan terbaru yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100 tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Pencapaian SPM Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2019 dan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.151
Target dan Capaian SPM Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2019-2020
No Jenis Pelayanan
Dasar Indikator Pencapaian 2019 2020
Target Realisasi Hasil
(%) Target Realisasi Hasil (%) Bidang Urusan Pendidikan
1. Pendidikan
Dasar Jumlah anak Usia 7-15 Tahun yang
II - 135 No Jenis
Pelayanan
Dasar Indikator Pencapaian 2019 2020
Target Realisasi Hasil
(%) Target Realisasi Hasil (%) 2. Pendidikan
Kesetaraan Jumlah anak Usia 7-18 Tahun yang belum
Anak Usia Dini Jumlah anak Usia 5-6 Tahun yang
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang
II - 136 No Jenis
Pelayanan
Dasar Indikator Pencapaian 2019 2020
Target Realisasi Hasil
(%) Target Realisasi Hasil
Bidang Urusan Pekerjaan Umum 1. Penyediaan
II - 137 No Jenis
Pelayanan
Dasar Indikator Pencapaian 2019 2020
Target Realisasi Hasil
(%) Target Realisasi Hasil
Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat
II - 138 No Jenis
Pelayanan
Dasar Indikator Pencapaian 2019 2020
Target Realisasi Hasil
(%) Target Realisasi Hasil
Sumber Sekretariat Daerah, Laporan SPM Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2019-2020
Gambaran umum terhadap dukungan personil untuk mencapai dalam mencapai SPM di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2019 dan 2020, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.152
Dukungan Personil Untuk Mencapai SPM Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2019-2020
No Jenis Pelayanan
Dasar 2019 2020
Bidang Urusan Pendidikan
1. Pendidikan Dasar Jumlah Pegawai : 122, terdiri atas 21 orang Pejabat Struktural dan 101 orang pejabat fungsional
Jumlah Pegawai : 3.651, terdiri atas 18 orang Pejabat Struktural dan 3.626 orang pejabat fungsional.
2. Pendidikan Kesetaraan
3. Pendidikan Anak Usia Dini
Bidang Urusan Kesehatan 1 Pelayanan kesehatan
ibu hamil Dukungan Peersonil terdiri atas Pegawai PNS (1 pengelola program Dinas Kesehatan, 22 pengelola program puskesmas, 300 tenaga bidan di puskesmas/pustu/ poskesri) dan Pegawai Non PNS, terdiri dari 2 Bidan Nusantara Sehat
Dukungan Peersonil terdiri atas Pegawai PNS (1 pengelola program Dinas Kesehatan, 22 pengelola program puskesmas, 429 tenaga bidan di puskesmas/pustu/ poskesri) dan Pegawai Non PNS, terdiri dari 2 Bidan Nusantara Sehat
Dukungan Personil sebanyak 515 orang yang terdiri dari Dokter, Dokter Gigi, Bidan, Perawat, Nutrisionis, Sanitarian, Petugas Labor dan petugas kesehatan lainnya yang tersebar di 22 Puskesmas di Kabupaten Lima Puluh Kota
Dukungan Personil sebanyak 861 orang yang terdiri dari Dokter, Dokter Gigi, Bidan, Perawat, Nutrisionis, Sanitarian, Petugas Labor dan petugas kesehatan lainnya yang tersebar di 22 Puskesmas di Kabupaten Lima Puluh Kota
6 Pelayanan kesehatan
pada usia produktif Dukungan personil sebanyak 1 orang tenaga kesehatan di masing- masing puskesmas dan 306 kader
Dukungan personil sebanyak 1 orang tenaga kesehatan di masing- masing puskesmas dan 384 kader
7 Pelayanan kesehatan
pada usia lanjut Dukungan personil terdiri atas 1 pengelola program Dinas Kesehatan, 22 pengelola program lansia di puskesmas
Dukungan personil terdiri atas 1 pengelola program Dinas Kesehatan, 22 pengelola program lansia di puskesmas 8 Pelayanan kesehatan
penderita hipertensi Dukungan personil terdiri atas 45 orang
dokter, 123 orang perawatdan 329 bidan Dukungan personil terdiri atas 52 orang dokter, 172 orang perawatdan 424 bidan 9 Pelayanan kesehatan
Dukungan personil terdiri atas Dokter
Umum dan Perawat di 14 Puskesmas Dukungan personil terdiri atas Dokter Umum dan Perawat di 14 Puskesmas
11 Pelayanan kesehatan orang dengan Tuberculosis (TB)
Dukungan Personil terdiri atas seksi P2M Dinas Kesehatan, Puskesmas, RSUD, RS Rujukan, Kader Posyandu/ Kader P2M,
Dukungan Personil terdiri atas seksi P2M Dinas Kesehatan, Puskesmas, RSUD, RS Rujukan, Kader Posyandu/ Kader P2M,
II - 139
Kecamatan, BP2KB, BPMN, Dinas Sosial,
Baznas , LSM dan lain- lain. Kecamatan, BP2KB, BPMN, Dinas Sosial, Baznas , LSM dan lain- lain.
Bidang Urusan Pekerjaan Umum 1. Penyediaan
Kebutuhan pokok air minum sehari-hari
Dukungan Personil terdiri atas 17
Fasilitator Pamsimas dan 5 orang Aparatur Dinas PUPR
Dukungan Personil terdiri atas 17 Fasilitator Pamsimas dan 5 orang Aparatur Dinas PUPR
2. Penyediaan Pelayanan Pengolahan air limbah domestik
Dukungan Personil terdiri atas 13 Fasilitator Sanitasi dan 5 orang Aparatur Dinas PUPR
Dukungan Personil terdiri atas 13 Fasilitator Sanitasi dan 5 orang Aparatur Dinas PUPR
Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat 1. Pelayanan
ketentraman dan ketertiban umum
Dukungan Personil terdiri atas 122 orang Pegawai Satpol PP (45 PNS, 5 PTT dan 74 THL) dan Tim SK 4 yang terdiri dari TNI/
Polri dan Satpol PP
Dukungan Personil terdiri atas 119 orang Pegawai Satpol PP (44 PNS, 5 PTT dan 73 THL) dan Tim SK 4 yang terdiri dari TNI/
Polri dan Satpol PP 2. Pelayanan informasi
rawan bencana Dukungan Personil terdiri atas 31 orang
PNS dan 29 orang PTT/ THL Dukungan Personil terdiri atas 31 orang PNS dan 30 orang PTT/ THL
Dukungan Personil terdiri atas 37 orang
PNS dan 112 orang THL/ PTT Dukungan Personil terdiri atas 37 orang PNS dan 115 orang THL/ PTT
Dukungan Personil terdiri atas Pegawai Dinas Sosial (29 orang PNS dan 27 Orang Non PNS).
Dukungan Personil terdiri atas Pegawai Dinas Sosial (28 orang PNS dan 27 Orang Non PNS), 79 Orang PSM, 13 Orang TKSK, 66 Orang Pendamping PKH dan 25 orang Tagana.
II - 140 No Jenis Pelayanan
Dasar 2019 2020
pasca bencana bagi korban bencana
Sumber Sekretariat Daerah, Laporan SPM Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2019-2020
Selama Tahun Anggaran 2019 dan 2020 Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota telah melaksanakan penerapan dan pencapaian terhadap target SPM namun masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya dikarenakan mulai awal tahun 2020 dunia dilanda pandemi Covid-19 yang berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan, ini juga berimbas dalam hal penanganan Covid-19, dimana diberlakukannya refocussing anggaran pada hampir seluruh program kegiatan termasuk program dan kegiatan yang mendukung penerapan SPM.