• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Telahaan Pola Ruang RTRW Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021–2024

Dalam dokumen BUPATI LIMA PULUH KOTA (Halaman 152-164)

Bab VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

2.6 Hasil Telahaan RTRW Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 – 2041

2.6.2 Hasil Telahaan Pola Ruang RTRW Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021–2024

Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Pola Ruang terdiri dari Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya. Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan.

Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Untuk perwujudan pola ruang kabupaten lima pulu kota hasil telahaan RTRW Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021-2041 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.150

Hasil Telahaan Pola Ruang RTRW Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 – 2024

No Rencana Pola Ruang

Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan

Sumber

I PROGRAM PERWUJUDAN POLA RUANG KAWASAN LINDUNG I.1 Perwujudan pelestarian fungsi kawasan sempadan sungai

ruang sempadan sungai Seluruh

Kecamatan APBN,

APBD BBWS, Dinas PUPR

II - 129 No Rencana

Pola Ruang

Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan

Sumber

alami pengaman sungai Seluruh

Kecamatan APBN, kawasan sempadan jalan tol pelestarian fungsi kawasan konservasi Sosialisasi fungsi kawasan

konservasi Seluruh pelestarian fungsi kawasan rawan bencana

Sosialisasi fungsi kawasan

rawan bencana Seluruh

II - 130 No Rencana

Pola Ruang

Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan

Sumber

mitigasi bencana daerah Seluruh

Kabupaten APBN,

II PROGRAM PERWUJUDAN POLA RUANG KAWASAN BUDI DAYA II.1 Perwujudan

Kawasan Hutan Produksi

pelestarian Kawasan Hutan Produksi berupa Hutan Produksi tetap, hutan produksi terbatas, hutan produksi konversi, dn hutan rakyat

dan pemanfaatan kawasan hutan produksi Penetapan Perda LP2B Seluruh

Kecamatan APBD

pertanian yang sudah terdegradasi

pertanian sesuai dengan potensi atau kesesuaian lahannya secara optimal. komoditas khas sebagai keunggulan tanaman

II - 131 No Rencana

Pola Ruang

Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan

Sumber perikanan tangkap agar tetap lestari pengelolaan limbah pada sentra IKM

infrastruktur dasar &

sarana pendukung usaha IKM

Pariwisata Penyusunan Raperda Rencana Induk Pariwisata (RIPDA) Penyusunan master plan

pengembangan kawasan

II - 132 No Rencana

Pola Ruang

Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan

Sumber

Pengembangan sarana dan prasarana Kawasan Pariwisata Sejarah, Budaya dan Pariwisata buatan.

kawasan transmigrasi Kecamatan

Kapur IX APBD III Perwujudan Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Ekonomi

III.

II - 133 No Rencana

Pola Ruang

Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan

Sumber

Penyusunan RTR Kawasan

Minapolitan Kawasan

Penyusunan RTR Kawasan

Agropolitan Kawasan

Penyusunan RTR Kawasan

Perbatasan Kawasan

Perkotaan Perkotaan

Pangkalan

Kawasan Cepat Tumbuh kawasan industri

Penyusunan RTR Kawasan

Perbatasan Jalan

IV Perwujudan Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Sosial-Budaya IV.

1 Kawasan Wisata Budaya

Penyusunan RTBL

Kawasan Wisata Budaya kawasan tradisional

Kawasan Bersejarah PDRI Nagari Koto Tinggi

II - 134 No Rencana

Pola Ruang

Rencana Pemanfaatan Ruang Tahun Pelaksanaan

Sumber

V Perwujudan Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan V.1 Kawasan

Sumber : RTRW Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 – 2024 2.7 Standar Pelayanan Minimal

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga Negara secara minimal. Hal ini termaktub dalam Pasal 1 angka (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100 tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Kementerian Teknis lainnya.

Pelayanan dasar merupakan pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara.

Pelaksanaan pelayanan dasar pada urusan pemerintahan wajib, berpedoman pada SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Penetapan SPM dilakukan berdasarkan kriteria barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang bersifat mutlak dan mudah distandarkan yang berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal sesuai dengan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar sehingga SPM telah menjamin hak konstitusional masyarakat, bukan kinerja Pemerintah Daerah yang menjadi prioritas utama apalagi kinerja kementerian tetapi prioritas utamanya yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar Warga Negara.

Adapun jenis pelayanan dasar yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten ada 6 Bidang Urusan yaitu : SPM Pendidikan, SPM Kesehatan, SPM Pekerjaan Umum, SPM Perumahan Rakyat, SPM Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat serta SPM Sosial. Di Kabupaten Lima Puluh Kota pelaksanaan SPM ini berada pada 8 Perangkat Daerah yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Pemukiman, Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Dinas Sosial.

Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota telah melaksanakan penerapan SPM dari tahun ke tahun.

Mulai tahun 2019, penerapan SPM berbeda dengan tahun sebelumnya berdasarkan aturan terbaru yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100 tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Pencapaian SPM Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2019 dan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.151

Target dan Capaian SPM Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2019-2020

No Jenis Pelayanan

Dasar Indikator Pencapaian 2019 2020

Target Realisasi Hasil

(%) Target Realisasi Hasil (%) Bidang Urusan Pendidikan

1. Pendidikan

Dasar Jumlah anak Usia 7-15 Tahun yang

II - 135 No Jenis

Pelayanan

Dasar Indikator Pencapaian 2019 2020

Target Realisasi Hasil

(%) Target Realisasi Hasil (%) 2. Pendidikan

Kesetaraan Jumlah anak Usia 7-18 Tahun yang belum

Anak Usia Dini Jumlah anak Usia 5-6 Tahun yang

Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang

II - 136 No Jenis

Pelayanan

Dasar Indikator Pencapaian 2019 2020

Target Realisasi Hasil

(%) Target Realisasi Hasil

Bidang Urusan Pekerjaan Umum 1. Penyediaan

II - 137 No Jenis

Pelayanan

Dasar Indikator Pencapaian 2019 2020

Target Realisasi Hasil

(%) Target Realisasi Hasil

Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat

II - 138 No Jenis

Pelayanan

Dasar Indikator Pencapaian 2019 2020

Target Realisasi Hasil

(%) Target Realisasi Hasil

Sumber Sekretariat Daerah, Laporan SPM Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2019-2020

Gambaran umum terhadap dukungan personil untuk mencapai dalam mencapai SPM di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2019 dan 2020, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.152

Dukungan Personil Untuk Mencapai SPM Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2019-2020

No Jenis Pelayanan

Dasar 2019 2020

Bidang Urusan Pendidikan

1. Pendidikan Dasar Jumlah Pegawai : 122, terdiri atas 21 orang Pejabat Struktural dan 101 orang pejabat fungsional

Jumlah Pegawai : 3.651, terdiri atas 18 orang Pejabat Struktural dan 3.626 orang pejabat fungsional.

2. Pendidikan Kesetaraan

3. Pendidikan Anak Usia Dini

Bidang Urusan Kesehatan 1 Pelayanan kesehatan

ibu hamil Dukungan Peersonil terdiri atas Pegawai PNS (1 pengelola program Dinas Kesehatan, 22 pengelola program puskesmas, 300 tenaga bidan di puskesmas/pustu/ poskesri) dan Pegawai Non PNS, terdiri dari 2 Bidan Nusantara Sehat

Dukungan Peersonil terdiri atas Pegawai PNS (1 pengelola program Dinas Kesehatan, 22 pengelola program puskesmas, 429 tenaga bidan di puskesmas/pustu/ poskesri) dan Pegawai Non PNS, terdiri dari 2 Bidan Nusantara Sehat

Dukungan Personil sebanyak 515 orang yang terdiri dari Dokter, Dokter Gigi, Bidan, Perawat, Nutrisionis, Sanitarian, Petugas Labor dan petugas kesehatan lainnya yang tersebar di 22 Puskesmas di Kabupaten Lima Puluh Kota

Dukungan Personil sebanyak 861 orang yang terdiri dari Dokter, Dokter Gigi, Bidan, Perawat, Nutrisionis, Sanitarian, Petugas Labor dan petugas kesehatan lainnya yang tersebar di 22 Puskesmas di Kabupaten Lima Puluh Kota

6 Pelayanan kesehatan

pada usia produktif Dukungan personil sebanyak 1 orang tenaga kesehatan di masing- masing puskesmas dan 306 kader

Dukungan personil sebanyak 1 orang tenaga kesehatan di masing- masing puskesmas dan 384 kader

7 Pelayanan kesehatan

pada usia lanjut Dukungan personil terdiri atas 1 pengelola program Dinas Kesehatan, 22 pengelola program lansia di puskesmas

Dukungan personil terdiri atas 1 pengelola program Dinas Kesehatan, 22 pengelola program lansia di puskesmas 8 Pelayanan kesehatan

penderita hipertensi Dukungan personil terdiri atas 45 orang

dokter, 123 orang perawatdan 329 bidan Dukungan personil terdiri atas 52 orang dokter, 172 orang perawatdan 424 bidan 9 Pelayanan kesehatan

Dukungan personil terdiri atas Dokter

Umum dan Perawat di 14 Puskesmas Dukungan personil terdiri atas Dokter Umum dan Perawat di 14 Puskesmas

11 Pelayanan kesehatan orang dengan Tuberculosis (TB)

Dukungan Personil terdiri atas seksi P2M Dinas Kesehatan, Puskesmas, RSUD, RS Rujukan, Kader Posyandu/ Kader P2M,

Dukungan Personil terdiri atas seksi P2M Dinas Kesehatan, Puskesmas, RSUD, RS Rujukan, Kader Posyandu/ Kader P2M,

II - 139

Kecamatan, BP2KB, BPMN, Dinas Sosial,

Baznas , LSM dan lain- lain. Kecamatan, BP2KB, BPMN, Dinas Sosial, Baznas , LSM dan lain- lain.

Bidang Urusan Pekerjaan Umum 1. Penyediaan

Kebutuhan pokok air minum sehari-hari

Dukungan Personil terdiri atas 17

Fasilitator Pamsimas dan 5 orang Aparatur Dinas PUPR

Dukungan Personil terdiri atas 17 Fasilitator Pamsimas dan 5 orang Aparatur Dinas PUPR

2. Penyediaan Pelayanan Pengolahan air limbah domestik

Dukungan Personil terdiri atas 13 Fasilitator Sanitasi dan 5 orang Aparatur Dinas PUPR

Dukungan Personil terdiri atas 13 Fasilitator Sanitasi dan 5 orang Aparatur Dinas PUPR

Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat 1. Pelayanan

ketentraman dan ketertiban umum

Dukungan Personil terdiri atas 122 orang Pegawai Satpol PP (45 PNS, 5 PTT dan 74 THL) dan Tim SK 4 yang terdiri dari TNI/

Polri dan Satpol PP

Dukungan Personil terdiri atas 119 orang Pegawai Satpol PP (44 PNS, 5 PTT dan 73 THL) dan Tim SK 4 yang terdiri dari TNI/

Polri dan Satpol PP 2. Pelayanan informasi

rawan bencana Dukungan Personil terdiri atas 31 orang

PNS dan 29 orang PTT/ THL Dukungan Personil terdiri atas 31 orang PNS dan 30 orang PTT/ THL

Dukungan Personil terdiri atas 37 orang

PNS dan 112 orang THL/ PTT Dukungan Personil terdiri atas 37 orang PNS dan 115 orang THL/ PTT

Dukungan Personil terdiri atas Pegawai Dinas Sosial (29 orang PNS dan 27 Orang Non PNS).

Dukungan Personil terdiri atas Pegawai Dinas Sosial (28 orang PNS dan 27 Orang Non PNS), 79 Orang PSM, 13 Orang TKSK, 66 Orang Pendamping PKH dan 25 orang Tagana.

II - 140 No Jenis Pelayanan

Dasar 2019 2020

pasca bencana bagi korban bencana

Sumber Sekretariat Daerah, Laporan SPM Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2019-2020

Selama Tahun Anggaran 2019 dan 2020 Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota telah melaksanakan penerapan dan pencapaian terhadap target SPM namun masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya dikarenakan mulai awal tahun 2020 dunia dilanda pandemi Covid-19 yang berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan, ini juga berimbas dalam hal penanganan Covid-19, dimana diberlakukannya refocussing anggaran pada hampir seluruh program kegiatan termasuk program dan kegiatan yang mendukung penerapan SPM.

Dalam dokumen BUPATI LIMA PULUH KOTA (Halaman 152-164)