2 Pengertian Keadilan
A. Hubungan Internasional
Sejarah hubungan internasional dalam masyarakat internasional modern dimulai dari Perdamaian Westphalia pada tahun 1648, ketika sistem negara modern dikembangkan. Perdamaian Westphalia dianggap sebagai peristiwa penting dalam sejarah hukum internasional modern. Bahkan, perdamaian tersebut dianggap sebagai suatu peristiwa yang meletakkan dasar masyarakat internasional modern didasarkan atas negara-negara nasional. Mengapa demikian? Hal ini karena dalam perdamaian Westphalia ditegaskan hal-hal berikut.
1. Mengakhiri perang tiga puluh tahun dan meneguhkan perubahan dalam peta bumi politik yang telah terjadi akibat perang tersebut.
2. Mengakhiri usaha Kaisar Romawi yang suci (The Holy Roman Emperor) untuk menegakkan kembali imperium (kekaisaran) Roma yang suci. 3. Hubungan antara negara-negara dilepaskan dari persoalan hubungan
kegerejaan dan didasarkan atas kepentingan nasional dari negara masing- masing.
4. Diakuinya kemerdekaan Belanda, Swiss, dan negara-negara kecil di Jerman. Berdasarkan sejarah perkembangan hubungan internasional tersebut dapat Anda pahami bahwa hubungan internasional sebenarnya sudah tumbuh dan berkembang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa dan negara-negara itu sendiri. Alasannya, hubungan internasional merupakan konsekuensi langsung sifat keberadaan bangsa-bangsa dan negara-negara yang saling ketergantungan (interdependensi). Apa sebenarnya hubungan internasional itu? Mengapa negara Indonesia melakukan hubungan internasional? Sarana apa yang diperlukan dalam melaksanakan hubungan internasional? Agar lebih jelas, mari kita bahas satu per satu.
1. Pengertian Hubungan Internasional
Ada beberapa sumber kajian yang dapat kita jadikan landasan dalam memahami pengertian hubungan internasional. Beberapa sumber kajian yang mengungkapkan pengertian hubungan internasional tersebut seperti berikut.
a. Undang-Undang RI Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri.
Pengertian hubungan internasional berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 37 Tahun 1999 sebagai berikut. Hubungan internasional adalah setiap kegiatan yang menyangkut aspek regional dan internasional yang dilakukan oleh pemerintah di tingkat pusat dan daerah atau lembaga-lembaganya, lembaga negara, badan usaha, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, atau warga negara Indonesia. Pengertian serupa juga ditegaskan dalam Panduan Umum Tata Cara Hubungan dan Kerja Sama Luar Negeri oleh pemerintah daerah, yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
b. Dalam Encyclopedia Americana dinyatakan bahwa hubungan internasional adalah hubungan antarnegara atau antarindividu dari negara-negara yang berbeda-beda, baik berupa hubungan politik, budaya, ekonomi, ataupun hankam.
c. Buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Republik Indonesia mencantumkan definisi hubungan internasional sebagai hubungan antarbangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.
d. Seorang ahli hubungan internasional dari Amerika Serikat yang bernama Charles A. Mc Clelland mengungkapkan bahwa hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.
Dari definisi-definisi tersebut, secara umum dapat disimpulkan tentang hakikat hubungan internasional seperti berikut ini. Hubungan internasional merupakan interaksi, kontak, dan komunikasi, saling hubungan (interrelasi) antara bangsa-bangsa atau antara negara-negara yang berfungsi sebagai wahana bagi setiap bangsa atau negara untuk menyatakan diri dan menyelenggarakan politik luar negerinya. Hubungan internasional adalah cabang dari ilmu politik yang merupakan suatu studi tentang persoalan-persoalan luar negeri dan isu-isu global di antara negara-negara dalam sistem internasional. Termasuk di dalamnya peran negara-negara, organisasi-organisasi antarpemerintah, organisasi- organisasi nonpemerintah atau lembaga swadaya masyarakat, dan perusahaan-perusahaan multinasional.
Berdasarkan sejarah, hubungan internasional sudah terlaksana sejak berabad-abad yang lalu melalui berbagai bentuk kegiatan seperti berikut. a. Hubungan dagang antarbangsa.
b. Penyebaran berbagai agama.
c. Transformasi ilmu pengetahuan (melalui hubungan guru dengan murid dari berbagai bangsa).
Bangsa-bangsa di dunia saling mengadakan hubungan yang tetap dan terus-menerus. Hubungan demikian timbul karena adanya kebutuhan yang disebabkan antara lain oleh pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri yang tidak merata di dunia. Hubungan antarbangsa di dunia ini lebih di- kenal dengan sebutan hubungan internasional.
2. Pentingnya Hubungan Internasional
Sebuah negara atau bangsa dalam mengadakan dan melaksanakan sebuah kebijakan tentu ada hal-hal yang ingin dicapai. Begitu juga dengan sebuah negara yang melaksanakan kebijakan hubungan internasional.
Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar
▼Gambar 4.2
Hubungan dagang antarbangsa sudah terjadi sejak berabad-abad yang lalu.
Ada beberapa faktor yang mendorong sebuah negara melakukan hubungan internasional. Beberapa faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.
a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain. Selain itu, faktor internal juga mencakup hal-hal berikut.
1) Adanya kepentingan nasional yang tidak selamanya dapat dipenuhi di dalam negeri sendiri, baik yang bersifat ekonomis, politik, kultural, maupun keamanan.
2) Keinginan meningkatkan kesejahteraan nasional.
3) Keinginan untuk membuka hubungan politik dan memperoleh dukungan dari negara lain.
b. Faktor eksternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dimungkiri bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain. Selain itu, faktor eksternal juga mencakup hal-hal berikut.
1) Adanya perbedaan kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan di berbagai bidang.
2) Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan perbedaan pendapatan negara.
3) Tanggung jawab sebagai warga dunia untuk mewujudkan kehidupan dunia yang tertib, aman, damai, dan merata.
Berdasarkan beberapa faktor pendorong tersebut, dapat kita ketahui arti penting hubungan internasional bagi negara-negara yang melaksanakannya dan bagi negara-negara di dunia pada umumnya. Beberapa di antaranya sebagai berikut.
a. Hubungan internasional dapat memperbaiki pertumbuhan bangsa dan negara.
b. Dengan melakukan hubungan internasional negara-negara yang bersangkutan dapat memenuhi kepentingan nasional yang tidak dapat dipenuhi oleh negara sendiri.
c. Membiasakan hubungan internasional dapat mewujudkan kehidupan dunia yang tertib, aman, damai, adil, dan merata.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan internasional mempunyai dua sasaran penting yaitu untuk mewujudkan perdamaian dunia dan kekuatan nasional suatu negara. Bagaimanakah dengan arah hubungan internasional di negara Indonesia? Bagi bangsa Indonesia, hubungan internasional diarahkan untuk hal-hal berikut ini.
a. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang demokratis. b. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara materiil
ataupun spiritual.
c. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia.
d. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
e. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar. f. Meningkatkan perdamaian internasional.
g. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa.
3. Sarana Hubungan Internasional
Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional jika kemerdekaan dan kedaulatannya telah diakui baik secara de facto maupun de jure oleh negara lain. Selanjutnya, proses hubungan internasional baik yang bersifat bilateral maupun multilateral dipengaruhi potensi yang dimiliki oleh suatu negara. Potensi tersebut antara lain kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber daya manusia, dan letak geografis. Selain itu, dalam hubungan internasional diperlukan sarana-sarana yang mendukungnya. Sarana yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat atau media dalam mencapai maksud atau tujuan hubungan internasional. Sarana-sarana tersebut seperti berikut.
a. Perjanjian Internasional
Pengertian perjanjian internasional menurut Konvensi Wina tahun 1969 adalah persetujuan yang digunakan oleh dua negara atau lebih untuk mengadakan hubungan antarmereka menurut ketentuan hukum internasional. Perjanjian internasional merupakan salah satu sumber hukum internasional. Oleh karena itu, keberadaan perjanjian internasional dapat memberikan landasan bagi penyelenggaraan hubungan antarnegara di dunia.
b. Pelaksana Hubungan Internasional
Pelaksana hubungan internasional adalah perwakilan negara atau perwakilan pemerintah yang sering disebut perwakilan diplomatik, termasuk kepala negara/kepala pemerintahan dan menteri luar negeri. Lembaga internasional yang terdiri atas institusi kelompok negara yang biasa dikenal organisasi internasional juga dapat menjadi pelaksana hubungan internasional. Tanpa adanya pelaksana hubungan internasional, hubungan internasional tidak akan mungkin terjadi.
c. Politik Luar Negeri Negara yang Bersangkutan
Politik luar negeri merupakan pencerminan dari politik nasional dan kepentingan nasional suatu negara yang ditujukan ke luar negeri terkait dalam suatu sistem. Politik luar negeri ini menjadi landasan setiap negara untuk melakukan kerja sama dengan bangsa lain atau hubungan internasional. Dalam hubungan internasional, setiap negara harus menghormati prinsip politik luar negeri negara lain.
Politik luar negeri negara Indonesia adalah politik luar negeri yang bebas dan aktif. Bebas artinya bangsa Indonesia bebas menentukan sikap dan pandangan terhadap masalah-masalah internasionalnya
dan terlepas dari ikatan kekuatan-kekuatan raksasa dunia, yang secara ideologis bertentangan dengan Indonesia. Aktif artinya negara Indonesia aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia, aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan, aktif memperjuang- kan ketertiban dunia, dan ikut serta menciptakan keadilan sosial. Bagaimana dengan sifat politik luar negeri negara Indonesia? Politik luar negeri Indonesia bersifat bebas aktif antikolonialisme, mengabdi pada kepentingan nasional, dan demokratis. Selain itu, dalam mengadakan kerja sama dengan bangsa lain Indonesia juga mengembangkan prinsip-prinsip berikut.
a. Menjalankan politik damai, bersahabat dengan segala bangsa dengan saling menghargai, dan memperluas sendi-sendi hukum internasional.
b. Membantu pelaksanaan hubungan sosial internasional. c. Menyokong kemerdekaan negara yang masih terjajah.
d. Tidak melakukan intervensi terhadap urusan pemerintah negara lain.
Sarana-sarana hubungan internasional yang lain menurut J. Frankel adalah diplomasi, propaganda, serta bidang-bidang aktivitas ekonomi, dan kekuatan militer. Diplomasi adalah seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu negara dalam hubungan- nya dengan bangsa dan negara lain. Propaganda adalah usaha sistematis yang digunakan untuk mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan suatu kelompok demi kepentingan masyarakat umum. Sarana ekonomi digunakan secara luas dalam hubungan internasional baik dalam keadaan damai atau perang. Kekuatan militer yang dapat dibanggakan oleh suatu negara dapat menambah kepercayaan diri suatu bangsa untuk berdiplomasi dengan negara lain.
Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri yang dulu disebut departemen luar negeri merupakan unsur pelaksana dari seluruh kegiatan politik luar negeri suatu negara. Demikian juga dengan Kementerian Luar Negeri Negara Republik Indonesia. Kementerian Luar Negeri Negara Republik Indonesia yang dulu disebut Departemen Luar Negeri Negara Republik Indonesia dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Organisasi Departemen.
Dalam keputusan presiden tersebut ditegaskan bahwa kementerian luar negeri adalah bagian dari pemerintahan negara yang dipimpin oleh seorang menteri dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Adapun tugas pokok kementerian luar negeri adalah menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang politik serta hubungan luar negeri.