• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berbicara tentang masyarakat madani, ada beberapa hal penting yang harus Anda pahami. Beberapa hal penting tersebut antara lain pengertian masyarakat madani, ciri-ciri masyarakat madani, dan demokratisasi menuju masyarakat madani.

9. Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat

Demokrasi juga mencakup bidang ekonomi. Demokrasi ekonomi adalah sistem pengelolaan perekonomian negara berdasarkan prinsip ekonomi. Perekonomian harus dijaga dari persaingan bebas tanpa batas melalui peraturan perundang-undangan. Negara juga mengambil peran yang cukup dalam usaha mewujudkan kesejahteraan rakyat.

10. Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka

Dalam suatu negara yang demokratis harus terdapat peradilan yang merdeka. Peradilan yang merdeka berarti peradilan yang terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain seperti presiden, BPK, dan DPR.

1. Pengertian Masyarakat Madani

Anda mungkin sering mendengar istilah masyarakat madani. Akan tetapi, sudahkah Anda memahami maksud dari istilah masyarakat madani tersebut? Mungkin di antara Anda masih ada yang belum memahaminya. Coba pahami baik-baik.

Masyarakat madani dikenal pula dengan istilah civil society. Banyak ilmuwan yang memberikan pengertian tentang civil society atau masyarakat madani. Beberapa ilmuwan tersebut sebagai berikut.

a. Muhammad A.S. Hikam

Menurut Muhammad A.S. Hikam, masyarakat madani adalah wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan antara lain kesukarelaan, keswasembadaan dan keswadayaan, kemandirian yang tinggi terhadap negara, dan keterikatan dengan norma serta nilai-nilai hukum yang diikuti warganya.

b. Thomas Paine

Menurut Thomas Paine masyarakat madani adalah suatu ruang tempat warga dapat mengembangkan kepribadiannya dan memberi peluang bagi pemuasan kepentingan secara bebas dan tanpa paksaan.

c. Nurcholis Madjid

Menurut Nurcholis Madjid, masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk pada masyarakat Islam yang pernah dibangun Nabi Muhammad saw. di negeri Madinah. Masyarakat sebagai kota atau masyarakat yang berkeadaban dengan ciri antara lain egalitarianisme, menghargai prestasi, keterbukaan, penegakan hukum dan keadilan, toleransi dan pluralisme, serta musyawarah. (Sumber: Musthafa Kamal Pasha, 2003: 156–157)

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum masyarakat madani atau civil society dapat diartikan sebagai suatu corak kehidupan masyarakat yang terorganisasi, mempunyai sifat kesukarelaan, keswadayaan, kemandirian, dan mempunyai kesadaran hukum yang tinggi. Itulah pengertian masyarakat madani. Dari berbagai pengertian masyarakat madani tersebut dapat Anda pahami ciri-ciri masyarakat madani.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Madani

Masyarakat madani (civil society) sebagai sebuah tatanan masyarakat yang mandiri menunjukkan kemajuan dalam hal peradaban, mempunyai ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang membedakannya dengan bentuk masyarakat lainnya. Berkaitan dengan ciri-ciri masyarakat madani, ada beberapa tokoh yang memberikan argumennya. Tokoh-tokoh dan argumennya tentang ciri-ciri masyarakat madani tersebut seperti berikut.

a. Muhammad A.S. Hikam

Muhammad A.S. Hikam memberikan empat ciri utama dari masyarakat madani sebagai berikut.

1) Kesukarelaan, artinya tidak ada paksaan, tetapi mempunyai komitmen bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama. 2) Keswasembadaan, yaitu setiap anggota mempunyai harga diri

yang tinggi, mandiri, dan kuat tanpa menggantungkan pada negara, lembaga-lembaga negara atau organisasi lainnya. 3) Kemandirian yang cukup tinggi dari individu-individu dan

kelompok-kelompok dalam masyarakat, utamanya ketika berhadapan dengan negara.

4) Keterkaitan pada nilai-nilai hukum yang disepakati bersama. Masyarakat madani adalah masyarakat yang berdasarkan hukum dan bukan negara kekuasaan.

(Sumber: Drs. H. Winarna Surya Adisubrata, 2002: 9–12)

b. Nurcholis Madjid

Dalam sudut pandang lain, Nurcholis Madjid mengemukakan ciri-ciri masyarakat madani sebagai berikut.

1) Semangat egalitarianisme atau kesetaraan.

2) Penghargaan kepada orang berdasarkan prestasi, bukan prestise seperti keturunan kesukuan, dan ras.

3) Keterbukaan.

4) Partisipasi seluruh anggota masyarakat. 5) Penentuan kepemimpinan melalui pemilihan. (Sumber: Musthafa Kamal Pasha, 2003: 157)

c. Daniel Bell

Menurut Daniel Bell, masyarakat madani mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1) Adanya kemandirian yang cukup tinggi dari individu. Individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat, utamanya ketika berhadapan dengan negara.

2) Adanya ruang publik bebas sebagai wahana bagi keterlibatan politik secara aktif dari warga negara melalui wacana dan praksis yang berkaitan dengan kepentingan publik.

3) Adanya kemampuan membatasi kuasa negara agar ia tidak intervensionis.

(Sumber: Musthafa Kamal Pasha, 2003: 157)

Secara umum, masyarakat madani (civil society) dicirikan dengan masyarakat terbuka, masyarakat yang bebas dari pengaruh kekuasaan dan tekanan negara, masyarakat yang kritis dan berpartisipasi aktif serta masyarakat egaliter (kesetaraan). Untuk mewujudkan konsep tersebut

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, diperlukan berbagai prasyarat sebagaimana diungkapkan oleh Han Sung-Jun berikut ini.

a. Diakui dan dilindunginya hak-hak individu dan kemerdekaan berserikat serta mandiri dari negara.

b. Adanya ruang publik yang memberikan kebebasan bagi semua orang dalam mengartikulasikan isu-isu politik.

c. Terdapat gerakan kemasyarakatan yang berdasar pada nilai-nilai budaya tertentu.

d. Terdapatnya kelompok inti di antara kelompok-kelompok menengah yang mengakar dalam masyarakat dan mampu menggerakkan masyarakat dalam melakukan modernisasi sosial ekonomi.

Masyarakat madani merupakan elemen yang sangat signifikan dalam membangun demokrasi. Hal ini karena salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah terciptanya partisipasi masyarakat dalam proses- proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh negara atau pemerin- tahan. Masyarakat madani men- syaratkan adanya keterlibatan warga negara dalam asosiasi-asosiasi sosial. Hal ini karena keterlibatan warga negara ini memungkinkan tumbuhnya sikap terbuka, percaya, dan toleran.

3. Demokratisasi Menuju Masyarakat Madani

Demokratisasi adalah sebuah proses menuju terbentuknya demokrasi. Demokrasi yang dimaksud adalah terbentuknya negara yang demokratis sekaligus masyarakat yang demokratis. Pembicaraan mengenai masyarakat madani tidak bisa dilepaskan dari demokratisasi dan demokrasi.

Menurut Gellner, masyarakat madani dan demokrasi merupakan dua kata kunci yang tidak dapat dipisahkan. Demokrasi dapat dianggap sebagai hasil dinamika masyarakat yang menghendaki adanya partisipasi. Selain itu, demokrasi merupakan pandangan mengenai masyarakat dalam kaitan dengan pengungkapan kehendak, adanya perbedaan pandangan, adanya keragaman dan konsensus. Tatanan nilai-nilai masyarakat tersebut ada dalam masyarakat madani. Oleh karena itu, demokrasi membutuhkan tatanan nilai-nilai sosial yang ada pada masyarakat madani. Bagaimanakah proses demokratisasi menuju masyarakat madani?

Sumber: http://www.bappeprop-jatim.go.id

▼ Gambar 2.4

Asosiasi Kepala Desa Tulung Agung menolak saluran bantuan langsung tunai (BLT).

Demokratisasi bertujuan membentuk kehidupan yang demokratis yang ditandai adanya kebebasan, kemandirian, dan partisipasi masyarakat dalam bernegara. Kebebasan dan kemandirian adalah ciri dari masyarakat madani. Dengan demikian, demokratisasi merupakan proses menuju terbentuknya masyarakat madani. Pada dasarnya, demokratisasi yang merupakan proses menuju terbentuknya masyarakat madani mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Berlangsung Secara Evolusioner

Demokratisasi berlangsung dalam waktu yang lama. Demokrati- sasi berjalan secara perlahan, bertahap, bagian demi bagian. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa mengembangkan nilai demokrasi dan membentuk lembaga-lembaga demokrasi tidak dapat dilakukan secepat mungkin.

b. Proses Perubahan Secara Persuasif dan Koersif

Demokratisasi dilakukan bukan dengan paksaan, kekerasan, atau tekanan. Proses menuju demokrasi dilakukan dengan musyawarah dan melibatkan setiap warga negara. Perbedaan pandangan diselesaikan dengan baik tanpa kekerasan. Mengapa demikian? Hal ini karena sikap pemaksaan, pembakaran, dan perusakan bukan cara yang demokratis.

c. Proses yang Tidak Pernah Selesai

Demokratisasi merupakan proses yang berlangsung terus- menerus. Demokrasi adalah sesuatu yang ideal yang tidak bisa tercapai. Negara yang benar-benar demokrasi tidak ada, tetapi negara sedapat mungkin mendekati kriteria demokrasi. Bahkan, suatu pemerintah negara demokrasi dapat jatuh dalam pemerintah otoriter. Itulah proses demokratisasi menuju masyarakat madani. Demokrati- sasi memang tidak bisa dipisahkan dengan pembentukan masyarakat madani. Mengapa demikian? Demokrasi adalah mekanisme dari masyarakat madani. Hal ini berarti bahwa proses melakukan demokrasi merupakan jalan bagi terbentuknya masyarakat madani. Jika demokrasi bisa diwujudkan berarti masyarakat bisa menemukan kebebasan dan kemandirian dalam melakukan aktivitasnya. Masyarakat juga berpartisi- pasi aktif dan mengawasi atau mengontrol jalannya pemerintahan. Selain itu, masyarakat memiliki tanggung jawab terhadap penyelenggaraan berbangsa dan bernegara dengan senantiasa berperilaku sesuai dengan norma dan hukum yang telah ditetapkan bersama. Ciri-ciri demikian pada dasarnya merupakan ciri dari masyarakat madani. Dengan demikian, keberhasilan dalam mewujudkan kehidupan demokratis mencerminkan keberhasilan dalam mewujudkan masyarakat madani.

Dalam uraian tentang masyarakat madani, sering disebut tentang masyarakat demokrasi. Bagaimanakah hubungan antara masyarakat madani dengan masyarakat demokrasi? Bagaimana dengan budaya demokrasi masyarakat di daerah Anda? Apakah masyarakat di daerah Anda sudah memiliki jiwa atau etos kerja yang tinggi untuk mewujudkan masyarakat madani? Coba Anda diskusikan dengan teman sebangku Anda! Tuliskan hasil diskusi Anda pada selembar kertas dan presentasikan di depan kelas. Perbaiki hasil diskusi Anda sesuai dengan masukan-masukan yang ada dalam presentasi dan kumpulkan kepada guru untuk dinilai.