Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa mu’rab (kalimat yang bisa di i’rab) ada dua, yaitu:
Kalimat fi’il mud}ari’ (yang tidak bersambung dengan nun taukid atau nun niswah) dan kalimat isim (yang tidak serupa dengan huruf). I’rab yang masuk pada fi’il mud}ari’ ada 3, i’rab rafa’, nashab, dan jazm. Amil-amil yang memerintah fi’il mud}ari’ untuk beri’rab rafa’, nashab, atau jazm sudah dibahas pada bab i’rab fi’il mud}ari’.
Kalimat isim (yang tidak serupa dengan huruf). I’rab yang masuk pada kalimat isim ada 3, i’rab rafa’, nashab, dan jer. Rinciannya sebagaimana berikut:
Isim akan beri’rab rafa’ jika kedudukannya menjadi salah satu dari marfuat al-asma’ (isim-isim yang dibaca rofa)
Isim akan beri’rab nashab jika kedudukannya menjadi salah satu dari mansubat al-asma’ (isim-isim yang dibaca nashab) Isim akan beri’rab jer jika kedudukan isim menjadi salah satu dari
mahfud}at al-asma’ (isim-isim yang dibaca jer)
Tabel i’rab isim: N
O I’RAB ISIM RINCIAN CONTOH
1
Marfuat al-asma’
(isim-isim yang
dibaca rofa)
1) fa’il. 2) naibul fa’il. 3) mubtada’. 4) khabar. 5) isim
ناخخخك
dan saudaranya. 6) khabarنأ
dan saudaranya. 7) isim yang ikut pada isim yang dibaca rafa’ (Tawabi’)بحتسم كاوسلا
2 Mansubat al-asma’ (isim-isim yang dibaca nashab) 1) dua maf’ul 2 .نظ
) khabarناك
dan saudara-saudaranya. 3) isimنإ
. Dan saudara-saudaranya. 4) maf’ul bih. 5) maf’ul ma’ah. 6) maf’ul liajlih. 7) masdar. 8) haal. 9) tamyiz. 10) zaraf. 11) Mustasna. 12. isim .ل
13) munada. 14) isimبجوي يذلاو
لسغلا
yang ikut pada isim yang dibaca nashab (Tawabi’) 3 Mahfud}at al-asma’ (isim-isim yang dibaca jer)
1) isim yang dijerkan oleh huruf jer. 2) mud}af ilaih. 3) isim yang ikut pada isim yang dibaca jer (Tawabi’)
ناكرأ
ةلصلا
MARFUAT AL-ASMA’ (ISIM-ISIM YANG BERI’RAB RAFA’) Marfu’at al-asma’ adalah kalimat isim yang keadaannya beri’rab rafa’. Jadi jika ada kalimat isim yang kedudukannya menjadi salah satu dari marfuat al-asma’ ini, maka kalimat isim tersebut pasti beri’rab rafa’.
Marfuat al-asma’ ada 7 macam, yaitu: 1) fa’il. 2) naibul fa’il. 3) mubtada’. 4) khabar. 5) isim
ناك
dan saudaranya. 6) khabarنأ
dan saudaranya. 7) isim yang ikut pada isim yang dibaca rafa’ (Tawabi’) Contoh:بحتسم كاوسلا
(bersiwak itu disunnahkan). Lafazكاوسلا
beri’rab rafa’ karena kedudukannya menjadi salah satu dari marfu’at al-asma’, yaitu menjadi mubtada’. Kalimat isim yang kedudukannya menjadi mubtada’, maka kalimat isim tersebut pasti beri’rab rafa’.كاوخخخسلا
adalah isim mufrad, maka tanda i’rab rafa’nya adalah dlommah (lihat penjelasan tentang tanda-tanda i’rab). Maka cara membacanyaكاوسلا
, huruf akhirnya berharokat dlommah (ك
).Rincian 7 macam marfuat al-asma’, sebagaimana berikut: FA’IL (PELAKU)
Ciri-Ciri Fa’il:
Cocok bermakna “siapa” atau “apa” Sebagai pelaku dari suatu pekerjaan
Berada setelah fi’il ma’lum dan sebagai kalimat pokok
Berupa isim zahir / dlomir / fi’il yang di dahului نأ / kata yang didahului نأ
Contoh:
و اذإ ءاج رصن لا
(apabila datang pertolongan Allah).Penjelasan
Fa’il adalah isim yang dibaca rafa’ yang berada setelah fi’il mabni ma’lum atau setelah isim yang bisa beramal seperti fi’il mabni ma’lum. Jadi fa’il ini adalah pelaku (subyek) dari suatu pekerjaan . Contoh:
contoh fa’il yang jatuh setelah fi’il mabni ma'lum:
مئاصلا فكتعي
(orang yang berpuasa itu sedang beri’tikaf).مئاصلا
kedudukannya sebagai fa’il (pelaku) dari fi’il mabni ma’lum, yaituفكتعي
. lafazمئاصلا
i’rabnya rafa’ karena kedudukannya menjadi fa’il. Tanda fa’ilnya adalah dlommah karenaمئاخخصلا
adalah isim mufrad.مئاصلا
adalah fa’il : sebagai ma’mul (yang diperintah)فكتعي
adalah fi’il mabni ma’lum : sebagai amil (yang memerintah)contoh fa’il yang jatuh setelah isim yang bisa beramal seperti fi’il mabni ma’lum:
ءاملا رهاط له
(apakah air itu suci?).ءاملا
kedudukannya sebagai fa’il (pelaku) dari isim yang bisa beramal seperti fi’il mabnima’lum, yaitu
رهاخخخخط
. Lafazءاخخخخملا
i’rabnya rafa’ karena kedudukannya menjadi fa’il. Tanda fa’ilnya adalah dlommah karenaءاملا
adalah isim mufrad.Keterangan: isim yang bisa beramal seperti fi’il mabni ma’lum ada 6, yaitu:
Isim masdar (isim yang menunjukkan arti suatu peristiwa / kejadian dan tidak bersamaan dengan waktu). Contoh:
بلطلا ةلصلا مايق ينحرفي
(para murid yang mengerjakan sholat itu membuat saya bahagia).Jadi,
بلطلا
kedudukannya sebagai fa’il (pelaku) dari isim masdar, yaituمايق
Isim fa’il (subyek atau pelaku dari suatu pekerjaan). Contoh:
كقيدص مئاصأ
(apakah temanmu itu berpuasa?)Jadi,
قيدخخص
kedudukannya sebagai fa’il (pelaku) dari isim fa’il, yaitu:مئاص
Isim sifat musyabbihat (sifat yang bentuk lafaznya diambil dari fi’il mabni ma’lum (kata kerja yang pelakunya ada/diketahui) untuk menunjukkan suatu arti yang ada pada sesuatu yang disifati (maushuf). Contoh:
ةنخخسح دخخمحم
هقلخا
(muhammad itu baik akhlaknya).Jadi,
قلخا
kedudukannya sebagai fa’il (pelaku) dari isim fa’il, yaitu:ةنسح
Mubalaghoh isim fa’il (isim fa’il yang dipersangat). Contoh:
ام
بلاطلا لوسك
(betapa malasnya murid itu)Jadi,
بلاخخطلا
kedudukannya sebagai fa’il dari mubalaghoh isim fa’il, yaitu:لوسك
Isim tafdlil (isim yang bermkana paling / lebih). Contoh:
تيأر
هرعخخخش نخخخسحأ لجر
(saya melihat laki-laki yang rambutnya sangat bagus)Jadi,
رعش
kedudukannya sebagai fa’il dari isim tafdlil, yaitu:نسحأ
Isim fi’il (isim yang bermakna pekerjaan). Contoh:
ريزنخلا تاهيه
(babi itu sudah jauh.Jadi,
ريزنخلا
kedudukannya sebagai fa’il dari isim fi’il, yaitu:تاهيه
Macam-Macam Fa’il
Ada dua pembagian fa’il, yaitu:
Dilihat dari segi bentuknya, fa’il ada dua macam: fa’il muawwal (dita’wil / ditafsirkan)
Yaitu fa’il yang berupa kalimat yang dita’wil masdar. Contoh:
ءاخخخملا ىخخخلع ءاجنتخخخسلارصتقي
نأ زوخخخخجي (seseorang boleh beristinjak dengan air saja)jadi,
رصتقي نأ
kedudukannya sebagai fa’il dari fi’il, yaituزوجي
. Lafazرصتقي نأ
adalah fa’il berupa kalimat fi’il mud}ari’ yangdita’wil masdar. Takwil dari
رصتقي نأ
adalahراصتقلا
(bentuk isim masdar dariرصتقي
).Fa’il sarih (jelas)
Yaitu fa’il yang bukan berupa kalimat yang dita’wil masdar. Contoh:
ديز أضوتي
(zaid sedang berwudlu’).Jadi,
ديز
kedudukannya sebagai fa’il (pelaku) dari kata kerjaأضوتي
. Lafazديز
adalah kalimat isim asli dan bukan kalimat yang dita’wil masdar.دخخيز
i’rabnya adalah rafa’ karena kedudukannya manjadi fa’il. Tanda i’rabnya adalah dlommah karenaديز
adalah isim mufrad.Dilihat dari segi jelas atau tidaknya, fa’il ada dua macam: Fa’il Isim zahir (isim yang tampak/bukan kata ganti)
yaitu fa’il yang berupa isim zahir (isim yang tampak / bukan isim dlomir). Contoh:
رفاكلا ملسأ
(orang kafir itu masuk islam)رفاخخكلا
kedudukannya sebagai fa’il (pelaku) dari fi’il (kata kerja)ملسأ
. lafazرفاكلا
adalah fa’il berupa isim zahir (bukan isim dlomir).رفاخخخخخكلا
i’rabnya adalah rafa’ karena kedudukannya manjadi fa’il. Tanda i’rabnya adalah dlommah karenaرفاكلا
adalah isim mufradIsim dlomir (kata ganti)
Yaitu fa’il yang berupa isim dlomir (kata ganti). Contoh:
تملكت
(saya telah berbicara).ت adalah fa’il (pelaku) dari fi’il (kata kerja)
مخخلكت
. Lafazت
adalah fa’il berupa isim dlomir. Berbeda dengan fa’il isim zahir diatas, fa’il isim dlomir ini hukumnya mabni (huruf akhirnya tidak bisa berubah). Jadi selamanya harokatت
adalah dlommah, tidak akan bisa berubah.Isim dlomir yang kedudukannya menjadi fa’il ini dibagi menjadi 2, yaitu:
Fa’il isim dlomir muttasil (bersambung)
yaitu fa’il yang berupa isim dlomir yang bersambung dengan fi’ilnya. Contoh:
تيمس
(saya membaca bismillah). Jadi,ت
kedudukannya sebagai fa’il (pelaku) dari fi’il (kata kerja)يمس
. Lafazت
adalah fa’il berupa isim dlomir muttasil karenaت
tersebut bersambung langsung dengan fi’ilnya (يمس
)Rincian isim dlomir muttasil sebagai berikut: Fi’il Mad}i Mabni
Ma’lum Fa’il isim dlomir mutashil Arti isim dlomir mutashil
لعف
(telah bekerja)وه
yang dikira-kira dia satu laki-lakiلعف ا
(alif) Dia dua laki-lakiتلعف يه
(yang dikira-kira) Dia satu perempuanاتلعف ا
(alif) Dia dua perempuanنلعف ن
(nun) Mereka perempuanتلعف ت
(ta’) Kamu satu laki-lakiامتلعف ت
(ta’) Kamu dua laki-lakiمتلعف ت
(ta’) Kamu banyaklaki-laki
تلعف ت
(ta’) Kamu satuperempuan
امتلعف ت
(ta’) Kamu duaperempuan
نتلعف ت
(ta’) Kamu banyakperempuan
تلعف ت
(ta’) Sayaانلعف ن
(nun) kami Fi’il mud}ari’mabni ma’lumFa’il isim dlomir
muttasil Arti isim dlomir mutashil
لخخخعفي
(sedang / akanbekerja)
وه
yang dikira-kira Dia satu laki-lakiنلعفي ا
(alif) Dia dua laki-lakiنولعفي و
(wawu) Mereka laki-lakiلعفت ىه
yang dikira-kira Dia satu perempuanنلعفت ا
(alif) Dia dua perempuanنلعفي ن
(nun) Mereka perempuanلعفت تنأ
yang dikira-kira Kamu satu laki-lakiنلعفت ا
(alif) Kamu dua laki-lakiنولعفت و
(wawu) Kamu banyaklaki-laki
perempuan
نلعفت ا
(alif) Kamu duaperempuan
نلعفت ن
(nun) Kamu banyakperempuan
لعفا انأ
yang dikira-kira Saya laki-laki /perempuan
لعفن نحن
yang dikira-kira Kami laki-laki /perempuan
Fi’il amr Fa’il isim dlomir
muttasil Arti isim dlomir mutashil
لعفأ
(bekerjalah)تنأ
yang dikira-kira Kamu satu laki-lakiلعفأ ا
(alif) Kamu dua laki-lakiاولعفأ و
(wawu) Kamu banyaklaki-laki
يلعفأ ي
(ya’) Kamu satuperempuan
لعفأ ا
(alif) Kamu duaperempuan
نلعفأ ن
(nun) Kamu banyakperempuan Fa’il isim dlomir munfasil (berpisah)
yaitu fa’il yang berupa isim dlomir yang berpisah (tidak bersambung langsung) dengan fi’ilnya. Contoh:
لإ مني مل
تنأ
(tidak tidur kecuali kamu)jadi,
تخخنأ
kedudukannya sebagai fa’il (pelaku) dari fi’il (kata kerja)مني
. Lafazتنأ
adalah fa’il berupa isim dlomir munfasil karenaتنأ
tersebut terpisah (tidak bersambung langsung) dengan fi’ilnya (مني
).Rincian isim dlomir munfasil sebagaimana berikut: Fa’il isim dlomir
munfasil Arti isim dlomir munfasil Contoh