• Tidak ada hasil yang ditemukan

nahwu shorof

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "nahwu shorof"

Copied!
194
0
0

Teks penuh

(1)

KALIMAT

KALIMAT (KATA) DAN JUMLAH (KALIMAT)

Kalimat dalam bahasa Indonesia disebut kata. Sedangkan jumlah dalam bahasa Indonesia adalah kalimat. Lebih jelasnya sebagaimana contoh berikut:

Contoh kalimat:

جرخ

(keluar) : kalimat

نم

(dari) : kalimat

دجسم

(masjid) : kalimat

Contoh jumlah:

دجسملا نم تجرخ

(saya keluar dari masjid): jumlah

Tiap lafaz dari

دجخخسم

,

نخخم

,

جرخخخ

disebut kalimat. Sedangkan gabungan dari tiga kalimat tersebut (

دجخخسملا نخخم تخخجرخ

) disebut jumlah.

Kalimat ada tiga macam:

kalimat isim (kata benda). Contoh:

دجسم

(masjid) kalimat fi’il (kata kerja). Contoh:

جرخ

(keluar) kalimat huruf (kata sambung). Contoh:

نم

(dari)

Tabel pembagian kalimat:

N

o kalimat contoh

1 isim (kata benda).

دجسم

(masjid) 2 fi’il (kata kerja).

جرخ

(keluar) 3 Huruf (kata sambung)

نم

(dari)

ISIM

Definisi

Isim dalam bahasa Indonesia disebut kata benda. Yaitu kata yang menunjukkan benda. Menurut istilah, isim adalah kata yang menunjukkan makna mandiri dan tidak cocok diikat dengan waktu. Contohnya adalah

لجر

(seorang laki-laki),

ءام

(air),

وه

(dia), dan contoh-contoh yang lain. Contoh-contoh tersebut disebut isim karena mempunyai makna mandiri dalam arti tidak tergantung pada kata lain.

ءام

, menunjukkan kata benda, yaitu air. Begitu juga

ءام

disebut kata benda karena tidak cocok diikat dengan waktu, seperti ungkapan sedang air, akan air, atau telah air. Ikatan waktu itu (sedang, akan, dan telah) tidak cocok disandingkan dengan kata

ءام

(air), maka

ءام

disebut kata benda. Begitu juga pada contoh-contoh isim yang lain.

(2)

Tanda-Tanda Isim

Untuk menunjukkan isim, ada tanda-tanda yang pantas disandingkan dengan isim. Tanda-tanda tersebut adalah setiap kata yang pantas:

Bertanwin ( ً ). Tanwin adalah nun mati tambahan yang berada pada akhir kalimat isim dalam ucapan saja tanpa ada tulisannya ( ً ). Contoh:

رهطم رهاط

(suci dan mensucikan)

Dimasuki

لا

. Contoh:

ءامسلا ءام

(air hujan)

Dimasuki huruf jer. Ada beberapa huruf jer yang penjelasannya pada bab berikutnya. Contoh:

جلثلا نم

(air salju)

Dalam keadaan jer. Artinya kalimat tersebut dalam keadaan i’rob jer, baik dengan huruf jer, dengan mudlof ilaih, atau dengan tawabi’ (yang ikut pada kalimat sebelumnya). Contoh

رئبلا يف

(di dalam sumur).

Table tanda kalimat isim: N

O TANDA ISIM CONTOH

1 Tanwin ( ً )

رهطم رهاط

2 Dimasuki

لا

. Contoh: (air hujan)

ءامسلا

ءام

3 Dimasuki huruf jer. Ada beberapa huruf jer yang penjelasannya

pada bab berikutnya

نم

جلثلا

4 Dalam keadaan jer

رئبلا يف

Keterangan

Pada kalimat isim, ada tiga hal yang tidak mungkin bertemu dalam satu kalimat secara bersamaan, yaitu mudhof, al ( لا ), dan tanwin. Rinciannya sebagai berikut:

Jika kalimat isim menjadi mudlof, maka kalimat isim tersebut tidak ada al ( لا ) dan tidak ada tanwin ( ).

Jika kalimat isim ada al ( لا ), maka kalimat isim tersebut tidak ada tanwin dan tidak menjadi mudlof.

Jika kalimat isim ada tanwin ( ), maka kalimat isim tersebut tidak ada al ( لا ) dan tidak menjadi mudlof.

Contohnya adalah: ةنخخس ةخخعامجلا ةلص (sholat jama’ah itu sunnah). Pada contoh ini, mudhof, al ( لا ), dan tanwin tidak bertemu dalam satu kalimat. Penjeasannya adalah:

Lafadz ةلص adalah kalimat isim yang menjadi mudlof (mudlof ilaihnya adalah ةعامجلا), maka lafadz ةلص tidak ada al ( لا ) dan tidak ada tanwin.

Lafadz ةعامجلا adalah kalimat isim yang ada al ( لا ), maka ةعامجلا tidak ada tanwin dan tidak menjadi mudlof.

(3)

tidak ada al ( لا ) dan tidak menjadi mudlof.

Pembagian Isim

Ada beberapa pembagian isim Dilihat dari segi jenis kelaminnya Dilihat dari segi jumlahnya

Dilihat dari segi bertanwin atau tidaknya Dilihat dari segi tertentu atau tidaknya Rinciannya sebagai berikut:

Dilihat dari segi jenis kelamin dibagi dua:

Mudzakkar (laki-laki). Yaitu isim yang menunjukkan laki-laki dan pantas disandingkan dengan kata

اذه

, contoh:

لجر اذه

ini seorang laki-laki),

بخخخلك اذخخخه

(ini anjing)

ءاخخخملا اذخخخه

(ini air).Mudzakkar ada dua macam:

Hakiki, yaitu, kata yang menunjukkan jenis laki-laki, baik manusia ataupun hewan. Contoh:

لخخجر

(seorang laki-laki),

يبص

(anak laki-laki),

دسأ

(singa jantan)

Majazi, yaitu kata yang dianggap menjadi jenis laki-laki, tapi bukan manusia atau hewan. Contoh:

كاوسلا

(siwak),

ليل

(malam)

Muannas (perempuan). Yaitu isim yang menunjukkan kata perempuan dan pantas disandingkan dengan kata

هذخخه

. Contoh

ةأرمأ هذه

(ini seorang perempuan),

سمش

(matahari). Ada beberapa tanda yang menunjukkan kata muannas, yaitu:

Pantas dimasuki ta’ marbuthoh (

ة

). Yaitu ta’ yang membedakan antara laki-laki dan perempuan. Contoh:

ملسم

(muslim laki-laki),

ةملسم

(muslim perempuan)

Pantas dimasuki alif ta’nis maqsuroh (

ى

), yaitu alif berbentuk ya’ tanpa titik yang menunjukkan perempuan. Contoh:

ىملس

(salma)

Pantas dimasuki alif mamdudah (

ا

), yaitu alif yang berada sebelum hamzah dan menunjukkan perempuan. Contoh

ءانسح

(beberapa perempuan yang baik)

Muannas (perempuan) ada dua macam:

Hakiki, yaitu kata yang menunjukkan arti perempuan, baik manusia ataupun hewan. Contoh:

ةأرخخخخمإ

(seorang perempuan),

ةقان

(unta betina)

Majazi, yaitu kata yang dianggap menjadi jenis perempuan, tapi bukan manusia atau hewan. Contoh:

سمخخخش

(matahari),

نيع

(mata).

Tabel pembagian isim dilihat dari segi jenis kelaminnya:

(4)

N O ISIM CONTOH 1 Muzakkar Hakiki

لجر

Majazi

كاوسلا

2 Muannas Hakiki

ةأرمإ

Majazi

سمش

Tambahan

Termasuk dari muannas adalah setiap jama’ taksir . Jadi, setiap jama’ taksir (kata kerja yang bermakna banyak) hukumnya adalah muannas. Contoh:

هايملا

(beberapa air). Bentuk tunggalnya adalah

ءاملا

(air).

Untuk mengetahui tentang muannas majazi, harus dilihat syiyaqul kalamnya (konteks kalimat), baik melihat kalimat sebelum atau sesudahnya, atau melihat arti yang ditunjukkan oleh konteks kaimat. Contoh:

سمشلا

ةريبخخكلا

(matahari yang besar). Pada contoh ini, lafadz

سمخخشلا

adalah muannas majazi karena melihat konteks kalimatnnya, yaitu setelahnya ada kalimat yang menjadi sifat (

ةريبخخخكلا

). Sedangkan sifat harus sama jenisnya dengan yang disifati. Sifatnya (

ةريبكلا

) adalah muannas, maka

سمشلا

(yang disifati) pasti juga muannas.

Dilihat dari segi jumlahnya, isim dibagi menjadi tiga:

Isim mufrod, yaitu isim yang menunjukkan arti satu/tunggal (singular) dan tidak ada tambahan alif dan nun (

ن ا

), ya’ dan nun (

ن ي

), wawu dan nun (

ن و

) atau alif dan ta’ (

ت ا

). Contoh:

ريزنخلا

(satu babi),

ةرجشلا

(satu pohon). Contoh yang lain:

ةتخخس

(enam). Meskipun artinya adalah enam, tetap dikatakan isim mufrod karena tidak ada tambahan.

Isim tasniyah, yaitu isim yang menunjukkan arti dua dengan mendapatkan tambahan alif dan nun (

ن ا

) dalam keadaan rofa’ dan tambahan ya’ dan nun (

ن ي

) dalam keadaan nashob dan jer. Contoh:

ناملخخسملا

(dua orang muslim),

نخخم

نيليبسلا

(dua jalan/lobang). Bentuk mufrodnya adalah

ملسملا

dan

ليبسلا .

Jadi, seperti lafadz

ناخخمثع

, tetap dikatakan isim mufrod karena mempunyai arti satu (satu usman), dan

نا

pada lafadz

ناخخخخمثع

adalah asli, bukan tambahan yang menunjukkan arti dua.

Isim jama’, yaitu isim yang menunjukkan arti banyak (lebih dari dua). Isim jama’ ada tiga macam:

(5)

Jama’ mudzakkar salim, yaitu isim yang menunjukkan arti banyak (lebih dari dua) khusus untuk laki-laki, yang mendapatkan tambahan wawu dan nun (

ن و

) dalam keadaan rofa’ dan tambahan ya’ dan nun (

ن ي

) dalam keadaan nashob dan jer. Contoh:

نوحلاخخصلا

(beberapa orang sholeh). Bentuk mufrodnya

حلاص

(satu orang yang sholeh).

نيرفاخخسملل

(bagi orang-orang yang bepergian). Bentuk mufrodnya,

رفاسم.

Jadi, seperti lafadz

نوخخنجملا

(orang gila), tetap disebut isim mufrod karena mempunyai arti satu (satu orang gila), dan

نو

pada lafadz

نوخخنجملا

adalah asli, bukan tambahan yang menunjukkan arti banyak.

Jama’ muannas salim, yaitu isim yang menunjukkan arti banyak (lebih dari dua) khusus untuk perempuan yang diakhir kalimatnya mendapatkan tambahan alif dan ta’ (

ت ا

). Contoh:

تاملخخخخخسملا

(beberapa orang muslim perempuan), bentuk mufrodnya,

ةملخخخسم

(satu orang muslim perempuan)

Jama’ taksir, yaitu isim yang menunjukkan arti banyak (lebih dari dua) yang bentuknya berubah dari bentuk mufrodnya. Bentuk jama’ taksir ini biasanya mengikuti salah satu dari wazan: ,

لعافم

,

لعف

,

لوعف

,

لاعفأ

لاعف

Contoh:

ضورف

ءوضولا

(fardu-fardunya wudu’). Bentuk mufrodnya adalah

ءايشأ ةثلث

.

ضرف

(tiga perkara). Bentuk mufrodnya

ءيش

(satu perkara)

Tabel pembagian isim dilihat dari segi jumlahnya:

N

O ISIM TAMBAHAN CONTOH

1 Mufrod

حلاص

2 Tasniyah

ن ي: Nashob dan jer

ن ا : Rofa’

نيليبسلا

ناملسملا

3 Jama’ Muzakkar salim

ن و : Rofa’

ن ي: Nashob dan jer

نوحلاصلا

نيرفاسم

Muannas

salim alif dan ta’ (

ت ا )

تاملسملا

Jama’ taksir Biasanya mengikuti

wazan:

, ,

لعف

,

لوعف

,

لاعفأ

لاعف

لعافم

ضورف

Keterangan

(6)

mufrod atau jama’ taksir, maka caranya adalah langsung melihat di kamus. Contohnya adalah lafadz

فوخخسخ

dan

ضورخخخف

. untuk membedakan kedua kalimat ini, maka caranya adalah langsung lihat dikamus. Setelah lihat dikamus, lafadz

فوخخسخ

adalah isim mufrod yang artinya gerhana bulan. Sedangkan lafadz

ضورخخخف

adalah jama’ taksir yang artinya adalah beberapa fardlu. Bentuk mufrodnya adalah

ضرف .

Jika ada kalimat isim mendapat tambahan ya’ dan nun (

ن ي

), maka kalimat isim tersebut ada dua kemungkinan. Adakalnya isim tasniyah, adakalanya jama’ mudzakkar salim. Untuk membedakan keduanya adalah dengan melihat syiyaqul kalam (konteks kalimat) pada kalimat sebelumnya atau sesudahnya, dan juga melihat konteks arti yang ditunjukkan dalam suatu susunan kalimat.

Contoh:

نيدخخيلا لخخسغ

. Pada contoh ini, lafadz

دخخيلا

(tangan) mendapatkan tambahan (

ن ي

), yiatu menjadi

نيديلا.

Lafadz

نيدخخيلا

mempunya dua kemungkinan (isim tasniyah atau jama’ mudzakkar salim). Setelah dilihat konteks kalimatnya, lafadz

نيدخخخيلا

adalah isim tasniyah, karena tangan manusia secara umum hanya ada dua.

Disamping melihat syiyaqul kalam, cara membedakannya juga dengan melihat harokatnnya.

Pada isim tasniyah, harokat sebelum ya (

ي

) adalah fathah, harokat nun adalah kasroh (

ن

). Contoh:

نيرفاخخسم

(dua orang yang bepergian)

Pada jama’ mudzakkar salim, harokat sebelum ya (

ي

) adalah kasroh, harokat nun adalah fathah (

ن

). Contoh:

نيرفاسم

(beberapa orang yang bepergian).

Dilihat dari segi bertanwin atau tidaknya, dibagi menjadi dua

Isim munshorif, yaitu isim yang bisa bertanwin. Contoh,

سأر

(kepala),

ةنونخخسم

(beberapa hal yang disunnahkan). Isim munshorif ini ada dua macam:

Asli munshorif. Artinya, kalimat isim tersebut tidak ada illatnya. Contoh:

سأر

(kepala)

Aslinya adalah isim ghoiru munshorif (karena ada illat), akan tetapi isim ghoiru munshorif tersebut didahului oleh al (

ل ا

), atau menjadi mudlof. Contoh:

لخخسغلا ضئارف

(fardlu-fardlunya mandi). Lafadz

ضئارخخف

asalnya adalah isim ghoiru munshorif karena ada satu illat, yaitu shighot muntahal jumu’. Akan tetapi karena

ضئارخخخف

menjadi mudlof (mudlof ilaihnya adalah

لخخسغلا

) maka menjadi isim munshorif.

(7)

disebabkan oleh beberapa illat (penyakit/pencegah). Illat (pencegah) yang mencegah isim untuk bertanwin dibagi menjadi dua:

Satu illat yang kekuatannya sama dengan dua illat. Satu illat ada 3 macam:

Alif ta’nis maqsuroh, yaitu alif yang berbentuk ya’ tanpa titik (

ى

) dan setelahnya tidak ada hamzah, yang merupakan tanda dari isim muannas (perempuan). Contoh:

ىنمي

(yang kanan)

Alif ta’nis mamdudah, alif (

ا

) yang setelahnya terdapat hamzah yang merupakan tanda dari isim muannas (perempuan). Contoh:

ءارحص

(padang sahara)

Sighot muntahal jumu’:yaitu bentuk dari jama taksir yang mengikuti wazan (bentuk)

لخخعافم

atau

لخخيعافم

. Contoh:

ضئارف

(fardu-fardu).

دجاسم

(beberapa masjid). Dua illat. Dua illat yang menjadi pencegah isim tidak bisa

bertanwin dibagi menjadi dua:

Illat pertama, ada dua macam:

ةيفصو

(berbentuk sifat) dan

ةيملع

(berbentuk nama)

Illat kedua. Ada dua macam:

Jika illat pertama berupa

ةيفخخصو

(berbentuk sifat), maka illat kedua berupa:

لدع

, yaitu perpindahan bentuk isim kepada bentuk lain tanpa melakukan proses I’lal. Contoh:

ىنثم

عخخخبرو ثلثو

(dua-dua, tiga-tiga, empat-empat). Bentuk asalnya adalah

ةخعبرأ

,

ةخثلث ةخخثلث

,

نينثإ نينثإ

ةعبرأ

لعف نزو

, yaitu isim yang mengikuti wazan (bentuk)

لعفأ

yang bentuk muannasnya mengikuti wazan

ءلعف

. Contoh

دوسأ

(yang hitam(laki-laki)), bentuk muannasnya

ءادوس

(yang hitam (perempuan)) Tambahan alif dan nun (

ن ا

), yaitu isim yang

mendapatkan tambahan alif dan nun yang mengikuti wazan

نلعف

dan bentuk muannasnya adalah

ىلعف

. Contoh:

ناشطع

(laki-laki yang haus), bentuk muannasnya

ىخخشطع

(perempuan yang haus)

Jika illat pertama berupa

ةخخيملع

(berbentuk nama), maka illat kedua berupa:

لدع

, yaitu perpindahan bentuk isim kepada bentuk lain tanpa melakukan proses. Contoh

رخخخمع

( umar). Bentuk asalnya adalah

ورمع

لعف نزو

, yaitu isim yang mengikuti wazan (bentuk)

لعفأ

yang bentuk muannasnya mengikuti wazan

ءلعف

. Contoh:

دمحأ

(8)

Tambahan alif dan nun (

ن ا

), yaitu isim yang mendapatkan tambahan alif dan nun yang mengikuti wazan

نلعف

dan bentuk muannasnya adalah

ىلعف

. Contoh:

نامثع

Tarkib mazji, yaitu susunan dari dua buah kalimat yang dijadikan satu dan menjadi sebuah nama atau istilah. Contoh

توخخم رخخضح

(nama sebuah kota). Bentuk asalnya adalah

رضح

(hadir) dan

توم

(mati)

Ajamiyah, yaitu nama yang bukan berasal dari bahasa arab dan tidak mempunyai arti. Contoh

ليعامسإ

,

ميهاربإ

Muannas selain alif, yaitu isim yang ada tanda ta’nis (perempuan) selain alif, akan tetapi menggunakan dengan ta’ marbuthoh (

ة

). Contoh:

ةشئاع

Keterangan

Isim ghoiru munshorif, jika bersambung dengan al ( لا ) atau menjadi mudlof, maka menjadi munshorif.

Contoh yang bersambung dengan al ( رخخخمحلا:( لا (yang merah). Lafadz رخخمحلا pada asalnya adalah isim ghoiru munshorif karena ada dua illat, yaitu wasfiyah dan wazan fi’il. Akan tetapi karena isim ghoiru munshorif tersebut bersambung dengan al ( لا ), maka رخخخمحلا menjadi isim munshorif.

Contoh yang menjadi mudlof:لخخسغلا ضئارخخف (fardliu-fardlunya wudlu’). Lafadz ضئارخخف pada asalnya adalah isim ghoiru munshorif karena ada satu illat, yaitu berupa shighot muntahal jumu’. Akan tetapi isim ghoiru tersebut menajadi mudlof (mudlof ilaihnya adalah لسغلا ), maka ضئارف menjadi isim munshorif.

Tabel pembagian isim dilihat dari segi bertanwin atau tidaknya:

N

O ISIM CONTOH

1. Munshorif Asli munshorif

سأر

Aslinya isim ghoiru munshorif (karena ada illat), akan tetapi menjadi isim munshorif karena didahului oleh al

(

ل ا

), atau menjadi mudlof

ضئارف

لسغلا

(9)

2. munshoGhoiru

rif 1 illat

Alif ta’nis maqsuroh (

ى)

ىنمي

Alif ta’nis mamdudah, alif

(

ا

)

ءارحص

Sighot muntahal jumu’

ضئارف

2 illat Wasfiyah

لدع

ثلثو

لعف نزو

دوسأ

Tambahan alif dan nun (ن ا)

ناشطع

Alamiyah

لدع

رمع

لعف نزو

دمحأ

Tambahan alif dan nun (ن ا)

نامثع

Tarkib mazji

توم رضح

Ajamiyah

ميهاربإ

Muannas selain alif

ةشئاع

Dilihat dari segi tertentu atau tidaknya dibagi menjadi dua:

Isim nakiroh, yaitu isim yang menunjukkan makna umum (tidak tertentu). Selain isim nakiroh disebut isim ma’rifat. Contoh.

بخخهذ

(emas). Kata

بخخهذ

disini tidak tertentu pada emas manapun. Isim nakiroh mempunyai dua pengertian: Isim yang bisa dimasuki al ta’rif (

لا

: yaitu al yang

menunjukkan arti tertentu/khusus) yang menjadikan isim tersebut menjadi ma’rifah (tertentu) setelah kemasukan al ta’rif tersebut. Contoh:

ةضف

(perak),

ةخختيم

(bangkai). Kata

ةضف

dan

ةتيم

itu bisa dimasuki al ta’rif, sehingga menjadi

ةضفلا

(perak itu) dan

ةتيملا

(bangkai itu). Isim yang lafadznya tidak bisa dimasuki al-ta’rif akan

tetepi artinya sama dengan isim yang bisa dimasuki al ta’rif. Contoh:

اخخم

(sesuatu), sama artinya dengan kata

ءيش

(sesuatu).

نم

(seseorang) sama artinya dengan kata

سخش

(seseorang)

Isim ma’rifat. Yaitu isim yang menunjukkan arti khusus (tertentu). Contoh:

ةراهطلا

(bersesuci yang itu).

لجرلا

(laki-laki itu).

Isim ma’rifat ada 6 macam, yaitu: isim dlomir, isim alam, isim isyarah, isim maushul, isim nakirah yang dimasuki al

(10)

ta’rif, dan isim nakirah yang dimudlofkan kepada isim ma’rofat. Rinciannya sebagai berikut:

Isim Dlomir, secara arti bahasa sama dengan kata ganti. Secara istilah yaitu isim yang dipergunakan untuk kinayah (menyindir) dan sebagai kata ganti dari isim dzohir (isim yang langsung menyebutkan nama atau kedudukan suatu benda). Isim dlomir ini pasti kembali kepada isim dzohir yang berada sebelum isim dlomir. Contoh:

اخخمهنم دخخلوت اخخمو رخخيزنخلاو بلكلا دلج لإ

(kecuali kulitnya anjing dan babi, dan yang terlahir dari keduanya).

امه

(keduanya) adalah isim dlomir yang kembali kepada isim dzohir yang berada sebelumnya, yaitu

ريزنخلاو بلكلا

. Jadi, yang dimaksud keduanya adalah anjing dan babi.

Pembagian dlomir

Ada dua pembagian isim dlomir:

Dilihat dari segi subjeknya dibagi jadi 3:

Ghoib/ghoibah, yaitu kata ganti orang ketiga (yang dibicarakan). Contoh

وخخه

(dia laki-laki),

يخخه

(dia perempuan)

Mukhotob/mukhotobah, yaitu kata ganti orang kedua (yang diajak bicara). Contoh,

تنأ

(kamu laki-laki),

تنأ

(kamu perempuan)

Mutakallim wahdah/mutakallim ma’al ghoir, yaitu kata ganti orang pertama (yang berbicara). Contoh:

انا

(saya),

نحن

(kami)

Dilihat dari bersambung atau tidaknya dibagi menjadi 2, dlomir muttashil dan munfashil. Rinciannya sebagai berikut:

Dlomir muttasil (dlomir yang bersambung dengan kalimat fi’il), yaitu isim dlomir yang tidak bisa dijadikan permulaan kalam (kalimat) dan tidak bisa jatuh setelah lafaz

لإ

. Contoh:

ت

pada kata

تبرض

(saya memukul).

Dlomir muttasil dibagi dua, bariz dan mustatir. Rinciannya sebagai berikut:

Bariz (dlomir yang tampak), yaitu dlomir yang tampak/kelihatan bentuk dan lafaznya: contoh

ت

pada kata

تلخخخسغ

(saya membasuh/mandi). kata

ت

kelihatan bentuk dan lafaznya. Rincian dlomir muttasil bariz sebagai berikut:

I’rob Rofa’ ,

sebagai: Fa’il

Naibul fa’il

Isim amil nawasikh

I’rob Nashob,

sebagai: Maf’ul bih

Isim amil

nawasikh

I’rob Jer, karena: Menjadi mudlof

ilaih Huruf jer

(11)

Fi’il Mad}i

ا

(dia dua laki-laki). Contoh:

لعف

(dia dua laki-laki telah bekerja)

ه

(dia satu laki-laki) . Contoh :

هبرض

(dia memukul dia satu laki-laki)

ه

(dia satu laki-laki). Contoh:

هب

,

هنم

(darinya satu laki-laki, dengannya satu laki-laki)

و

(

mereka banyak laki-laki). Contoh:

اولعف

امممه

(dia dua laki-laki) . Contoh:

امهبرض

امه

(dia dua laki-laki) . Contoh:

امهب

امهنم

ا

(dia dua perempuan). Contoh:

اتلعف

مه

(mereka banyak laki-laki) . Contoh:

مهبرض

مه

(mereka banyak laki-laki) . Contoh:

مهنم

مهب

ن

(mereka banyak perempuan). Contoh:

نلعف

امممه

(dia satu perempuan) . Contoh:

اهبرض

اه

(dia satu perempuan) . Contoh:

اهنم

ت

(kamu satu

laki-laki). Contoh:

تلعف

اممممه

(dia dua perempuan)

امهبرض

امه

(dia dua perempuan) . Contoh:

امهنم

امممت

(kamu dua

laki-laki/perempuan). Contoh:

امتلعف

نممممه

(mereka banyak perempuan) . Contoh:

نهبرض

نه

(mereka banyak perempuan) . Contoh:

نهنم

مت

(kamu banyak laki-laki). Contoh:

متلعف

ك(kamu satu laki-laki)

كبرض

ك

(kamu satu laki-laki) . Contoh:

كنم

ت

(kamu satu perempuan). Contoh:

تلعف

امك

(kamu dua laki-laki) . Contoh:

امكبرض

امك

(kamu dua laki-laki) . Contoh:

امكنم

نمممت

(kamu banyak perempuan). Contoh:

نتلعف

مك

(kamu banyak laki-laki) . Contoh:

مكبرض

مك

(kamu banyak laki-laki) . Contoh:

مكنم

ت

(saya). Contoh:

تلعف

ك

(kamu satu perempuan) . Contoh:

كبرض

ك

(kamu satu perempuan) . Contoh:

كنم

.

اممن

(kami). Contoh: انلعف

اممممك

(kamu dua perempuan) . Contoh:

امكبرض

امك

(kamu dua perempuan) . Contoh:

امكنم

(12)

ا(dia dua laki-laki). Contoh:

نلعفي

perempuan) . Contoh:

نكبرض

perempuan) . Contoh:

نكنم

و

(mereka laki-laki). Contoh:

نولعفي

ين

(saya) . Contoh:

ينبرض

يخخخن

(saya) . Contoh:

ينم

ا

(dia dua perempuan). Contoh:

نلعفت

ان

(kami) . Contoh:

انبرض

ان

(kami) . Contoh:

انم

ن

(mereka banyak perempuan). Contoh:

نلعفي

ا

(kamu dua laki-laki/perempuan). Contoh:

نلعفت

و

(kamu banyak laki-laki). Contoh:

نولعفت

ي

(kamu satu perempuan). Contoh:

نيلعفت

ن

(kamu banyak perempuan). Contoh:

نلعفت

Fi’il Amr

ا(kamu dua laki-laki/perempuan). Contoh:

لعفأ

و

(kamu banyak laki-laki). Contoh:

اولعفأ

ي

(kamu satu laki-laki). Contoh:

يلعفأ

ن

(kamu banyak perempuan). Contoh:

نلعفأ

Mustatir (yang tersembunyi/tidak tampak), yaitu dlomir yang tidak tampak/tidak kelihatan bentuk dan lafaznya. Contoh:

هسأر حسمي

ديز

(zaid membasuh kepalanya). Pada kata

حسمي

(membasuh), ada isim dhomir yang tersimpan yaitu

وخخخه

(dia), yang mengganti kata

ديز.

Dlomir mustatir ini selamanya dalam kedudukan i’rob rofa’ (menjadi fa’il, naibul fa’il, bersama fi’il-fi’il istisna’, bersama fi’il ta’ajjub). Rincian dlomir mustatir adalah:

(13)

يه

tersimpan pada

تلعف

وه

tersimpan pada

لعفي

يه

tersimpan pada

لعفت

تنأ

tersimpan pada

لعفت

تنأ

tersimpan pada

نيلعفت

انأ

tersimpan pada

لعفأ

نحن

tersimpan pada

لعفن

تنأ

tersimpan pada

لعفأ

Dlomir munfashil (dlomir yang terpisah dari kalimat fi’il), yaitu isim dlomir yang bisa dijadikan permulaan kalam (kalimat) dan bisa jatuh setelah lafaz

لإ

. Contoh kata

كايإ

(kamu perempuan) pada kalimat

ام

كاخخخيإ لإ تخخخببحأ

(saya tidak mencintai kecuali hanya kepadamu). Rincian dlomir munfasil sebagai berikut:

I’rob Rofa’, sebagai: Mubtada’

Badal athof

I’rob Nashob, sebagai: Maf’ul bih

وه

(dia satu laki-laki)

هايإ

(dia satu laki-laki)

امه

(dia dua laki-laki)

امهايإ

(dia dua laki-laki)

مه

(mereka laki-laki)

مهايإ

(mereka laki-laki)

يه

(dia satu perempuan)

اهايإ

(dia satu perempuan)

امه

(dia dua perempuan)

مهايإ

(dia dua perempuan)

نه

(mereka perempuan)

نهايإ

(mereka perempuan)

تنأ

(kamu satu laki-laki)

كايإ

(kamu satu laki-laki)

امتنأ

(kamu dua laki-laki)

امكايإ

(kamu dua laki-laki)

ممممتنأ

(kamu banyak

laki-laki)

مكايإ

laki) (kamu banyak

laki-تممممممممممممنأ

(kamu satu

perempuan)

كايإ

perempuan) (kamu satu

اممممممممممممممتنأ

(kamu dua

perempuan)

امكايإ

perempuan) (kamu dua

(14)

perempuan) perempuan)

انأ

(saya)

يايإ

(saya)

نحن

(kami)

انايإ

(kami)

Isim ‘alam (nama), yaitu isim yang menunjukkan arti nama secara mutlak, baik nama asli atau nama gelar. Contoh:

فخخيفع

(nama orang)

ةخخكم

(nama kota). Isim ‘alam dibagi menjadi 3:

Isim ‘alam kunyah (nama gelar), yaitu nama yang dijadikan julukan / gelar dari sesuatu yang didahului lafadz

بأ

atau

مأ

. Contoh:

نينمؤملا مأ

,

ركب وبا

Isim alam laqob (nama gelar), yaitu nama yang dijadikan julukan / gelar dari sesuatu, baik berupa pujian ataupun celaan, dan tidak didahului oleh kata

با

dan

ما

. Contoh:

نخخيملا

(gelar bagi orang yang dapat dipercaya).

نيمخخسلا

(gelar bagi orang yang gemuk)

Isim alam isim (nama asli), yaitu nama asli yang tidak dijadikan gelar dari sesuatu sekalipun mengandung makna gelar, dan bisa didahului kata

با

dan

ما

. Contoh:

نمحرلا ليلخ

(nama asli)

Isim isyaroh (kata petunjuk), yaitu isim yang mengandung arti petunjuk. Contoh:

كلاذ

(itu).

انه

(disini). Isim isyaroh ada dua macam:

Menunjukkan keberadaan suatu benda. Contoh:

ةرجح

هذه

(

ini sebuah batu). Macam yang ini dibagi menjadi 3:

Menunjukkan benda berjarak dekat, yaitu:

اذه / اذ

(

ini

)

: mufrod mudzakkar

يذ ,يت ,ات ,هذ ,هت

(

ini

)

: mufrod muannas

ناذه / ناذ

(

ini

)

: tasniyah mudzakkar (rofa’)

نيذه / نيذ

(

ini

)

: tasniyah mudzakkar (nashob / jer)

ناتاه / نات

(

ini

)

: tasniyah muannas (rofa’)

نيته / نيت

(

ini

)

: tasniyah muannas (nashob / jer)

ءلؤه ,ءلوأ ,ىلوأ

(

ini

)

: jama’ mudzakkar / muannas Menunjukkan benda berjarak sedang, yaitu:

كاذه / كاذ

(itu) : mufrod mudzakkar

كناذ

(itu) : tasniyah muannas (rofa’)

كنيذ

(itu) : tasniyah muannas (nashob / jer)

كات كيت كيذ

(itu) : mufrod muannas

(15)

كنيت

(itu) : tasniyah muannas (nashob / jer)

كئلوأ

(itu) : jama’ mudzakkar / muannas Menunjukkan benda berjarak jauh, yaitu:

كلذ

(itu) : mufrod mudzakkar

كناذ

(itu) : tasniyah mudzakkar (rofa’)

كنيذ

(itu) : tasniyah mudzakkar (nashob / jer)

كلت

(itu) : mufrod muannas

كنات

(itu) : tasniyah muannas (rofa’)

كنيت

(itu) : tasniyah muannas (nashob / jer)

كئلوأ

(itu) : jama’ mudzakkar / muannas

menunjukkan keberadaan suatu tempat. Macam yang ini juga dibagi 3:

Menunjukkan tempat berjarak jauh, yaitu:

انهه

,

انه

(

disini

)

Menunjukkan tempat berjarak sedang, yaitu:

كانهه

,

كانه

(disana)

Menunjukkan tempat berjarak jauh, yaitu:

تنه

,

تمث

,

مث

,

انه

,

انه

,

كلانه

(disana)

Isim maushul (kata sambung), yaitu isim yang pasti membutuhkan shilah dan aid

Keterangan

S}ilah : Sambungan isim maushul yang berupa jumlah, baik fi’liyah[berupa susunan fi’il dan fa’il] ataupun ismiyah [berupa susunan mubtada’ dan khobar]

’aid : dlomir yang kembali pada isim maushul dan dlomir tersebut harus sesuai dengan isim maushul dari segi jumlahnya, baik mufrod, tasniyah, dan jama’ dan sama dari segi jenisnya) Mudzakkar atau muannas).

Contoh:

ليمج وه يذلا ديز ءاج

(zaid yang ganteng itu datang).

يذلا

adalah isim maushul yang butuh pada shilah dan ‘aid.

لخخخيمج وخخخه

adalah shilah, yaitu berupa susunan jumlah mubtada’ dan khobar.

وخخه

adalah ‘aid, yaitu berupa isim dlomir yang kembali kepada isim maushul

يذخخلا

. Isim maushul dibagi 2:

Khos / mukhtash (khusus), yaitu isim maushul yang hanya digunakan untuk satu arti / penggunaan saja. Contoh:

يذخخخخخلا

(yang), kata ini hanya digunakan untuk menunjukkan mufrod mudzakkar (laki-laki satu) dan tidak bisa digunakan untuk arti yang lain. Rinciannya sebagai berikut:

يذلا

(yang), untuk mufrod mudzakkar (satu laki-laki)

ناذمملا

(yang), utnuk tasniyah mudzakkar (dua laki-laki) dalam keadaan rofa’

(16)

nashob atau jer

ىلولا

,

نيذلا

(yang) untuk jama’ mudzakkar (banyak laki-laki)

يتلا

(yang), untuk mufrod muannas (satu perempuan)

ناتللا

(yang), untuk tasniyah muannas (dua perempuan) dalam keadaan rofa’

نيتللا

(yang), untuk tasniyah muannas (dua perempuan) dalam keadaan nashob atau jer

تللا

)

يممتللا

,(

ءللا

)

يئللا

), untuk jama’ muannas (banyak perempuan)

Musytarok (tidak khusus), yaitu isim maushul yang bisa digunakan untuk beberapa arti / penggunaan. Contoh

نم

(seseorang). Kata ini bisa digunakan untuk beberapa arti / penggunaan. Kata

نم

bisa untuk arti satu orang, dua orang, atau tiga orang, baik laki-laki atau perempuan. Isim maushul yang musytarok ini ada 6. Rinciannya sebagaimana berikut:

نم

(orang/siapapun)

ام

(sesuatu/apapun).

يأ

(apapun).

لا

(yang).

وذ

(yang mempunyai)

اذ

, dengan syarat hatus didahului

اخخم

istifham (

اخخم

yang berarti pertanyaan) atau

نم

istifham (

نم

yang berarti pertanyaan).

Isim nakiroh yang dimasuki al ta’rif(

لا

) . Yaitu isim yang awalnya adalah isim nakiroh lalu dimasuki al ta’rif(

لا

) . Maka isim tersebut menjadi ma’rifat (tertentu). Contoh:

نونجم

(seseorang yang gila) menjadi

نونجملا

(orang yang gila itu)

Isim nakiroh yang menjadi ma’rifat karena dimudofkan (disandarkan) pada salah satu dari isim-isim ma’rifat yang lima. Yaitu isim yang awalnya nakiroh (tidak tertentu) lalu menjadi isim ma’rifat sebab disandarkan (mudhof) pada isim-isim ma’rifat yang lainnya. Contoh:

لخخجر

(kaki) menjadi

يخخلجر

(kakiku).

لخخجر

menjadi ma’rifat Karena disandarkan pada isim dhomir (

ي

)

لخخخخجر

دخخخخيز

(kaki zaid).

لخخخخجر

menjadi ma’rifat karena disandarkan pada isim alam (

ديز

)

يذ لخخجر

(kakinya orang ini).

لخخجر

menjadi ma’rifat karena disandarkan pada isim isyaroh (

يذ

)

هتبرض يذلا لجر

(kakinya orang yang aku pukul).

لجر

menjadi ma’rifat karena disandarkan pada isim maushul (

يذلا

)

(17)

مئانلا لجر

(kakinya orang yang tidur).

لخخجر

menjadi ma’rifat karena disandarkan pada isim yang dimasuki

مئانلا

)

لا

)

Tabel isim nakirah dan ma’rifat: N

O ISIM

CONTO H

1 Nakirah Isim yang bisa dimasuki al ta’rif (

لا

)

ةضف

Isim yang lafadznya tidak bisa dimasuki al-ta’rif akan tetepi artinya sama dengan isim yang bisa dimasuki al ta’rif

ام

2 Ma’rifat Isim dlamir (kata ganti)

وه

Isim ‘alam (nama)

فيفع

Isim isyaroh (kata petunjuk)

كلاذ

Isim maushul (kata sambung)

يذلا

Isim nakiroh yang dimasuki al ta’rif (

لا)

نونجملا

Isim nakiroh yang menjadi ma’rifat

karena dimudofkan

ديز

لجر

FI’IL (KATA KERJA)

Fiil adalah kalimat yang memiliki arti mandiri dan pantas diikat dengan salah satu dari waktu yang tiga, yaitu mad}i (lampau / telah) haal (sedang), istiqbal (akan datang). Contoh: kata

بلطأ

pada

ءاملا

بلطأ

(saya sedang mencari air).

بارتلا

تلمعتسإ

(saya telah menggunakan debu).

Tanda-tanda Fi’il

Tanda-tanda yang bisa masuk pada fi’il adalah:

Dimasuki

دخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخق

(sungguh-sungguh/hampir/kadang-kadang/seringkali). Arti

دق

dibagi dua:

Jika masuk pada fi’il mad}i (kata kerja lampau), artinya dua: Sungguh-sungguh terjadi (

قخخيقحت

). Contoh:

كءوخخضو

ضخخقن

دخخق

(wudu’mu sungguh-sungguh batal)

Hampir terjadi (

بخخيرقت

). Contoh:

ةلخخصلا

تماخخق

دخخق

(sholat akan segera dilaksanakan)

Jika masuk pada fi’il mudhori’, artinya ada dua:

Kadang-kadang (

ليلقت

). Contoh:

ةنيدملا

ىلإ

رفاسأ

دق

(saya kadang-kadang pergi ke kota)

Seringkali terjadi (

ريثخخخكت

). Contoh:

ةخخخعامج

يلخخخصأ

دخخخق

(saya seringkali sholat jama’ah)

(18)

Dimasuki huruf tanfis, yaitu

س

(akan segera dilakukan) dan

فوس

(akan; tidak segera dilakukan). Tanda ini hanya bisa masuk pada kata kerja (fi’il) bermakna akan datang (

لابقتسا

). Contoh:

جرخنس

نم

تيبلا

(saya akan segera keluar rumah),

ةرايسلا

لمعتسأ

فوس

(saya akan menggunakan mobil)

Bersambung dengan ta’ ta’nis sakinah (

ت

), yaitu ta’ sukun yang menunjukkan bahwa pelakunya adalah perempuan. Tanda ini hanya masuk pada fi’il mad}i. Contoh:

اهبوث

ترهط

ةمطاف

(Fatimah mensucikan bajunya)

Bersambung dengan ta’ fa’il (

ت

), yaitu ta’ yang bermakna sebagai pelaku (subyek). Tanda ini hanya masuk pada fi’il mad}i. Contoh:

دجسملا

ىلإ

تلخد

(kamu perempuan masuk masjid) Bersambung dengan nun taukid (

ن),

yaitu nun yang berfungsi

untuk menguatkan perkataan. Tanda ini masuk pada fi’il mudlori’ (kata kerja bermakna sedang/akan) dan fi’il amr (kata kerja perintah). Contoh:

ةساجنلا

نليزي

وه

(dia akan benar-benar menghilangkan najis).

بارطلا

نبلطا

(sungguh-sungguhlah mencari debu)

Bersambung dengan ya’ muannas mukhotobah (

ي

), yaitu ya’ yang berfungsi sebagai tanda bahwa orang yang diajak bicara adalah perempuan. Tanda ini masuk pada fi’il mudlori’ dan fi’il amr. Contoh:

نيضرمت

تنأ

(kamu perempuan sakit),

يعبتأ

(ikutlah kamu perempuan)

Tabel tanda-tanda fi’il: N

O TANDA FI’IL CONTOH

1 Dimasuki

دق

ةلصلا

تماق

دق

2 Dimasuki huruf tanfis (

س

dan

فوس )

تيبلا

نم

جرخن

س

3 Bersambung dengan ta’ ta’nis sakinah (

ت

)

هبوث

ت

رهط

ةمطاف

4 Bersambung dengan ta’ fa’il (

ت

)

دجسملا

ىلإ

ت

لخد

5 Bersambung dengan nun taukid (

ن)

ةساجنلا

ن

ليزي

وه

6 Bersambung dengan ya’ muannas

mukhotobah (

ي

)

ن

ي

ضرمت

تنأ

Pembagian Fi’il

Ada beberapa pembagian fi’il, yaitu: Dilihat dari segi waktunya

Dilihat dari segi sehat dan sakitnya (ada huruf illat atau tidak) Dilihat dari segi ada tambahan pada bentuk fi’ilny atau tidak Dilihat dari segi ada atau tidaknya objek suatu pekerjaan Dilihat dari segi adanya pelaku suatu pekerjaan atau tidaknya

(19)

Rinciannya sebagai berikut:

Dilihat dari segi waktunya, dibagi menjadi 3:

Fi’il mad}i (kata kerja lampau). Yaitu kata kerja yang bermakna lampau (telah terjadi). Contoh:

ماخخعطلا

تلكأ

(saya telah makan makanan). Bentuk Tashrif (perubahan) dari fi’il mad}i adalah:

لعف

(dia satu laki-laki telah bekerja)

لعف

(dia dua laki-laki telah bekerja)

اولعف

(mereka laki-laki telah bekerja)

تلعف

(dia satu perempuan telah bekerja)

اتلعف

(dia dua perempuan telah bekerja)

نلعف

(mereka perempuan telah bekerja)

تلعف

(kamu satu laki-laki telah bekerja)

امتلعف

(kamu dua laki-laki telah bekerja)

متلعف

(kamu banyak laki-laki telah bekerja)

تلعف

(kamu satu perempuan telah bekerja)

امتلعف

(kamu dua perempuan telah bekerja)

نتلعف

(kamu banyak perempuan telah bekerja)

تلعف

(saya telah bekerja)

انلعف

(kami telah bekerja)

Fi’il mudlori’ (kata kerja bermakna sedang/akan). Fi’il mudhori’ selalu didahului oleh salah satu dari huruf mudhoroah yaitu

ت, ي, ن, أ

)

تخخينأ

). Fi’il mudhori’ adalah kata kerja yang mengandung makna sedang atau akan melakukan sesuatu. Contoh:

دلوتت

يه

(dia perempuan akan melahirkan). Bentuk Tashrifannya sebagai berikut:

لعفي

(dia satu laki-laki sedang/akan bekerja)

نلعفي

(dia dua laki-laki sedang/akan bekerja)

نولعفي

(mereka laki-laki sedang/akan bekerja)

لعفت

(dia satu perempuan sedang/akan bekerja)

نلعفت

(dia dua perempuan sedang/akan bekerja)

نلعفي

(mereka perempuan sedang/akan bekerja)

لعفت

(kamu satu laki-laki sedang/akan bekerja)

نلعفت

(kamu dua laki-laki sedang/akan bekerja)

نولعفت

(kamu banyak laki-laki sedang/akan bekerja)

نيلعفت

(kamu satu perempuan sedang/akan bekerja)

نلعفت

(kamu dua perempuan sedang/akan bekerja)

نلعفت

(kamu banyak perempuan sedang/akan bekerja)

لعفأ

(saya sedang/akan bekerja)

لعفن

(kami sedang/akan bekerja)

(20)

mengandung arti perintah. Contoh:

أخخضوت

(berwudu’lah). Tashrifannya sebagai berikut:

لعفأ

(

bekerjalah kamu satu laki-laki

)

لعفأ

(

bekerjalah kamu dua laki-laki

)

اولعفأ

(bekerjalah kamu banyak laki-laki)

يلعفأ

(bekerjalah kamu satu perempuan)

لعفأ

(bekerjalah kamu dua perempuan)

نلعفأ

(bekerjalah kamu banyak perempuan)

Tabel pembagian fi’il dilihat dari segi waktunya: N

O FI’IL WAKTU CONTOH

1 Fi’il mad}i Lampau (telah

terjadi)

لكأ

2 Fi’il mudlori’ Sedang/akan terjadi

دلوتت

3 Fi’il amr Perintah (akan

terjadi)

أضوت

Dilihat dari segi sehat atau sakitnya (ada huruf illat atau tidaknya), dibagi menjadi 2:

Fi’il shohih (sehat), yaitu kata kerja yang bentuk lafaz aslinya terdiri dari huruf-huruf yang sehat (salah satu hurufnya tidak berupa huruf illat / penyakit yang tiga, yaitu ya’, alif, wawu /

و

,

ى

,

ي

). Contoh,

ةروعلا

رتس

(dia menutupi aurot). Salah satu huruf pada

رتس

bukan

و

,

ى

,

ي

.

Fi’il shohih ini dibagi menjadi 3 macam:

Salim (selamat), yaitu kata kerja (fi’il) yang salah satu hurufnya bukan berupa huruf illat, hamzah

(ء)

, mudoaf (ganda). Contoh:

كرت

(meninggalkan / membelakangi) Mahmuz (berhamzah), yaitu kata kerja (fi’il) yang salah

satu huruf aslinyanya adalah berupa hamzah (

أ

). Contoh:

أرق

(membaca).

Mudho’af (ganda), yaitu kata kerja (fi’il) yang salah satu huruf aslinya diulang / ganda. Contoh:

رم

(lewat). Bentuk tashrifnya adalah:

رم

(dia satu laki-laki telah lewat)

ارم

(dia dua laki-laki telah lewat)

اورم

(mereka laki-laki telah lewat)

ترم

(dia satu perempuan telah lewat)

اترم

(dia dua perempuan telah lewat)

نررم

(mereka perempuan telah lewat)

تررم

(kamu satu laki-laki telah lewat)

امتررم

(kamu dua laki-laki telah lewat)

(21)

متررم

(kamu banyak laki-laki telah lewat)

تررم

(kamu satu perempuan telah lewat)

امتررم

(kamu dua perempuan telah lewat)

نتررم

(kamu banyak perempuan telah lewat)

تررم

(saya telah lewat)

نررم

(kami telah lewat)

Fi’il mu’tal. Yaitu kata kerja yang salah satu huruf aslinya berupa huruf illat / penyakit berupa ya’, alif, wawu (

,

ى

,

ي

و

). Contoh:

زاج

(boleh). Pada kata

زاج

ada huruf illat alif ( ا ). Tashrifnya adalah:

ازغ

(dia satu laki-laki telah berperang)

اوزغ

(dia dua laki-laki telah berperang)

اوزغ

(mereka laki-laki telah berperang)

تزغ

(dia satu perempuan telah berperang)

اتزغ

(dia dua perempuan telah berperang)

نوزغ

(mereka perempuan telah berperang)

توزغ

(kamu satu laki-laki telah berperang)

امتوزغ

(kamu dua laki-laki telah berperang)

متوزغ

(kamu banyak laki-laki telah berperang)

توزغ

(kamu satu perempuan telah berperang)

امتوزغ

(kamu dua perempuan telah berperang)

نتوزغ

(kamu banyak perempuan telah berperang)

توزغ

(saya telah berperang)

انوزغ

(kami telah berperang) Keterangan:

Pada kata

لعف.

ف

:

disebut fa’ fi’il

ع

:

disebut ‘ain fi’il

ل

:

disebut lam fi’il

Pada Fi’il mu’tal, adakalnya terdapat huruf illat pada: Fa’ fi’ilnya, contoh:

ثرو

(mewarisi)

‘ain fi’ilnya, contoh:

عاب

(menjual) Lam fi’ilnya, contoh:

يضر

(rela)

dua huruf illat sekaligus, contoh:

ىفو

(memenuhi)

Jika kalimat fi’il ada huruf illat alif pada ‘ain fi’ilnya, maka asal dari alif itu adalah wawu atau ya’. Contoh: لاق . huruf illat pada lafadz لاق ini asalnya adalah:

wawu, yaitu لوق . tashrifnya adalah لوق – لوقي – لاق , artinya berkata

ya’, yaitu لخخيق . tashrifnya adalah ليق – لخخيقي – لاخخق , artinya tidur tengah hari.

Jadi, lafadz لاخخق mempunyai dua arti, adakalnya berarti “berkata”, adakalnya berarti “tidur tengah hari”. Untuk mengetahui apakah lafadz لاخخق berarti “berkata” atau

(22)

“tidur tengah hari”, maka harus lihat syiyaqul kalam, yaitu melihat konteks kalimat arti mana yang lebih pas dalam suatu susunan kalimat.

Tabel pembagian fi’il shahih dan mu’tal:

NO FI’IL CONTOH

1 Fi’il shohih Salim

كرت

Mahmuz

أرق

Mudho’af

رم

2 Fi’il mu’tal Fa’ fi’ilnya

ثرو

‘ain fi’ilnya

عاب

Lam fi’ilnya

يضر

Dilihat dari segi ada tambahan atau tidaknya bentuk fi’il, dibagi menjadi 2, fi’il mujarrod dan mazid. Rinciannya sebagai berikut:

Fi’il

Mujarrod (sendiri / tidak ada tambahan), yaitu kata kerja yang huruf pada fi’il mad}inya adalah asli tanpa ada tambahan huruf. Contoh:

ثدح

(berhadas).

Fi’il mujarrod ini dibagi menjadi 2, tsulasi dan ruba’i. Rinciannya sebagai berikut:

Tsulasi (tiga huruf), yaitu kata kerja (fi’il) yang fi’il mad}inya terdiri dari tiga huruf asli tanpa ada tambahan huruf lain. Contoh:

بجو

(wajib). Fi’il tsulasi ini ada enam wazan:

Wazan yang pertama adalah:

N

o Wazan / Ukuran Jenis Kalimat Artinya

1

لعف

Fi’il madly Telah bekerja

2

لعفي

Fi’il mudlori’ Sedang/akan bekerja 3

لعف

Isim masdar tanpa

mim (

م

)

Pekerjaan 4

لعفمو

Isim masdar dengan

mim (

م

)

Pekerjaan

5

وهف

Isim dlomir Dia laki-laki

6

لعاف

Isim fa’il (Orang/sesuatu) Yang bekerja

(23)

8

لوعفم

Isim maf’ul (Orang/sesuatu)Yang dikerjakan

9

لعفأ

Fi’il amr Bekerjalah

1

0

لعفتل

Fi’il nahi Jangan bekerja

1

1 2×

لعفم

Isim zaman/makan Waktu/tempat bekerja 1

2

لعفم

Isim alat Alat bekerja

Wazan yang kedua adalah:

No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Artinya

1

لعف

Fi’il madly Telah bekerja

2

لعفي

Fi’il mudlori’ Sedang/akan bekerja 3

لعف

Isim masdar tanpa

mim Pekerjaan

4

لعفمو

Isim masdar dengan

mim Pekerjaan

5

وهف

Isim dlomir Dia laki-laki

6

لعاف

Isim fa’il (Orang/sesuatu) Yang bekerja

7

كاذو

Isim isyaroh Itu

8

لوعفم

Isim maf’ul (Orang/sesuatu)Yang

dikerjakan

9

لعفأ

Fi’il amr Bekerjalah

10

لعفتل

Fi’il nahi Jangan bekerja

11 2×

لعفم

Isim zaman/makan Waktu/tempat bekerja

12

لعفم

Isim alat Alat bekerja

Wazan yang ketiga adalah:

No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Artinya

1

لعف

Fi’il madly Telah bekerja

(24)

3

لعف

Isim masdar tanpa

mim Pekerjaan

4

لعفمو

Isim masdar dengan

mim Pekerjaan

5

وهف

Isim dlomir Dia laki-laki

6

لعاف

Isim fa’il (Orang/sesuatu) Yang bekerja

7

كاذو

Isim isyaroh Itu

8

لوعفم

Isim maf’ul (Orang/sesuatu)Yang

dikerjakan

9

لعفأ

Fi’il amr Bekerjalah

10

لعفتل

Fi’il nahi Jangan bekerja

11 2×

لعفم

Isim zaman/makan Waktu/tempat bekerja

12

لاعفم

Isim alat Alat bekerja

Wazan yang keempat adalah:

No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Artinya

1

لعف

Fi’il madly Telah bekerja

2

لعفي

Fi’il mudlori’ Sedang/akan bekerja 3

لعف

Isim masdar tanpa

mim Pekerjaan

4

لعفمو

Isim masdar dengan

mim Pekerjaan

5

وهف

Isim dlomir Dia laki-laki

6

لعاف

Isim fa’il (Orang/sesuatu) Yang bekerja

7

كاذو

Isim isyaroh Itu

8

لوعفم

Isim maf’ul (Orang/sesuatu)Yang

dikerjakan

9

لعفأ

Fi’il amr Bekerjalah

10

لعفتل

Fi’il nahi Jangan bekerja

(25)

Wazan yang kelima adalah:

No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Artinya

1

لعف

Fi’il madly Telah bekerja

2

لعفي

Fi’il mudlori’ Sedang/akan bekerja 3

لعف

Isim masdar tanpa

mim Pekerjaan

4

لعفمو

Isim masdar dengan

mim Pekerjaan

5

وهف

Isim dlomir Dia laki-laki

6

لعف

Sifat mushabihat (Orang/sesuatu) Yang bekerja

7

لعفأ

Fi’il amr Bekerjalah

8

لعفتل

Fi’il nahi Jangan bekerja

9 2×

لعفم

Isim zaman/makan Waktu/tempat bekerja

Wazan yang keenam adalah:

No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Artinya

1

لعف

Fi’il madly Telah bekerja

2

لعفي

Fi’il mudlori’ Sedang/akan bekerja 3

انلعف

Isim masdar tanpa

mim Pekerjaan

4

لعفمو

Isim masdar dengan

mim Pekerjaan

5

وهف

Isim dlomir Dia laki-laki

6

لعاف

Isim fa’il (Orang/sesuatu) Yang bekerja

7

كاذو

Isim isyaroh Itu

8

لوعفم

Isim maf’ul (Orang/sesuatu)Yang

dikerjakan

9

لعفإ

Fi’il amr Bekerjalah

10

لعفتل

Fi’il nahi Jangan bekerja

(26)

Ruba’I (empat huruf), yaitu kata kerja (fi’il) yang fi’il mad}inya terdiri dari empat huruf tanpa ada tambahan huruf lain. Contoh:

بخخبلج

(memakai jilbab). Wazan fi’il ruba’I hanya 1:

N

o WazanUkuran / Jenis Kalimat Artinya

1

للعف

Fi’il madly Telah bekerja

2

للعفي

Fi’il mudlori’ Sedang/akan bekerja

3

ةللعف

Isim masdar tanpa

mim Pekerjaan

4

للعفو

Isim masdar tanpa

mim Pekerjaan

5

للعفمو

Isim masdar dengan

mim Pekerjaan

6

وهف

Isim dlomir Dia laki-laki

7

للعفم

Isim fa’il (Orang/sesuatu) Yang

bekerja

8

كاذو

Isim isyaroh Itu

9

للعفم

Isim maf’ul (Orang/sesuatu)Yang

dikerjakan 1

0

للعف

Fi’il amr Bekerjalah

1

1

للعفتل

Fi’il nahi Jangan bekerja

1

2

للعفم

Isim zaman/makan Waktu/tempat bekerja

Fi’il

Mazid (ada tambahan huruf), yaitu kata kerja (fi’il) yang huruf asli pada fi’il mad}inya terdiri lebih dari tiga huruf (ada tambahan huruf). Huruf-huruf tambahan ada sepuluh (

ا ه ي ن و م ت ل أ س

). Contoh:

للخت

(bercampur). Fi’il mazid ada dua macam, tsulasi dan ruba’i. Rinciannya sebagai berikut: Mazid tsulasi (lebih dari tiga huruf asal), yaitu kata kerja

(fi’il) yang fi’il mad}inya lebih dari tiga huruf asal karena ada tambahan huruf lain, baik tambahannya 1 huruf (contoh:

لخخطبأ

: membatalkan), 2 huruf (contoh:

قخخلطنا

:berangkat), atau 3 huruf (contoh:

لمعتخخخخخسا

: menggunakan). Mazid sulasi ini ada 12 wazan:

(27)

No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Faidah Tambahan Huruf 1

لعف

Fi’il madly Ta’diyah (menunjukkan arti

pekerjaan yang butuh pada objek). Contoh:

حرف

ارخخخخخخخخخخخمع دخخخخخخخخخخخيز

(zaid membahagiakan amr) Memperbanyak suatu pekerjaan. Contoh:

دخخيز

عخخخخخخخخخخخخخطق

لخخخخخخخخخخخخخبحلا

(zaid memotong-motong tali) Faidah-faidah lain yang

lebih jelasnya, langsung lihat di kamus

2

لعفي

Fi’il mudlori’

3

ليعفت

Isim masdar tanpa mim

4

ةلعفت

Isim masdar tanpa mim

5

لاعفت

Isim masdar tanpa mim

6

لاعفت

Isim masdar tanpa mim 7

لعفم

Isim masdar dengan mim 8

وهف

Isim dlomir 9

لعفم

Isim fa’il 10

كاذو

Isim isyaroh 11

لعفم

Isim maf’ul 12

لعف

Fi’il amr 13

لعفتل

Fi’il nahi 14 2×

لعفم

Isim zaman/makan Wazan kedua: No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Faidah Tambahan Huruf 1

لعاف

Fi’il madly Menunjukkan arti saling

(28)

pekerjaan bersamaan. Contoh:

ارخخمع دخخيز

براخخض

(zaid dan amr saling memukul) Memperbanyak suatu pekerjaan. Contoh:

فعاخخخخخخخخض

خخخخخخخخخلا

(mudah-mudahan Allah melipatgandakan)

Faidah-faidah lain yang lebih jelasnya, langsung lihat di kamus

2

لعافي

Fi’il mudlori’

3

ةلعافم

Isim masdar

dengan mim

4

لاعفو

Isim masdar tanpa

mim

5

لاعيفو

Isim masdar tanpa

mim 6

وهف

Isim dlomir 7

لعافم

Isim fa’il 8

كاذو

Isim isyaroh 9

لعافم

Isim maf’ul 10

لعاف

Fi’il amr 11

لعافتل

Fi’il nahi 12

لعافم

Isim zaman 13

لعافم

Isim makan Wazan ketiga: No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Faidah Tambahan Huruf

1

لعفأ

Fi’il madly Menunjukkan arti

pekerjaan yang butuh pada objek. Contoh:

مركأ

ادخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخيز ت

(saya memulyakan zaid)

Masuk pada suatu hal. Contoh:

رفاخخخخخخخخسملا

ىخخخخخخخخسمأ

(musafir itu masuk

(29)

waktu sore)

Faidah-faidah lain yang lebih jelasnya, langsung lihat di kamus

2

لعفي

Fi’il mudlori’

3

لاعفإ

Isim masdar tanpa mim 4

لعفمو

Isim masdar dengan mim 5

وهف

Isim dlomir 6

لعفم

Isim fa’il 7

كاذو

Isim isyaroh 8

لعفم

Isim maf’ul 9

لعفأ

Fi’il amr 10

لعفتل

Fi’il nahi 11

لعفم

Isim zaman 12

لعفم

Isim makan Wazan keempat: No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Faidah Tambahan Huruf

1

لعافت

Fi’il madly Menunjukkan arti dua

orang atau lebih saling melakukan pekerjaan yang sama. Contoh:

حلاخخخخخصت

موخخخخخقلا

(kaum itu saling berdamai)

Arti pura-pura (bukan kenyataan). Contoh:

ضرامت

ديز

(zaid pura-pura sakit)

Faidah-faidah lain yang lebih jelasnya, langsung lihat di kamus

2

لعافتي

Fi’il mudlori’

(30)

mim 4

لعافتمو

Isim masdar dengan mim 5

وهف

Isim dlomir 6

لعافتم

Isim fa’il 7

كاذو

Isim isyaroh 8

لعافتم

Isim maf’ul 9

لعافت

Fi’il amr 10

لعافتتل

Fi’il nahi 11

لعافتم

Isim zaman 12

لعافتم

Isim makan Wazan kelima: N

o Wazan Ukuran / Jenis Kalimat Faidah Tambahan Huruf 1

لعفت

Fi’il madly MMenunjukkan arti hasil dari

suatu pekerjaan. Contoh:

ف ,جاخخخجزلا ترخخخسك

رخخخسكت

(saya

memecahkan kaca, maka kaca itu terpecah)

mMembebankan diri untuk menghasilkan suatu pekerjaan. Contoh:

عجخخشت

دخخخخخخخخخيز

(zaid berusaha menjadi berani)

fFaidah-faidah lain yang lebih jelasnya, langsung lihat di kamus

2

لعفتي

Fi’il mudlori’

3

لعفت

Isim masdar tanpa mim

4

لعفتمو

Isim masdar dengan

mim

5

وهف

Isim dlomir

6

لعفتم

Isim fa’il

7

كاذو

Isim isyaroh

(31)

9

لعفت

Fi’il amr 1 0

لعفتت ل

Fi’il nahi 1 1

لعفتم

Isim zaman 1 2

لعفتم

Isim makan Wazan keenam: No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Faidah Tambahan Huruf

1

لعتفإ

Fi’il madly Menunjukkan arti hasil dari

suatu pekerjaan. Contoh:

عمتجا

خخف ,لخخبلا تعمج

(saya mengumpulkan unta, maka unta itu berkumpul)

Menggunakan atau mengambil sesuatu. Contoh:

دخخخيز

زبخخختخا

(zaid mengambil roti)

Faidah-faidah lain yang lebih jelasnya, langsung lihat di kamus

2

لعتفي

Fi’il mudlori’

3

لاعتفإ

Isim masdar tanpa mim 4

لعتفمو

Isim masdar dengan mim 5

وهف

Isim dlomir 6

لعتفم

Isim fa’il 7

كاذو

Isim isyaroh 8

لعتفم

Isim maf’ul 9

لعتفإ

Fi’il amr 10

لعتفتل

Fi’il nahi 11

لعتفم

Isim zaman 12

لعتفم

Isim makan Wazan ketujuh:

(32)

No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Faidah Tambahan Huruf

1

لعفنإ

Fi’il madly Menunjukkan arti hasil dari

suatu pekerjaan. Contoh:

,جاخخخخجزلا ترخخخخسك

ف

رخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخسكنا

(saya memecahkan kaca, maka kaca itu terpecah) Faidah-faidah lain yang

lebih jelasnya, langsung lihat di kamus

2

لعفني

Fi’il mudlori’

3

لاعفنإ

Isim masdar tanpa mim 4

لعفنمو

Isim masdar dengan mim 5

وهف

Isim dlomir 6

لعفنم

Isim fa’il 7

كاذو

Isim isyaroh 8

لعفنم

Isim maf’ul 9

لعفنإ

Fi’il amr 10

لعفنتل

Fi’il nahi 11

لعفنم

Isim zaman 12

لعفنم

Isim makan Wazan kedelapan: No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Faidah Tambahan Huruf 1

لعفإ

Fi’il madly Menunjukkan arti masuk

pada sifat tertentu. Contoh:

اخخخخخخههجو

رخخخخخخمحا

(wajahnya menjadi merah)

Mempersangat suatu sifat atau pekerjaan. Contoh:

دوسا

لخخيللا

(malam sangan gelap/hitam)

(33)

Faidah-faidah lain yang lebih jelasnya, langsung lihat di kamus

2

لعفي

Fi’il mudlori’

3

للعفإ

Isim masdar tanpa

mim 4

لعفمو

Isim masdar dengan mim 5

وهف

Isim dlomir 6

لعفم

Isim fa’il 7

كاذو

Isim isyaroh 8

لعفم

Isim maf’ul 9

لعفإ

Fi’il amr 10

لعفتل

Fi’il nahi 11

لعفم

Isim zaman 12

لعفم

Isim makan Wazan kesembilan: No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Faidah Tambahan Huruf

1

لعفتسإ

Fi’il madly Menunjukkan arti meminta

suatu pekerjaan. Contoh:

خخلا

رفغتخخسا

(saya meminta ampun kepada Allah) Menemukan / mendapatkan sifat tertentu. Contoh:

ت

نسحتسا

ائيخخخش

(saya menganggap baik/mendapatkan hal yang baik pada sesuatu itu)

Faidah-faidah lain yang lebih jelasnya, langsung lihat di kamus

2

لعفتسي

Fi’il mudlori’

(34)

mim 4

لعفتسمو

Isim masdar dengan mim 5

وهف

Isim dlomir 6

لعفتسم

Isim fa’il 7

كاذو

Isim isyaroh 8

لعفتسم

Isim maf’ul 9

لعفتسإ

Fi’il amr 10

لعفتستل

Fi’il nahi 11

لعفتسم

Isim zaman 12

لعفتسم

Isim makan Wazan kesepuluh: No Wazan /

Ukuran Jenis Kalimat Faidah Tambahan Huruf

1

لعوعفإ

Fi’il madly Mempersangat suatu

pekerjaan. Contoh:

بدودخخحا

دخخيز

(zaid menjadi sangat bungkuk)

Faidah-faidah lain yang lebih jelasnya, langsung lihat di kamus

2

لعوعفي

Fi’il mudlori’

3

لليعفإ

Isim masdar tanpa

mim 4

لعوعفمو

Isim masdar dengan mim 5

وهف

Isim dlomir 6

لعوعفم

Isim fa’il 7

كاذو

Isim isyaroh 8

لعوعفم

Isim maf’ul 9

لعوعفإ

Fi’il amr 10

لعوعفتل

Fi’il nahi 11

لعوعفم

Isim zaman

Gambar

Table tanda kalimat isim:
Tabel pembagian isim dilihat dari segi jumlahnya:
Tabel   pembagian   isim   dilihat   dari   segi   bertanwin  atau tidaknya:
Tabel tanda-tanda fi’il:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data Tabel warna kuning telur diatas, perlakuan yang menampakkan pengaruh dari kromium terhadap warna kuning telur, dimana R0 berbeda nyata dengan R2

1 CAP-3 M/s Technical Associates Pakistan (Pvt) Ltd Lahore Ch.. Izhar Construction (Pvt)

Analgetik non narkotik menimbulkan efek analgetik dengan cara menghambat secara langsung dan selektif enzim-enzim pada sistem saraf pusat yang mengkatalisis biosintesis

(e) Metode penugasan adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh

Tidak ada seorangpun dapat membayangkan pada sebelumnya, bahwa semburan lumpur di Sidoarjo yang terjadi sejak 10 tahun lalu, tepatnya pada 29 Mei 2006 dan masih

Terdapat sebuah paribasan yang mengajarkan hal ini yaitu paribasan ”kacang mangsa ninggala lanjaran”. Paribasan Jawa ini hampir serupa dengan peribahasa Indonesia

(Bandung : Alumni, 2001), h.120.. Konsep HAM selanjutnya dikemukakan oleh Muhammad Hatta yaitu hak menentukkan nasib sendiri. Perkembangan HAM ini menjadi sangat