• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Dalam dokumen Annual Report Bank Artha Graha 2012 (Halaman 189-200)

With Independent Auditors’ Report December 31, 2012, June 30, 2012 and

KAS DAN SETARA KAS

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF (continued) ACCOUNTING POLICIES

Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti dijabarkan di bawah ini: (lanjutan)

The important accounting policies that adopted consistently in preparing the financial statements of the Bank are set out below: (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

(lanjutan) a. Basis of Financial Statements Preparation (continued)

i. Pernyataan Kepatuhan (lanjutan) Statement of Compliance (continued)

Bank telah memilih mengajukan laporan laba rugi komprehensif dalam satu laporan sesuai dengan yang disyaratkan Bapepam-LK.

Bank has opted to present the statement of comprehensive income in one single statement as required by Bapepam-LK.

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:

 nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan

pengungkapan atas aset dan liabilitas

kontinjensi pada tanggal laporan

keuangan,

 jumlah pendapatan dan beban selama

periode pelaporan.

The preparation of financial statements in conformity with financial accounting standards in Indonesia requires use of estimates and assumptions that affect:

the reported amounts of assets liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of financial statements,

the reported amounts of revenues expenses during the reporting period.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

Although these estimates are based on management‟s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah.

Figures in the financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi yang

Signifikan b. Change in Significant Accounting Policies

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan dengan Bank:

The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2012:

- PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, mengatur bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.

- SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates” establishes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2012 dan 2011 serta Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal

30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi yang

Signifikan (lanjutan) b. Change in Significant Accounting Policies (continued)

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan dengan Bank: (lanjutan)

The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2012: (continued)

- PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntasi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.

- SFAS No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment” regulate the treatment for property, plant and equipment so that users of financial statements can discern information about an entity‟s investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them.

- PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang.

- SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefit”, which regulates the accounting and disclosure for employee benefit, both short- term and long-term.

- PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, mengatur biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.

- SFAS No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, prescribes borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset as part of the acquisition cost of the asset. Other borrowing cost are recognized as an expense.

- PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”,

mengatur kebijakan akuntansi dan

pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh

lessor tetap diperlukan dalam

mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.

- SFAS No. 30 (Revised 2011), “Lease” for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial service by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.

- PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan

masa depan untuk pemulihan

(penyelesaian) jumlah tercatat aset

(liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi- transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

- SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Tax”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilties) that are recognized in the statement of financial position; and transaction and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2012 dan 2011 serta Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal

30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi yang

Signifikan (lanjutan) b. Change in Significant Accounting Policies (continued)

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan dengan Bank: (lanjutan)

The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2012: (continued)

- PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

- SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instrument: Presentation”, establishes principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liablities.

- PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.

- SFAS No. 53 (Revised 2010), “Share Based Payment”, specifies the financial reporting by an entity when it undertakes a share- based payment transaction.

- PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengaturan aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan.

- SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items.

- PSAK No. 56 (Revisi 2010), “Laba Per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.

- SFAS No. 56 (Revised 2010), “Earning Per Share” prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.

- PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mengatur pengungkapan

dalam laporan keuangan yang

memungkinkan para pengguna untuk

mengevaluasi signifikansi instrumen

keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan.

- SFAS No. 60, “Financial instruments: Disclosure”, establishes disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for entity‟s financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments.

- ISAK No. 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

- ISAK No. 15 “SFAS 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirement and Their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an assets under SFAS No.24 (Revised 2010),”Employee Benefits”.

- ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”, diterapkan untuk akuntansi tanah oleh entitas yang memiliki hak atas tanah.

- ISAK No. 25, “Land Rights”, is applied the accounting for land for entity which have land rights.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2012 dan 2011 serta Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal

30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi yang

Signifikan (lanjutan) b. Change in Significant Accounting Policies (continued)

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan dengan Bank: (lanjutan)

The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2012: (continued)

- ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”, memberikan pedoman mengenai persyaratan dilakukannya penilaian ulang atas derivatif melekat.

- ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”, provides guidance on term and condition which have to fulfill for the reassessment of embedded derivative.

- PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

- SFAS No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.

- ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

- ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribe how an entity should account for the current and deferred tax consequence of a change in tax status of the entity or its shareholders.

Penerapan standar akuntansi tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan.

The adoption of the aforesaid accounting standards did not have significant impact the financial statements.

c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translations

Mata uang pelaporan

Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank.

Reporting currency

The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank.

Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing Transactions and balances in foreign currency

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat tanggal transaksi tersebut. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan kurs

spot Reuters pada pukul 16.00 Waktu

Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal tersebut.

Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah using the current rate on those transaction dates. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters spot rate at 16.00 Western Indonesian Time prevailing at that date.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2012 dan 2011 serta Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal

30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translations

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of comprehensive income.

Selisih penjabaran mata uang asing atas aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.

Translation differences on other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses.

Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 yang

menggunakan kurs spot Reuters pukul

16:00 Waktu Indonesia Barat (dalam Rupiah penuh):

Below are the major exchange rates used for translation as of December 31, 2012; June 30, 2012 and December 31, 2011 using the Reuters spot rate at 16:00 Western Indonesian Time (in Rupiah full amount):

31 Desember 2012/

December 31, 2012 June 30, 201230 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Dolar Amerika Serikat 9.637,50 9.392,50 9.067,50 United States Dollar

Dolar Australia 10.017,10 9.552,65 9.205,78 Australian Dollar

Poundsterling Inggris 15.514,93 14.667,33 13.975,29 Great Britain Poundsterling

Dolar Singapura 7.878,61 7.398,00 6.983,55 Singapore Dollar

Dolar Hong Kong 1.243,27 1.211,03 1.167,23 Hong Kong Dollar

Yen Jepang 111,77 118,16 116,82 Japanese Yen

Euro Eropa 12.731,62 11.812,95 11.714,76 European Euro

Yuan China 1.546,52 1.478,29 1.439,49 China Yuan

d. Aset dan Liabilitas Keuangan d. Financial Assets and Liabilities

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55

(Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK 60,

“Instrumen Keuangan: Pengungkapan

”.

Effective on January 1, 2012, the Bank applied SFAS No. 50 (Revised 2010), ”Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2011), Financial Instrument: Recognition and Measurement”, and SFAS 60 (Revised 2010), ”Financial Instrument: Disclosures”.

PSAK 50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

SFAS No. 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains, and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity‟s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2012 dan 2011 serta Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal

30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

PSAK 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item non- keuangan. PSAK ini memberikan definisi dan karakteristik derivatif, antara lain, kategori-

kategori dari masing-masing instrumen

keuangan, pengakuan dan pengukuran,

akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.

SFAS No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy and sell non-financial items. This SFAS provided the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships.

PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan

signifikansi atas masing-masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Bank selama periode berjalan dan pada akhir periode

pelaporan, dan bagaimana perusahaan

mengelola risiko tersebut.

SFAS No. 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance, and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Bank exposes during the year and at the end of the reporting year, and how the Bank manages those risks.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Bank menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity financial assets and available-for-sale financial assets. The Bank determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial liabilities classified as financial liabilities are measured at amortized cost and financial liabilities at fair value through profit and loss.

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

Klasifikasi instrumen keuangan pada pengakuan awal tergantung pada tujuan dan intensi manajemen serta karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut

ditambah biaya transaksi yang dapat

diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut.

The classification of financial instruments at initial recognition depends on the purpose and management's intention for which the financial instruments were acquired and their characteristics. All financial instruments are measured initially at their fair value. In the case that financial assets or financial liabilities are not designated at fair value through profit and loss, the fair value should be added with attributable transaction costs directly from acquisition or issuance of financial assets or financial liabilities.

Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.

The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2012 dan 2011 serta Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal

30 Juni 2012

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended

December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Dalam dokumen Annual Report Bank Artha Graha 2012 (Halaman 189-200)