• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Develompment Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari angka harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup masyarakat. IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar yaitu derajat kesehatan dan usia hidup (longetivity) yang diukur dengan Angka Harapan Hidup (live expectancy rate), pengetahuan (knowledge) yang diukur dengan kombinasi antara harapan lama sekolah (HLS atau EYS) dan rata-rata lama sekolah (RLS atau MYS) serta standar hidup layak (decent living) yang dilihat dari pengeluaran perkapita.

Status pembangunan manusia Kota Mataram pada tahun 2015 berada pada kriteria “Tinggi” (angka IPM antara 70 sampai dengan 79), yaitu sebesar 76,37. Secara lebih jelas, perkembangan IPM Kota Mataram tahun 2011-2015 sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 2.11

Perkembangan IPM Kota Mataram Tahun 2011-2015

Tahun IPM Laju (%)

2011 73,50 1,42

2012 74,22 0,98

2013 75,22 1,35

2014 75,93 0,94

2015 76,37 0,58

Sumber: BPS Kota Mataram, 2015

Jika dibandingkan dengan angka Provinsi dan Nasional, maka IPM Kota Mataram tahun 2015 yaitu 76,37 berada diatas IPM Provinsi NTB yang besarnya 65,19 dan IPM Nasional sebesar 69,55. Begitu pula dengan IPM Kota/Kabupaten lainnya di Provinsi NTB, maka IPM Kota Mataram menduduki peringkat pertama sebagaimana Grafik berikut:

Grafik 2.9

IPM Kabupaten/Kota se Provinsi NTB Tahun 2014-2015

Sumber: BPS Kota Mataram, 2015

Uraian pada masing-masing 3 (tiga) dimensi dasar komponen pembentuk IPM adalah sebagai berikut:

Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Lombok

Utara Sumbawa Dompu Bima

Sumbawa Barat Kota Mataram Kota Bima 2014 63.52 61.88 62.07 60.17 62.88 63.53 62.61 67.19 75.93 72.23 2015 64.62 62.74 62.83 61.15 63.91 64.56 63.48 68.38 76.37 72.99 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 2014 2015

a) Angka Harapan Hidup (AHH)

Guna melihat ukuran capaian Angka Harapan Hidup (AHH) suatu wilayah, maka perlu dilihat AHH ideal. AHH penduduk yang ideal adalah 85 tahun, sementara AHH terendah adalah 25 tahun.

Selama kurun waktu 2011 sampai dengan 2015 AHH penduduk Kota Mataram semakin meningkat, artinya kualitas kesehatan mayarakat meningkat seiring dengan peningkatan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan. Namun demikian, upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang bersifat komprehensif dan lintas sektor harus terus di lakukan agar derajat kesehatan masyarakat makin meningkat di masa depan.

Adapun capaian kualitas kesehatan masyarakat Kota Mataram yang terukur dari AHH dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.12

Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Mataram Tahun 2011-2015

Tahun Angka Harapan Hidup Pertumbuhan (Point)

2011 69,45 -

2012 69,73 0,28

2013 70,03 0,30

2014 70,18 0,15

2015 70,43 0,25

Sumber: BPS Kota Mataram, 2015 b) Harapan Lama

Sekolah

(HLS)

HLS digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan diberbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan yang diharapkan dapat dicapai setiap anak. Dari tabel dibawah ini terlihat bahwa tahun 2015 HLS di Kota Mataram telah mencapai 15,28 tahun, hal ini menunjukkan bahwa lamanya sekolah yang diharapkan akan dirasakan oleh anak di masa mendatang adalah 15,28 tahun (setara dengan pendidikan Diploma III). Secara lebih jelas, perkembangan harapan lama sekolah di Kota Mataram terlihat pada table berikut ini:

Tabel 2.13

Perkembangan Harapan Lama Sekolah Kota Mataram

Sumber: BPS Kota Mataram, 2015

Tahun HLS Pertumbuhan (point)

2011 14,61 -

2012 14,77 0,16

2013 14,82 0.45

2014 15,27 0,45

Dari tahun ke tahun terlihat perkembangan HLS penduduk Kota Mataram. Peningkatan partisipasi anak sekolah mendorong meningkatnya harapan lama sekolah.

c) Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Cakupan penduduk yang dihitung dalam penghitungan RLS penduduk berusia 25 tahun keatas. RLS penduduk Kota Mataram dari tahun ke tahun semakin meningkat dengan semakin sadarnya masyarakat akan arti pentingnya pendidikan. Pada tahun 2011, RLS selama 8,47 tahun, tahun 2015 RLS meningkat signifikan menjadi 9,05. Artinya rata-rata penduduk Kota Mataram bersekolah selama 9,05 tahun atau setingkat dengan kelas 10 (1 SMA). Dengan demikian wajib belajar 9 tahun di Kota Mataram sudah dapat dilampaui, sebagaimana Grafik berikut:

Grafik 2.10

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kota Mataram

Sumber: BPS Kota Mataram, 2015

d)Pengeluaran Perkapita Disesuaikan

Ukuran kesejahteraan penduduk suatu wilayah dapat digambarkan oleh tingkat pendapatannya. Semakin tinggi tingkat pendapatan berarti semakin tinggi kemampuan penduduk untuk memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi karena sulitnya memperoleh informasi mengenai pendapatan, maka salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur kesejahteraan adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga. Dengan pendapatan rumah tangga yang tinggi, maka alokasi biaya untuk investasi kesehatan dan pendidikan akan menjadi lebih tinggi sehingga pada gilirannya berperan dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia di wilayahnya. Perkembangan pengeluaran per kapita Kota Mataram tahun 2011-2015 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

8.47 8.61 9.04 9.04 9.05 7.8 8 8.2 8.4 8.6 8.8 9 9.2 9.4 2011 2012 2013 2014 2015

Grafik 2.11

Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Kota Mataram Tahun 2011-2015 (dalam ribu Rp.)

Sumber: BPS Kota Mataram

e) Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)

Daya serap penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu, dapat dilihat dengan menggunakan indikator yaitu APK dan APM.

APK adalah perbandingan antara jumlah murid pada setiap jenjang pendidikan (SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, SMA/MA/Paket C), tanpa memperhitungkan umur terhadap jumlah penduduk Kota Mataram pada kelompok usia sekolah (7-12, 13-15, 16-18 tahun) yang sesuai. Sedangkan APM adalah perbandingan antara jumlah murid kelompok usia sekolah (7-12, 13-15, 16-18 tahun) pada jenjang pendidikan tertentu (SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, SMA/MA/Paket C) terhadap jumlah penduduk Kota Mataram pada kelompok usia sekolah (7-12, 13-15, 16-18 tahun) yang sesuai.

Berikut gambaran perkembangan APK dan APM di Kota Mataram pada tahun 2011-2015:

Tabel 2.14

APM dan APK untuk SD/Setara, SMP/Setara dan SMA/Setara

Di Kota Mataram Tahun 2011 – 2015

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Angka Partisipasi Kasar (APK)

- SD/MI/Paket A 98,14 97,42 96,76 110,40 105,27 - SMP/MTs/Paket B 90,00 104,92 105,00 106,65 114,19 - SMA/SMK/Paket C 73,56 89,42 90,54 92,16 116,96

2 Angka Partisipasi Murni (APM)

- SD/MI/Paket A 93,44 97,42 96,76 98,91 99,00 - SMP/MTs/Paket B 77,28 76,73 79,76 77,82 79,01 - SMA/SMK/Paket C 68,08 73,79 68,13 67,01 79,97

Sumber: Dinas Dikpora Kota Mataram, 2015 11,000 11,500 12,000 12,500 13,000 13,500 2011 2012 2013 2014 2015 12,053 12,380 12,748 13,021 13,399

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa APK pada jenjang pendidikan SMP/MTs/Paket B mencapai lebih dari 100% dimana hal ini disebabkan karena terdapat murid sekolah yang berusia di luar usia resmi sekolah yang telah ditetapkan atau terdapat murid sekolah yang berasal dari luar Kota Mataram. Sementara optimalisasi pencapaian APM dilakukan melalui mekanisme Biaya Operasional Sekolah dan Bantuan Siswa Miskin atau tidak mampu.

2.Ketenagakerjaan

Pemerintah Kota Mataram terus mengupayakan peningkatan mutu tenaga kerja dengan cara membekali masyarakat dengan keterampilan sehingga dapat memasuki lapangan pekerjaan sesuai yang dikehendaki dan menciptakan lapangan kerja dengan memanfaatkan peluang yang ada. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan indikator ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari, merujuk pada suatu waktu dalam periode survey. Sedangkan Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) merupakan peluang penduduk usia kerja yang termasuk angkatan kerja untuk bekerja.

Terjadinya penurunan TPAK tidak serta merta diartikan sebagai minimnya kinerja Pemerintah Kota Mataram dalam penanganan ketenagakerjaan, tetapi lebih kepada pola penghitungan yang digunakan, dimana penghitungan TPAK didasarkan atas jumlah angkatan kerja berbanding jumlah penduduk usia kerja sehingga dapat dijelaskan bahwa angkatan kerja berdasarkan kelompok umur yaitu umur 15-24 tahun (kelompok usia sekolah) dan umur 65 ke atas (kelompok purna bakti/pensiun) lebih banyak masuk ke kelompok bukan angkatan kerja. Dengan demikian terjadi penurunan rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja yang berimplikasi pada berfluktuasinya angka TPAK.

Grafik 2.12

Perkembangan Angka Indikator Ketenagakerjaan Kota Mataram 2011-2015

Sumber: BPS Kota Mataram, 2015

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 2011 2012 2013 2014 2015 TKK 93.3 93.47 94.52 95.21 92.5 TPAK 64.71 61.98 56.15 61.20 60.03 TPT 6.7 6.53 5.48 4.79 4.15

2.2.3.Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Jumlah grup/sanggar kesenian di Kota Mataram pada tahun 2011-2015, terlihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.15

Rasio Grup Kesenian/Sanggar Kesenian Tahun 2011 - 2015

No

Uraian Jumlah

2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Grup/Sanggar Kesenian 377 377 377 377 377

2 Jumlah Penduduk 413.622 422.673 431.876 441.064 450.226 Rasio Sanggar Kesenian per 10.000 penduduk 9,12 8,92 8,73 8,55 8,38

Sumber: BPS Kota Mataram dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, 2015 Sementara itu kondisi jumlah klub olahraga dan lapangan olah raga yang ada di Kota Mataram menunjang peningkatan prestasi di even olahraga baik tingkat nasional maupun internasional. Rasio klub olahraga di Kota Mataram tahun 2011-2015, sebagaimana tabel terlampir:

Tabel 2.16

Rasio Klub Olahraga Tahun 2011 - 2015

No Uraian Jumlah

2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Klub Olahraga 50 50 55 55 70

2 Jumlah Penduduk 413.622 422.673 431.876 441.064 450.226

Rasio Klub Olahraga per 10.000 penduduk 1,21 1,19 1,28 1,25 1,56

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

Pemerintah Daerah Kota Mataram dalam rangka memberikan pelayanan, meningkatkan peran serta, prakarsa dan memberdayakan masyarakat, secara eksplisit dapat terlihat pada kinerja pelaksanaan pembangunan pada masing- masing urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kota Mataram yang terdiri dari Fokus Layanan Urusan Wajib dan Fokus Layanan Urusan Pilihan.

2.3.1.Fokus Layanan Urusan Wajib 1.Pendidikan

Pelaksanaan Urusan Wajib Pendidikan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis yaitu tersedianya kualitas dan kuantitas layanan pendidikan di Kota Mataram yang memadai.

Dengan dilaksanakannya program pendidikan gratis secara nasional untuk tingkat SD dan SMP sangat membantu masyarakat kurang mampu untuk melanjutkan sekolah dan diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Mataram. Sehingga penyelenggaraan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Kota Mataram. Gambaran statistik sekolah, guru dan murid di Kota Mataram tahun 2011-2015 terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.17

Statistik Sekolah, Guru dan Murid Tahun 2011 – 2015

No Uraian Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 1 Sekolah 1.1 TK & RA 98 113 113 117 117 1.2 SD & MI 158 181 181 185 187 1.3 SMP & MTs 47 59 59 61 61 1.4 SMA,SMA, MA 24 55 55 57 57 2 Guru 2.1 TK & RA 494 484 497 639 639 2.2 SD & MI 2.242 2.291 2.237 2.461 2.356 2.3 SMP & MTs 1.222 1.279 1.262 1.746 1.697 2.4 SMA,SMA, MA 820 1.173 1.801 2.143 2.143 3 Murid 3.1 TK & RA 5.374 5.266 5.245 6.383 6.383 3.2 SD & MI 40.621 43.823 43.638 47.211 45.596 3.3 SMP & MTs 16.728 19.045 19.745 24.027 23.890 3.4 SMA,SMA, MA 7.769 29.992 20.091 23.229 21.432 Sumber: BPS Kota Mataram, 2015

Capaian indikator pembangunan Urusan Wajib Pendidikan tahun 2011- 2015, sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 2.18

Capaian IndikatorPembangunan Urusan Wajib Pendidikan

Tahun 2011 – 2015

No Indikator Pembangunan Satuan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015