• Tidak ada hasil yang ditemukan

2011 2012 2013 2014 2015 1 Persentase penanganan sampah % 65,70 63,96 63,69 63,26 66,

2 Pencemaran status mutu air % - - - - 50

3 Cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan Amdal. % - - - - 22,2

4 Penegakan hukum lingkungan % 100 100 100 100 100

Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kota Mataram, 2015

Dari total volume sampah sebanyak 1.396 m3 per hari pada tahun 2015,

yang bisa terangkut ke TPA sampah adalah 925,98 m3 perhari atau hanya

sekitar 66,33% dari total volume sampah, sehingga dalam rangka mengimbangi penambahan volume sampah dan kecilnya persentase pengurangan sampah di sumber sampah, Pemerintah Kota Mataram memerlukan peningkatan ritasi dan jumlah seperti dump truck, armroll, pick up dan container. Sementara di sisi lain, persoalan akses/jalan menuju lokasi TPA melalui desa wisata dengan pemukiman padat yang rentan terhadap aksi protes dari warga juga memperparah permasalahan sampah di Kota Mataram. Sehingga digagaslah Pengelolaan Sampah dengan konsep pemusnahan melalui pembangunan Tungku Pembakaran Sampah yang bertujuan mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke TPA. Ruas sungai yang berada di Kota Mataram merupakan hilir aliran sungai yang ada di Pulau Lombok. Hal tersebut menyebabkan Kota Mataram berpeluang mengalami terjadinya genangan atau banjir. Sungai besar yang melintasi wilayah Kota Mataram berjumlah empat sungai dan semuanya bermuara di sepanjang pesisir barat Kota Mataram. Sebagai upaya pencegahan potensi genangan dibutuhkan kawasan resapan air untuk mengurangi run off air hujan yang langsung ke aliran sungai.

Sumur resapan yang dibangun di empat lingkungan, antara lain: Lingkungan Arong Arong dan Lingkungan Darul Hikmah Kelurahan Dasan Agung, Lingkungan Karang Jangu Kelurahan Sapta Marga, Lingkungan Kebun Jeruk, Pejeruk Perluasan, Pejeruk Baru Kelurahan Pejeruk dan Lingkungan Kebun Bawak Timur Kelurahan Kebun Sari. Masing-masing dengan diameter 1,2 meter dan kedalaman 3 meter. Disamping sumur resapan juga dibangun Biopori sebanyak 228 unit yang didukung dengan alat pengebor 50 unit.

Guna meningkatkan ketersediaan kawasan resapan air, Pemerintah Kota Mataram melalui Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, akan menambah cakupan biopori dan sumur resapan pada kawasan yang rawan genangan. Konservasi Sumber Daya Alam juga dilakukan dengan mengoptimalkan ruang terbuka hijau yang ada di Kota Mataram. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan ketersediaan kawasan resapan air, adalah sebagai berikut: Melakukan pengendalian dalam pemberian IMB dalam alih fungsi lahan terutama pada kawasan resapan air dan kawasan permukiman; menambah luasan RTH dengan membangun Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di Kelurahan

Selagalas; Penyediaan dan penanaman Pohon Pelindung;

mengimplementasikan dokumen Survey Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dalam pengkajian Dampak Lingkungan.

Upaya lain yang dapat menjadi indikator kinerja urusan wajib lingkungan hidup adalah jumlah penanganan pengaduan terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan serta jumlah titik perlindungan sumber daya alam. Untuk jumlah pengaduan, pada tahun 2015 yang dapat diselesaikan sebanyak 8 kasus dari 8 kasus yang diadukan, meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 5 kasus dari 5 kasus yang diadukan.

9.Urusan Wajib Pertanahan

Penyelenggaraan Urusan Wajib Pertanahan diarahkan untuk meningkatkan penyediaan dan pelayanan infrastruktur perkotaan.

Capaian indikator pembangunan Urusan Wajib Pertanahan di Kota Mataram tahun 2011-2015, sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 2.28

Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Pertanahan

Di Kota Mataram Tahun 2011 – 2015

No Indikator Pembangunan Satuan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Persentase luas lahan

pemerintah yang bersertifikat % - - - - 50

2 Luas tanah yang dibebaskan M2 54.205 42.551 53.903 36.096 30.893

Menurunnya luas tanah yang dibebaskan pada tahun 2015 dibanding tahun 2014 disebabkan karena anggaran pembebasan tanah pada tahun 2015 lebih banyak digunakan untuk pelunasan dari pengadaan tanah pada tahun 2014 yang baru dibayarkan uang muka sebesar 30% dari harga tanah. Selain untuk jalan, terdapat kebutuhan lahan untuk pembangunan gedung kantor karena masih terdapat Perangkat Daerah Kota Mataram yang menyewa maupun pinjam pakai asset Pemerintah Provinsi NTB. Selanjutnya, kebutuhan lahan untuk pembangunan jaringan air irigasi, bangunan pasar, pembangunan sekolah dan makam. Pada Tahun 2015, rencana pembebasan lahan akan terus diupayakan dalam rangka mendukung kelanjutan pembangunan dan peningkatan jalan, penyediaan lahan untuk rumah potong hewan di Gubuk Mamben, Sekarbela serta rencana relokasi Pasar Kebon Roek di Kebon Talo, Ampenan.

10.Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil

Penyelenggaraan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik dan dilaksanakan dalam rangka pemberian pelayanan publik bidang Kependudukan dan Catatan Sipil yang merata dan adil dengan mengedepankan aspek transparansi dan akuntabilitas.

Pelaksanaan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil di Kota Mataram dilaksanakan melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan, bertujuan meningkatkan tertib administrasi kependudukan melalui kegiatan Peningkatan Pelayanan Publik dalam bidang kependudukan, Pengembangan database kependudukan, Sosialisasi kebijakan kependudukan, Monitoring, evaluasi dan pelaporan, Pelayanan Akta Perkawinan dan Perceraian, Pelayanan Akta Kelahiran dan Kematian, Pengawasan Administrasi Kependudukan, Pelayanan Akta Perubahan Nama Kewarganegaraan, Pengangkatan, Pengakuan dan Pengesahan Anak, Penyusunan Perencanaan, Penataan dan Analisis Kependudukan.

Tabel 2.29

Capaian Indikator Pembangunan Urusan Wajib Kependudukan dan

Catatan Sipil di Kota Mataram Tahun 2011 – 2015

No Indikator Pembangunan Satuan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 1 Persentase Penduduk ber-KTP % 45,02 47,04 68,34 86,91 87,00

2 Rasio bayi berakte kelahiran % 42 45 47 48 51

3 Rasio pasangan berakte nikah % 82 85 86 89 96

4 Ketersediaan database

kependudukan skala provinsi Ada/Tidak ada ada ada ada ada

5 Penerapan KTP Nasional berbasis

NIK Sudah/belum Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah

Sebagai upaya peningkatan pelayanan Kartu Keluarga dan KTP terkait dengan program Nasional yaitu percepatan perekaman KTP bagi masyarakat yang mengharuskan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melakukan perekaman KTP-elekronik di masing-masing Kelurahan dan Sekolah Menengah Atas (SMA dan SMK) yang ada di Wilayah Kota Mataram dan sejalan pula dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2380/SJ Tanggal 10 Mei Tahun 2015 tentang Penyediaan Dukungan Pendanaan Pelaksanaan Program KTP-elektronik dalam APBD Tahun Anggaran 2015.

Dalam mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Standar Pelayanan Minimal bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota, maka jenis pelayanan dasar Standar Pelayanan Minimal bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah Pelayanan Dokumen Kependudukan. Cakupan penerbitan KTP-elektronik dari tahun 2010 s/d tahun 2015 realisasinya sebanyak 127.477 KTP-elektronik. Angka ini tercapai secara signifikan pada tahun 2012, dimana tahun 2012 dilakukan pencetakan KTP-elektronik secara Nasional dan Massal.

Sedangkan pencetakan Kartu Keluarga dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memiliki Kartu Keluarga dan diserta pula dengan adanya even-even tertentu seperti: Pembukaan lowongan kerja, Haji dan Umroh, pendaftaran sekolah, dan pemenuhan persyaratan pembuatan Akta Kelahiran. Disamping itu, adanya jumlah pindah datang ke Kota Mataram berpengaruh terhadap penerbitan Kartu Keluarga baru.

Dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan kepada masyarakat khususnya terkait dengan pengaduan masyarakat, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram telah membentuk Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) dimana hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

11.Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan keseteraan gender.

Urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan bagian integral dalam penyelenggaraan pembangunan daerah yang merata dan berkeadilan. Gerakan emansipasi perempuan dalam segala aspek pembangunan harus diapresiasikan dengan memberikan kesetaraan peran antara perempuan dan laki-laki dari sisi pengarusutamaan gender serta peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan.

Adapun realisasi capaian masing-masing indikator, dapat dilihat pada tabel dan grafik, sebagai berikut:

Tabel 2.30

Capaian Indikator Pembangunan Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Kota Mataram Tahun 2011 – 2015

No Indikator Pembangunan Satuan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015