STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
WT 1 Reorganisasi internal
kelembagaan
2. Inventarisasi data dan infromasi kepariwisataan daerah
3. Reorganisasi pola kerja kelembagaan
Dari alternatif strategi di atas, maka di munculkan strategi yang terpilih yaitu:
1. Edukasi dan standarisasi mutu serta kompetensi tenaga kerja
2. Mediasi pekerja dengan pemilik pekerjaan
3. Fasilitasi keterbukaan informasi ketenagakerjaan
4. Revitalisasi kelembagaan Koperasi
5. Edukasi kompetensi SDM kelembagaan dan UKM
6. Fasilitasi kerjasama pembiayaan dengan lembaga pebankan
8. Revitalisasi prasarana pengaman stok komoditas pangan
9. Edukasi kualitas dan mutu penyuluhan
10. Visitasi daerah yang representatif
11. Intensifikasi peningkatan produktifitas pertanian
12. Konstruksi prasarana destinasi pariwisata
13. Inventarisasi data dan infromasi kepariwisataan daerah
14. Edukasi dan fasilitasi SDM kepariwisataan daerah
15. Koordinasi yang terpola dan berkelanjutan
16. Transaksi pengadaan sarana produksi bagi nelayan
17. Eksplorasi potensi produksi perikanan
18. Edukasi peningkatan mutu pengolahan hasil perikanan
19. Distribusi stimulan pengembangan usaha
20. Ekspektasi masyarakat terhadap ketersediaan dan kepastian harga
komoditas pangan
21. Konstruksi/Renovasi prasarana perdagangan
22. Reorganisasi pola kerja kelembagaan
23. Edukasi daya saing IKM
24. Fasilitasi pengembangan usaha
25. Distribusi sarana produksi IKM
3. Bidang Sarana dan Prasarana
INTERNAL EKSTERNAL
STRENGTHS WEAKNEES
1. Kota Mataram merupakan ibukota Provinsi NTB.
2. Secara spasial, Kota Mataram berkedudukan sebagai Pusat Kegiatan Nasional dan RTRWN 3. Kota Mataram sebagai Kawasan Strategis
Provinsi dengan Kawasan Mataram Metro 4. Pusat Pendidikan Tinggi dan Pelayanan Jasa
Kesehatan skala regional.
5. Sebagai kawasan Hub dengan Kawasan Pengembangan Wilayah skala Pulau Lombok
1. Masih adanya genangan air pada beberapa lokasi, disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: (a) Banjir kiriman yang berasal dari daerah hulu yang mengalir melalui sungai-sungai yang ada di Kota Mataram, (b). Penutupan saluran yang tidak mengikuti petunjuk teknis dari instansi terkait (c). Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan drainase dengan tidak membuang sampah ke saluran masih rendah
2. Luas kawasan kumuh yang mencapai 803,39 ha, yang salah satu indikatornya adalah kepadatan bangunan
3. Belum optimalnya pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai rencana tata ruang
4. Tekanan alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi non pertanian sebagai akibat dari perkembangan kota
5. Masih adanya pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang. 6. Keterbatasan lahan yang difungsikan
sebagai RTH.
7. Keterbatasan Lahan untuk pengadaan areal TPU.
8. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk memiliki IMB.
9. Belum terpenuhinya kebutuhan fasilitas keselamatan jalan.
INTERNAL EKSTERNAL
10. Masih kurangnya pemahaman tentang keselamatan berlalu lintas
11. Belum optimalnya pengelolaan sarana dan prasarana perkotaan serta kawasan permukiman
12. Belum tersedianya sistem informasi yang terintegrasikan antar unit kerja melalui jaringan komunikasi antar SKPD.
13. Masih kurangnya pemahaman tentang teknologi infomasi oleh masyarakat khususnya pelajar dan remaja.
OPPORTUNITIES THREATS
1. Kebijakan nasional100-0-100
2. Program Adaptasi thd perubahan iklim 3. Program Nasional Kota Hijau
4. Program Nasional Kota Berketahanan, Kota Pintar dan Kota Layak Anak 5. Program Pengembangan Negeri Maritim
dan Tol Laut
6. Masuk dalam delineasi Kawasan Geo Park Gunung Rinjani
1. Ancaman Isu Perubahan iklim global 2. Ancaman Bencana Vulkanik
3. Stok lahan terbatas
4. Pertumbuhan penduduk yang tinggi 5. Migrasi penduduk dari daerah sekitar yang
tinggi
Penentuan Alternatif Strategi dan Indikator Sasaran, sebagai berikut:
EKTERNAL
INTERNAL OPPORTUNITIES THREATS
Kekuatan (STRENGTHS)
SO
1. Meningkatkan koordinasi, sinkronisasi,dengan Pemerintah Pusat untuk mengakses
Program dan Pendanaan APBN untuk pembangunan
infrastrutur dasar perkotaan (jalan, drainase, sampah, sanitasi, limbah) guna mendukung Kota Mataram sebagai Pusat Kegiatan Nasional
2. Meningkatkan dukungan Pemerintah Provinsi NTB untuk pembangunan infastruktur dasar di Kota Mataram sebagai Kawasan Strategis Provinsi Mataram Metro.
3. Meningkatkan aksesibilitas transportasi antar kawasan wisata dan pusat aktivitas distribusi barang dan jasa
ST
1. Koordinasi dan Ratifikasi peraturan pengelolaan air limbah
2. Koordinasi dan sinkronisasi pengelolaan limbah pada skala lingkungan
3. Investasi lahan pada kawasan permukiman kumuh
4. Koordinasi dan reorganisasi Pembentukan TPA regional 5. Memperkuat jaringan kota kota
dalam mengadaptasi isu perubahan iklim
6. Melakukan investasi dan efisiensi aset penggunaan lahan/ruang dengan pembangunan vertikal
Kelemahan (WEAKNESS)
WO
1. Konstruksi dan Intensifikasi sarana pengelolaan sampah skala Lingkungan, Kelurahan, Kecamatan, dan Kota
2. Koordinasi dan reorganisasi Pembentukan TPA regional
WT
1. Sosialisasi dan fasilitasi pada pelaku jasa konstruksi
3. Konstruksi dan implementasi teknologi sampah berbasis energi terbarukan skala kecamatan dan kota 4. Konstruksi dan rehabilitasi
sistem drainase, irigasi dan sungai
5. Konstruksi dan rehabilitasi pada jaringan jalan kota 6. Konstruksi dan rehabilitasi
fasilitas pejalan kaki dan pesepeda pada jaringan jalan utama kota
7. Konstruksi dan rehabilitasi Jaringan Irigasi pada Kawasan Pertanian
8. Mengatasi bencana banjir dan genangan dengan program Kota Hijau dan Kota Berketahanan
Dari alternatif strategi di atas, maka di munculkan strategi yang terpilih yaitu:
1. Koordinasi dan Ratifikasi peraturan pengelolaan air limbah
2. Koordinasi dan sinkronisasi pengelolaan limbah pada skala lingkungan
3. Investasi lahan pada kawasan permukiman kumuh
4. Konstruksi dan rehabilitasi pengelolaan air limbah pada kawasan kumuh
5. Konstruksi sambungan air besih pada kawasan permukiman
6. Koordinasi dan ratifikasi peraturan Pengelolaan sampah
7. Restrukturisasi lembaga pengelolaan sampah skala lingkungan, kelurahan
dan kota
8. Konstruksi dan Intensifikasi sarana pengelolaan sampah skala
Lingkungan, Kelurahan, Kecamatan, dan Kota
9. Koordinasi dan reorganisasi Pembentukan TPA regional
10. Konstruksi dan implementasi teknologi sampah berbasis energi terbarukan
skala kecamatan dan kota
11. Konstruksi dan rehabilitasi sistem drainase, irigasi dan sungai
12. Konstruksi dan rehabilitasi pada jaringan jalan kota
13. Konstruksi dan rehabilitasi fasilitas pejalan kaki dan pesepeda pada
jaringan jalan utama kota
14. Konstruksi dan rehabilitasi Jaringan Irigasi pada Kawasan Pertanian
4. Bidang Good Governance
INTERNAL EKSTERNAL
STRENGTHS WEAKNEES
1. Kualitas SDM Aparatur yang usia muda dan memiliki kualifiasi pendidikan relatif lebih baik di banding Kota/Kabupaten lain di NTB
2. Tingginya potensi dan realisasi PAD 3. Pengelolaaan Keuangan Pemerintah telah
mendapat WTP
1. Belum adanya perangkat hukum dalam pelayanan publik dan good governance
OPPORTUNITIES THREATS
1. Peluang dan kesempatan peningkatan kualitas ASN yang sangat besar dari Pemerintah Pusat dan Negara donor
Penentuan Alternatif Strategi dan Indikator Sasaran, sebagai berikut:
EKTERNAL
INTERNAL OPPORTUNITIES THREATS
Kekuatan (STRENGTHS)
SO
1. Fasilitasi Penetapan PERDA sesuai kebutuhan
2. Fasilitasi Penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan yang efektif dan efisien
3. Fasilitasi SOTK yang proporsional 4. Fasilitasi dan Mediasi Aparatur
Sipil Negara secara berkelanjutan 5. Fasilitasi, konsultasi dan
koordinasi penyusunan dokumen perencanaan
6. Fasilitasi, komunikasi dan koordinasi yang diarahkan pada pemangku kepentingan
pembangunan
7. Koordinasi, Fasilitasi dan sosialisasi masyarakat yang diarahkan pada peningkatan partisipasi dalam perencanaan dan pembangunan daerah
ST
1. Konstruksi, rehabilitasi dan transaksi sumber daya milik daerah
2. Bantuan modal sebagai stimulan pengembangan usaha
Kelemahan (WEAKNESS)
WO
1. Intensifikasi potensi penerimaan PAD
2. Edukasi profesionalitas sumber daya penanaman modal
3. Simplikasi prosedur dan kemudahan akses pelayanan perijinan
4. Edukasi Aparatur Sipil Negara yang profesional
5. Legislasi Penetapan PERWAL, Keputusan dan SK sesuai kebutuhan
WT
1. Inventarisasi dan evaluasi pertanggung jawaban keuangan Daerah 2. Inventarisasi tingkat kepuasan konsumen 3. Konsolidasi, Restrukturisasi birokrasi pemerintahan 4.
Dari alternatif strategi di atas, maka di munculkan strategi yang terpilih yaitu:
1. Konstruksi, rehabilitasi dan transaksi sumber daya milik daerah
2. Inventarisasi dan evaluasi pertanggung jawaban keuangan Daerah
3. Intensifikasi potensi penerimaan PAD
4. Bantuan modal sebagai stimulan pengembangan usaha
5. Edukasi profesionalitas sumber daya penanaman modal
6. Inventarisasi tingkat kepuasan konsumen
7. Simplikasi prosedur dan kemudahan akses pelayanan perijinan
8. Konsolidasi, Restrukturisasi birokrasi pemerintahan
9. Edukasi Aparatur Sipil Negara yang profesional
10. Fasilitasi Penetapan PERDA sesuai kebutuhan
11. Fasilitasi Penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan yang efektif dan efisien
12. Fasilitasi SOTK yang proporsional
13. Fasilitasi dan Mediasi Aparatur Sipil Negara secara berkelanjutan
14. Legislasi Penetapan PERWAL, Keputusan dan SK sesuai kebutuhan
15. Fasilitasi, konsultasi dan koordinasi penyusunan dokumen perencanaan
16. Fasilitasi, komunikasi dan koordinasi yang diarahkan pada pemangku
kepentingan pembangunan
17. Koordinasi, Fasilitasi dan sosialisasi masyarakat yang diarahkan pada
peningkatan partisipasi dalam perencanaan dan pembangunan daerah
6.1. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN MEWUJUDKAN MISI
Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, maka penentuan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram tahun 2016- 2021, sebagai berikut:
Misi 1 : Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat melalui