• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian

2011 2012 2013 2014 2015 1 Jumlah sanggar seni dan budaya Sanggar 206 206 206 206

20. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian

Penyelenggaraan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance.

Tabel 2.39

Capaian Indikator Pembangunan Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian Tahun 2011 – 2015

No Indikator Pembangunan Satuan

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 1 Realisasi PAD Rp. (juta) 82.423,87 95.919,78 139.877,15 202.589.30 210.004,03 2 Persentase Capaian PAD terhadap target % 136,21 121,66 111,94 126,23 97,40

3 Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklatpim sesuai eselon % 82,33 84,56 70,10 65.36 94,95

4 Jumlah pelanggaran disiplin PNS Kasus 9 11 8 10 10 5 Presentase bezeting pegawai % 80,13 82,31 84,82 80,91 97,13 6 Monev perijinan pada bagian ekonomi (SITU, HO) Izin 375 416 555 975 975 7 Penyaluran Raskin Yang Tepat Sasaran RTS 29.316 29.309 28.533 28.533 28.502 8 Penetapan Perda APBD Tepat Waktu % 100 100 100 100 100

9

Jumlah pengadaan barang/jasa melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) / E- Procurement.

Paket 69 79 57 58 58

10 Jumlah pegawai yang memiliki sertifikat keahlian

pengadaan barang/jasa. Orang 80 115 120 87 87

11 Perangkat Daerah yang mempunyai SPM & SOP SKPD 13 13 15 15 15

12 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk - 0,43 0.47 0.49 0.51 0.55

13 Rasio Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk - - - - 0,0186 0,0186

14 Rasio Pos Siskamling per jumlah kelurahan - - - - 0.20 0.36

15 Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan

adiministrasi pemerintah - - - - -

Website BPMP2T 16 Cakupan patroli petugas Satpol PP % 90 90 90 90 90 17 Jumlah Petugas Perlindungan Masyarakat

(Linmas) Orang -

- - 186 186

18 Cakupan pelayanan bencana kebakaran kota % 100 100 100 100 100

19

Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

Menit 15 15 15 15 14

20 Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan kelurahan yang baik % 86 86 88 90 92 Sumber: Dipenda, Setda Kota, Satpol PP, BKD. BPKAD, 2015

Potensi PAD menjadi semakin meningkat sejak berlakunya Undang- undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah karena diberikannya kewenangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memungut Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang sebelumnya menjadi kewenangan pusat. Kedua komponen ini memberikan peningkatan yang signifikan bagi peningkatan PAD secara keseluruhan. Prosentase capaian target PAD terhadap target, pada tahun 2015 terealisasi sebesar 97,40%. Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014 sebesar 129,76%, angka capaian tahun 2015 lebih realistis dimana pola penghitungan yang dilakukan sudah mendekati dari peta potensi sumber pendapatan yang sebenarnya dapat dikelola sebagai penerimaan daerah. Pada tahun 2015 telah dilaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan yang berakibat pada promosi jabatan sebanyak 33 orang dari berbagai tingkatan eselon, sehingga dibutuhkan penyesuaian kompetensi jabatan dengan diklat kepemimpinan sesuai eseloneringnya

Dilihat dari data-data yang dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa capaian indikator kinerja utama rasio pelanggaran disiplin ASN tercapai 100% dari target kasus 12 dapat ditekan hanya 10 kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat pada tahun 2015. Penurunan kasus pelanggaran disiplin ASN baik tingkat sedang dan berat tersebut merupakan dampak positif adanya kejelasan pemberian sanksi bagi ASN yang melakukan tindak pelanggaran disiplin ASN.

Realiasi capaian target bezetting pegawai sebesar 80.91% dari target sebesar 95% dan capaian kinerja tahun 2015 sebesar 85.17%. Tidak dapat terpenuhinya target yang diharapkan pada capaian kinerja tahun 2015 disebabkan beberapa hal, antara lain: adanya ketentuan Pemerintah Pusat melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang memberlakukan kebijakan moratorium penerimaan CPNS di tahun 2015; meningkatnya kebutuhan tenaga kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram yang awalnya Rumah Sakit Tipe C menjadi Tipe B; pemenuhan tenaga pendidikan untuk sekolah yang baru dioperasikan (SMPN 24 Kota Mataram).

Menindaklanjuti kebijakan pemerintah tersebut, maka Pemerintah Kota Mataram telah menyusun formasi CPNS dengan mempertimbangkan azas

zero growth yaitu pengangkatan CPNS yang didasarkan pada perhitungan jumlah ASN yang memasuki batas usia pensiun (purna tugas).

Dalam rangka memfasilitasi pemenuhan kebutuhan kelembagaan DPRD, keberadaan Sekretariat DPRD sebagai salah satu lembaga daerah sangat diperlukan. Peran lembaga ini diarahkan untuk peningkatan kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sehingga dapat mewujudkan

hubungan yang harmonis antara Eksekutif (Pemerintah Kota Mataram) dengan Legislatif (DPRD Kota Mataram).

Upaya meningkatnya kapasitas pimpinan dan anggota DPRD dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang lembaga legislatif, dilaksanakan dengan beberapa kegiatan antara lain Penyusunan Peraturan Daerah, hearing/dialog dan koordinasi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan tokoh agama, rapat-rapat alat kelengkapan dewan, rapat paripurna, kunjungan kerja, kegiatan panitia khusus dan fraksi-fraksi DPRD, kegiatan reses dan pelayanan bantuan hukum Pemerintah Daerah. Pelaksanaan kinerja program Pembinaan dan Pemantauan Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat melalui pemberian bantuan modal usaha pada kelompok-kelompok usaha yang ada di Kota Mataram mengalami peningkatan dalam jumlah kelompok penerima pada tahun 2014 sebesar 1.284 kelompok usaha menjadi 1.908 kelompok usaha tahun 2015.

Pelaksanaan penyaluran Beras Miskin (Raskin) telah ditetapkan data penerima Raskin oleh BPS, diman jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang ditetapkan untuk Kota Mataram sebanyak 28.533 RTS.

Kinerja pengelolaan keuangan daerah dimulai dari penyusunan APBD setelah proses perencanaan. Ketepatan waktu dalam penetapan APBD menjadi hal penting guna kelancaran pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan. Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahanan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang mengamanatkan penetapan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran sebelumnya. Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut, Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan APBD tepat waktu setiap tahunnya.

Dari sisi pengelolaan keuangan daerah, dengan semangat reformasi pengelolaan keuangan daerah yang ditandai dengan ditetapkannya Undang-Undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, dimana disebutkan bahwa bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD adalah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang saat ini dalam penyusunannya wajib mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan.

Berdasarkan ketiga regulasi tersebut pada pada tahun 2010 Pemerintah menerbitkan Peraturan pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan untuk meningkatkan kualitas

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dimana Peraturan pemerintah dimaksud mewajibkan penerapan akuntansi berbasis akrual oleh Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah dari yang sebelumnya “berbasis kas menuju akrual” dan ditegaskan pula dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah yang penerapan akuntansi berbasis akrual secara penuh paling lambat Tahun Anggaran 2015.

Dalam melakukan penyesuaian penerapan peraturan perundang-undangan tersebut, Pemerintah Kota Mataram pada tahun 2014 melalui BPKAD Kota Mataram membangun Sistem Informasi Manajemen Barang Persediaan (SimBaPers) dalam rangka pencatatan persediaan yang mendukung Sistem Informasi yang telah dibangun sebelumnya, yaitu Sistem Informasi Manajemen Daerah (SimDa). Aplikasi tersebut merupakan salah satu bentuk kerjasama dengan lembaga-lembaga Pemerintah dalam penyediaan Teknologi Informasi (BPKP, Depdagri, Depkeu) dalam penyediaan Sistem informasi Pengelolaan keuangan. Sistem informasi yang telah dibangunpun tetap dibenahi guna mengakomodir solusi permasalahan yang terjadi pada tahun sebelumnya. Sampai dengan akhir tahun 2014, Simda telah dikembangkan menjadi versi 2.7. dimana aplikasi ini mendukung penerapan akuntansi berbasis akrual dan terintegrasi dengan pencatatan barang milik daerah dalam rangka memenuhi Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD).

Dalam upaya penanganan masalah Hukum dan HAM dilakukan 4 kali Konsultasi Publik dan 6 kali publikasi produk hukum daerah selama tahun 2013. Guna peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan kepatuhan aparatur dan masyarakat dalam menegakkan nilai-nilai HAM telah tersusun Rencana Aksi Hak Asasi Manusia (RAN-HAM) yang menjadi dasar pelaksanaan harmonisasi nilai-nilai HAM ke dalam program dan kegiatan Pemerintah Kota Mataram.

Disamping itu, Penegakan Peraturan Daerah sebagai bagian penting pelaksanaan kebijakan daerah terus digalakkan, mulai dari tahapan sosialisasi yang intensif, uji coba, dan penerapan produk hukum daerah tersebut. Tim penegakan PERDA berupa tim operasional 20 orang. Jumlah produk hukum daerah yang ditetapkan, sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 2.40

Jumlah Produk Hukum Daerah yang Ditetapkan Tahun 2011-2015

Produk Hukum Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Peraturan Daerah

Kota Mataram 19 Perda 11 Perda 11 Perda 10 Perda 16 Perda

Peraturan Walikota

Mataram 42 Perwal 45 Perwal 41 Perwal 52 Perwal 32 Perwal

Keputusan Walikota Mataram 699 Keputusan 825 Keputusan 984

Keputusan 1212 Keputusan 900 Keputusan

Pada Tahun Anggaran 2014 jumlah paket lelang yang sudah ditenderkan sejumlah 58 paket, dan Tahun Anggaran 2015 jumlah paket yang melalui proses lelang sejumlah 40 Paket.

Jumlah ASN yang memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang dan jasa pada tahun 2014 sebanyak 87 orang, sedangkan pada tahun 2015 berjumlah 126 orang, bertambah sebanyak 39 orang. Hal tersebut disebabkan adanya ASN yang memperpanjang sertifikat sehingga dapat dipakai untuk menggantikan ASN yang menduduki Jabatan Struktural di Perangkat Daerah masing-masing dan ASN yang telah memasuki masa pensiun.