• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator ketiga dalam aspek keakuratan adalah proses pembuatan berita memiliki ketelitian yang tinggi Mulai dari penulisan nama, waktu, dan tempat kejadian.

Dalam dokumen SKRIPSI BUNGA ANALISIS ISI skripsi (Halaman 137-140)

Sosial Ekonomi Status

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.4 Hasil perhitungan isi berita dengan pemenuhan Indikator indikator dalam Aspek Keakuratan

4.2.4.3 Indikator ketiga dalam aspek keakuratan adalah proses pembuatan berita memiliki ketelitian yang tinggi Mulai dari penulisan nama, waktu, dan tempat kejadian.

Maksud dari indikator ketiga ini adalah seorang reporter lapangan diharuskan memiliki kemampuan yang tinggi yang dibentuk dengan sebuah ketelitian untuk melakukan proses

peliputan mulai dari nama tokoh atau nama narasumber, waktu kejadian peristiwa dan juga latar belakang tempat kejadian berlangsung. Berita yang berdasarkan susunan fakta yang informasinya terdiri dari fakta – fakta atau informasi yang dibuat dengan proses penuh kehati – hatian dan ketelitian akan menjadikan berita tersebut memiliki keakuratan untuk dikonsumsi oleh khalayak atau pendengar. Live Report Sindo Trijaya FM adalah sebuah program yang menjadikan radio sebagai saluran untuk menyampaikan informasi dalam bentuk kumpulan berita yang dibacakan oleh seorang reporter lapangan. Jadi suara adalah tumpuan dari program yang disiarkan untuk sebuah media radio. Wujud proses pembuatan berita yang memiliki ketelitian yang tinggi pada radio dapat dinilai dari kebenaran nama narasumber yang disebut, ketepatan penyebutan nama tempat kejadian serta ketepatan penyebutan waktu kejadian. Peneliti membagi menjadi dua bagian pembahasan. Yaitu, pembahasan mengenai contoh isi pemberitaan yang memenuhi indikator dan contoh isi pemberitaan yang tidak memenuhi indikator. Berikut adalah pembahasannya.

Pembahasan:

Yang pertama yang akan peneliti bahas adalah contoh isi pemberitaan yang memenuhi indikator. Berita yang memenuhi indikator ketiga dalam aspek keakurtan adalah berita yang mampu memberikan ketepatan dalam penyebutan nama narasumber, waktu kejadian dan tempat kejadian. Selain itu, inti dari pemenuhan indikator ketiga dalam aspek keakuratan adalah adanya kehati – hatian atau ketelitian yang dilakukan oleh reporter saat menyiarkan berita agar setiap fakta yang disusun menjadi seuah informasi adalah benar dan bukan keliru.

Dibawah ini adalah contoh isi pemberitaan pada program Live Report Sindo Trijaya FM yang memenuhi indikator ketiga dalam aspek keakuratn dengan bunyi proses pembuatan berita memiliki ketelitian yang tinggi. Mulai dari penulisan nama, waktu, dan tempat kejadian:

 “ KPU Blitar yang menargetkan rampungnya keperluan logislitik pada akhir bulan maret mengingat untuk digunakan dalam pemilihan legislatif 9 April mendatang ”

 “ Ketua Dewan Transportasi kota Azas Tigornaingolan datangi KPK guna memberikan data terkait dugaan kasus korupsi pengadaan Bus Transjakarta ”

 “ Kedatangan Wawan alias Tubagas Chairi Wardana di KPK tersangka kasus korupsi Lebak dan pengadaan alat kesehatan dari rumah sakit Polri”

Jika dilakukan pembahasannya, maka peneliti menilai bahwa ketiga contoh isi pemberitaan diatas merupakan contoh isi pemberitaan yang memenuhi indikator ketiga yang menekankan kepada ketelitian pada penyebutan nama narasumber, waktu dan tempat kejadian. Dalam contoh isi pemberitaan diatas, dapat dilihat bahwa berita yang dilaporkan oleh reporter lapangan merupakan sebuah berita yang memiliki informasi yang lengkap dan juga singkat. Peneyebutan nama, waktu dan tempat kejadian didalam contoh isi pemberitaan diatas juga dapat dipastikan dengan benar dan tepat. Maka dari itu, dapat dipastikan tidak dapat ditemui kesalahan dalam penyebutan nama narasumber, waktu dan tempat kejadian.

Ketidak telitian penyebutan nama narasumber, waktu dan tempat kejadian terdapat dalam isi pemberitaan yang menjelaskan tentang istilah – istilah dalam bahasa asing yang lafal bacanya terkadang berbeda disampaikan dari teks atau tulisan yang dibuat. Didalam penelitian ini, peneliti tidak banyak menemukan ketidak telitian yang dilakukan oleh reporter baik dalam penulisan atau pengucapan nama narasumber, waktu dan juga tempat kejadian. Rata – rata seluruh isi pemberitaan dapat memenuhi indikator ketiga yang terkandung dalam aspek keakuratan. Bukti yang bisa diberikan adalah dengan adanya rangkuman bukti siar yang telah dilakukan peneliti sekaligus sebagai alat penelitian.

Namun, peneliti juga masih menemukan beberapa contoh isi pemberitaan yang tidak memenuhi indikator ketiga dalam aspek keakuratan. Berikut ini adalah contoh isi pemberitaan yang tidak memenui indikator dalam aspek keakuratan yang berbunyi proses pembuatan berita memiliki ketelitian yang tinggi. Mulai dari penulisan nama, waktu, dan tempat kejadian.

Dibawah ini merupakan contoh isi pemberitaan yang tidak memenuhi indikator ketiga dalam aspek keakuratan yang berbunyi proses pembuatan berita memiliki ketelitian yang tinggi. Mulai dari penulisan nama, waktu, dan tempat kejadian:

 “ kasus mangkraknya laporan dengan nomor pelaporan LP/3730/X/2012/PMJ menjadi sorotan di reskrimsus”

 “ empat staf PNS Banten ikut diamankan dalam dugaan kasus suap sengketa pilkada Lebak staf – staf tersebut adalah Agus Triandi, Firman dan Ardi Triantono” Dari contoh isi pemberitaan diatas dapat disimpulkan bahwa keduanya tidak memenuhi indikator ketiga dalam aspek keakuratan. Jika dilihat dan didengarkan dengan seksama bukti siar suara reporter lapangan, yang memuat kedua contoh isi pemberitaan diatas maka dapat ditemui ketidak telitian reporter dalam menuliskan, membacakan dan menjelaskan mengenai latar belakang informasi dari fakta – fakta kejadian pada berita tersebut. Yang pertma yang akan dibahas oleh peneliti adalah contoh isi pemberitaan pada point satu yang berisikan tentang mangkraknya laaporan dengan nomor sekian yang menjadi sorotan di reskrimsus. Ketidak pemenuhan indikator ketiga ini terlihat dari penyebutan nomr laporan yangbuukan merupakan sebutan detail akan nama sebuah kasus namun melainkan penyebutan dengan angka – anka yang menjadi hal khusus bagi jajaran polisi tapi merupakan hal asing bagi pendengar atau khlayak. Kemudian pada contoh isi pemberitaan point kedua yang menjadi pembahasan bagi peneliti adalah ketidak telitian reporter dalam menyampaikan nama – nama staf PNS Banten. Dalam bukti siarnya, reporter menyebutkan terdapat empat nama staf PNS namun, pada kenyataannya reporter lapangan hanya menyebutkan tiga nama staf PNS yang terlibat dalam kasus suap pilkada Banten.

Ketelitian dalam penulisan atau penyebutan nama narasumber, wkatu dan tempat kejadian merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang reporer lapangan atau pkerja jurnalis dalam proses pencaraian hingga penyampain berita kepada khalayak. Hal ini dianggap guna mendukung data – data yang menjadi informasi pada suatu kejadian yang diangkat menjadi berita. Selanjutnya peneliti akan membahas mengenai indikator keempat dalam aspek keakuratan. Berikut adalah pembahsannya.

4.2.4.4 Indikator keempat dalam aspek keakuratan adalah adanya narasumber yang

Dalam dokumen SKRIPSI BUNGA ANALISIS ISI skripsi (Halaman 137-140)

Garis besar

Dokumen terkait